Professional Documents
Culture Documents
PROPOSAL SKRIPSI
oleh
ASEP MUHAMAD RAMADAN
043-315-15-1-001
Menyetujui,
Pembimbing
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta
salam semoga terlimpah curah ke junjungan Nabi Muhammad SAW, Atas rahmat
Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Jawa Barat.
ini. Penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan
2. Bapak Ns. Diwa Agus Sudrajat, S. Kep., M.Kep, selaku ketua STIKep PPNI
Jawa Barat.
iii
3. Ibu Wini Hadiyani, S.Kep.,M.Kep, selaku ketua program S1 Keperawatan
5. Ibu Eva Supriatin, S.Kp.,M.Kep selaku pembimbing skripsi yang telah bersedia
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas perhatian, nasihat,
6. Seluruh dosen dan staff STIKep PPNI Jawa Barat yang telah memotivasi,
memberikan ilmu dan dukungan baik secara langsung ataupun tidak langsung,
langsung, mudah-mudahan ilmu yang kita pelajari bisa bermanfaat bagi nusa
10. Kedua orang tua Bapak Dayat dan Ibu Idah yang selalu mendoakan,
memberikan dukungan motivasi dan semnagat baik moril ataupun materil, serta
kasih saying yang tiada terhingga dalam setiap langkah kaki peneliti.
11. Adik-adiku tercinta yang selalu aku rindukan dalam penyusunan skripsi ini
iv
12. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang ikut andil
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu peneliti mengharapkan saran
v
DAFTAR ISI
vi
M. Jadwal Penelitian ......................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87
LAMPIRAN ..................................................................................................... 89
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rumah sakit dan unit kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan
gawat darurat (Permenkes RI, 2008). Pelayanan rawat inap sebagai salah
satu jenis pelayanan di rumah sakit yang memerlukan aspek penilaian yang
mutu pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat (Permenkes RI,
2008).
Kepuasan pasien adalah indikator pertama dari rumah sakit dan ukuran
1
2
dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan mutu
pekerjaannya itu (Robbins & Judge, 2008). Kepuasan kerja adalah penilaian
motivasi dorongan dan harga diri seorang perawat yang harus professional
sehingga beban kerja yang dirasakan tinggi hal ini berdampak pada
perawat tidak masuk, tukaran dinas masih banyak terjadi yang akan
oleh rumah sakit harus berkualitas dan memenuhi lima dimensi mutu utama
akan terwujud jika ada salah satu prinsip pelayanan ada yang dianggap
lemah.
belum terstandar dengan baik dan dalam penerapannya tidak mudah karena
FCC. Era globalisasi seperti sekarang ini perawat dituntut lebih terampil dan
4
Royal Children’s Hospital, 2017). Kebijakan dalam hal FCC adalah dengan
jam kunjung, keluarga dipandang sebagai sumber kekuatan dari anak dan
rumah sakit (Andriani dan Sunarto, 2009). Salah satu yang menjadi
kontribusi yang besar terhadap citra sebuah rumah sakit maka perlu untuk
dapatkan hasil sebagian besar gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap
FCC dalam merawat anak yang sakit dapat meningkatkan kepuasan orang
Pratt J, Flenady VJ, Davis LM, Hunter J (2012) tentang Family-centred care
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
salamun bandung
terhadap FCC.
A. KEPUASAN
1. Devinisi Kepuasan
yang puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga dan
7
8
total bukanlah hal yang mudah , Mudie dan Cattom menyatakan bahwa
puas dengan jasa yang telah di berikan dimana keinginan, harapan, dan
B. Kepuasan Pasien
medis. Kata pasien dari bahasa Indonesia analog dengan kata patient
dari bahasa Inggris. Patient diturunkan dari bahasa Latin yaitu patiens
yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya
pelayanan.
pelayanannya.
tanggung jawabnya).
