You are on page 1of 12

www.tigongdoso.

com | SMK Ma’arif 5 Gombong

Pengertian Teks Negosiasi


Negosiasi Merupakan sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak
yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda
dan bertentangan. Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara
untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal.

Teks negosiasi adalah salah satu bentuk interaksi sosial antara dua belah
pihak atau lebih untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama dimana
masing-masing pihak merasa menang ( diuntungkan ).

Inti dari negosiasi adalah sebuah komunikasi yang dipergunakan ketika


ada perbedaan kebutuhan / kepentingan yang mengakibatkan sebuah
pertentangan. Pertentangan tersebut akan dilerai dan dipecahkan dengan
sebuah perundingan ( negosiasi ), dimana kedua belah pihak dapat
merasa diuntungkan.

Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masing-


masing pihak memberikan penawaran-penawaran yang menjadi solusi
terbaik ( win solution ) dalam sebuah perundingan. Oleh karena itu,
semakin pandai orang dalam berunding, maka orang itulah yang akan
memenangkan perundingan tersebut.

Teks negosiasi juga bisa disebut sebagai teks yang didalamnya berisi
proses untuk mencapai suatu perjanjian atau kesepakatan antara kedua
belah pihak untuk memenuhi kepuasan pihak yang bersangkutan dalam
elemen tertentu seperti kerjasama dan kompetisi.

Pengertian teks negosiasi diatas tentu sudah membuat sobat semua


paham mengenai apa itu teks negosiasi. Ya teks ini berisi tentang
interaksi dua orang atau lebih, yang memiliki kepentingan berbeda, nah
untuk mencari jalan keluarnya diadakanlah negosiasi.

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

Teks Negosiasi Pengertian, Struktur, Kaidah kebahasaan, Teknik dan


Contoh Teks Negosiasi
Untuk lebih memahami teks negosiasi, ada baiknya sobat memahami
kaidah atau gambaran umum mengenai seluk beluk negosiasi berikut ini
:
Ciri-Ciri Negosiasi
1. Menentukan solusi dan menjadi sarana penyelesai masalah
2. Menghasilkan kesepakatan atau perjanjian
3. Menghasilkan penyelesaian yang saling menguntungkan
kedua belah pihak
4. Memprioritas atau menitikberatkan pada kepentingan
bersama
5. Memiliki tujuan praktis, yaitu sebagai media penghasil
kesepakatan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang
berkepentingan

Ciri Kebahasaan teks negosiasi

1. Berisi pasangan tuturan.


2. Memiliki Bahasa sopan dan santun.
3. Terdapat bahasa untuk membujuk sesuatu (ungkapan
persuasif ).
4. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
5. Hasil kesepakatan tidak memberatkan atau merugikan dua
belah pihak.

Tujuan Negosiasi

1. Memperoleh jalan keluar berupa kesepakatan antara pihak-


pihak yang berkepentingan

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

2. Mempersatukan perbedaan pendapat yang ada antara pihak-


pihak yang berkepentingan
3. Menghindari kerugian seperti memberatkan salah satu dari
pihak-pihak yang berkepentingan

Struktur Negosiasi Secara Umum


Sebelum membuat teks negosiasi kita harus mengetahui beberapa
struktur yang ada didalamnya. Struktur didalam teks negosiasi terdiri
dari pembukaan, isi dan penutup. Berikut lebih detail penjelasan
mengenai struktur tersebut.

1. Pembukaan
Biasanya pembukaan ini berisi mengenai basa basi atau pengenalan diri,
salam dan sapa yang bertujuan sebagai pengiring topik.

2. Isi
Bagian isi teks negosiasi berisi mengenai inti pembahasan. Bagian isi
dalam teks negosiasi ini terbagi menjadi dua yaitu penyampaian materi
serta tawar-menawar dan penyelesaian masalah. Penyampaian materi
isinya terkait pernyataan dan pemberitahuan mengenai masalah.
Sedangkan yang disebut dengan tawar-menawar dan penyelesaian
masalah adalah bagian yang berisi negosiasi atau proses penyelesaian
tujuan yang berbeda hingga tercapai kesepakatan atau perjanjian.

3. Penutup
Bagian penutup ini merupakan bagian terakhir dalam teks negosiasi dan
biasanya berisi tentang basa-basi yang memiliki arti. Seperti ucapan
terima kasih dan lain sebagainya.

