LUMBAL PUNGSI 2016 RSUP SANGLAH DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 1/4 Ditetapkan oleh: Direktur Utama PPK Tanggal terbit: Dr. I Wayan Sudana, M.Kes NIP 19650409 199509 1 001 No. ICD 9 E 870.5 Lumbal Pungsi Lumbal punksi adalah upaya pengeluaran cairan Pengertian serebrospinal dengan memasukkan jarum ke dalam ruang subarachnoid 1. Mengumpulkan sampel cairan serebrospinal (CSS) yang diperlukan dalam diagnosis suatu infeksi, proses inflamasi, onkologi dan proses metabolik 2. Menentukan adanya blok subarachnoid spinal. Indikasi 3. Mengukur dan mengurangi tekanan cairan serebrospinal 4. Sebagai langkah terapi antara lain kemoterapi, antibiotika intrathekal dan bahan anastesi 1. Syok/ Renjatan 2. Infeksi lokal pada kulit di sekitar daerah pungsi lumbal 3. Peningkatan tekanan intracranial (oleh tumor, space occupying lesion, hidrocepalus) 4. Kelainan mekanismen pembekuan darah Indikasi Kontra 5. Perdarahan masif atau trombositopenia berat (50x103/uL) 6. Gangguan pernapasan yang dapat membahayakan saat dilakukan pungsi 7. Penyakit /kelainan pada sendi/tulang vertebra lumbosakral 1. Infeksi 2. Meningitis akibat masuknya bakteri ke cairan serebrospinal 3. Paresthesia/ nyeri bokong atau tungkai Komplikasi 4. Cedera pada medulla spinalis 5. Cedera pada aorta atau vena cava (perdarahan serius) 6. Herniasi otak 7. Nyeri kepala (post lumbal puncture headache) Prosedur Persiapan : Tindakan 1. Jelaskan prosedur pemeriksaan dan persetujuan (ICD 9 CM) keluarga pasien pada lembar informed consent. 2. Persiapan alat a. 1 set lumbal pungsi : duk steril, lidokain 1%, PANDUAN PRAKTEK KLINIS SMF ILMU KESEHATAN ANAK LUMBAL PUNGSI 2016 RSUP SANGLAH DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 2/4 needle syringe, 3 buah tabung steril, jarum spinal no. 22 dan 20 dengan stilet. Pada neonatus dapat menggunakan jarum G24 atau G25. b. Sarung tangan, masker, tutup kepala c. Antiseptik (povidone iodine dan alkohol)
Pelaksanaan Lumbal Pungsi
1. Lakukan cuci tangan steril 2. Bantu pasien dalam posisi yang tepat, yaitu pasien dalam posisi miring pada salah satu sisi tubuh. Leher fleksi maksimal (dahi ditarik kearah lutut), ektremitas bawah fleksi maksimum (lutut di tarik kearah dahi), dan sumbu kraniospinal (kolumna vertebralis) sejajar dengan tempat tidur 3. Tentukan daerah pungsi lumbal diantara vertebra L4 dan L5 yaitu dengan menemukan garis potong sumbu kraniospinal (kolumna vertebralis) dan garis antara kedua spina spina iskhiadika anterior superior (SIAS) kiri dan kanan. Punksi dapat pula dilakukan antara L4 dan L3. 4. Lakukan tindakan antisepsis pada kulit di sekitar daerah pungsi radius 10 cm dengan larutan povidone iodine diikuti dengan larutan alcohol 70% dan tutup dengan duk steril dimana daerah pungsi lumbal dibiarkan terbuka. Tentukan kembali daerah punksi dengan menekan ibu jari tangan yang telah memakai sarung tangan steril selama 15-30 detik yang akan menandai titik pungsi tersebut selama 1 menit 5. Apabila diperlukan dapat menggunakan anestesi lokal. Anastesi lokal disuntikkan ke tempat tempat penusukan dan tusukkan jarum spinal pada tempat yang telah ditentukan. Masukkan jarum perlahan- lahan menyusur tulang vertebra setelah proximal dengan mulut jarum terbuka ke atas sampai menembus durameter. Jarak antara kulit dengan ruang subarachnoid berbeda pada tiap anak tergantung umur dan keadaan gizi. Umumnya 1,5 – 2,5 cm pada bayi dan meningkat menjadi 5 cm pada umur 3-5 tahun. 