10
pelayanan.
pelayanan-pelayanan.
yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman
a. Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi
dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas produk atau jasa dan
mengiklankan tempatnya.
sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada
pasien.
pasien, yaitu:
dan lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien
dan prasarana, tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang
lingkungan
7. Desain visual, tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan
kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus
atau konsumen.
8. Suasana, suasana rumah sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah
menikmati itu akan tetapi orang lain yang berkunjung ke rumah sakit
harmonis
pelanggan/pasien
b. Derived satisfaction
diperbaiki.
16
c. Problem analysis
layanan tersebut
𝑋𝑖
𝑇𝑘𝑖 = 𝑥 100%
𝑌𝑖
Keterangan
∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖
𝑋̅ = 𝑌̅ =
𝑛 𝑛
Keterangan:
𝑛 = Jumlah responden
rumus:
𝑁 𝑁
∑ 𝑖 = 1 𝑋𝑖 ∑ 𝑖 = 1 𝑌𝑖
𝑋̿ = 𝑌̿ =
𝐾 𝐾
Keterangan:
kepuasan pelanggan
sebagai berikut:
Tingkat kepentingan
𝑌̅
(A) (B)
𝑌̿
(C) (D)
𝑋̿ 𝑋̅
Tingkat kinerja
1. Bagan Diagram Kartesius
Supranto (2011)
Keterangan
berikut:
19
berdasarkan Hill dalam Nasution (2011) yaitu 76% - 100% sangat puas,
51% - 75% puas, 26% - 50% tidak puas, dan 25% - 0% sangat tidak puas.
Perhitungan :
5.4 = 20 5.1 = 5
20 – 5 = 15
𝜎 : 15 : 6 = 2, 5
𝜇 : 5 . 3 = 15
Hasil :
20
puas, skor12,5 – 17,5 masuk dalam kategori puas, dan skor > 17, 6
Perhitungan :
6 × 4 = 24 6×1=6
24 – 6 = 18
𝜎 : 18 : 6 = 3
𝜇 : 6 × 3 = 18
Hasil :
sebagai berikut :
C. Kepuasan perawat
(Sari, 2009).
2. Kepuasan Kerja
a. Pengertian
Maslow
lebih kecil dari apa yang mereka harapkan maka akan timbul
suatu ketidakpuasan.
a. Tanggung jawab
perawat.
b. Pekerjaan
c. Prestasi kerja
d. Penghargaan
e. Supervisi
f. Gaji
berlaku.
h. Kegiatan organisasi
kualitas hasil.
(Adair, 2006).
j. Keamanan kerja
k. Kondisi kerja
2006).
karakteristik individu.
32
a. Karakteristik pekerjaan
1. Keanekaragaman tugas
miliki.
2. Identitas tugas
3. Keberartian tugas
perusahaan.
4. Otonomi
kerjanya.
5. Umpan balik
lain.
b. Karakteristik individu
1. Usia
kematangan jiwa.
2. Status perkawinan
3. Tingkat Pendidikan
jawabnya.
4. Lama kerja
5. Karakteristik organisasi
kepemimpinan.
D. Dimensi kepuasan
yang sedang dihadapi dan kemudian mencari solusi yang diperlukan untuk
2007:20)
1. Kehandalan (Reliability)
perusahaan.
4. Empati (Empathy)
1. Pengertian
membuat suatu pilihan yang terbaik, dan meningkatkan pola normal yang
orang tua
bagian yang konstan dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak.
tercapai.
anak.
Fretes, 2012).
dalam keluarga.
perkembangan anak diagnosa medis. Hal ini akan menjadi sulit apabila
45
Hal ini berarti dalam menemukan maslah pada anak, maka kelebihan
persahabatan dan
terhadap anak dan keluarga agar mereka mampu dalam melewati setiap
teridentifikasi
48
dengan kebutuhan dan kelebihan yang dimiliki oleh anak dan keluarga.