5 tahapan negosiasi yaitu:

1. Persiapan dan perencanaan


Pada tahap ini kita diharapkan bisa memutuskan apa yang kita mau dan
kenapa. Pengumpulan data sangat diperlukan untuk mendukung posisi
kita. Penyampaian argumen dalam mendukung posisi kita haruslah

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

dengan bijaksana. Selain itu kita juga harus menentukan apa yang
diinginkan pihak lain dan kenapa. Mengerti kemampuan kita dan pihak
lain serta mengatur dan mengembangkan strategi kita dalam
bernegosiasi.

2. Definisi peraturan
Menentukan garis besar dan aturan untuk bernegosiasi, siapa yang akan
menjadi bagian dari negosiasi dan masalah apa yang akan kita
negosiasikan. Waktu dan tempat negosiasi juga perlu kita tentukan,
kapan dilakukan, berapa lama dan lokasi negosiasi.

3. Penjelasan dan pembenaran


Dalam tahap ini masing-masing pihak mengutarakan apa yang
diinginkan. Kita bisa memberikan dokumentasi yang diperlukan untuk
mendukung posisi kita.

4. Tawar menawar dan penyelesaian masalah


Pencarian solusi dilakukan dalam tahap ini. Kedua belah pihak diharapkan
saling fokus pada masalah dan kepentingan bukan pada orang atau
posisi. Pandangan kedepan diperlukan untuk mempercepat menemukan
titik temu. Mengungkit-ungkit masa lalu akan memperlambat proses
penyelesaian masalah. Ide yang menarik dan bervariasi bisa muncul
dalam rangka menyelesaikan masalah.

5. Penutupan dan implementasi


Ini adalah tahap terakhir dari negosiasi. Segala sesuatu yang diputuskan
bersama hendaknya diformalkan. Hal-hal yang musti dipastikan adalah:
• Dokumen yang sudah disepakati
• Meneliti kembali pon-poin utama untuk menghindari salah pengertian
• Uraikan dengan jelas semua ketetapan dari persetujuan
• Buatlah secara tertulis

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

• Kedua pihak harus membaca dan menandatangani untuk memperoleh


kesepakatan atas apa yang dirundingkan

Kaidah Kebahasaan Negosiasi

Selain kita harus memperhatikan struktur teks negosiasi, dalam


membuat teks ini kita juga harus memperhatikan kaidah kebahasaan
negosiasi agar negosiasi bisa berjalan dengan baik. Berikut detail
mengenai kaidah kebahasaan teks negosiasi secara umum.

1. Dimulai dengan argumen yang terkuat dengan didukung oleh


sebuah fakta. Maksudnya adalah mulai teks negosiasi dengan
sebuah teks yang benar-benar dapat dibuktikan kebenarannya
agar argumen kita semakin kuat dimata pihak mitra.
2. Dalam satu waktu tidak menyajikan lebih dari tiga argument.
Maksudnya adalah dalam sekali bernegosiasi sebaiknya jangan
menyampaikan lebih dari tiga argument agar negosiasi tidak
berbelit-belit.
3. Argumen dibagun dengan hati-hati, mengikat dan logis.
Maksudnya adalah kembali pada kaidah nomor 1, mulai
argument dengan sebuah kebenaran (logis/sesuai fakta) dan
susun apa yang harus disampaikan dengan hati-hati agar hasil
negosiasi yang diinginkan bisa tercapai.
4. Menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
5. Memberikan pandangan, kesimpulan, dan lontaran kata
seperti “tidak” bila tidak setuju dengan penjelasan yang
disampaikan oleh mitra negosiasi. Maksudnya adalah selalu
memberikan alasan atau lontaran kata-kata terhadap setiap
keputusan yang diberikan mitra bila kita menentang atau
menerima sebuah keputusan tersebut.

