Professional Documents
Culture Documents
Dokter Pembimbing :
Diajukan Oleh :
Diajukan Oleh :
Olin Elok M J510185092
Fahmi Suhandinata J510185095
Dini Atika Azmi J510185099
Irfan Setyanto N J510185100
Panggiring J510185101
Rizal Mustaqim K J510185102
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji stase Ilmu Kedokteran Jiwa
Bagian Program Pendidikan Profesi Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari ................, ......................... 2019
Pembimbing :
dr. Rh Budhi Muljanto, Sp. KJ (............................)
Disahkan Oleh :
dr. Rh Budhi Muljanto, Sp. KJ (............................)
I. IDENTITAS PASIEN
A. Nama : Tn. T
B. Jenis Kelamin : Laki - laki
C. Umur : 30 tahun
D. Alamat : Sragen
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Menikah
H. Pendidikan terakhir : Kejar Paket C
I. Tanggal MRS : 1 Juni 2019
J. Tanggal pemeriksaan : 3 Juni 2019 - 4 Juni 2019
2) Alloanamnesis
Allonamnesis dilakukan dengan istri pasien dengan nama Ny. A
didepan bangsal sadewa. Istri pasien mengatakan pasien dibawa pak RT
dan kapolsek ke RSJD pada sabtu dini hari pada pukul 02.00. Istri pasien
mengaku kurang tahu apa yang dilakukan oleh suaminya namun
kemungkinan karena pasien mengamuk dirumah orang. Istri pasien dan
anaknya diamankan karena ditakutkan pasien akan melukainya dan
menjaga perasaan istri agar tidak semakin bersedih dengan kondisi
suaminya.
Istri pasien menikah dengan pasien pada tahun 2015 dan memiliki 1
orang anak perempuan yang berusia 4 tahun. istri pasien mengatakan 1
minggu ini suaminya berubah tidak seperti biasanya. Perubahan pasien
seperti tidak bisa dinasehati, mudah marah, berbicara kasar, tidak bisa
disalahkan, merasa diri pasien hebat dan membanggakan bahwa dirinya
ikut SH teratai. Ketika marah pasien bisa hingga membanting barang yang
ada dirumah. Bila diajak bicara orang, jawaban pasien ngelantur dan tidak
nyambung. Puncak perubahan pasien adalah 1 hari SMRS, yaitu pasien
berbicara sendiri. Istri pasien juga mengatakan bahwa suaminya 1 minggu
ini tidurnya hanya sedikit, makannya susah, dan sering mandi. Tidak ada
yang berubah dari ekspresi wajah suaminya namun pembicaraanya lebih
banyak. Istri pasien juga mengamankan anaknya karena pernah ketika
waktu anaknya tidur pasien minta untuk membangunkannya. Dalam 1
minggu ini istri pasien pernah diberitahu suaminya bahwa suaminya telah
bertengkar dengan orang diluar namun istri tidak tahu masalahnya apa.
Selama satu minggu SMRS pasien juga membanggakan kehebatan
dan kekuatan dirinya yang diperoleh dari SH teratai, padahal sebelumnya
pasien tidak pernah seperti itu. Suatu ketika ada teman suaminya yang
menceritakan bahwa suaminya berkata mempunyai pegangan hingga
dirinya bisa kuat, karena hal tersebut istri pasien pun teringat bahwa
suaminya pernah memberitahu bahwa dulu pernah masuk RSJD dan
berpikir kemungkinan suaminya kambuh. Namun istri pasien tidak
mengetahui persis gejala dan hal yang membuat suaminya dahulu masuk
RSJD karena sudah lama sebelum menikah. Suaminya pernah
memberitahu setelah pulang dari RSJD, suaminya hanya menghabiskan
obat dan dicarikan obat dari luar. Istri pasien mengatakan selama ini pasien
tidak minum obat dan bersikap seperti orang normal pada umumnya dan
mampu bersosialisasi dengan baik. Tidak ada masalah dengan teman
pekerja bangunannya dan tidak ada masalah hubungan dengan tetangga
sekitar. Hanya saja 1 minggu ini pasien berubah total seperti yang
dijelaskan diatas.
Istri pasien tinggal bersama suaminya satu rumah dengan ibu dan
adiknya. Istri pasien mengatakan tekanan ekonomi dan omongan orang
tuanya yang membuat pasien sakit hati. Suaminya tinggal dirumah ibu
mertuanya tidak membawa apa-apa dan tidak bisa memberi apa-apa
hingga ibu pasien memberikan omongan yang pedas kepada pasien. Istri
pasien mengatakan bahwa awalnya pasien sabar namun lama-lama
suaminya mengatakan bahwa sabar itu ada batasnya.