Oleh karena itu, tidak hanya satu intervensi kesehatan untuk semua
anak tetapi lebih dari satu intervensi yang berbeda untuk setiap anak.
b. Berbagi informasi
c. Partisipasi
mereka buat.
d. Kolaborasi
) adalah :
dimasa mendatang.
seminar.
e. Fasilitas
halus, kasar, personal sosial dan bahasa pada anak. Kegiatan bermain
anak prasekolah
2008).
53
F. Konsep Perilaku
1. Pengertian
kesehatan.
kelompok(Notoadmojo, 2010):
itu sangat dinamis dan relative, maka dari itu orang yang sehat
seoptimal mungkin.
b. Perilaku
a. Faktor-faktor predisposisiFaktor
b. Faktor-faktor pendukung
dengan kesehatan.
56
c. Faktor-faktor pendorong
G. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini tejadi setelah orang
(Notoatmodjo, 2010).
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu ( know )
b. Memahami(Comprehension)
c. Aplikasi(Aplication)
d. Analisis(Analysis)
sama lain.
e. Sintesis(Synthesis)
yang baru.
sebagainya.
b. Paparanmedia massa
sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan lain-
dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Ini berarti
c. Ekonomi
d. Hubungan social
e. Pengalaman
5. Cara memperolehpengetahuan
2, yaitu:
H. Sikap
1. Pengertian Sikap
dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap itu tidak dapat
2. Tingkatan
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
dipilihnya.
63
a. Pengalaman pribadi Apa yang telah dan sedang dialami seseorang akan ikut
pembentukan sikap.
2010).
dalam bersikap.
64
jiwa sehat.
I. Kerangka konsep
perawat pasien
Dimensi kepuasan
kepuasan
• Bukti nyata/dapat di raba
(Tangibels)
• Kehandalan (Reliability)
• Tujuan Pengukuran Alat-alat untuk mengukur kepuasan • Daya tanggap
Kepuasan Kerja kepuasan kerja perawat • Sistem keluhan dan saran (Responsiveness)
• Mengidentifikasi yang meliputi prestasi • Ghost shopping • Jaminan pasti
kepuasan karyawan penghargaan, tanggung • Lost Customer Analysis (Assurance)
secara keseluruhan jawab, dan pekerjaan • Survei kepuasan pelanggan • Empati (Empathy)
• Mengetahui persepsi Kotler (2005),
setiap karyawan terhadap
organisasi atau
perusahaan Yang di teliti =
• Mengetahui atribut-
atribut mana yang Faktor-faktor yang mempengaruhi
termasuk dalam kategori kepuasan pasien
kritis (critical perfoment Yang tidak di teliti = • Kualitas produk atau jasa
attributes) • Mutu pelayanan
• Apabila memungkinkan • Faktor emosional
• Mobley (2006) • Harga
• Biaya
(dalam Nooria; 2008:6)
62
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
hasil. Data hasil penelitian disajikan apa adanya, dan peneliti tidak perlu
Susila, suryanto,2014).
