Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
UMI RIFATUL HANIFAH
NIM. 1501300064
LATAR BELAKANG
Dengan
Usia lanjut adalah
bertambahnya umur, Riset Kesehatan
kelompok orang yang
fungsi fisiologis Dasar (Riskesdas)
sedang mengalami
mengalami penurunan tahun 2013
suatu proses
akibat proses penuaan menyatakan
perubahan yang
sehingga penyakit hipertensi
bertahap dalam
tidak menular banyak memiliki
jangka waktu
muncul pada lanjut prevalensi yang
beberapa dekade
usia, salah satunya tinggi (25,8%)
(Notoatmodjo, 2007).
Hipertensi
Tujuan Umum
Menggambarkan pengetahuan dan upaya kader posyandu
lansia dalam melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat
bersama pasien hipertensi.
Tujuan Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengetahuan kader posyandu lansia tentang
gerakan masyarakat hidup sehat.
2. Mengidentifikasi upaya terlaksananya gerakan masyarakat hidup
sehat oleh kader untuk pasien hipertensi
MANFAAT PENELITIAN
Institusi Pendidikan
Sebagai referensi tambahan dalam mengidentifikasi pengetahuan dan
upaya kader posyandu lansia melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat
bersama pasien hipertensi dan dapat dikembangkan dalam materi kuliah
keperawatan
UPTD Puskesmas Sukorejo
Sebagai masukan untuk mengetahui dan menambahkan apa saja yang
perlu ditambah dari pengetahuan dan upaya kader posyandu lansia dalam
Manfaat melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat.
Penelitan Kader Posyandu Lansia
Dapat menjadi bahan acuan evaluasi dari upaya yang sudah dilakukan
dalam melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat bersama pasien
hipertensi.
Peneliti Selanjunya
Sebagai bahan pemikiran untuk meneliti upaya apa yang harus
dilakukan kader dalam melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat guna
mengurangi beban penyakit pasien hipertensi.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP
PENGETAHUAN
KONSEP KADER
KONSEP POSYANDU
UPAYA LANSIA
KONSEP KONSEP
POSYANDU GERAKAN
LANSIA MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
Pengetahuan
KERANGKA KONSEPTUAL
Pasien Masalah Kader Fungsi Kader Posyandu Gerakan
Hipertensi Hipertensi: Posyandu Lansia: Masyarakat
1 Hipertensi Lansia 1 Membantu petugas
essesnsial kesehatan dalam
(hipertensi pendaftaran, penyuluhan Pelaksanaan Gerakan
primer) dan berbagai usaha Masyarakat:
2 Hipertensi kesehatan masyarakat 1 Peningkatan aktivitas fisik
sekunder lainnya, termasuk 2 Mengkonsumsi sayur dan
pelaksanan senam lansia. buah
2 Melakukan kegiatan 3 Pemeriksaan kesehatan
Posyandu Kegiatan di Posyandu bulanan posyandu, secara berkala, termasuk
Lansia Lansia dilaksanakan oleh 3 Menggerakkan penyakit tidak menular
Kader Posyandu Lansia: masyarakat untuk yaitu: Hipertensi
1 Olahraga ringan, menghadiri dan ikut serta 4 Peningkatan perilaku
2 Pemeriksaan kesehatan dalam kegiatan posyandu hidup bersih dan sehat
oleh tenaga medis/ langsung ke tengah 5 Peningkatan edukasi hidup
paramedis termasuk masyarakat melalui tokoh sehat
penyakit tidak menular masyarakat atau pemuka 6 Peningkatan kualitas
yaitu: Hipertensi, agama atau adat. lingkungan Upaya
3 Pemberian obat-obatan Kader
ringan secara gratis Posyandu
termasuk vitamin, 1 Promotif (Peningkatan Kesehatan) Lansia
4 Pemberian makanan kecil 2 Preventif (pencegahan penyakit)
(snack) yang mengandung 3 Kuratif (Pengobatan)
gizi, 4 Rehabilitative (pemulihan
5 Penyuluhan kesehatan, dll. Kesehatan)
5 Resosialitatif
= DITELITI
= TIDAK DITELITI
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian Metode Deskriptif
Subyek Penelitian yang diambil sebanyak 5 partisipan
Subyek Penelitian dengan kriteria sebagai berikut:
Keabsahan Keabsahan
Konstruk Internal
Keabsahan
Keajegan
Eksternal
ETIKA PENELITIAN
Confidentially
Informed consent Anonymity
(Kerahasiaan)
BAB IV:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Tingkat Pemahaman
Hasil
Penelitian Berdasarkan wawancara yang dilakukan dihasilkan kategori
Studi Kasus pengetahuan masyarakat belum merata. Ini dibuktikan dari
pernyataan partisipan yang menyatakan:
- Pertama kali mendengar gerakan masyarakat hidup sehat melalui
penyuluhan dan televisi
- Partisipan pernah mendengar slogan cerdik tetapi lupa
kepanjangannya.
- Partisipan tidak mengetahui kegiatan yang menjadi fokus germas
pemerintah
b. Makna Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Hasil a. Promotif
Penelitian Upaya meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan.
Studi Kasus
b. Preventif
Upaya pencegahan penyakit melalui:
- Peregangan otot dan senam
- Berfikir positif
- Kunjungan ke rumah pasien
c. Kuratif
Upaya meningkatkan kesehatan dengan:
- Berobat lanjut ke Puskesmas
Hasil
- Memanfaatkan obat herbal
Penelitian
Studi Kasus - Mengatur pola makan
d. Rehabilitative
Upaya pemulihan, yang dilakukan melalui:
- Memberi kenyamanan
- Menganjurkan untuk bersosialisasi
1. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Menurut Notoatmodjo (2003), cara mengukur bahwa seseorang
mengetahui sesuatu dilihat dari kemampuannya menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, dan menyatakan sesuatu.
