You are on page 1of 39

PESTISIDA

PENDAHULUAN
⚫ Pest = hama dan, sida= caedo= pembunuh
⚫ Pengendalian vektor secara kimia
⚫ FAO 1986 & PP RI No. 7, 1973
Campuran bahan kimia yang digunakan untuk mencegah, membasmi
dan mengendalikakn hewan/tumbuhan pengganggu seperti binatang
pengerat, termasuk serangga penyebar penyakit, dengan tujuan
kesejahteraan manusia
⚫ PP RI No. 6, 1995
Zat atau senyawa kimia, zat pengatur tubuh dan perangsang tumbuh, bahan
lain, serta mikroorganisme atau virus yang digunakan untuk
perlindungan
⚫ US EPA
Zat atau campuran zat yang digunakan untuk mencegah, memusnahkan,
menolak atau memusuhi hama dalam bentuk hewan, tanaman dan
mikroorganisme pengganggu
Menurut USEPA (United States Environmental
Protection Agency), pestisida merupakan zat atau
campuran yang digunakan untuk mencegah,
memusnahkan, menolak, atau memusuhi hama
dalam bentuk hewan, tanaman dan
mikro-organisme pengganggu (Zulkanain, 2010).
⚫ Menurut The United State Federal Environmental
Pesticide Control Act, pestisida merupakan suatu zat yang
fungsinya untuk memberantas atau mencegah gangguan
OPT diantaranya serangga, binatang pengerat, nematoda,
cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang
dianggap hama pengganggu tanaman (Kardinan, 2000)
Permentan No. 24 Tahun 2011 :
adalah semua bahan kimia, binatang maupun tumbuhan dan
bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk:

1. Mengendalikan atau memberantas hama-hama dan


penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman
atau hasil pertanian.
2. Memberantas rerumputan atau tanaman pengganggu
seperti gulma.
3. Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak
diinginkan.
4. Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau
bagian-bagian tanaman.
5. Memberantas atau mencegah hama-hama
luar pada hewan peliharaan dan ternak.
6. Memberantas atau mencegah hama-hama
air.
7. Memberantas atau mencegah
binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia dan
binatang-binatang yang perlu dilindungi
dengan penggunaan pada tanaman, tanah,
dan air.
8. Memberantas atau mencegah
Dalam penggunaan dan perdagangan, pestisida
diidentifikasi dengan tiga macam nama (Nomenklatur),
yaitu:
⚫ Common name, yaitu nama yang telah didaftarkan pada
International Standard Organization (ISO). Nama umum
biasanya dipakai sebagai nama bahan aktif suatu pestisida.
⚫ Chemical name, yaitu nama dari unsur atau senyawa kimia
dari suatu pestisida yang terdaftar pada International
Union for Pure and Applied Chemistry.
⚫ Trade name, yaitu nama dagang dari suatu produk
pestisida yang biasanya telah terdaftar dan mendapat
semacam paten dari masing-masing Negara .
SYARAT PESTISIDA
⚫ Membunuh dgn cepat (efektif dan efisien)
⚫ Tidak membahayakan binatang bertulang belakang
⚫ Murah dan mudah diperoleh di pasaran
⚫ Menguntungkan dalam pemakaian yg luas
⚫ Susunan kimia stabil (mempunyai residual efek)
⚫ Selektif
⚫ Tidak mudah terbakar
⚫ Mudah disiapkan
⚫ Tidak merusak barang
⚫ Bersih
⚫ Tidak mengeluarkan bau yang tidak menyenangkan
TOXISITAS PESTISIDA
⚫ LD 50
⚫ Jumlah racun per unit berat badan yang dapat membunuh
50% populasi species binatang yang dipakai percobaan
⚫ LC 50
⚫ Konsentrasi racun dalam kondisi spesifik yang
menyebabkan kematian 50% populasi species hewan uji
dalam suatu waktu tertentu (untuk populasi perairan)
⚫ LT 50
⚫ Lamanya waktu yang diperlukan untuk membunuh 50%
populasi hewan uji pada suatu dosis atau konsentrasi
tertentu
KLASIFIKASI PESTISIDA
⚫ Berdasarkan organisme target :
⚫ Insektisida : bunuh/kendali serangga
⚫ Herbisida : bunuh gulma
⚫ Fungisida : bunuh jamur/cendawan
⚫ Algasida : bunuh alga
⚫ Avisida : bunuh/kontrol pop burung
⚫ Akarisida : bunuh tungau/kutu/pinjal/caplak
⚫ Bakterisida : bunuh bakteri
⚫ Larvasida : bunuh larva
⚫ Molusksisida : bunuh siput
Akarisida, berasal dari kata akari, yang dalam bahasa Yunani berarti tungau
atau kutu. Akarisida sering juga disebut Mitesida. Fungsinya untuk
membunuh tungau atau kutu. Contohnya Kelthene MF dan Trithion 4 E.