C. Kerangka Konsep
dan visualisasi hubungan atau kaitan antara variable satu dengan variable
Gambaran kepuasan pasien dan perawat terhadap pelayan keperarawatan dengan pendekatan
D. Variabel Penelitian
Variable adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep
E. Definisi oprasional
1 Kepuasan pasien kepuasan adalah merasa senang, perasaan Kuesioner dengan jumlah item 27 Hasil ukur di kategorikan menjadi Ordinal
puas dengan jasa yang telah di berikan dengan menggunakan metode Sangat puas jika skor 76%
dimana keinginan, harapan, dan kebutuhan Imfortance performen Analysis - 100%
terpenuhi. Suatu pelayanan dinilai (IPA) dengan CSI
Puas jika skor 51% - 75%
memuaskan bila pelayanan tersebut dapat
Tidak puas jika skor 26%
memenuhi kebutuhan dan harapan
- 50%
pelanggan. Dalam pelayanan keperawatan
Sangat tidak puas jika skor
dengan pendekatan FCC
0% - 25%
2011)
a. Kehandalan Yaitu perawat memiliki kemampuan Kuesioner dengan jumlah item 5 Hasil ukur di kategorikan menjadi Ordinal
(Reliability) dalam pengetahuan, ke ahlian, dengan menggunakan Imfortance Sangat puas jika skor 76%
kemandirian, penguasaan dan performen Analysis (IPA) - 100%
65
- 50%
0% - 25%
2011)
b. Jaminan pasti Yaitu yakin bahwa segala bentuk urusan Kuesioner dengan jumlah item 6 Hasil ukur di kategorikan menjadi Ordinal
(Assurance) pelayanan yang dilakukan akan tuntas dan dengan menggunakan metode Sangat puas jika skor 76%
selesai sesuai dengan kecepatan, Imfortance performen Analysis - 100%
ketepatan, kemudahan, kelancaran, dan (IPA) Puas jika skor 51% - 75%
kualitas pelayanan yang diberikan. Dalam
Tidak puas jika skor 26%
pelayanan keperawatan dengan
- 50%
pendekatan FCC
Sangat tidak puas jika skor
0% - 25%
2011)
66
c. Bukti nyata/dapat Yaitu sarana dan prasarana pelayanan yang Kuesioner dengan jumlah item 5 Hasil ukur di kategorikan menjadi Ordinal
di raba tersedia, teknologi pelayanan yang dengan menggunakan metode Sangat puas jika skor 76%
(Tangibels) digunakan, performance pemberi Imfortance performen Analysis - 100%
pelayanan yang sesuai dengan (IPA)
Puas jika skor 51% - 75%
karakteristik pelayanan yang diberikan
Tidak puas jika skor 26%
dalam menunjukan prestasi kerja yang
- 50%
dapat diberikan dalam bentuk pelayanan
Sangat tidak puas jika skor
fisik yang dapat dilihat. Dalam pelayanan
0% - 25%
keperawatan dengan pendekatan FCC
(Hill (2006) dalam Nasution,
2011)
d. Empati Suatu perhatian, keseriusan, simpatik, Kuesioner dengan jumlah item 6 Hasil ukur di kategorikan menjadi Ordinal
(Empathy) pengertian dan keterlibatan pihak-pihak dengan menggunakan metode Sangat puas jika skor 76%
yang berkepentingan dengan pelayanan. Imfortance performen Analysis - 100%
(IPA) Puas jika skor 51% - 75%
- 50%
67
0% - 25%
2011)
e. Daya tanggap Kemempuan daya tanggap dari perawat Kuesioner dengan jumlah item 5 Hasil ukur di kategorikan menjadi Ordinal
(Responsiveness) untuk melayani masyarakat sesuai dengan dengan menggunakan metode Sangat puas jika skor 76%
tingkat penyerapan, pengertian, ketidak Imfortance performen Analysis - 100%
sesuaian atas berbagai hal bentuk (IPA)
Puas jika skor 51% - 75%
pelayanan yang tidak diketahuinya. Dalam
Tidak puas jika skor 26%
pelayanan keperawatan dengan
- 50%
pendekatan FCC
Sangat tidak puas jika skor
0% - 25%
2011)
68
2 Kepuasan kerja Perasaan (keadaan emosional), yang Kusioner dengan jumlah item 30 Dengan cut off point mean Ordinal
perawat menyenangkan atau tidak dengan menggunakan metode skala 1. Ringan (< 9,65)
a. Prestasi Persepsi perawat terhadap hasil kerja Kusioner dengan jumlah item 6 Dengan cut off point mean Ordinal
