You are on page 1of 5

-TUGAS AERASI-

Suatu air baku PDAM mempunyai kadar Fe 3,0 mg/l dan Mn 2,7 mg/l. Jika baku
mutu air minum untuk logam Fe dan Mn masing-masing adalah 0,3 mg/l dan Mn
0,4 mg/l dan sistem pengolahan yang dipakai adalah dengan tray aerasi, hitunglah
kebutuhan oksigen yang diperlukan. (tuliskan persamaan reaksinya dan hitunglah
kebutuhan oksigennya).

Reaksi oksidasi besi dan mangan adalah sebagai berikut :


4Fe2+(aq) + O2(g) + 10 H2O(l) 4Fe(OH)3(s) + 8H+(aq)
2MnSO4(aq) + 2Ca(HCO3)2 + O2(l) 2MnO2(s) + 2CaSO4(aq) + 2H2O + 4SO2-

Diketahui :
Nomor atom Oksigen = 16
Nomor atom Besi (Fe) = 55,8
Nomor atom Mangan (Mn) = 54,94
Maka Oksigen yang diperlukan adalah :
Untuk mengoksidasi 1mg/l Besi (Fe)
Nomor atom Oksigen x Jumlah Oksigen 16 𝑥 2
= 55,8 x 4 = 0,14 mg/L Oksigen
Nomor atom Besi x Jumlah Besi

Untuk Mengoksidasi 1 mg/l Mangan (Mn)


Nomor atom Oksigen x Jumlah Oksigen 16 𝑥 2
= 54,94 x 4 = 0,29 mg/L Oksigen
Nomor atom Mangan x Jumlah Mangan

Pada perecanaan ini, air baku yang digunakan menurut permenkes 492 tahun
2010 tentang baku mutu air minum, memiliki karakteristik yang melebihi baku
mutu yaitu untuk besi (Fe) sebesar 3,0 mg/l dengan baku mutu 0,3 mg/l dan Mangan
(Mn) sebesar 2,7 mg/l untuk baku mutu 0,4 mg/l. Oleh karena itu kadar yang harus
direduksi sebesar:

Besi (Fe) 3,0 mg/L – 0,3 mg/L = 2,7 mg/L


Mangan (Mn) 2,7 mg/L – 0,4 mg/L = 2,3 mg/L

Maka kebutuhan oksigen yang harus ditransfer ke air :


Besi (Fe) 3,0 mg/L x 0,14 mg/L = 0,42 mg/L
Mangan (Mn) 2,7 mg/L x 0,29 mg/L = 0,78 mg/L
Kebutuhan oksigen total = Oksigen sisa + kebutuhan oksigen reduksi besi (Fe)
+ Kebutuhan oksigen reduksi mangan (Mn)
= 5 mg/l + 0,42 mg/l + 0,78 mg/l
= 6,2 mg/l

A. Kriteria Desain
Kecepatan : 0,8-1,5 m3/m2.menit
Kebutuhan udara : 7,22 m3/m3 air
Jarak rak (tray) : 30-75 cm
Luas tray : 50-160 m2/m3.det
Jumlah Tray : 3 – 5 buah

B. Perencanaan
Jumlah unit multiple tray = 2 unit
Debit (per unit) = 2,3 m3/detik / 2 unit = 1,1 m3/detik
Luas area (As) = 50 m2/m3.det
Konsentrasi awal CO2 (C0) = 0 mg/l
Kla gas CO2 = 1,29
Jarak antar tray (H) = 75 cm = 0,75 m
Diameter tiap lubang tray (D) = 5 cm = 0,05 m
Jarak antar lubang (x,y) = 5 cm = 0,05 m
Jumlah lubang sisi panjang (nL) = Jumlah sisi lebar (nB)
Freeboard tray (fbt) = 15 cm = 0,15 m
Jumlah tray aerasi = 3 buah

C. Perhitungan
 Waktu kontak antar tray :

2𝐻 2 × 0,75
𝑡=√ =√ = 0,39 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑔 9,81

Didapatkan waktu kontak air di tray aerasi selama 0,39 detik. Kemudian
menghitung kebutuhan jumlah tray untuk dapat memenuhi kebutuhan
oksigen guna mengoksidasi kadar organic dan nutrient tinggi. Berikut adalah
perhitungan nya :
𝐂𝐧 = 𝐂𝐬 − ((𝐂𝐬 − 𝐂𝐧−𝟏 ) . 𝐞−𝐤𝐥𝐚 𝐱 𝐭 )
Dimana :
Cn = Konsentrasi oksigen pada tray ke n (mg/l)
Cn−1 = Konsentrasi oksigen pada tray ke n-1 (mg/l)
Cs = Konsentrasi oksigen jenuh pada suhu T=270C 8,07 mg/l
Kla = Koefisien transfer gas (det-1)  1,29