Insektisida, berasal dari kata latin insectum, artinya potongan, keratan


segmen tubuh, berfungsi untuk membunuh serangga. Contohnya Lebaycid,
Lirocide 650 EC, Thiodan, Sevin, Sevidan 70 WP, Tamaron.

Molluskisida, berasal dari kata Yunani molluscus, artinya berselubung tipis


atau lembek, berfungsi untuk membunuh siput. Contohnya Morestan, PLP,
Brestan 60

Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodere, berarti pengerat berfungsi


untuk membunuh binatang pengerat. Contohnya Dipachin 110, Klerat
RMB, Racumin, Ratikus RB, Ratilan, Ratak, Gisorin. N.
Termisida, berasal dari kata Yunani termes, artinya serangga pelubang kayu
berfungsi untuk membunuh rayap. Contohnya Agrolene 26 WP, Chlordane 960
EC, Sevidol 20/20 WP, Lindamul 10 EC, Difusol CB.

Larvasida, berasal dari kata Yunani lar, berfungsi membunuh ulat (larva).
Contohnya Fenthion, Dipel (Thuricide).
KLASIFIKASI PESTISIDA
⚫ Berdasarkan organisme target (lanjutan)
⚫ Nematisida : bunuh cacing
⚫ Ovisida : bunuh telur
⚫ Pedukulisida : bunuh kutu/tuma
⚫ Piscisida : bunuh ikan
⚫ Rodentisida : bunuh binatang pengerat
⚫ Predisida : bunuh pemangsa/predator
⚫ Termisida : bunuh rayap
⚫ Metisida : bunuh tengu/caplak (mites)
⚫ Defoliant : bunuh parasit tanaman
KLASIFIKASI PESTISIDA
⚫ Berdasarkan organisme target (lanjutan)
⚫ Repellent : penolak serangga
⚫ Attractant : penarik serangga
⚫ Dessicant : penyerap air
⚫ Anti transparant : pembalut daun agar tak
kehilangan air
⚫ Plant growth regulator: pengatur pertumbuhan tanaman
KLASIFIKASI PESTISIDA
⚫ Berdasarkan Stadium Serangga
⚫ Ovisida telur
⚫ Larvasida larva
⚫ Adultsida dewasa
KLASIFIKASI PESTISIDA
⚫ Berdasarkan derajat toksisitas
⚫ Highly toxic
⚫ LD50 = 1-50 mg/kg brt bdn
⚫ Pemakaian di luar rumah, pertanian
⚫ Parathion: 6,8, TEPP (Tertra Ethyl Pyro Phosphate), Thimet Phosdrine,
Endrin
⚫ Moderately toxic
⚫ LD50 = 50 – 1000 mg/kg BB
⚫ Diazinon: 455, Dieldrin, DDVP (Dimethyl Dichlor Vynil Phosphate),
Aldrine, Heptachlor, Nicotine Sulfate, Diazinon, Chlordane, Lindane
⚫ Slightly toxic
⚫ LD50 = 1000 – 6000 mg/kg BB
⚫ malathion: 4445, chlorobenzilate, diphterex, lead arsenate, parisgreen,
dichlori diphenil trichloretan, ronnel, malathion, dilan
Berdasarkan cara kerjanya, pestisida dibagi menjadi
empat jenis, yaitu:
Pestisida Kontak, yaitu pestisida yang mempunyai daya bunuh setelah
tubuh jasad terkena sasaran. Contoh: Gramoxone, Diazinon, Folidol dan
BHC.

Pestisida Fumigan, yaitu pestisida yang mempunyai daya bunuh setelah


jasad sasaran terkena uap atau gas. Contoh: Methyl bromide,
Gammexane dan Karbondisulfida.

Pestisida Sistemik, yaitu pestisida yang dapat ditranslokasi melalui


tanaman. Hama akan mati apabila menghisap atau memakan jaringan
tanaman. Contoh: Furadan, Curater dan Dimecron.

Pestisida Lambung, yaitu pestisida yang mempunyai daya bunuh setelah


jasad sasaran memakan pestisida. Contoh: Parathion dan Klerat.
KLASIFIKASI PESTISIDA