dalam melaksanakan tugas secara
yaitu no 1-6 dengan menggunakan 1. Kurang puas (< 87,57)
kualitas dan kuantitas . Dalam
pelayanan keperawatan dengan
pendekatan FCC
69
(CSI)
b. Penghargaan Persepsi perawat terhadap imbalan Kusioner dengan jumlah item 6 Dengan cut off point mean Ordinal
berupa finansial dan non finansial
yang diterima oleh perawat sesuai yaitu no 7 - 12 dengan menggunakan
prestasi kerja yang dicapai. Dalam 1. Kurang puas (< 23)
pelayanan keperawatan dengan metode Customer Satisfaction Index
pendekatan FCC 2. Puas ( ≥ 23)
(CSI)
c. Tanggung jawab Persepsi perawat terhadap besarnya Kusioner dengan jumlah item 6 Dengan cut off point mean Ordinal
kepercayaan dan kesanggupan perawat
untuk menyelesaiakan pekerjaan yaitu no 13 - 18 dengan 1. Kurang puas (< 17)
dengan tepat waktu dan berani
memikul resiko atau tindakan yang menggunakan metode Customer
dilakukan. Dalam pelayanan 2.Puas ( ≥ 17)
Satisfaction Index (CSI)
keperawatan dengan pendekatan FCC
Tidak setuju
Setuju
70
d. Pekerjaan Persepsi perawat terhadap kegiatan Kusioner dengan jumlah item 6 Dengan cut off point mean Ordinal
keperawatan yang dilakukan terdiri
dari keanekaragaman tugas. Dalam yaitu no 14 - 19 dengan 1. Kurang puas (< 18)
pelayanan keperawatan dengan
pendekatan FCC menggunakan metode Customer
e. Kemungkinan Persepsi perawat terhadap penambahan Kusioner dengan jumlah item 6 Dengan cut off point mean Ordinal
berkembang ilmu dan ketrampilan didalam
yaitu no 25 - 30 dengan 1. Kurang puas (<15)
pekerjaannya terdiri dari kesempatan
untuk mengikuti pendidikan, pelatihan menggunakan metode Customer
, promosi. Dalam pelayanan 2. Puas ( ≥ 15)
keperawatan dengan pendekatan FCC Satisfaction Index (CSI)
71
1. Populasi
2014). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dan perawat di RSAU .
jumlah 30 bed di ruang anak RSAU. Dan populasi perawat diruang anak
berjumlah 19 orang
2. Sampel
Kriteria inklusi:
Kriteria eksklusi :
G. Prosedur Penelitia
1. Tahap Persiapan
Salamun.
penelitian.
d. Responden yang telah setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini,
Dr. SALAMUN.
peneliti
untuk dilengkapi.
data. Dalam penelitian ini intrumen yang di gunakan adalah kuesioner adalah
alat ukur yang disesuaikan dengan variabel penelitian, yaitu berupa pernyataan
dijawab dengan cara memberikan tanda ceklis pada jawaban yang sudah
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
c. Validitas Eksternal
terjadi di lapangan.
product moment. Terdapat dua rumus mencari harga r yang dikenal dengan
rumus angka kasar dengan rumus simpangan. Rumus kolerasi dengan angka
kasar :
𝑁. (∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑟 =
√{𝑁. ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁. ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan:
X = Pertanyaan
Y = Skala total
Bila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dari rumus di atas lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dapat
dikatakan valid, dan sebaliknya jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dari rumus di atas lebih kecil
dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dapat dikatakan tidak valid, yaitu dengan taraf signifikan
validitas 0,403 sampai dengan 0,785. Nilai validitas tersebut adalah di atas
2. Uji Reliabilitas
menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap
asas (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
𝑟 𝑘 ∑𝜎 2
11=( )(1− 2𝑏 )
𝑘−1 𝜎 𝑡
76
Keterangan:
reliabilitas sempurna yaitu 1,00 dan 0,00 menunjukan data tersebut tidak
reliabel, nilai reliabel biasanya 0,07 sudah dianggap reliabel (Bruns dan
bentuk checklist.