 Konsentrasi CO2 di tiap tray :


1. Tray ke-1
𝐶1 = 𝐶𝑠 − ((𝐶𝑠 − 𝐶0 ) × 𝑒 −𝐾𝑙𝑎×𝑡 )
= 8,07 𝑚𝑔/𝑙 − ((8,07 𝑚𝑔/𝑙 − 0 𝑚𝑔/𝑙)𝑥𝑒 (−1,29/𝑑𝑒𝑡×0,39 𝑑𝑒𝑡) )
= 3,2 mg/l

2. Tray ke-2
𝐶2 = 𝐶𝑠 − ((𝐶𝑠 − 𝐶1 ) × 𝑒 −𝐾𝑙𝑎×𝑡 )
𝑚𝑔 1,29
= 8,07 𝑚𝑔/𝑙 − ((8,07 − 3,2 𝑚𝑔/𝑙) × 𝑒 (− 𝑑𝑒𝑡 ×0,39 𝑑𝑒𝑡) )
𝑙
= 5,12 mg/l
3. Tray ke-3
𝐶3 = 𝐶𝑠 − ((𝐶𝑠 − 𝐶2 ) × 𝑒 −𝐾𝑙𝑎×𝑡 )
𝑚𝑔 1,29
= 8,07 𝑚𝑔/𝑙 − ((8,07 − 5,12 𝑚𝑔/𝑙 × 𝑒 (− 𝑑𝑒𝑡 ×0,39 𝑑𝑒𝑡) )
𝑙
= 6,28 mg/l

Hanya dengan direncanakan 3 tray cukup untuk memenuhi kebutuhan


oksigen tersebut. Kemudian menghitung tinggi total tray aerasi sebagai berikut
:
 Tinggi Tray = 0,65 m x 3 Tray =1,95m (+ freeboard)
 Jarak Antar Tray = 0,75 m x 2 = 1,5 m
 Tinggi Bak penampung =2m
 Jarak tray terbawah dengan bak penampung = 1 m
 Tinggi inlet terhadap tray teratas =1m
 Tinggi Total Tray = [1,95 + 1,5 + 2 + 1 + 1] meter
= 7,45 m

Direncanakan unit aerasi yang digunakan adalah 3 tray. Debit pengolahan pada
IPAM adalah sebesar 2,3 m3/detik. Maka debit per-unit adalah debit total dibagi
dengan jumlah unit tray aerasi yang direncanakan. Berikut adalah
perhitunganya :
Debit (Q) / bak = (2,3𝑚3 /detik / 2 unit) / 3 tray aerasi
= 0,38 𝑚3 /detik tiap unit aerasi
Perencanan selanjutnya adalah menghitung luas lubang total tiap tray, dimana
luas pada tray menurut kriteria perencanaan adalah 50 - 160 m2/m3.detik, dipilih
untuk perencanaan tray ini adalah 50 m2/m3.detik . Berikut luas lubang total tiap
tray (A) :
 Luas Lubang total tiap tray

A= Luas x Q
A= 50 𝑚2 /𝑚3 .detik x 0,38 𝑚3 /detik
A= 19 𝑚2
 Jumlah lubang tiap tray
Diasumsikan diameter tiap lubang adalah 0,05 m
1
Luas tiap lubang = 4 × 𝜋 × 𝑑2
1
= 4 × 3,14 × 0,052

= 1,96 x 10-3 m2
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 (𝐴)
Jumlah lubang = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔

19 𝑚2
=
1,96 ×10−3 𝑚2

= 9693 lubang
Jumlah lubang pada sisi lebar tray (nB)
= √9693 = 98 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔
Jumlah lubang pada sisi panjang tray (nL)
= √9693 = 98 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔
Dimensi luas tiap tray
Panjang (Lt) = (𝑛𝐿 × 𝑑) + ((𝑛𝐿 + 1) × 𝑦)
= (98 × 0,05) + ((98 + 1) × 0,05)
= 4,85 m
Lebar (Bt) = (𝑛𝐿 × 𝑑) + ((𝑛𝐿 + 1) × 𝑦)
= (48 × 0,05) + ((48 + 1) × 0,05)
= 9,85 m
Luas tray (A) =PxL
= 9,85 m x 9,85 m
= 97 m2

Struktur bangunan tray aerasi menggunakan cor beton bertulang dan untuk tray
menggunakan besi baja yang tahan karat.

You might also like