6. Lepaskan stylet perlahan-lahan dan cairan keluar. Untuk mendapatkan aliran cairan yang lebih baik, jarum diputar hingga mulut jarum mengarah ke kranial. Ambil cairan untuk pemeriksaan. 7. Cairan spinal diambil sebanyak 2-5 ml dimasukkan PANDUAN PRAKTEK KLINIS SMF ILMU KESEHATAN ANAK LUMBAL PUNGSI 2016 RSUP SANGLAH DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 3/4 kedalam tiga tabung, amati, bandingkan, dan analisis di laboratorium 8. Cabut jarum dan lakukan asepsis pada daerah penusukan. 9. Tutup lubang bekas tusukan dengan kassa steril, dan tempelkan dengan plester. 10. Beri label pada sampel (identitas pasien serta waktu pengambilan) 11. Rapikan alat-alat dan membuang sampah sesuai prosedur rumah sakit. 12. Cuci tangan 13. Pengiriman sampel dalam waktu kurang dari 30 menit. Informed Consent Lisan dan tertulis 1. Dokter Spesialis Anak 2. Dokter Spesialis Anak Konsultan Neurologi/ Tenaga Standar Neonatologi/ Hematologi 3. Residen madya dan senior Lama Perawatan Terkait diagnosis Tidur terlentang datar selama 6 – 12 jam setelah Masa Pemulihan dilakukan prosedur LP 1. Analisis cairan serebrospinal 2. Kadar Protein dan Glukosa cairan serebrospinal Hasil 3. Kultur cairan cerebrospinal 4. PCR 5. Sitologi Dikerjakan pemeriksaan sitologi untuk kasus yang diduga Patologi keganasan atau meningitis non infeksi Tindak Lanjut Observasi tempat penusukan, keluhan dan komplikasi Tingkat Eviden & I/II/III/IV Rekomendasi Rekomendasi A Tidak terjadi iritasi serebral, nyeri kepala yang hebat, Indikator Medis tanda herniasi Edukasi Terkait Komplikasi dan Hasil Kepustakaan 1. Latief A, Tumbelaka AR, Matondang C, Chair I, Bisanto J, Abdoerrachman MH. Beberapa prosedur pediatrik. Dalam: Sastroasmoro S, Matondang C, Wahidiyat I, penyunting. Diagnosis fisis pada anak. Edisi kedua. Jakarta: Sagung Seto 2000.h.183-99. 2. Sakka L, Coll G, Chazal J. Anatomy and physiology of cerebrospinal fluid. European Annals of Otorhinolaryngology, Head and Neck Disease 2011; 128: 309-16. 3. Oreskovic D, Klarica M. Development of PANDUAN PRAKTEK KLINIS SMF ILMU KESEHATAN ANAK LUMBAL PUNGSI 2016 RSUP SANGLAH DENPASAR No. Dokumen No. Revisi Halaman 00 4/4 hydrocephalus and classical hypothesis of cerebrospinal fluid hydrodynamics: facts and illusions. Progress in Neurobiology 2011; 94:238-58. 4. Oreskovic D, Klarica M. The formation of cerebrospinal fluid: nearly a hundred years of interpretations and misinterpretations. Brain Research Review 2010; 64 :241-62. 5. Miles S, Ken Tegt Meyer, Susanna Lai, Dana A. Lumbar puncture. N.Engl J Med 2006; 355:e12. 6. Nathan W, Ifat Sarouk, Pinchas F. Acute meningitis among infants and toddlers with febrile seizures: time for reappraisal of the value of lumbar puncture. IMAJ 2012; 14: 547-9.