❖ Berdasarkan cara masuk


▪ Stomach poison pencernaan
▪ Contact poison kontak kulit
▪ Residual poison kontak dengan sisa racun
▪ Fumigant (Respiratory Poison) pernafasan
▪ Dessicant menyerap cairan tubuh
KLASIFIKASI INSEKTISIDA
⚫ Berdasarkan komposisi kimia
⚫ Insektisida Anorganik
⚫ Insektisida Organik
⚫ Organik Alami (Botanical)
⚫ Organik Sintetis
⚫ Chlorinated Hydrocarbon Insecticide (CHI)
⚫ Organophosporus Insecticide (OPI)
⚫ Carbamat
⚫ Thyocyanate
⚫ Minyak Bumi
⚫ Pyretroid Sintetis
Anorganik Organik
Cryolit
Belerang Sintetis
Arsinikel (Sodium arsenit) Alami
Fluoride (Sodium Fluoride)
Nikotin
Phyretrum
Deris
Kampher
Chlorinated Saba Ddilla
Hydrocarbon
Insecticide (CHI)
Organophosporus Thiocyanate Minyak Bumi
= organoklorin Carbamat
Insecticide (OPI)
Dieldrin = organofosfat Sevin Lethane Kerosine
Lindane
Pyrolan Lauryl Solar
Aldrin Parathion
Isolan thiocyanate Oli
Heptaklor Diazonin
dimethilan Thanite Bensin
Klordan Fenthion
Propoxur Parafin
Endosulfan Fenithrotion
Baygon Tir
Chlorobenzilate Malathion
Carbofuran Piretroid Sintetis
Dilan Abate
Carbaryl
DDT (Dichloro Trichlorfon Fenvolerate
Pirimicarb
Diphenyl Dichlorfos Deltamethrin
Phenithiazin
Trichloroethane) Asephate Cyphenothrin
e
Chlorpyrifos Tetramethrin
Inorganic Insecticide
⚫ Sangat beracun (umumnya racun perut)
⚫ Residu persisten
⚫ Menimbulkan resistensi (akibat pemakaian yang
terus-menerus)
⚫ Kurang efektif dibandingkan yg racun organik sintetis
⚫ SO2: sbg fumigant, sangat beracun bagi manusia
⚫ Cooper Sulfat: digunakan sebagai fungisida
⚫ Kalsium arsenat, lead arsenat, cryolit
⚫ Mercury: HgCl2, mercurial oit
Botanical Insecticide
⚫ Cukup efektif efek knock down
⚫ Efek kurang terhadap binatang berdarah panas
⚫ Pyrethrum: bunga tanaman chrisantheum cinerari aefolium
terdapat dipeg. Dieng
⚫ Banyak digunakan dalam rumah, restaurant, pesawat udara dan ruang
pengolah susu dg aman
⚫ Alletrine
⚫ Rotenone/derris: racun ikan
⚫ Ryania: akar batang tanaman ryania racun perut & racun
kontak
⚫ Sabaddilla: biji tanaman sabaddilla (fam: lily) amerika selatan
⚫ Nicotine: dari tembakau, menyebabkan paralyse dr susunan
saraf
⚫ Pyrethrum Ryania sabbadila
Golongan Organochlorin
● pestisida yang mengandung unsur-unsur
karbon, hydrogen dan chlorine. Atom-atom
chlor dalam komposisinya terikat pada atom
hidrokarbon, misal DDT (Dichloro Diphenil
Trichloretane), yang dibuat dengan
mengkondensasi klorobenzen dan klorat
(trichloro asetal dehida).
● Contah: Aldrin, Chlordane, DDT, Dieldrin,
Endosulfan.
Chlorinated Hydrocarbon
Insecticide
⚫ Broad spectrum luas
⚫ Larut dalam lemak, tdk larut dlm air
⚫ Susuna kimia stabil (lambat terurai)s/d bbrp bulan
⚫ Residu persisten
⚫ Menimbulkan akumulasi di rantai makanan
⚫ Kurang selektif thd serangga yg berguna
⚫ Menimbulkan resistensi pd serangga
⚫ Menyerang sistem saraf
Chlorinated Hydrocarbon
Insecticide (lanjutan)
⚫ Hasil pabrik
⚫ Derajat keracunan sama untuk semua macam racun
⚫ CHI dpt diserap ml inhalasi, oral, kulit
⚫ Bahaya keracunan terbesar akibat absorpsi mll kulit shg
menimb. Akumulasi dl tubuh
⚫ Dikenal dg Organiklorin
Chlorinated Hydrocarbon
Insecticide (contoh)
⚫ Highly toxic ❖ Slightly toxic
⚫ Endrin ▪ DDT
⚫ Moderately toxic ▪ DDD
⚫ Dieldrin ▪ Dilan
⚫ Heptachlor ▪ Chlorbenzilate
⚫ Lindane ▪ Metoxychlor
⚫ Alderin
⚫ Chlordane
Organ Phosphorous Insecticide
⚫ Racun anti cholinesterase
⚫ Degradasi lebh cepat dr pd CHI
⚫ Derajat keracunan berbeda-beda
⚫ Gejala keracunan cepat kelihatan (<6jam)
⚫ Dpt diserap mll oral, inhalasi maupun kulit sehat
