You are on page 1of 37

Minggu ke - 4

Perencanaan Mempertimbangkan
Keandalan Sistem (pendekatan
probabilistik)
1. Menghitung LOLP
2. Keekonomian Dispatch
3. Unit Komitmen
Menentukan LOLP

Kondisi sistem

Kapasitas (MW) FOR Innage rate


Unit A 50 0.05 0.95
Unit B 100 0.07 0.93
Unit C 200 0.10 0.90
Total sistem 350
Menentukan LOLP

Outage state enumeration

Unit terganggu MW outage Unit probabilitas


(MW) operasi
Tidak ada 0 A, B, C 0.95x0.93x0.90 = 0.79515
A 50 B, C 0.05x0.93x0.90 = 0.04185
B 100 A, C 0.95x0.07x0.90 = 0.05985
C 200 A, B 0.95x0.93x0.10 = 0.08835
A, B 150 C 0.05x0.07x0.90 = 0.00315
A, C 250 B 0.05x0.93x0.10 = 0.00465
B, C 300 A 0.95x0.07x0.10 = 0.00665
A, B, C 350 Tidak ada 0.05x0.07x0.10 = 0.00035
Menentukan LOLP

Units on outage based on monotonically increasing order

MW in MW on probabilitas
service (MW) outage
350 0 0.79515
300 50 0.04185
250 100 0.05985
200 150 0.00315
150 200 0.08835
100 250 0.00465
50 300 0.00665
0 350 0.00035
Menentukan LOLP

Cumulative outage probability

.... MW atau lebih yang Probabilitas dari ....


terganggu MW atau lebih yang
terganggu
0 1
50 0.20485
100 0.16300
150 0.10315
200 0.10000
250 0.01165
300 0.00700
350 0.00035
Menentukan LOLP

Indeks mingguan

Beban Harian Kapasitas ... Probabilitas


( MW) MW atau lebih Beban tidak
terganggu terpenuhi
Minggu 140 210 0.01165
Senin 280 70 0.16300
Selasa 240 110 0.10315
Rabu 220 130 0.10315
Kamis 260 90 0.16300
Jumat 290 60 0.16300
Sabtu 130 220 0.01165

total 0.71860
hari/minggu
Keekonomian Dispatch Pembangkit Thermal

Penyelesaian Analitik
Pengaruh Rugi-rugi Jaringan
Metoda Lamda Iteration
Penyelesaian Analitik
Pengaruh Rugi-rugi Jaringan
Metoda Lamda Iteration
1. Tentukan λ hitung P1, P2 dan P3
P1 = (λ-7.92)/0.003124
P2 = (λ-7.85)/0.00388
P3 = (λ-7.97)/0.00964
2. Hitung selisih ε = 850 MW –(P1 + P2 + P3)
3. Tentukan λ iterasi berikutnya dengan asumsi naik/turun 10%, hitung
lagi P1, P2 dan P3 sampai ketemu ε yang berubah tanda (+ ke -, atau –
ke +)
4. Tentukan λ iterasi berikutnya yang merupakan rata-rata dari 2 λ iterasi
sebelumnya yang mempunyai tanda ε yang berbeda
5. Teruskan iterasi sampai ε minimum
Iterasi Pada λ awal = 8