sebagai berikut :
1. Data Primer
kepada pengumpulan data ,atau dapat diartikan diperoleh secara langsung dari
(Sugiono, 2015). Dalam penelitian ini data primer di dapat kandari pengisian
kuesioner yaitu nama (inisial), umur, jenis kelamin dan mengenai kepuasan
2. Data Sekunder
Data sekunder data yang didatpatkan dari pihak lembaga tertentu dalam
bentuk arsip ataupun dokumen (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini data
sekunder, data yang diperoleh dari data RSAU Dr. Salamun yang mendukung
J. Etika Penelitian
a. Informed consent
ruang rawat inap di RSAU Dr. Salamun. sebelum meminta pasien diruang
78
penelitian, dan tata cara pengisian kuesioner kepada pasien diruang rawat
peneliti.
kekerasan pada pasien diruang rawat inap dan tidak menjadikan pasien
f. Confidentyaly (kerahasiaan)
yang penting. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari
peneliti masih mendtah, belum memberikan informasi apa-apa dan belum siap
untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian dta sebagai hasil yang berarti
a. Editing
b. Coding
stata yang terdiri atas beberapa kategori. Coding yakni mengubah data
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau
pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan data. Untuk kategori
c. Processing
Apabila semua data dari setiap sumber data dari setiap sumber data atau
L. Analisis data
berikut:
𝑋𝑖
𝑇𝑘𝑖 = 𝑥 100%
𝑌𝑖
Keterangan
∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖
𝑋̅ = 𝑌̅ =
𝑛 𝑛
Keterangan:
𝑛 = Jumlah responden
kinerja 𝑋̿ yang menjadi batas dalam diagram kartesius, yaitu dengan rumus:
𝑁 𝑁
82
∑ 𝑖 = 1 𝑋𝑖 ∑ 𝑖 = 1 𝑌𝑖
𝑋̿ = 𝑌̿ =
𝐾 𝐾
Keterangan:
kepuasan pelanggan
sebagai berikut:
Tingkat kepentingan
𝑌̅
(B) (B)
𝑌̿
(C) (D)
𝑋̿ 𝑋̅ Tingkat
kinerja
1. Bagan Diagram Kartesius
Supranto (2011)
83
Keterangan
Factor 100%
semua atribut.
dalam Nasution (2011) yaitu 76% - 100% sangat puas, 51% - 75% puas, 26% -
50% tidak puas, dan 25% - 0% sangat tidak puas. Skala pengukuran menurut
Azwar (2013). Yaitu dengan rumus perhitungan untuk skor kepuasan pasien:
Perhitungan :
5.4 = 20 5.1 = 5
20 – 5 = 15
𝜎 : 15 : 6 = 2, 5
𝜇 : 5 . 3 = 15
Hasil :
skor12,5 – 17,5 masuk dalam kategori puas, dan skor > 17, 6 masuk
Perhitungan :
6 × 4 = 24 6×1=6
24 – 6 = 18
85
𝜎 : 18 : 6 = 3
𝜇 : 6 × 3 = 18
Hasil :
21 masuk dalam kategori puas, dam skor > 22 masuk dalam kategori
sangat puas.
86
M. Jadwal Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Topik
3. Revisi bab 1
7. Seminar proposal
8. Pengurusan Administrasi
DAFTAR PUSTAKA
Valentina Wulan Sari, Nlp Dina Susanti, Idah Ayu Wulandari (2017). Gambaran
Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas Ii Terhadap Pelayanan
Keperawatan. Jrkn Vol.01/No. 01/April-September/2017
Anggara Dwi Sulistiyanto Oktia Woro Kasmini H, Dan Eunike R. Rustiana (2017).