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

6. Memberikan penjabaran kembali mengenai pokok negosiasi


pihak mitra sebagai tanda bahwa kita mengerti apa yang
dikatakan mitra negosiasi. Maksudnya adalah selalu memberikan
respon atau penjabaran yang tepat terhadap apa yang telah
disampaikan oleh mitra, bila mitra negosiasi melontarkan kata-
kata agar negosiasi dapat berjalan dengan baik.
7. Meminta alasan terkait persetujuan yang dilontarkan,
mengapa iya dan mengapa tidak. Maksud point ke 7 ini adalah
meminta mitra negosiasi untuk menjelaskan alasan terkait
persetujuan yang dilontarkan.
8. Tidak menyela argumen pihak mitra tetapi mendengarkan dan
mencari kelemahan. Maksudnya, bila pihak mitra sedang
menyampaikan sebuah argument sebaiknya kita mendengarkan
dan mencari titik yang harus digaris bawahi agar dapat
menerima dan mengerti secara baik inti argument yang
disampaikan sehingga setelah itu kita dapat merespon dengan
sesuai.
9. Hasil kesepakatan tidak merugikan kedua belah pihak terkait.
Maksudnya, kesepakatan atau hasil akhir sebuah negosiasi harus
dicari sampai dapat diterima oleh kedua pihak agar tidak ada
yang merasa dirugikan.
Selain diatas, berikut beberapa ciri negosiasi dilihat dari segi isinya.

 Negosiasi menghasilkan kesepakatan, baik kedua belah pihak saling


sepakat ataupun kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat.
 Tiap-tiap pihak yang bernegosiasi memperjuangkan kepentingannya
masing-masing.
Negosiasi merupakan sarana untuk mencapai peneyelesaian.

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

 Negosiasi bertujuan praktis, yaitu mencapai kesepakatan yang


dapat diterima oleh kedua belah pihak.

Strategi dan Teknik Negosiasi

Negosiasi meliputi mempersiapkan rencana strategis sebelum dimulainya


negosiasi dan mengambil keputusan taktis yang baik selain negosiasi.
Strategi negosiasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk suatu
pendekatan menyeluruh yang memiliki peluang besar untuk mencapai
tujuan negosiator. Ada 3 (tiga) strategi negosiasi yang dapat
dikembangkan yaitu:

a. Win-win strategy (strategi menang-menang)


Yaitu pendekatan bernegosiasi yang ditujukan kepada kemenangan
kedua belah pihak, dengan prinsip “meminta tanpa menekan dan
memberi tanpa desakan”, cara perundingan ini adalah menyelesaikan
masalah yang didasari rasa saling menghormati, menghindari konflik.

b. Win-lose strategy (strategi menang kalah),


Yaitu suatu strategi negosiasi untuk memperoleh kemenangan mutlak,
strategi ini berdasarkan kepada keinginan untuk mengalahkan dan
merugikan orang lain.Strategi ini sering menimbul kan permasalahan.
Oleh karena itu setrategi ini dianggap strategi licik.

c. Lose-lose Strategy (Strategi kalah-kalah),


Strategi ini sangat merugikan kedua belah pihak karena masing-masing
hanya melampiaskan emosinya yang tidak rasional. Strategi ini tidak
akan menyelesaikan masalah tetapi memperpanjang konfl ik, karena itu
strategi ini dianjurkan untuk tidak dipergunakan.

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

5 Strategi Agar Negosiasi Berjalan Lancar


5 Strategi Agar Negosiasi Berjalan Lancar
Ketika sedang melakukan negosiasi, pastikan poin yang kamu utarakan
adalah benar adanya. Jika dasarnya saja memang sudah ‘benar’, maka
targetpun akan dengan mudah dicapai. Satu hal yang tidak kalah
penting, buatlah diri kamu selalu tampak profesional di depan mereka.
Yuk, langsung saja kita jelaskan sedikit tentang bagaimana melakukan
negosiasi tanpa harus berlaku kasar:

Hati-Hati dengan Nada BicaramuPenelitian menemukan bahwa suara


seseorang saat berbicara menentukan bagaimana pesannya dapat
tersampaikan dengan baik. Dan perlu kamu ketahui, bahwa nada atau
suara seseorang bahkan lebih penting jika dibandingkan dengan pesan
itu sendiri.
Perlu kamu perhatikan, jika nada suaramu mulai meninggi, bisa jadi ada
2 kemungkinan: pertama, kamu terlalu excited tentang topik
pembicaraannya. Atau yang kedua, kamu malah menggebu karena tidak
setuju dengan arah topik pembicaraan. Jadi, ketika kamu merasa seperti
itu, alangkah baiknya diam sejenak untuk mengatur nada bicaramu
selanjutnya.