Sesuai dengan pernyataan partisipan melalui penelitian
Pembahasan mengatakan: pertama kali mendengar germas melalui penyuluhan yang
diadakan dari Dinas Kesehatan Kota Blitar, Puskesmas dan didapatkan
ketika partisipan dirawat di Rumah Sakit. Beberapa informasi
mengenai germas juga ditemui melalui siaran televisi. Tetapi,
partisipan mengakui lupa kepanjangan dari slogan CERDIK. Ditambah
dengan ketidaktahuan partisipan mengenai kegiatan germas yang
menjadi fokus pemerintah.
Menurut peneliti pengetahuan seseorang dapat diukur dari seberapa
sering seseorang mempelajari maupun mendapatkan informasi, yang
dilihat dari pemahaman partisipan saat menjelaskan jawaban.
Gerakan masyarakat hidup sehat diartikan sebagai suatu tindakan
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
(Kemenkes RI, 2017).
Pembahasan Sesuai dengan hasil penelitian yang menyatakan, germas sebagai
suatu kegiatan inovasi hal-hal baik dalam menggerakkan masyarakat
hidup sehat. Kegiatan yang dilakukan: membersihkan lingkungan
sekitar, melakukan pengecekan rutin kesehatan dan senam sebagai
wujud perilaku gerakan masyarakat hidup sehat.
Peneliti berpendapat, hal ini dapat menjadi perilaku karena sudah
dilakukan oleh seluruh masyarakat jauh-jauh hari sebelum germas
dicanangkan oleh pemerintah.
2. Terlaksananya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Upaya adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat
(Notoatmodjo, 2003: 5). Menurut Effendy (2009: 17), ruang lingkup
upaya meliputi peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
Pembahasan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),
pemulihan kesehatan (rehabilitative).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan empat
upaya. Yang pertama adalah upaya promotif, berupa penyuluhan
kesehatan yang dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesehatan
pasien hipertensi. Upaya preventif merupakan upaya kedua yang
dilakukan partisipan berupa peregangan otot dan senam, berpikir
positif, dan kunjungan ke rumah pasien hipertensi.
Upaya ketiga yang dilakukan partisipan yaitu berobat lanjut ke
Puskesmas, memanfaatkan obat herbal, dan mengatur pola makan
sebagai upaya kuratif. Yang terakhir, partisipan memberi kenyamanan
dan menganjurkan bersosialisasi sebagai upaya pemulihan atau
rehabilitative.
Pembahasan Menurut peneliti, upaya yang berpengaruh dalam terlaksananya
gerakan masyarakat hidup sehat di posyandu lansia adalah
rehabilitative dan promotif, karena dengan memberikan kenyamanan
dan penyuluhan hipertensi kepada pasien dapat membuat pasien betah
dan tertarik untuk rutin berkunjung ke posyandu guna melaksanakan
gerakan masyarakat hidup sehat. Sedangkan untuk promotif melalui
penyuluhan hipertensi, sehingga pasien dapat tertarik untuk
melaksanakan gerakan masyarakat hidup sehat melalui posyandu
lansia.
BAB V: PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pemahaman partisipan tentang gerakan masyarakat hidup sehat
belum merata. Gerakan masyarakat hidup sehat diartikan sebagai
perilaku dalam melaksanakan kegiatan inovasi berupa hal-hal baik
meliputi membersihkan lingkungan sekitar, melakukan pengecekan
rutin kesehatan dan senam yang dilakukan satu minggu sekali.
2. Upaya yang dilakukan guna terlaksananya gerakan masyarakat
hidup sehat di posyandu lansia, meliputi: penyuluhan sebagai
upaya promotif, peregangan otot dan senam; berpikir positif; dan
melakukan kunjungan rumah pasien sebagai upaya preventif,
berobat lanjut ke Puskesmas; memanfaatkan obat herbal; dan
mengatur pola makan sebagai upaya kuratif, dan terakhir upaya
rehabilitative dengan memberi kenyamanan dan menganjurkan
pasien bersosialisasi.
Bagi Kader Posyandu Lansia
- Menjadikan kunjungan kerumah pasien hipertensi sebagai kegiatan rutin posyandu lansia.
- Memberikan penyuluhan rutin kepada masyarakat mengenai gerakan masyarakat hidup
sehat.
Bagi UPTD Puskesmas Sukorejo
- Melakukan tindak lanjut mengenai kegiatan GERMAS yang sudah disosialisasikan. Seperti
SARAN pendampingan dari petugas Puskesmas dalam penerapan kegiatan.
- Adanya pemantauan terhadap kader-kader yang sudah maupun belum mendapat penyuluhan
atau pelatihan.
- Sering memberikan materi penyuluhan sesuai standar kesehatan kepada kader, agar dalam
penyampaian penyuluhan kepada peserta posyandu lansia oleh kader dapat
dipertanggunjawabkan kebenarannya.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian sebaiknya mengembangkan pedoman
observasi dan wawancara dari penelitian ini, sehingga jawaban partisipan dapat mengarah
pada tujuan secara terperinci. Juga dapat meneliti faktor-fartor tidak terlaksananya beberapa
kegiatan germas di posyandu lansia.
D
O
K
U
M
E
N
T
A
S
I
TERIMA KASIH