Golongan Organofosfat.
⚫ mengandung unsur-unsur phosphat, carbon,dan hydrogen,
terdiri dari satu gugus atau lebih fosfor yang terkait pada
molekul organik.
⚫ Organophosphat dibuat dari suatu molekul organik yang
direaksikan dengan fosforilat. Contoh: Parathion,
Malathion dan Tetra Ethyl Pyro Phosphat (TEPP). Di
Indonesia : Diazinon dan Dursband.
Organ Phosphorous Insecticide
(contoh)
❖ Highly toxic ❖ Slightly toxic
▪ Parathion ▪ Malathion
▪ Phosdrine ▪ Ronnel
▪ TEPP ▪ Abate
❖ Moderately toxic ▪ Gardona
▪ Diazinon ▪ Diphterox
▪ DDVP ▪ Fenchlorphos
▪ Naled ▪ Trichlorfon
▪ Dimethoate
▪ Methyl Parathion
▪ Fenthion
▪ Dichlorovos
▪ Fenithrothion
Golongan Karbamat
● jenis pestisida yang mengandung gugus
karbamat. Contoh pestisida yang
mengandung gugus karbamat adalah Sevin,
Baygon dan Isolan.
● Sevin dibuat dari alpha napthol yang
dikondensasi dengan fosgen dan direaksikan
dengan metilamin.
Carbamate
⚫ Efektif dan terdegradasi cepat
⚫ Mrpk Insecticide yg plg banyak digunakan selain OPI
⚫ Contoh:
⚫ Pyrolan, isolan, propoxur, sevin, demethilan, phenothiazine
⚫ Karbaryl Baygon, Merusol, Zectran (plg efektif untk larva,
nympha, serangga dewasa)
⚫ Phenotiazine
Thiocyanate
⚫ Sering dikombinasikan dg minyak bumi, malathion
⚫ Biasa disemprotkan dr pesawat udara dg aerosol
fogging & mist
⚫ Mrpk racun kontak dg efek knock down thd serangga
⚫ Menghasilkan bau yg tdk sedap, tdk cocok utk
pnyemprotan di rmh
⚫ Umumnya golongan Thiocyanate
⚫ Contoh:
⚫ Loro, Thanite, lethane
Minyak Bumi
⚫ Sangat efektif utk tungau di stadium telur
⚫ Menghambat pertukaran gas yg berlangsung dl tubuh
serangga
⚫ Aplikasinya dlm bentuk emulsi (untuk mencegah
kerusakan tanaman)
⚫ Sebagai bahan pelarut untuk CHI dan OPI
⚫ Menghasilkan efek knock down
⚫ Keuntungan:
⚫ daya racun rendah thd manusia
⚫ Serangga tdk resisten
⚫ Contoh: kerosine, solar, bensin, paraffin, tir, oli
Fumigant
⚫ Racun masuk dr dinding tubuh dan pernafasan
⚫ Saat pemakaian ruangan tertutup
⚫ Pemakaian jarang disebabkan:
⚫ Mudah terbakar
⚫ Daya reaksi dan penetrasi tinggi menimbulkan residu bau pd makanan
⚫ Komposisi kimia kurang stabil (cepat terurai)
⚫ Harga mahal
⚫ Contoh
⚫ Padat: ClOH8, Para-dichlorbenzene
⚫ Liquid & Gas: HCN, Methylbromida, Acrylonitrik, Sulfurdioksida,
Carbondisulfide, Carbon tetrachloride, Chloriciplin, Phospin
Desiccant
⚫ Membunuh serangga dg menyerap cairan & lemak tubuh
melalui exoskleton, epicuticle
⚫ Kematian terjadi krn serangga kehilangan cairan dg segera
⚫ Jarang menimbulkan resistensi
⚫ Contoh:
⚫ Silica gels
⚫ Silica aero - gels
Repellents
⚫ Bahan penolak serangga
⚫ Syarat:
⚫ Memberi perlindungan selama bbrp jam
⚫ Tdk beracun dan tdlk menimbulkan iritasi kulit
⚫ Tdk mengeluarkan bau tak sedap
⚫ Tdk merusak pakaian dan brg lain
⚫ Efektif thd hampir semua serangga
⚫ Mudah didapat dg harga murah
PENILAIAN

1. Penilaian pelaksanaan penyemprotan (pencapaian


dosis, cakupan bangunan, efek samping dll)
2. Penilaian daya bunuh residu insektisida
(Bioassay)
3. Entomologi (Kepadatan, umur populasi,
persentase vektor mengandung P.)
4. Penilaian epidemiologi (Penderita : SPR, SFR)
Referensi
1. Sang Gede Purnama, SKM
2. Djojosumarto P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya.
Jakarta: Agromedia Pustaka.
3. Zulkarnain. 2010. Dasar-dasar Hortikultural: Pertanian
Organik. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Kardinan, A. 2000. Pestisida nabati, Ramuan dan
Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.

You might also like