1. Hindari Kata-Kata yang Kurang MeyakinkanCalon klien


kamu bisa jadi ragu terhadap kredibilitas perusahaanmu, jika
pada saat negosiasi tidak berjalan lancar. Hal ini bisa saja terjadi
jika saat negosiasi, kamu mengeluarkan kata hubung seperti
“uhm”, “ah”, “uh” dan lain sebagainya. Selain menghilangkan
kredibilitas perusahaanmu, kata-kata gumaman seperti itu juga
akan merusak momen proses negosiasi yang tengah
berlangsung.
Hasil studi mengatakan bahwa penggunaan kata sepeti itu, akan
mengurangi nilai worth-to-buying produk/jasa kamu. Jadi,
berhati-hatilah.

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

2. Lakukan risetRiset ini sangat perlu dilakukan sebelum proses


negosiasi dilakukan. Selain untuk memperkuat argumen yang
telah kamu miliki, riset juga dapat membantu menunjukkan
betapa profesional-nya kamu dan perusahaan ketika melakukan
presentasi. Dan ingat, riset ini tidak melulu tentang data. Kamu
juga bisa cari tau tentang visi misi mereka, sehingga pada saat
melakukan negosiasi kamu akan menyesuaikan dengan profil si
calon klien.
3. Jangan Terlalu ‘Personal’Ketika si calon klien mulai
menunjukkan rasa ke-tidak tertarik-an, maka kamu harus hati-
hati dalam menanggapinya. Jika sudah sampai pada titik ini,
biasanya mereka akan segera ingin mengakhiri sesi negosiasi.
Jangan panik, berfokuslah pada hal-hal yang memang menjadi
inti pembicaraan kamu dan calon klien. Fokus pada fakta yang
ada, jangan ke personalitas orang tersebut ataupun diri kamu.
Jika si klien berbicara di luar fokus yang ada, cobalah hindari dan
kembalikan fokus pembicaraan ke arah sebenarnya. Don’t be
personal talk.
4. Perhatikan Bahasa TubuhmuSaat berbicara, baik secara
sadar maupun tidak, pasti ada beberapa bagian tubuh yang
mengikuti pergerakan saat kamu berbicara. Pada saat negosiasi,
-dalam situasi ditolak- dapat dipastikan ekspresi wajahmu akan
berubah, cobalah untuk mengontrolnya agar tidak terlalu tampak
saat berbicara. Saat berbicara dengan klien, hindari memegang
sesuatu seperti tas atau apapun yang dapat membuatmu
semakin terlihat gugup. Jika kamu ingin menolak secara halus,
cukup mengangguk dan tersenyum, cara ini merupakan cara
yang paling mudah untuk penolakan pendapat. Nah, giliran kamu
yang berbicara mulailah ungkapkan apa yang kamu rasakan.Ini

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

hanyalah segelintir cara agar negosiasi yang kamu lakukan


dengan calon klien dapat berjalan lancar. Apakah kamu memiliki
strategi lain? Write a comment below and give us your brilliant
ideas.

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli

Nah setelah memahami pengertian dan struktur teks negosiasi, tidak


lengkap rasanya jika kita tidak mencoba untuk membuat teks negosiasi
itu sendiri. Berikut beberapa contoh teks negosiasi yang sudah saya buat
untuk sobat semua.

1. Contoh Teks Negosiasi Bisnis

Contoh teks negosiasi berikut ini menceritakan tentang proses negosiasi


peminjaman uang antara seorang nasabah dengan pihak bank. Berikut ini
contohnya:
Pegawai Bank: “Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa kami
bantu?”
Nasabah: “Selamat pagi bu. Ya, terimakasih.”
Nasabah: “Begini bu, saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang
untuk usaha ikan lele saya.”
Pegawai Bank: “Maaf, bisa saya lihat proposalnya?”
Nasabah: “Ini bu, silahkan.”
Pegawai bank: “Sebenarnya, proposal bapak ini sangat bagus, tidak ada
masalah. Cuma kami dari
pihak bank tidak bisa memenuhi permintaan dana sebesar 500 juta.”
Nasabah: “Jadi, kira-kira pihak bank mampu memberikan berapa bu?”
Pegawai Bank: “Setelah saya hitung, kami hanya menyanggupi sampai
300 juta pak, dengan bunga 4 %.”
Nasabah: “Tidak bisa ditambah lagi bu? Usaha ini sebenarnya sangat
sukses, pesanan ikan lele ke kami dari seluruh Indonesia.”
Nasabah: “Dana ini rencananya akan kami gunakan untuk menambah
kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan ikan lele tersebut”
Pegawai Bank: “Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu”
Pegawai Bank: “Yah, sepertinya kami sanggup memberikan 350 juta”.
Nasabah: “Wah, apakah tidak bisa dinaikin lagi bu? Gimana kalau 400
juta?”