Iterasi λ P1 P2 P3 Total ε ε (%) Ftotal F1 F2 F3


1 8.0000 25.61 38.66 3.11 67.38 782.62 92.07% 1,484.07 764.84 616.38 102.85
2 8.8000 281.69 244.85 86.10 612.64 237.36 27.93% 6,064.21 2,915.93 2,348.34 799.95
3 9.6800 563.38 471.65 177.39 1,212.42 -362.42 -42.64% 11,606.18 5,518.75 4,444.01 1,643.43
4 9.2400 422.54 358.25 131.74 912.53 -62.53 -7.36% 8,769.22 4,186.35 3,371.22 1,211.65
5 9.0200 352.11 301.55 108.92 762.58 87.42 10.28% 7,400.22 3,543.39 2,853.54 1,003.29
6 9.1300 387.32 329.90 120.33 837.55 12.45 1.46% 8,080.60 3,862.94 3,110.82 1,106.84
7 9.1850 404.93 344.07 126.04 875.04 -25.04 -2.95% 8,423.88 4,024.16 3,240.63 1,159.09
8 9.1575 396.13 336.98 123.18 856.30 -6.30 -0.74% 8,251.98 3,943.43 3,175.63 1,132.92
9 9.1438 391.73 333.44 121.76 846.92 3.08 0.36% 8,166.23 3,903.15 3,143.20 1,119.87
10 9.1506 393.93 335.21 122.47 851.61 -1.61 -0.19% 8,209.09 3,923.28 3,159.41 1,126.39
11 9.1472 392.83 334.33 122.11 849.27 0.73 0.09% 8,187.65 3,913.21 3,151.31 1,123.13
12 9.1489 393.38 334.77 122.29 850.44 -0.44 -0.05% 8,198.37 3,918.25 3,155.36 1,124.76
13 9.1480 393.10 334.55 122.20 849.85 0.15 0.02% 8,193.01 3,915.73 3,153.33 1,123.95
14 9.1485 393.24 334.66 122.25 850.15 -0.15 -0.02% 8,195.69 3,916.99 3,154.35 1,124.35
15 9.1483 393.17 334.60 122.23 850.00 0.00 0.00% 8,194.35 3,916.36 3,153.84 1,124.15

λ iterasi kedua selalu diset ±10% dari iterasi pertama, berikutnya sesuai
proyeksi. Bila terlalu jauh dibatasi ±10%
Unit Komitmen
Komitmen Unit Pembangkit (1)

1. Dalam suatu sistem dengan banyak pembangkit, dari termal yang mahal ke hidro
yang murah, dan dengan luasnya variasi perubahan beban, perlu direncanakan
dengan cermat bagaimana mengatur unit-unit pembangkit, mulai dari bagaimana
memilih unit yang siap untuk dioperasikan sampai unit yang harus sudah menjalani
pemeliharaan. Proses ini biasanya disebut sebagai unit komitmen.
2. Keekonomian yang menjadi dasar memutuskan, berapa lama suatu unit harus
shutdown, kemudian selanjutnya dioperasikan untuk berapa lama. Yang perlu
diperhatikan juga adalah policy utility, adanya constraint baik pembangkitnya
maupun transmisi serta reliabilitas sistem yang inigi dicapai.
3. Pertimbangan keekonomian dari komitmen unit.
Prinsip dasar keekonomian pembentukan komitmen awal (preliminary comitment),
adalah bahwa pengoperasian yang paling ekonoms adalah jika sesedikit mungkin
unit yang beroperasi. Biaya operasi rata-rata tercermin dari harga bahan bakar
dikalikan heat rate rata-rata ditambah dengan biaya O&M. Daya per kWh yang
dibangkitkan akan lebih mahal pada saat pembangkit dioperasikan pada output daya
yang rendah. Banyaknya jumlah unit, tidak bisa dihindari akan menyebabkan ada
unit yang beroperasi pada beban rendah sehingga berbiaya mahal. Sehingga harus
diusahakan sesedikit mungkin pembangkit yang beroperasi, sehingga unit
dioperasikan pada beban tinggi dengan biaya lebih murah. Jadi policy komitmen
pada biaya minimum adalah komit untuk sesedikit mungkin mengoperasikan unit.
Komitmen Unit Pembangkit (2)

3. Pertimbangan keekonomian dari komitmen unit.


Jadi sekarang kita harus unit mana yang paling baik dioperasikan untuk suatu jam
tertentu. Step pertama adalah membuat daftar prioritas komitmen yang diurutkan
dari yang paling ekonomis. Salah satu kriterianya adalah biaya operasi per MW tiap
jam pada beban penuh, jadi di-rangking yang biaya Rp/kWh nya paling rendah.
Selanjutnya dilakukan penghalusan dengan mempertimbangkan biaya start-up, ini
menentukan unit mana yang boleh berhenti lama atau unit hanya boleh berhenti
sebentar untuk meminimalkan biaya start up. Untuk keperluan perencanaan jangka
panjang biasanya penghalusan dengan cara ini tidak terlalu diperhatikan, mengingat
pengurangan biaya tidak terlalu signifikan, namun untuk perencanaan operasional ini
menjadi prasyarat least cost.
4. Pertimbanan keandalan dari unit komitmen
Diatas pertimbanan ekonomi, adalah perlunya menjaga keandalan dengan
mempertimbangkan kecukupan jumlah unit beroperasi untuk menghindari
kekurangan pembangkitan apabila terjadi kegagalan pembangkit, kegagalan transmisi
dan adanya kebutuhan beban emergency pada sistem yang terinterkoneksi.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menjaga keandalan, adalah:
• Mempersiapkan model proyeksi kebutuhan dalam beberapa kurun waktu, (i)
beberapa jam ke depan untuk memastikan jadwal unit komitmen, (ii) 1-2 hari ke
depan, untuk memastikan jadwal unit yang akan start-up atau shut down, dan
(iii) 1 minggu ke depan, ini terutama untuk menetapkan jadwal pembangkit
hidro.
Komitmen Unit Pembangkit (3)

