You are on page 1of 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Disusun Untuk Memenuhi Target Kompetensi


dalam Praktik Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :

1. Amalia Azmi F. (16.1218)


2. Dodik Ramadhan (16.1224)
3. Desi Dwi Puspita (16.1222)
4. Euodia Triana M. (16.1228)
5. Fitri Nurul Hidayah (16.1230)

AKADEMI KEPERAWATAN PRAGOLOPATI PATI

TAHUN AJARAN 2019


SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
PENYULUHAN KASEHATAN GIGI DAN MULUT

Pokok bahasan : Kesehatan Gigi Dan Mulut


Sub pokok bahasan : Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak
Sekolah Dasar
Sasaran : Siswa kelas 3 SD Negeri 01 Wedarijaksa
Hari/tanggal : Rabu, 19 Juni 2019
Waktu : 07.30 WIB s/d selesai
Waktu pelaksanaan : 40 menit
Tempat : Di SD Negeri 01 Wedarijaksa
Penyaji : Mahasiswa Akademi Keperawatan Pragolopati
a. Amalia Azmi Fadhilla (16.1218)
b. Desi Dwi Puspita (16.1222)
c. Dodik Ramadhan (16.1224)
d. Euodia Triana Margareta (16.1228)
e. Fitri Nurul Hidayah (16.1230)

A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kesehatan tubuh secara keseluruhan. Perawatan gigi dan
mulut secara keseluruhan diawali dari kebersihan gigi dan mulut pada setiap
individu. (Barmo dkk, 2013). Prevalensi nasional penyakit gigi dan mulut di
Indonesia sebesar 23,4 % dan terbesar di 19 provinsi. Provinsi Jawa Tengah
sebesar 43,1 % dan khususnya di kota Semarang sebesar 37,6 %.
(Sintawati, Indirawati, 2017)
Salah satu indikator kesehatan gigi dan mulut adalah tingkat kebersihan
gigi dan mulut hal tersebut dapat terlihat secara klinis dari ada tidaknya
deposit-deposit organik seperti pelikel, materi alba, debris, kalkulus dan plak
gigi. Plak merupakan deposit lunak yang membentuk lapisan biofilm dan
melekat pada permukaan gigi dan gusi serta permukaan jaringan keras
lainnya dalam rongga mulut (Sintawati, 2017). Kebersihan gigi dan mulut
merupakan suatu tindakan untuk membersihkan gigi dan gusi untuk
mencegah penyakit gigi dan mulut.
(Anitasari dkk, 2015)

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit diharapkan anak – anak mampu
memahami dan mengerti menjaga kesehatan gigi dan mulut
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang kesehatan gigi
dan mulut diharapkan anak-anak dapat :
a. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut.
b. Menyebutkan fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
c. Menyebutkan jumlah gigi pada anak-anak (Gigi susu).
d. Menyebutkan tanda dan gejala gigi berlubang
e. Mengetahui penyebab terjadinya kerusakan gigi.
f. Mengetahui cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
g. Menjelaskan langkah -langkah menggosok gigi dengan benar.

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian kesehatan gigi dan mulut.
2. Fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
3. Jumlah gigi pada anak-anak (Gigi susu).
4. Tanda dan gejala gigi berlubang.
5. Penyebab terjadinya kerusakan gigi.
6. Cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
7. Langkah -langkah menggosok gigi dengan benar.
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Video Animasi
4. LCD Proyektor
5. Laptop
6. Speaker

