You are on page 1of 5

APAKAH ANDA:

A. MEMILIKI JERAWAT YANG TIDAK KUNJUNG HILANG?

B. SUDAH MENCOBA BERBAGAI OBAT JERAWAT, NAMUN TIDAK ADA


EFEKNYA SAMA SEKALI?

C. SELALU MEMILIKI JERAWAT SETELAH MENGGUNAKAN PRODUK


SKIN CARE?

Dilansir dari Simple Skin Care Science, jika Anda menjawab 'Ya' untuk sebagian besar
dari pertanyaan di atas, ada kemungkinan bahwa apa yang Anda miliki bukanlah
jerawat, melainkan fungal acne. Fungal acnemerupakan sebutan untuk kondisi kulit
yang tampak menyerupai jerawat, yaitu pityrosporum folliculitisatau malassezia
folliculitis. Meskipun sekilas terlihat serupa, perbedaan utama antara fungal acnerrrrrt
dan jerawat biasa terletak di penyebabnya, penyebab jerawat adalah bakteri,
sedangkan penyebab fungal acneadalah jamur Malassezia.
Sumber Foto

Terdapat beberapa spesies jamur Malassezia, dan tiap-tiap spesiesnya akan


menyebabkan kondisi kulit yang berbeda-beda juga. Beberapa kondisi kulit yang
sebabkan oleh jamur Malassezia adalah eczema, ketombe, psoriasis, dan malassezia
folliculitis atau fungal acne. Spesies jamur yang menjadi biang kerok dari fungal
acne adalah Malassezia Globosa dan Malassezia Furfur. Malassezia Furfur sendiri
merupakan kombinasi dari Pityrosporum orbiculare dan Pityrosporum ovale.

Baca juga: Meskipun Tampak Serupa, 5 Kondisi Kulit Ini Bukanlah Jerawat, Lho!

Penyebab Fungal Acne


Sebenarnya, spesies jamur pityrosporum dapat ditemukan pada kulit manusia. Namun,
saat kadar jamur meningkat, spesies ini dapat menginfeksi folikel rambut, sehingga
menyebabkan titik-titik yang menyerupai jerawat. Nah, yang menjadi penyebab dari
kondisi ini adalah:

 Faktor Interrnal seperti konsumsi obat-obatan, penyakit yang dimiliki, atau kehamilan.
 Faktor Eksternal seperti produk skin care, kelembapan udara, udara panas, atau
keringat.

Karena salah satu faktor eksternal yang menyebabkan fungal acne adalah udara panas
dan lembap (yang berarti tubuh juga lebih berkeringat), permasalahan fungal
acne biasanya banyak ditemukan di negara beriklim tropis seperti Singapura, Filipina,
serta Indonesia.
Baca juga: Mengenal Rosacea, Kondisi Kulit yang Ditandai dengan Munculnya
Kemerahan di Wajah

Kandungan yang Perlu Dihindari Kulit dengan Fungal


Acne

Kalau untuk faktor internal seperti kondisi kesehatan, apalagi faktor eksternal seperti
cuaca dan kelembapan, tentu Anda tidak mungkin memiliki kontrol untuk mengubah hal
tersebut. Maka dari itu, faktor penyebab fungal acne yang dapat Anda kontrol adalah
penggunaan produk skin care menjadi salah satu langkah terpenting untuk terbebas
dari fungal acne.

Jamur penyebab fungal acne hidup dengan 'memakan' fatty acids dengan carbon
chain tertentu, yang meliputi fatty acids itu sendiri, minyak, ester, dan polysorbates.
Maka dari itu, solusi untuk menangani kondosi fungal acne adalah dengan membuat
jamur penyebab fungal acne kelaparan dengan tidak memberikannya makanan, alias
menghindari kandungan fatty acids yang menjadi makanan sang jamur.

Nah, berikut ini ada beberapa nama kandungan yang perlu Anda hindari:

 Undecylenic Acid
 Lauric / Dodecanoic
 Tridecylic
 Stearic / Octadecanoic
 Oleic / Octadecenoic
 Linoleic
 Ester

Anda dapat menemukan kandungan ester pada kandungan skin care dengan mencari
kandungan yang berakhiran -ate seperti Isopropyl palmitate atau Glyceril stearate.

 Polysorbate
 Kandungan hasil fermentasi, dan masih banyak lagi.

Nama kandungan yang cukup membuat lidah berkelit tentu akan susah untuk diingat.
Namun, jika Anda merasa bermasalah dengan fungal acne, Anda tidak perlu susah-
susah menghafal seluruh daftar kandungan yang harus dihindari, kok! Anda dapat
memastikan apakah sebuah produk aman atau tidak untuk fungal acne dengan cara
mengecek kandungannya pada website khusus seperti Sezia atau SkinCarisma.

You might also like