4. Pertimbanan keandalan operasi dari unit komitmen


• Dengan adanya forcast kebutuhan, maka pertama-tama jadwal pembangkit hidro
dapt ditetapkan terlebih dahulu
• Selanjutnya jadwal pembangkit termal dapat direncanakan untuk memastikan
keandalan sistem. Yang paling mendasar dalam memastikan keandalan adalah
tersedianya cadangan yang cukup, adanya ketersediaan tambahan MW di atas
kebutuhan beban. Cadangan harus segera bisa memenuhi kapasitas yang
dibutuhkan dalam interval waktu yang singkat, biasanya dalam orde 10 menit.
Cadangan ini besarnya antara 3% sampai 8% dari beban, biasanya dibagi 2,
cadangan panas dan cadangan pembangkit yang siap dioperasikan (biasanya
dengan ramp rate yang tinggi). Cadangan ini untuk memastikan kecukupan
pembangkitan dalam hal terjadi gangguan, kegagalan pembangkit, transmisi atau
kesalahan forecasting serta kebutuhan emergency dari sistem yang
terinterkoneksi.
5. Pertimbangan kendala operasi dari unit komitmen
Adanya beberapa kendala pengoperasian pembangkit, perlu diperhatikan:
• Unit minimum up time rule. Pembangkit hanya boleh di-start up, kalau dipastikan
bahwa dia akan beroperasi terus menerus melebihi suatu batas jam minimal.
• Unit down time rule. Pembangkit hanya boleh di-shut down, kalau dipastikan
bahwa dia akan berhenti terus menerus melebihi suatu batas jam minimal
Skema Priority List dibangun dengan menggunakan algoritma shut – down sebagai
berikut:
• Pada setiap jam dimana beban turun, tentukan apakah unit berikutnya dalam priority
list masih tetap dapat men-suplai beban kebutuhan dan spinning reserves. Jika tidak,
teruskan pengoperasian unit seperti sebelumnya, jika ya, lanjutkan ke step
berikutnya.
• Tentukan jumlah jam, H, sebelum unit yang dimatikan akan diperlukan untuk
dioperasikan kembali. (dalam hal ini, beban turun, kemudian beberapa jam kemudian
naik kembali.
• Jika H kurang dari minimum down time yang diperlukan unit, tetap gunakan unit
komitmen sebelumnya (jangan matikan unit tersebut).
• Hitung 2 jenis biaya yang mungkin timbul. Biaya pada H jam berikutnya dengan unit
dimaksud beroperasi dan biaya dengan unit dimaksud shut down ditambah biaya
start up unit lainnya yang paling murah. Jika biaya dimana unit dimaksud shut down
lebih murah, maka matikan unit dimaksud.
• Ulangi seluruh prosedur ini untuk unit berikutnya pada priority list.
Simulasi Unit Komitmen

Dalam pemodelan unit komitmen, untuk perencanaan sistem jangka panjang, perlu
diperhatikan: (i) memilih unit dengan komitmen meminimalkan biaya operasi, (ii)
memperhatikan prosedur yang melindungi unit dalam pengoperasian, (iii) menjaga
cadangan panas, dan (iv) memperhatikan unit minimum down time rule.
Pendekatan dengan 4 langkah, biasanya digunakan:
• Unit yang siap beroperasi mingguan dibuat daftar dengan ranking sesuai biaya
operasi Rp/kWh.
• Prosedur pengamanan area dengan mempertimbangkan adanya must run unit
untuk tiap pusat listrik.
• Dari daftar rangking unit yang siap, tiap-tiap jam dipilih unit-unit yang
mencukupi: (i) kebutuhan beban, dengan memperhatikan continous rating-nya,
(ii) kebutuhan beban dan cadangan panas, dengan memperhatikan maximum
rating.
• Komitmen jam-jaman di atas, di-review kembali dengan memperhatikan
minimum down time rule. Yang tidak memenuhi minimum down time rule,
dikeluarkan dari daftar.
Contoh Proses Unit Komitmen

