Professional Documents
Culture Documents
Sebutkan 5 tanaman yang menyerbuk sendiri dan sebutkan metode pemuliaan yang dapat di
terapkan
gandum
padi
kacang panjang
Buncis
kacang tanah
2. sebutkan 5 tanaman yang menyerbuk silang dan apa penyebab terjadinya penyerbukan silang dan
jelaskan metode pemuliaan yang dapat di terapkan
Kelapa Sawit
Tebu
Jagung
Nanas
Anggur
1. Diklin, adalah tanaman yang bunga jantan dan bunga betina letaknya terpisah. Terpisahnya letak
bunga bisa terjadi karena tanaman berumah satu atau tanaman berumah dua. Pada tanaman berumah
satu, letak bunga jantan dan bunga betina terpisah tetapi masih dalam satu tanaman. Contohnya
adalah jagung, jarak, semangka, mentimun, anggur, dan laian-lain. Pada tanaman berumah dua, bunga
jantan dan bunga betina terpisah dan berada di dalam tanaman yang berbeda. Contohnya adalah salak,
papaya, bayam, dan lain-lain.
2. Dichogami, adalah suatu kondisi ketika waktu masak antara tepung sari dengan putik tidak sama.
Dichogami dikelompokkan menjadi dua yaitu protandri dan protagyni. Protandri adalah ketika tepung
sari masak terlebih dahulu daripada kepala putik. Contohnya adlaah kapas dan marigold. Protagyni
adalah ketika putik masak terlebih dahulu daripada kepala putiknya. Contohnya adalah tanaman
bajra.
3. Heterostyle atau heteromorphii yaitu panang pendeknya tangkai kepala putik dan tangkai benang
sari yang tidak sama. Contohya ada pada tanaman rami.
4. Herkogami, adalah kondisi di mana kedudukan kepala putik dan benang sari sedemikian rupa
sehingga mencegah terjadinya penyerbukan. Sontohnya adalah tanaman vanili.
5. Self-sterility, tidak terjadinya penyerbukan karena bunga jantan tidak berfungsi. Hal ini dapat
terjadi karena bunga jantan mandul atau karena faktor genetik.
6. Incompability, sudah terjadi penyerbukan di dalam bunga tetapi tidak berlanjut kepada pembuahan
karena faktor fisiologi misalnya inaktifnya zat tumbuh sehingga buluh tepung sari tidak terbentuk.
Oleh kerena itu, metode yang digunakan sangatlah berbeda, terutama pada prosedur
program seleksi. Varietas yang akan dibentuk dari tanaman menyerbuk silang ialah
varietas hibrida dan bersari bebas.
Populasi yang memiliki frekuensi gen tertentu pada dasarnya ialah suatu varietas
tanaman menyerbuk silang.
Hal ini dikarenakan mudah untuk melakukan penyerbukan silang maka dalam satu
varietas terdiri atas tanaman heterozigot (heterogen), kecuali pada varietas hibrida.
Tetapi, secara fenotipe akan nampak sama sehingga populasi tersebut memperlihatkan
varietas tertentu.
Tersedianya populasi dasar merupakan langkah pertama dalam program pemuliaan
tanaman menyerbuk silang.
Suatu populasi dasar dapat berasal dari genotype lokal atau yang dibentuk oleh seorang
pemulia.
Populasi dasar yang sudah ada, perlu untuk diperbaharuhi oleh pemulia melalui suatu
sistem persilangan tertentu agar menjadi lebih efektif.
Keragaman genetik pada populasi dasar dapat ditentukan dengan cara memilah genotipe
penyusun dan juga karakter perkawinan setiap individu dari anggotan populasi dasar.
Berikut ini merupakan lima sistem persilangan yang dikenal pada tanaman menyerbuk
silang.
Pada dasarnya setiap individu dapat melakukan kawin acak. Hal ini disebabkan karena
mempunyai kesempatan yang sama untuk membentuk keturunan dan setiap bunga betina
akan dapat diserbuki oleh setiap gamet jantan.
Kawin acak yang mengikuti seleksi dapat mempengaruhi dan bahkan mengubah
frekuensi suatu gen, keragaman populasi, serta korelasi genetik antara kerabat dekat.
Walaupun dapat mengubah frekuensi gen, namun sangat kecil pengaruhnya terhadap
homozigotas tanaman.
Sistem kawin acak dapat menyebabkan populasi tanaman menyerbuk silang memiliki
sifat yang heterosigot dan heterogenus atau beragam.
Sistem perkawinan yang satu ini lebih dikenal dengan istilah tangkar dalam atau
inbreeding.
Dengan perkawinan ini akan dapat meningkatkan peluang diturunkannya suatu gamet
yang sama dari kedua tetuanya yang cenderung menurunkan persentasi heterozigotas
dalam populasi yang berakibat pada penurunan karakter suatu tanaman.
