Professional Documents
Culture Documents
SESI PAGI
Waktu : 08.00 – 11.00
1. Pembukaan
a. Pembukaan dilakukan oleh fasilitator.
b. Dilanjutkan dengan pembacaan doa, dipimpin oleh fasilitator.
c. Selanjutnya, penyampaian rangkaian kegiatan yang akan dilakukan.
d. Fasilitator mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang telah bersedia
mengikuti rangkaian kegiatan.
3. Defusing
a. Tanyakan kepada kelompok penyintas tersebut, apa yang telah terjadi/dialami.
"Apa yang Anda pikirkan ketika hal ini terjadi?" "Bagaimana perasaan Anda
tentang peristiwa ini ketika itu terjadi "?" Apa bagian terburuk bagi Anda?”
"Bagaimana perasaan Anda tentang hal itu sekarang? "
b. Setelah sharing mereda, sampaikanlah informasi tentang kemungkinan
berbagai gejala dan tanda-tanda stress yang bisa saja dialami atau tidak dialami
oleh kelompok itu.
c. Berikanlah informasi tertulis kepada masing-masing orang tentang siapa yang
bisa mereka hubungi seandainya mereka membutuhkan pertolongan lanjutan.
d. Tutup dengan relaksasi bersama
4. Kursi Kosong
a. Peserta duduk dalam lingkaran besar kemudian fasilitator meletakkan satu
buah kursi di tengah lingkaran.
b. Pada kegiatan awal peserta diminta untuk mengungkapkan hal-hal yang
selama ini diucapkan ketika mengalami kesusahan / kesulitan (ketika
mengalami perasaan sedih/ takut/ kesal/ marah/ kecewa dll pada suatu hal /
seseorang)
c. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian hingga semua peserta mendapatkan
kesempatan mengutarakan pada kursi kosong tersebut.
d. Kemudian fasilitator meminta peserta untuk membayangkan ada satu orang
yang menduduki kursi tersebut dan orang tersebut adalah orang yang selama
ini membuat mereka mengalami masa-masa sulit/susah.
e. Pengalaman/ keadaan/ masa sulit tersebut membuat mereka merasa
kesal/sedih/marah/takut/kecewa dan emosi negative lainnya.
f. Kemudian fasilitator meminta peserta secara sukarela dan bergantian maju
mendekati kursi tersebut dan mengutarakan perasaan/pendapat/pikirannya
yang selama ini tidak pernah/berani diungkapkan pada orang tersebut.
g. Salah satu peserta selesai (merasa cukup puas) mengutarakan isi hatinya maka
diganti peserta lain.
h. Pada kegiatan ini sebaiknya fasilitator memperhatikan kondisi emosi peserta
dan memberikan semacam debriefing (memberikan masa transisi dari keadaan
sesudah mengungkapkan perasaan). Setelah semua selesai mencoba maka
fasilitator dan peserta kembali duduk dalam lingkaran dan mendiskusikan
mengenai perasaan, pengalaman dan makna kegiatan tadi. Pada akhir diskusi
fasilitator merangkumnya dan memberikan tambahan mengenai penyaluran
emosi, pengungkapan perasaan, mengelola emosi aatu nilai lain yang ingin
disasar dari kegiatan ini.
2. Pohon Harapan
a. Fasilitator mengajak semua peserta untuk pindah ke tempat out door yang sudah
dipersiapkan.
b. Di tempat tersebut sudah dipersiapkan pohon dengan segala kebutuhan yang
tersedia.
c. Fasilitator membentuk peserta menjadi beberapa barisan yang terdiri dari 8-10
orang.
d. Fasilitator menjelaskan apa yang akan mereka lakukan.
e. Peserta diminta untuk menuliskan Harapan/Cita – cita/Keinginan/Tujuan yang
ingin mereka capai di kertas yang telah disiapkan
f. Setelah peserta selesai menuliskan itu semua. Fasilitator meminta peserta untuk
menggulung kertas tersebut dan memasukannya kedalam botol plastic bekas.
g. Setelah itu peserta mewarnai botol plastic bekas tersebut dengan cat warna yg di
inginkan
h. Yang terakhir, peserta menggantungkan botol tersebut ke pohon yang sudah di
siapkan.
i. Karya yang paling bagus akan mendapatkan reward
j. Nantinya “pohon Harapan” ini akan dipasang di balai desa/tempat yang bisa dilihat
oleh warga.
3. Operasi Semut
a. Peserta diberi intruksi untuk di bebaskan foto bersama. Baik berfoto dengan
fasilitator maupun dengan sesama peserta.
b. Fasilitator dan peserta beserta dengan seluruh jajarannya berfoto bersama.
c. Fasilitator mengucapkan terimakasih kepada para peserta yang telah bersedia
mengikuti semua rangkaian kegiatan sampai selesai.
d. Diakhiri dengan membaca doa penutup.
Sumber:
S. Handayani, Novalinda. Juni 2013. Modul Pelatihan Fasilitator Tanggap Tsunami (Fatmi)
K. Kuriake, 2015, Panduan Program Psikososial . Paska Bencana
intak.unika.ac.id/staff/blog/.../buku_panduan_psikososial_2.doc
Sikhah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, 09 November 2018.
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/bermain-tebak-gambar-ternyata-banyak-manfaatnya-15