Professional Documents
Culture Documents
RAWIN, S. Pd. I
A. Pendahuluan
PHBI sebagi instrumen yang dapat digunakan untuk memper erat ukhuwah islamiyyah,
juga berarti dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan berdimensi sosial yang melibatkan
manusia dengan menjadikannya sebagai sentral kegiatan. Hal ini berhubungan juga dengan
potensi PHBI itu sendiri yang harus diberdayakan dengan segenap kemampuan para
panitianya. Dalam hal ini dibutuhkan keahlian (skill) yang tidak sekedar cukup saja, tetapi
mesti dilaksanakan secara maksimal sebagai implementasi dari dakwah bi ahsan al-‘amal
(melakukan perubahan dengan mengerahkan segenap kemampuan). Dengan pemahaman
semacam ini, PHBI dapat dimaknai sebagai instrumen atau sarana ibadah universal. Tidak
hanya ibadah mahdhoh (mikro) saja, tetapi juga ibadah ghayr mahdhah (makro).
Memahami PHBI secara universal berarti juga memahaminya sebagai sebuah instrumen
sosial masyarakat Islam yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Islam itu sendiri.
Keberadaan Musolla pada umumnya merupakan salah satu perwujudan aspirasi umat Islam
sebagai tempat ibadah yang menduduki fungsi sentral. Mengingat fungsinya yang strategis,
maka perlu dibina sebaikbaiknya, baik segi fisik bangunan maupun segi kegiatan
pemakmurannya. Melalui pemahaman ini, muncul sebuah keyakinan bahwa Musolla menjadi
pusat dan sumber peradaban Islam. Melalui Musolla pula, kaderisasi generasi muda dapat
dilakukan melalui proses pendidikan Islam yang bersifat kontinyu untuk pencapaian
kemajuan. Sehingga pendidikan agama tidak cenderung mengedepankan aspek kognisi
(pemikiran) saja, melainkan ada aspek afeksi (rasa) dan psikomotorok (tingkah laku).
B. Latar Belakang
Pada masa sekarang Musolla semakin perlu untuk difungsikan, diperluas jangkauan
aktivitas dan pelayanannya serta ditangani dengan organisasi dan management yang baik.
Tegasnya, perlu tindakan meng-aktualkan fungsi dan peran Musolla. Meskipun fungsi
utamanya sebagai tempat menegakkan shalat, namun Musolla bukanlah hanya tempat untuk
melaksanakan shalat saja.
Di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, selain dipergunakan untuk shalat,
berdzikir dan beri'tikaf, Musolla bisa dipergunakan untuk kepentingan sosial. Misalnya,
sebagai tempat belajar dan mengajarkan kebajikan (menuntut ilmu), merawat orang sakit,
menyelesaikan hokum li'an dan lain sebagainya. Dalam perjalanan sejarahnya, Musolla telah
mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan
perannya.
Hampir dapat dikatakan, dimana ada komunitas muslim di situ ada Musolla. Memang
umat Islam tidak bisa terlepas dari Musolla. Disamping menjadi tempat beribadah, Musolla
telah menjadi sarana berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat da’wah dan lain
sebagainya. Banyak Musolla didirikan umat Islam, baik Musolla umum, Musolla Sekolah,
Musolla Kantor, Musolla Kampus maupun yang lainnya. Musolla didirikan untuk memenuhi
hajat umat, khususnya kebutuhan spiritual, guna mendekatkan diri kepada Pencipta-nya.
Tunduk dan patuh mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Musolla menjadi tambatan
hati, pelabuhan pengembaraan hidup dan energi kehidupan umat.
Berdasarkan dari uraian tersebut, maka dirasa sangat perlu untuk menjadikan musolla
sebagai pusat kegiatan pendidikan, utamanya kegiatan keagamaan, pengembangan rohani
keislaman, serta sebagai sarana pembentukan karakter peserta didik melalui berbagai kegiatan
yang berpusat pada musolla sebagai sarana utama kegiatan, dalam hal ini musolla AL-
BAITUL AMIN SMA Negeri Yosowilangun.
C. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an serta meningkatkan hafalan Al-Qur’an
2. Meningkatkan pemahaman Islam secara bertahap dan berkesinambungan
3. Membangun lingkungan musolla sebagai lingkungan yang Islami
4. Membangun Ukhuwwah Islamiyah
5. Mengembangkan potensi anggota REMUS
6. Meningkatkan dan membangun serta memupuk kreatifitas, tanggung jawab dan disiplin
anggota REMUS
D. Pelaksanaan Kegiatan
Program Kegiatan Peningkatan Mutu Kelulusan Mata Pelajaran Akhlak Mulia,
dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah dan secara terpisah, namun masih berada dalam
lingkup sekolah di bawah naungan almamater. Kegiatan dalam hal ini dilakukan secara rutin
dan terus menerus serta berkelanjutan, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
sebelumnya.
F. Program Pembinaan
1. Mentoring
Tujuan : Meningkatkan pemahaman Islam secara bertahap dan
berkesinambungan serta membangun Ukhuwah Islamiyah.
Deskripsi : Yaitu pembinaan keislaman dalam kelompok-kelompok kecil
sehingga diharapkan proses pembinaan lebih efektif dan
perkembangan individu dapat lebih terpantau. Menggunakan
multi metode seperti diskusi, simulasi, role play, dll.
Materi Mentoring : 1. Aqidah
2. Ibadah
3. Akhlak
4. Fiqh
5. Da’wah
6. Ilmu
7. Amal
8. Shirah
Waktu : Satu minggu sekali, bergantian setiap 2 kelas
Tempat : Musolla AL-BAITUL AMIN
Pembina : Abdul Mu’is, S.Pd.I
2. Qiroatil Qur’an
Tujuan : 1. Meningkatkan kemampuan peserta dalam membaca Al-
Qur’an
2. Memperbaiki cara membaca Al-Qur’an peserta dalam
tajwid dan makhraj-nya
3. Meningkatkan hafalan Al-Qur’an peserta
Waktu : Setiap hari Jumat
Tempat : Musolla AL-BAITUL AMIN
Pembina : Sri Lestari, S.Ag
Deskripsi : Program Qiroatil Qur’an dilakukan perkelompok. Bagi peserta
yang belum lancar/mampu membaca Al-Qur’an akan
dimasukkan dalam kelompok Belajar Baca Tulis Al-Qur’an
(BTAQ). Bagi peserta yang telah mampu membaca Al-Qur’an
tetapi belum mampu/benar dalam cara membacanya akan
dimasukkan dalam kelompok Perbaikan Bacaan Al-Qur’an
(Tahsin). Dan bagi peserta yang telah mampu membaca Al-
Qur’an dengan baik akan dimasukkan kedalam kelompok
penghafal Al-Qur’an (Tahfidz). Salah satu target utama dari
program ini adalah anggota REMUS saat lulus dari SMA
Negeri Yosowilangun ini telah mampu membaca Al-Qur’an
dengan baik.
3. Kegiatan Insidental
a. Latihan Kepemimpinan dan Organisasi
Tujuan : Membangun ukhuwwah diantara sesama anggota
Remaja Musolla
Peserta : Anggota REMUS
b. Tafakur Alam
Tujuan : 1. Membangun ukhuwwah antar anggota ROHANI
yang berbeda angkatan
2. Untuk memotivasi peserta untuk istiqamah
mempelajari Islam
Peserta : Anggota REMUS
4. Kegiatan Kepengurusan
Tujuan : Melatih anggota untuk bertanggung jawab, bekerja sama
dan mandiri
Deskripsi : Anggota kelas XI mendapat amanah sebagai pengurus
REMUS
Tanggung jawab : - Piket Musolla dan markas
- Melaksanakan PHBI
- Melaksanakan administrasi kegiatan
- Mengelola perpustakaan dan barang-barang musolla
G. Susunan Organisasi
Penanggung Jawab : Dra. Sri Wahju Hartati, M.Pd
Kepala SMA Negeri Yosowilangun
H. Penutup
Semoga Program kegiatan ini bermanfaat dan dapat dijadikan acuan sebagai pembentukan
kader muslim dan muslimah tangguh, handal dan disiplin serta bertanggungjawab.