F. Denah Lokasi

Keterangan:
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Audience
G. Rencana Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1 Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan Menjawab salam Kata-
salam Mendengarkan kata atau
b. Memperkenalkan dan menyimak kalimat
diri Bertanya
c. Menyampaikan mengenai tujuan
tujuan pokok dan perkenalan
materi jika kurang jelas
d. Menyampaikan
pokok
pembahasan
e. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 20 menit a. Menampilkan Mendengarkan Video
video animasi dan menyimak animasi,
b. Penyampain Bertanya Lembar
materi mengenai hal- balik dan
c. Menjelaskan hal yang belum Leaflet
pengertian jelas dan belum
kesehatan gigi dan dimengerti
mulut
d. Menyebutkan
jumlah gigi pada
anak-anak (Gigi
susu)
e. Menjelaskan
fungsi gigi dan
manfaat
menggosok gigi
f. Menjelaskan tanda
dan gejala gigi
berlubang
g. Menjelaskan
penyebab
terjadinya
kerusakan gigi
h. Menjelaskan cara
perawatan gigi dan
mulut yang tepat
i. Menjelaskan
langkah -langkah
menggosok gigi
dengan benar
j. Tanya jawab
3 Penutup 5 menit a. Penyaji menjawab a. Memberikan Kata-
pertayaan dari pertayaan kata atau
audience. kepada kalimat
b. Penyaji penyaji
memberikan mengenai
pertayaan pada materi yang
audience. belum bisa
c. Ketua penyuluhan dimengerti.
menyimpulkan b. Menerma
hasil penyuluhan. jawaban
d. Memberikan penyaji.
salam penutup c. Audience
pada audience. mampu
memberikan
jawaban dari
pertayaan
yang
diberikan
oleh penyaji.
d. Mendengark
an,
menjawab
salam
penutup.

H. Evaluasi
Diharapkan para siswa SD Negeri 01 Wedarijaksa dapat :
1. Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut.
2. Menjelaskanfungsi gigi dan manfaat menggosok gigi.
3. Memyebutkan jumlah gigi pada anak-anak (Gigi susu).
4. Menjelaskan tanda dan gejala gigi berlubang.
5. Menjelaskan penyebab terjadinya kerusakan gigi.
6. Menjelaskan cara perawatan gigi dan mulut yang tepat.
7. Menjelaskan langkah -langkah menggosok gigi dengan benar.
Materi
Kesehatan Gigi Dan Mulut

A. Pengertian Kesehatan Gigi Dan Mulut


Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Pendidikan kesehatan
gigi dan mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar
kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk menghasilkan
kesehatan gigi dan mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup.
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik
sehat secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua
menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, hal ini
dapat dicapai jika tubuh mereka sehat. Kesehatan gigi dan mulut adalah suatu
keadaan dimana gigi dan mulut berada dalam kondisi bebas dari adanya bau
mulut, kekuatan gusi dan gigi yang baik, tidak adanya plak dan karang gigi,
gigi dalam keadaan putih dan bersih, serta memiliki kekuatan yang baik
Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari
memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang
mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plak dan sisa
makanan yang tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan
sampai merusak struktur gigi dan gusi. Pembersihan karang gigi dan
penambalan gigi yang berlubang oleh dokter gigi, serta pencabutan gigi yang
sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Kunjungan berkala ke dokter gigi
hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali baik ada keluhan
ataupun tidak ada keluhan.. Dengan perawatan yang tepat pada gigi, maka
akan dapat menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi berlubang
dan karang gigi serta masalah bau mulut.
(Anitasari, 2015)
B. Fungsi Gigi Dan Manfaat Menggosok Gigi
Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan
ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu :
1. Pengunyahan (mastikasi) yang meliputi, memotong, merobek, dan
melumat.
2. Keindahan (estetika).
3. Berbicara (phonetic).
Macam –macam gigi beserta fungsinya :
a. Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk memotong
makanan (mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di
rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh
pada bayi usia 4 – 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen
pada usia 5 – 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada
rahang atas.
b. Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah gigi seri, dan
merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya
adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2
ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan
gigi caninus permanen pada usia 11 – 13 tahun.
c. Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang, 2 di kiri dan 2
di kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya berada di
belakang caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan
posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk
melumatkan makanan.
d. Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada
usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi
molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar
susulepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar
permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi
kanan dan kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling sering berlubang
dan menyebabkan keluhan.
(Sintawati Indirawati, 2017)

C. Jumlah gigi pada anak-anak (Gigi susu)


Gigi susu adalah gigi yang pertama kali tumbuh pada masa bayi, sering
juga disebut gigi sulung,gigi sementara,atau gigi desidui.Penamaan gigi susu
diberikan karena gigi berwarna putih seperti susu. Gigi ini berjumlah 20 buah
dengan jenis gigi seri,taring dan geraham,sedangkan gigi tetap ada dua jenis
gigi geraham,yakni geraham kecil dan geraham besar.
Gigi susu lengkap terdiri dari :
8 gigi seri (insisivus )atas-bawah.
4 gigi taring (canine) atas-bawah.
4 gigi geraham kecil kanan atas-bawah.
4 gigi geraham kecil kiri atas-bawah.
D. Manfaat Menggosok Gigi
1. Supaya gigi tetap bersih.
2. Untuk menambah percaya diri karena memiliki gigi putih, bersih, dan
senyum yang sehat.
3. Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
4. Dapat berfungsi dengan baik.
(Maulani Chaerita, 2015)

