16.5.8. Pelaksana Jasa Konstruksi harus mengajukan skenario/cara pengecoran kepada
Pengawas untuk dibahas, kemudian diambil kesimpulan cara yang akan dipakai. Cara inilah yang kemudian harus dituruti oleh Pelaksana Jasa Konstruksi, termasuk rencana dukungan alat-alat dan tenaga kerjanya.
16.6. Tempat Penghentian Pengecoran
16.6.1. Penghentian pengecoran balok dan kolom harus mengikuti cara-cara yang telah ditentukan di dalam PBI 1971. 16.6.2. Lokasi penghentian pengecoran harus dilaporkan kepada Direksi Pengawas pekerjaan.
16.7. Tata Cara Pengecoran
16.7.1. Cara-cara pengecoran harus dilakukan seperti skenario yang telah disepakati bersama, dan apabila menyimpang dari itu maka segala sesuatu yang terjadi menjadi tanggung jawab Pelaksana Jasa Konstruksi sepenuhnya. Direksi Pengawas pekerjaan berhak menghentikan pekerjaan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan. 16.7.2. Slump harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas. 16.7.3. Kontraktor harus merencanakan desain mixnya sesuai dengan mutu beton yang direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas pekerjaan. 16.7.4. Semua alat-alat dan tenaga harus mencukupi sehingga pengecoran dapat berjalan dengan lancar. 16.7.5. Semua pekerjaan pengecoran harus dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat beton (vibrator) sampai semua gelembung-gelembung udara keluar. Pemadatan ini harus dikerjakan dengan teliti. 16.7.6. Pembuatan benda uji dilakukan oleh Kontraktor. Banyaknya benda uji sesuai dengan banyaknya pengecoran dan sesuai PBI 1971. 16.7.7. Pengecoran harus rapih, bersih dan skematis serta tidak boleh menimbulkan kesan kotor, sembarangan dan acak-acakan. 16.7.8. Harus dipersiapkan pula pengamanan-pengamanan jika sewaktu-waktu turun hujan lebat pada saat pengecoran sedang berlangsung.
16.8. Pembukaan Bekisting Kolom
16.8.1. Jika tidak ada ketentuan lain, bekisting kolom dapat dibuka paling cepat setelah usia 7 (tujuh) hari. 16.8.2. Untuk membuka bekisting, Kontraktor harus mendapat izin dari Pengawas lapangan. 16.8.3. Pembukaan bekisting tidak boleh dengan cara-cara yang dapat merusak beton. 16.8.4. Bahan-bahan bekas bongkaran bekisting seperti dolken dan papan multipleks yang masih baik kondisinya, dapat dipakai lagi tetapi jika kondisinya sudah rusak, dilarang untuk dipakai lagi. 16.8.5. Gambar ilustrasi bekisting/cetakan beton
Spesifikasi Teknis Halaman 14
Lanjutan pembangunan puskesmas bogor selatan Dinas kesehatan kota Bogor