Data beban seperti Tabel di bawah. Jam Beban (MW)


Cadangan panas 10%. 10.00 – 14.00 1790
Area protection rules mensyartakan , 14.00 – 18.00 1500
bahwa 1 pembangkit City dan 1 pem- 18.00 – 22.00 1200
bangkit River harus selalu beroperasi. 22.00 – 02.00 1100
02.00 – 06.00 900
06.00 – 10.00 1500
10.00 – 14.00 1790

Data pembangkit seperti Tabel di bawah:


Unit Cap Cont . (MW) Cap Max. (MW) $/MWh at FL Min DT (jam)
City-1 400 440 9.0 50
City-2 200 200 30.0 2
City-3 100 110 10.0 6
River-1 200 200 32.0 2
River-2 400 430 6.0 50
River-3 200 220 6.5 10
River-4 200 220 9.5 10
Shore-2 200 200 31.0 2
Shore-3 100 100 31.0 2
Contoh Proses Unit Komitmen

Buat daftar prioritas komitmen:

Daft Unit Cap Cont . Kumulatif Cap Max. Kumulatif $/MWh at Min DT
Prioritas (MW) cont (MW) max FL (jam)
1 River-2 400 400 430 430 6.0 50
2 City-1 400 800 440 870 9.0 50
3 River-3 200 1000 220 1090 6.5 10
4 River-4 200 1200 220 1310 9.5 10
5 City-4 100 1300 110 1420 10.0 6
6 City-2 200 1500 200 1620 30.0 2
7 Shore-2 200 1700 200 1820 31.0 2
8 Shore-3 100 1800 100 1920 31.0 2
9 River-1 200 2000 200 2120 32.0 2
Contoh Proses Unit Komitmen

Modifikasi daftar prioritas dengan area protection rule, dimana 1 kit City dam 1 kit
River harus selalu beroperasi. Kemudian hitung minimum jumlah unit untuk tiap
beban sehingga:
(i) Jumlah komited unit maks rating >= beban + cadangan panas (10%)
(ii) Jumlah komited unit continous rating >= beban

Jam Beban Jumlah Unit Beban + cad. Jumlah unit Jumlah unit yg
(MW) pada cont. (MW) pada Max diperlukan
10.00 – 14.00 1790 8 1969 9 9
14.00 – 18.00 1500 6 1650 7 7
18.00 – 22.00 1200 4 1320 5 5
22.00 – 02.00 1100 4 1210 4 4
02.00 – 06.00 900 3 990 3 3
06.00 – 10.00 1500 6 1650 7 7
10.00 – 14.00 1790 8 1969 9 9
Contoh Proses Unit Komitmen

Memperhatikan unit down time:

No. komitmen Unit Min DT (jam) Down time


minimum dari
step-3 kolom-6
(jam)
1 River-2 50 Must run
2 City-1 50 Must run
3 River-3 10 Beroperasi terus
4 River-4 10 4
5 City-4 6 8
6 City-2 2 12
7 Shore-2 2 12
8 Shore-3 2 20
9 River-1 2 20

Membandingkan kolom 4 dengan kolom 3, komitmen no. 4, yaitu River-4 shut down
hanya 4 jam, sementara seharusnya minimal 10 jam, sehingga River-4 harus tetap
beroperasi pada periode berikutnya, jam 02.00 – 04.00.
Contoh Proses Unit Komitmen

Sehingga unit komitmen final menjadi

Jam Unit Komitmen Junit Komitmen


Awal Final
10.00 – 14.00 9 9
14.00 – 18.00 7 7
18.00 – 22.00 5 5
22.00 – 02.00 4 4
02.00 – 06.00 3 4
06.00 – 10.00 7 7
10.00 – 14.00 9 9

You might also like