You are on page 1of 2

Urgensi Agama Bagi Kehidupan Manusia

Kelompok 2

Motivasi Manusia Beragama


Motivasi atau dorongan beragama merupakan dorongan psikis yang mempunyai landasan ilmiah
dalam watak kejadian manusia

FUNGSI AGAMA
1. Petunjuk Bagi Manusia
2. Perbuatan Moral
3. Agama dan Kesehatan Mental

FAKTOR KEBUTUHAN TERHADAP AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


1. Kebutuhan Fitrah
Manusia secara fitrahnya tidak akan puas dengan ilmu dan pengetahuan, tidak akan kenyang
kegemarannya dengan seni dan sastra, dan tidak akan terpenuhi kekosongan jiwanya dengan
perhiasan dan kesenangan sampai ia menemukan akidah tentang Allah. Maka ia akan tenang
setelah bimbang, tenteram setelah kacau, aman setelah ketakutan, dan ia akan merasakan
benar-benar telah menemukan dirinya.

2. Kebutuhan Akal
Kebutuhan manusia terhadap keyakinan agama pada mulanya timbul dari kebutuhannya untuk
mengetahui dirinya dan mengetahui hakikat eksistensi alam semesta sekitarnya, yaitu untuk
mengetahui jawaban pasti mengenai pertanyaan-pertanyaan yang sempat memasygulkan
berbagai aliran filsafat manusia dan tidak kunjung dapat memberikan jawaban secara
memuaskan mengenai pertanyaan itu.

3. Kebutuhan Manusia Terhadap Kesehatan Jiwa dan Kekuatan Rohani


Di sinilah hadir peran akidah agama, karena akidah agama akan memberinya sebuah kekuatan
di saat lemah, sebuah harapan di saat putus asa, sebuah kemauan disaat ketakutan, dan
memberinya ketabahan disaat kesempitan, penderitaan, dan peperangan.

4. Kebutuhan Masyarakat Terhadap Motivasi dan Disiplin Akhlak


Sesungguhnya kebutuhan manusia terhadap agama tersebut merupakan suatu kebutuhan
masyarakat terhadap sebuah motivasi dan disiplin; yaitu motivasi yang mendorong masing-
masing individu anggota masyarakat untuk melakukan kebaikan dan menunaikan kewajiban
meskipun tidak ada orang yang mengontrol dan memberi imbalan kepada mereka

5. Kebutuhan Masyarakat Kepada Solidaritas dan Soliditas


Karena pengaruh yang ditimbulkan oleh persaudaraan religius dalam jiwa dan kehidupan,
sehingga kita menemukan salah seorang dari mereka (orang-orang mu’min) mencintai untuk
saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri, bahkan ia mendahulukan kepentingan
saudaranya atas dirinya sendiri, meskipun ia sendiri dalam keadaan miskin dan
membutuhkan.

Kategorisasi Agama
1. EVOLUSIONISME/AGAMA ARDHI
· Berdasarkan budaya daerah dan Pemikiran seseorang yang kemudian diterima secara global
· Tidak Mempunyai nabi/rasul
· Tidak memiliki kitab suci dan bukan berlandaskan wahyu
· Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan akal pikiran penganutnya
2. REVELASIONISME/AGAMA SAMAWI
· kitab suci yang otentik (ajarannya bertahan/asli dari Tuhan)
· Mempunyai nabi/rasul
· Dapat dipastikan kelahirannya
· Ajarannya serba tetap
· Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan.

Peran Agama Dalam Kehidupan Individu dan Manusia


1. BERSIFAT EDUKATIF (Q.S AL-JUMU’AH (62):2)
2. BERSIFAT PENYELAMAT (Q.S QURAISY (106):4)
3. BERFUNGSI SEBAGAI JEMBATAN PERDAMAIAN DUNIA (Q.S AL-BAQARAH
(2):208)
4. BERFUNGSI SEBAGAI KONTROL SOSIAL
5. BERFUNGSI MEMUPUK PERSAUDARAAN
6. BERFUNGSI TRANSFORMATIF.

Pengertian dan Karakteristik Agama Islam


PENGERTIAN ISLAM
Menurut Istilah

· Menundukan wajah (QS. An-Nisa (4):125)


· Berserah diri (QS. Al-Baqarah (2):131)
· Selamat dan sejahtera (QS. Al-An'am (6):54)
· Perdamaian (QS. Muhammad (47):35)

Menurut Pengertian

Islam adalah ketundukan kepada wahyu Illahi yang diturunkan kepada para nabi dan rasul khususnya
Muhammad SAW, sebagai hukum Allah yang membimbing umat manusia ke jalan yang lurus menuju
kebahagiaan dunia akhirat.

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM


1. Robbaniyah
manusia yang memiliki hubungan yang kuat dengan Allah, tahu dan mengamalkan ajaran-
ajaran-Nya.
2. Insaniyah
ajaran Islam telah mengarahkan kepedulian yang sangat besar pada sisi kemanusiaan dengan
memberikan tempat yang luas dari rangkaian ajarannya
3. Syumuliyyah
Islam adalah ajaran yang syumul (universal).
4. Wasathiyyah
keseimbangan di antara dua jalan yang saling berhadapan dimana yang satu tidak bisa
mengabaikan yang lain.
5. Waqi’yyah
mengakui realitas alam sebagai hakikat faktual dan memiliki eksistensi yang terlihat
6. Al-Wudhuh
Wudhuh bermakna jelas. Islam sebagai ajaran yang wudhuh berkaitan dengan ushul (dasar),
mashodir (sumber hukum) dan maqoshid (tujuan) serta wasail (sarana).
7. AL-JAM’U BAINA TSABAT (Tetap) WAL MURUNAH (Menerima Perubahan)
· Tsabat (tetap) dalam sasaran dan tujuan dan fleksibel dalam sarana atau cara.
· Tsabat dalam persoalan pokok dan fleksibel dalam persoalan furu’ (cabang)
· Tsabat dalam nilai-nilai din dan akhlak dan fleksibel dalam masalah dunia dan ilmu.

Halaman 2

You might also like