Istri pasien sebelumnya bekerja di pabrik dan saat bekerja anaknya di
asuh oleh ibunya. Namun lama-lama ibu pasien mengeluh karena harus
mengasuh anaknya dan tidak pernah diberi apapun oleh anak dan
menantunya. Dan akhirnya diminta suami untuk tidak bekerja dan
mengurus anaknya saja. Istri pasien mengatakan pasien ingin keluar dari
rumah untuk hidup mandiri. Hingga akhirnya suaminya mencari kos-kosan
dan ingin berjualan buah. Istri psien mengatakan bahwa pasien mengambil
uangnya dan mengatakan akan membelikan hp anaknya namun malah
dibelikan buah-buahan yang akan dijualnya. Istri pasien mengaku
suaminya hanya bekerja sebagai pekerja bangunan dan tidak memiliki
usaha buah-buahan. Hanya saja 1 minggu ini suaminnya izin tidak bekerja
sebagai pekerja bangunan karena mengeluh dengan pekerjaannya. 1
minggu ini juga ada tekanan dari orang tua kandung pasien di boyolali
yang operasi hemoroid. Hal – hal tersebutlah yang diduga menyebabkan
tekanan pada diri pasien.
Istri pasien mengatakan sebelumnya suaminya adalah pribadi yang
baik dan tidak memiliki masalah dengan teman dan tetangganya. Pasien
memiliki banyak teman dan bila ada masalah yang menyakiti hati pasien
sering curhat ke istrinya dan bisa dinasehati. Istri pasien mengaku pasien
adalah seorang perokok namun tidak minum alkohol dan tidak pernah
mengkonsumsi obat terlarang. Pasien juga tidak pernah terlibat hal yang
melanggar hukum. Pasien adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara dan istri
pasien adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Dari keluarga pasien tidak
ada yang menderita penyakit serupa. Keluhan seperti sakit kepala lama,
trauma kepala, dan kejang juga disangkal. Keluhan penyakit lainnya juga
disangkal oleh istri pasien.
Keterangan Gambar :
: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan
: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.
: pasien
: keluarga pasien yang sudah meninggal
B. Status Neurologis
1. Fungsi Kesadaran : Compos mentis, GCS E4V5M6 :15
2. Fungsi Sensoris : Baik
3. Mata : Pupil isokor, refleks cahaya dan kornea +/+
4. Motorik
Refek Fisiologis Refleks Patologis
+ + - -
+ + - -
V. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak didapatkan
2. Psikologik : gangguan bentuk pikir, arus pikir, isi pikir dan
gangguan penilaian realita
3. Lingkungan dan Sosial Ekonomi : Permasalah ekonomi yang rendah , dan
hubungan yang tidak baik dengan ibu mertua yang tinggal serumah dengan
pasien.
IX. TERAPI
a. Psikofarmaka
Trifluoperazine3x5 mg
Clorpromazine 1x100 mg
Triheksilfenidil 2x2 mg
Injeksi Haloperidol : Diphenhidramin = 1:1 (prn)
b. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a) Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b) Motivasi pasien agar minum obat teratur dan tidak mengurangi
dosisnya sendiri
c) Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
melalui potensi diri yang ia miliki
d) Membantu pasien merubah pandangan hidupnya dan memberikan
motivasi dan sugestif pada kemampuan dirinya dalam menghadapi
masalah.
2. Terhadap keluarga
a) Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b) Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien.
X. PROGNOSIS
Prognosis Baik Y Prognosis Buruk Y
Onset Lambat √ Onset lebih muda -
Faktor Presipitasi Jelas √ Tidak ada faktor Presipitasi -
Awitan eksaserbasi Akut √ Awitan eksaserbasi tidak jelas -
Riwayat Sosial, seksual, pekerjaan - Riwayat Sosial, seksual, pekerjaan √
premorbid baik premorbid buruk
Gejala gangguan mood (terutama - Perilaku autistic/ menarik diri -
gangguan depresif)
Menikah √ Lajang, cerai -
Riwayat keluarga dengan gangguan mood - Riwayat keluarga dengan skizofrenia -
Sistem pendukung baik √ Sistem pendukung buruk -
Gejala Positif √ Gejala negative √
Tanda dan gejala neurologis -