Menurut percobaan East pada tahun 1908 dan Shull pada tahun 1909 pada tanaman
jagung, baru mendapatkan hasil yang dapat menjelaskan akibat dari sistem inbreeding.
1) muncul dalam jumlah yang cukup besar genotipe yang mati serta lemah pada generasi
tangkar dalam;
2) individu bahan percobaan ternyata dapat terpisah secara capat ke dalam galur-galur
yang berbeda, yang masing-masing galur menunjukkan makin seragam dalam berbagai
karakter morfologi dan fisiologi, seperti panjang tongkol, tinggi tanaman, dan
kemasakan;
3) banyak galur yang mengalami penurunan karakter dan produktivitasnya serta tidak
dapat bertahan, walaupun ditumbuhkan pada lingkungan yang sangat menguntungkan;
4) galur yang tetap hidup akan menunjukkan penurunan ukuran dan juga kekuatannya.
Sistem perkawinan ini terjadi pada tanaman yang memiliki fenotipe yang sejenis atau
serupa, maka pengaruh yang terjadi bergantung ada tidaknya peristiwa yang dominan.
Jika tidak ada peristiwa dominan maka perkawinan hanya akan terjadi pada tipe ekstrim,
misalnya AA x AA dan aa x aa.
Perkawinan ini sebagai akibat dari terjadinya konsentrasi dari tipe ekstrim ini dan juga
tipe homozigot akan dapat dipertahankan.
Sistem ini sangat cocok apabila tujuan pemuliaan adalah mengembangkan tipe ekstrim.
Sistem perkawinan antar tanaman secara genetic yang tidak berjenis sama, dimana sistem
ini berkaitan langsung dengan persilangan antar spesies. Perkawinan ini disebut juga
dengan silang luar atau outbreeding.
Tujuan utama dari sistem ini bukanlah untuk dapat membentuk suatu populasi dasar,
tetapi untuk meningkatkan keragaman genetik yang berkaitan dengan sumber suatu
bahan pemuliaan tanaman.
Selain itu, juga untuk dapat memperoleh populasi dengan stabilitas yang maksimum.
Kawin antar tanaman secara fenotipe tidak sejenis (phenotypic disassortative mating)
Sistem ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kelemahan
yang ada pada tanaman atau populasi bahan seleksi.
Dengan memilih tetua yang memiliki fenotipe berbeda, dimungkinkan untuk dapat
mengatasi kelemahan salah satu dari tetua tersebut.
Pada sistem ini lebih condong kepada mempertahankan heterozigositas dalam suatu
populasi, akan tetapi mengurangi keragaman populasi jika nilai tipe ekstrim mendekati
rata-rata populasi. Akibat lain dari sistem ini ialah akan mengurangi korelasi genetik
anatar kerabat.
Rukun Islam (Arab: أركان السإلماarkān al-Islām; atau أركان الدينarkān al-dīn; "pilar-pilar
agama") adalah lima tindakan dasar dalam Islam, dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-
orang beriman dan merupakan dasar dari kehidupan Muslim. Kesemua rukun-rukun itu
terdapat pada hadits Jibril.[1]
Rukun Islam terdiri daripada lima perkara, yaitu:
Syahadat: menyatakan kalimat tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad itu utusan
Allah.
Zakat: memberikan 2,5% dari uang simpanan kepada orang miskin atau yang
membutuhkan.
Haji: pergi beribadah ke Mekkah, setidaknya sekali seumur hidup bagi mereka yang
mampu.
Rukun islam yang terakhir adalah melaksanakan ibadah haji. Ini dikhususkan bagi orang-
orang yang sudah mampu dari segi hartanya.
Perintah melaksanakan haji dalam Al-quran Surat Ali imran ayat 97:
Rukun Islam (Arab: أركان السإلماarkān al-Islām; atau أركان الدينarkān al-dīn; "pilar-pilar
agama") adalah lima tindakan dasar dalam Islam, dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-
orang beriman dan merupakan dasar dari kehidupan Muslim. Kesemua rukun-rukun itu
terdapat pada hadits Jibril.[1]
Rukun Islam terdiri daripada lima perkara, yaitu:
Syahadat: menyatakan kalimat tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad itu utusan
Allah.
Zakat: memberikan 2,5% dari uang simpanan kepada orang miskin atau yang
membutuhkan.
Haji: pergi beribadah ke Mekkah, setidaknya sekali seumur hidup bagi mereka yang
mampu.
Rukun islam yang ke eempat adalah membayar zakat. Zakat adalah sesuatu yang harus
dikeluarkan oleh seseorang kepada orang tertentu dengan qadar tertentu pula.
Kedua : zakat mal yautu zakat zakat hasil perniagaan, yang wajib dikeluarkan seseorang
apabila sudah sampai nisab.