E. Makanan yang bisa menyebabkan gigi berlubang yang harus hindari:


1. Permen, Karamel
Permen menempel dan berpegang teguh di permukaan gigi dan
membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkannya. Jika tidak segera
dibersihkan, bakteri atau kuman akan cepat berkembang yang pada
akhirnya akan merusak gigi Anda.
2. Makanan asam
Jeruk lemon memang bisa digunakan untuk memutihkan gigi,namun
rasa asam dari lemon sangat berbahaya untuk gigi Anda. Anda perlu
memikirkan lagi bila ingin memutihkan gigi dengan lemon atau buah lain
yang memiliki rasa asam cukup tinggi. Sebaiknya segera bilas dan
bersihkan gigi Anda secara menyeluruh setelah makan jeruk, lemon,
tomat, gigi.
3. Pil yang dikunyah
Obat yang dikunyah memiliki asam pekat yang membahayakan gigi
karena melekat. Bahkan minuman kesehatan dan air vitamin pun buruk
bagi kesehatan gigi Anda.
4. Makanan bertepung
Keripik kentang , roti putih , pizza , pasta dan burger akan bisa dengan
mudah menempel di antara gigi dan di celah-celah antara dua gigi Anda.
Memang makanan ini tidak manis, namun pati di dalam makanan tersebut
segera mengkonversi menjadi gula karena proses di mulut.
5. Soda dan minuman energi
Minuman manis seperti minuman berkarbonasi dan minuman olahraga
sangat buruk untuk kesehatan gigi jika seseorang minumnya secara teratur.
Menyeruput minuman manis yang terus menerus selama berjam-jam juga
sangat berbahaya, lebih baik minum semuanya sekaligus sampai habis.
6. Buah kering
Beberapa jenis buah-buahan kering juga bisa berbahaya untuk gigi Anda
karena kandungan gula pekat dan lengket. Beberapa contoh buah kering
yang berbahaya untuk gigi yaitu kismis kering, plum, dan aprikot.
(Sintawati, 2017)

F. Tanda Dan Gejala Gigi Berlubang


1. Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan munculnya
plak putih seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya akan
berubah menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot
kecokelatan yang buram menunjukkan proses demineralisasi yang sedang
aktif. Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini
timbulnya lubang.
2. Gejala Gigi Berlubang
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin merupakan bentuk
pokok dari gigi yang melindungi daerah akar gigi), biasanya mengeluh
sakit atau timbul ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas atau
dingin. Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi menjadi
sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.
Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri
ketika menggigit dan bau mulut (Halitosis).
(Maulani Chaerita, 2015)
G. Penyebab Terjadinya Kerusakan Gigi
Ada empat hal utama yang menyebabkan kerusakan gigi, yaitu :
1. Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi
faktor risiko terkena karies. Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada
1 dari 718 hingga 14.000 orang. Disamping itu, ada penyakit dimana
enamel tidak terbentuk sempurna. Dentinogenesis imperfekta adalah
ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada kebanyakan kasus,
gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.
2. Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur
dalam gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering
terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan.
3. Mulut merupakan tempat berkembangnya banyak bakteri, namun hanya
sedikit bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan
Lactobacilli. Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan
adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp,
dan Streptococcus mutans.
4. Tingkat frekuensi gigi terkena dengan lingkungan yang kariogenik dapat
memengaruhi perkembangan karies. Setelah seseorang mengonsumsi
makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat
memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat
menjadi normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya
telah melarutkan mineral gigi.
Selain empat faktor di atas, terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan
karies, yaitu :
a. Air liur dapat menjadi penyeimbang lingkungan asam pada mulut.
Terdapat keadaan dimana air liur mengalami gangguan produksi, seperti
pada diabetes mellitus.
b. Obat-obatan seperti antihistamin dan antidepresan dapat memengaruhi
produksi air liur. Terapi radiasi pada kepala dan leher dapat merusak sel
pada kelenjar liur.
c. Penggunaan tembakau juga dapat mempertinggi risiko karies. Tembakau
adalah faktor yang signifikan pada penyakit periodontis, seperti dapat
menyusutkan gusi. Dengan gusi yang menyusut, maka permukaan gigi
akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih mudah mengalami
demineralisasi.
d. Karies botol susu adalah pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada
gigi susu. Gigi yang sering terkena adalah gigi depan di rahang atas,
namun kesemua giginya dapat terkena juga. Sering muncul pada anak-
anak yang tidur dengan cairan yang manis (misalnya susu) dengan
botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian makan pada
anak-anak dengan cairan manis.
e. Ada juga karies yang merajalela atau karies yang menjalar ke semua gigi.
Tipe karies ini sering ditemukan pada pasien dengan xerostomia,
kebersihan mulut yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan
pengguna metamfetamin karena obat ini membuat mulut kering. Bila
karies yang parah ini merupakan hasil karena radiasi kepala dan leher, ini
mungkin sebuah karies yang dipengaruhi radiasi.
(Nikmah Dhita, 2016)