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

Pegawai Bank: “Maaf pak, hanya segitu yang bisa kami sanggupi.”
Nasabah: “Iya deh bu, tidak apa-apa, saya setuju.”

2. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli:


Contoh berikut ini memperlihatkan proses negosiasi yang terjadi antara
penjual dan pembeli tentang harga dari suatu gitar. Berikut ini
contohnya:
Pembeli: “Bu saya mau beli gitar ini, berapa harganya?”
Penjual: “Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu nak.”
Pembeli: “Harganya boleh kurang nggak bu?”
Penjual: “Hmmm, boleh. Mau nawar berapa nak?”
Pembeli: “600 ribu aja bu, gimana?”
Penjual: “Wah, harga segitu rasanya tidak bisa nak.”
Pembeli: “Kalau 625 ribu?”
Penjual: “Naikin dikit nak, 650 ribu ibu lepas gitar ini.”
Pembeli: “Iya deh bu, saya setuju, ini uangnya”

3. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah


Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan sekolah. Isinya
tentang dialog negosiasi yang terjadi antara wali kelas dan ketua kelas
tentang rencana kegiatan study wisata. Berikut ini contohnya:
Wali Kelas: “Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Tanjung Bira,
apakah semua temanmu setuju?”
Ketua Kelas: “Saya sudah berbicara dengan teman-teman bu, cuma ada
usulan study wisatanya ke Pantai Marina aja bu.”
Wali Kelas: “Wah, kenapa bisa begitu?”
Ketua Kelas: “Kalau Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering
berkunjung ke sana bu. Sedangkan, Pantai Marina belum pernah sama
sekali.”
Wali Kelas: “Tapi anto, ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala
sekolah dan beliau sudah menyetujuinya”
Ketua Kelas: “Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman yang tidak
ikut jika study wisata itu dilaksanakan di Tanjung Biara.”
Wali Kelas: “Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu sudah mempersiapkan
semuanya.”
Ketua Kelas: “Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang
menghadap ke kepala sekolah dan menceritakan rencana ini.”
Wali Kelas: “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau,
laporkan ke ibu hasilnya”.
Ketua Kelas: “Baik bu.”

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!


www.tigongdoso.com | SMK Ma’arif 5 Gombong

4. Contoh Teks Negosiasi Kehidupan Sehari-hari

Untuk contoh teks negosiasi berikut sering kali terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, yakni negosiasi sewa becak antara calon penumpang dengan
abang tukang becak. Berikut ini contohnya:
Calon Penumpang: “Bang, ke Pasar Baru berapa?”
Tukang Becak: “10 ribu, mbak.”
Calon Penumpang: “Yah, kok mahal amat bang, 5 ribu aja.”
Tukang Becak: “Aduh, kemurahan mbak, pasar baru kan jauh”
Calon Penumpang: “Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?”
Tukang Becak: “Naikin dikit bu, jadi 8 ribu”
Calon Penumpang: “Baiklah bang, saya setuju, antar saya ke pasar
baru.”

5. Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga


Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan keluarga. Berikut ini
contohnya:
Anak: “Ayah, setelah lulus nanti saya mau sekolah di SMA.”
Ayah: “Kenapa di SMA nak? Padahal, ayah ingin kamu sekolah di SMK.”
Anak: “Kok di SMK? Kenapa memangnya ayah ingin saya sekolah di
sana?”
Ayah: “Begini nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung terjun di dunia
kerja.”
Anak: “Ohhh, gitu yah, iya deh saya setuju.”
Ayah: “Baguslah kalau kamu setuju.”

Terus Belajar, Jangan Patah Semangat!

You might also like