Peran Petugas Gizi Dalam Memberikan Pelayanan Asuhan Gizi Pada
Pasien Rawat Inap. Anggara D. Sulistiyanto, Oktia W. K. Handayani,
Dan Eunike R. Rustiana / Unnes Journal Of Public Health 6 (2) (2017)
Rini Winasih, Nursalam, Ninuk Dian K (2015) Budaya Organisasi Dan Quality Of
Nursing Work Life Terhadap Kinerja Dan Kepuasan Kerja Perawat Di
Rsud Dr. Soetomo Surabaya. Jurnal Ners Vol. 10 No. 2 Oktober 2015:
332–342
Shields L, Pratt J, Flenady VJ, Davis LM, Hunter J (2012). Family-centred care for
children in hospital
Forouzan Rostami, Syed Tajuddin Syed Hassan, Farideh Yaghmai, Suriani Binti
Ismaeil, Turiman Bin Suandi (2015) Effects of family-centered care on
the satisfaction of parents of children hospitalized in pediatric wards in a
pediatric ward in Chaloos in 2012. Year: 2015, Volume: 7, Issue: 2,
Pages: 1078-1084, DOI: 10.14661/2015.1078-1084
Kurniati (2013)Kepuasan Pasien Rawat Inap Lontara Kelas Iii Terhadap Pelayanan
Kesehatandi Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar
Ahdazumar, U., Rahmalia., & Arneli. (2011). Tingkat Kepuasan Pasien Post
Opratif Terhadap Pelayanan Perawat Di Ruangan Recorvery Room.
Fatmilia K., Rosyidi, I., & Rosalina (2015) Gambaran Kepuasan Pasien Dan
Keluarga Terhadap Pelayanan Keperawatan Menggunakan 5 (Lima)
Dimensi Mutu Di Ruangan Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit Umum
Daerah Ungaran 1 – 8.
Puas, R., Latief, A., & Haskas, Y. (2012). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Mutu
Pelayanan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Makassar. Volume 1 Nomor 1 ISSN : 20302 – 253, 1-9
LAMPIRAN
90
( INFORMEDCONSENT )
Nama :
Usia :
Alamat :
Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti sepenuhnya segala hal yang berkaitan
CENTER CARE (FCC)”, maka dengan ini saya suka rela tanpa ada paksaan menyatakan
bandung, .................2019
Peneliti Pasien/Responden
Usia. :
Jenis kelamin. :
Ruangan. :
PETUNJUK PENGISIAN
1. Pada kolom HARAPAN : berikan tanda (√) pada kolom jawaban yang sesuai
2. Pada kolom KENYATAAN : berikan tanda (√) pada kolom jawaban yang sesuai
3. Pe = Penting 3. P : Puas
HARAPAN KENYATAAN
STP TPe Pe SPe PERNYATAAN STP TP P SP
e
1 2 3 4 1 2 3 4
Keandalan (Relibability)
1. Perawat mampu menangani masalah
perawatan anda dengan tepat.
2. Perawat memberikan informasi tentang
fasilitas yang tersedia di rumah sakit.
3. Perawat memberikan informasi tentang
tata tertib yang berlaku di rumah sakit.
92
Petunjuk :
Pilih salah satu jawaban yang anda anggap benar, beikanlah tanda ceklis pada
1. STS = Sangat tidak setuju, artinya enyataan yang saudara rasakan sangat
dengan pernyataan.
pernyataan.
dengan pernyataan.
NO PERNYATAAN STS TS S SS
kemampuan saya
dibandingkan sebelumnya
maupun keluarganya
7. Saya merasa puas bila hasil kerja saya tidak di hargai oleh
atasan saya
kerja saya
10. Saya merasa puas karena imbalan yang saya terima sesuai
11. Saya merasa puas bila mendapat pujian dari atasan atas
13. Saya merasa puas bila tanggung jawab yang saya terima
pekerjaan
kemampuan saya
manajemen RSAU
28. Saya merasa puas karena posisi saya saat ini sesuai
anak
98
pasien anak