H. Cara Perawatan Gigi Dan Mulut Yang Tepat


a. Lakukan dengan cara yang tepat, pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang
lembut dan rapat. Kemudian, terapkan cara menyikat gigi yang benar,
yaitu menyikat dari arah gusi ke ujung gigi dengan gerakan berulang dan
tidak terlalu keras.
b. Disiplin, segala sesuatu yang dilakukan secara rutin akan memberikan
perubahan yang berarti. Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di
waktu yang tepat yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi
dan sebelum tidur malam.
c. Batasi mengkonsumsi makanan manis, makanan yang manis dan lengket
mudah melekat pada gigi yang bilamana tidak langsung dibersihkan akan
membentuk plak dan akhirnya menyebabkan kerusakan gigi. Upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan menyikat gigi segera setelah mengonsumsi
makan tersebut.
d. Pasta gigi pilihan dengan perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan
pasta gigi yang tepat juga membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami (jeruk nipis, garam
dan daun sirih) untuk merawat kesehatan gigi dan mulut secara alami, dan
bahan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai perlindungan maksimum agar
gigi tidak mudah berlubang.
e. Periksa gigi secara rutin, jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi setidaknya setiap
enam bulan sekali dengan catatan rutin.
(Sriyono dan Niken, 2014)

I. Langkah Langkah Menggosok Gigi Dengan Benar


Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara
teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar:
1. Tempatkan sikat pada sudut 45° terhadap gusi.
2. Lakukan gerakan menyikat ringan dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
3. Lakukan hal yang sama di bagian dalam dan bagian luar gigi.
4. Sikat bagian permukaan gigi geraham yang Anda gunakan untuk
mengunyah.
5. Sikat bagian dalam gigi depan secara vertikal dan ringan dengan gerakan
atas ke bawah.
6. Sikat setidaknya dua kali sehari dan jika mungkin setelah makan.
7. Menyikat gigi setidaknya selama tiga menit.
8. Jangan menyikat gigi segera setelah makan makanan atau minuman yang
asam. Efek gabungan dari asam dan menyikat dapat menggerus email gigi.
(Maulani Chaerita. 2015)
DAFTAR PUSTAKA

Anitasari, S., dan Rahayu, N.E., 2015, Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi

dengan Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar Negeri

di Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda Provinsi Kalimantan

Timur, Majalah Kedokteran Gigi (Dent.J), 38 (2): 88-90.

Nikmah, Dhita, M., 2016. Perbandingan Antara Penyuluhan Metode Ceramah

Menggunakan Flip chart dan Benda Tiruan Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa Kelas IV. Global Journal,

1(2): h. 1-6.

Maulani,chaerita.2015.Kiat merawat gigi anak.Jakarta:PT Elex Media

Komputindo.

Sintawati, Indirawati., 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebersihan Gigi

dan Mulut Masyarakat DKI Jakarta Tahun 2007. Jurnal e-GiGi (eG), 8

(1). H. 860-873.

Sriyono, Niken Widiyanti., 2014, Ilmu Kedokteran Pencegahan, Yogyakarta:

Medika FK UGM .

You might also like