Professional Documents
Culture Documents
Keywords: asphalt, melting point, depolymerized Kerusakan dini pada jalan beraspal di
block skim rubber, sulfur, resin Indonesia sering dijumpai akibat tingginya
beban lalu lintas kendaraan dan suhu di
permukaan jalan. Pada siang hari suhu di
Abstrak permukaan jalan dapat mencapai ± 500C,
suhu ini lebih tinggi daripada titik lembek
Titik lembek jalan beraspal cenderung aspal, yaitu sebesar ± 480C (Cifriadi et al.,
lebih rendah dibandingkan dengan suhu di
permukaan jalan. Terutama pada suhu
2012). Hal ini menyebabkan material aspal
lingkungan yang tinggi, jalan beraspal menjadi menjadi lunak, sehingga tampak retakan
rusak. Peningkatan titik lembek aspal dapat pada permukaan jalan beraspal.
dilakukan dengan penambahan karet alam pada
aspal. Penambahan belerang dan resin perlu Peningkatan titik lembek aspal dapat
diberikan pada aspal termodifikasi karet alam dilakukan dengan menambahkan polimer
untuk meningkatkan kompatibilitas aspal-karet sebagai bahan aditif aspal. Beberapa hasil
alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penelitian menunjukkan bahwa
91
Ramadhan dan Kinasih
penambahan polimer (baik karet alam yang dicapai serta kecepatan waktu
maupun sintesis) pada aspal dapat pencampuran bahan tersebut di aspal. Titik
meningkatkan titik lembek aspal lembek aspal termodifikasi terbaik
(Tuntiworawit et al., 2005; Nrachai et al., diharapkan memenuhi standar titik lembek
2005; Xiang et al., 2009; Kök dan Çolak, aspal polimer yang dipersyaratkan SNI
2011; Prastanto, 2014). Namun, 6749:2008.
pencampuran karet alam dengan aspal
membutuhkan waktu yang lama sehingga
menjadi kendala dalam pemrosesannya. BAHAN DAN METODE
92
Peningkatan Titik Lembek Aspal Termodifikasi Menggunakan Block Skim Rubber (BSR) Terdepolimerisasi
Mekanisme pencampuran aspal dan Viskositas yang tinggi dari karet alam
BSR terdepolimerisasi dengan belerang dan akan mempersulit pencampurannya dengan
resin dilakukan secara terpisah, namun aspal. Hal ini dikarenakan bobot molekul
mekanisme pencampuran keduanya yang tinggi dari karet menunjukkan ikatan
dilakukan secara sama. Tahapan rantai molekul yang panjang (derajat
pencampuran aspal dengan bahan polimerisasi tinggi) sehingga memerlukan
pemodifikasi diawali dengan mencairkan energi (panas) yang cukup besar dan waktu
aspal menggunakan kompor listrik pada yang lama untuk dapat memutus ikatan
suhu 1600C dan dihomogenkan antar rantai molekul karet dalam proses
menggunakan rotor (20 rpm). Waktu pencampurannya dengan aspal. Maka perlu
penghomogenan aspal tanpa bahan dilakukan proses depolimerisasi agar bobot
pemodifikasi kemudian dicatat sebagai molekul karet menurun, sehingga energi dan
acuan pembanding waktu penghomogenan waktu yang digunakan lebih efisien.
aspal termodifikasi.
Depolimerisasi adalah penguraian
Setelah aspal cair homogen, polimer menjadi monomer secara bertahap
ditambahkan 2, 4, dan 6% (b/b) belerang. (Cowd, 1991). Depolimerisasi BSR dilakukan
Setelah belerang tercampur homogen secara mekanik melalui pelunakan
(visual), 6% (b/b) BSR terdepolimerisasi (mastikasi) dingin. Adanya tenaga mekanis
ditambahkan. Waktu pencampuran aspal yang dihasilkan dari gaya geser antara
dengan bahan pemodifikasi dicatat sebagai permukaan gilingan dengan karet blok
waktu homogen aspal termodifikasi. mengakibatkan pemutusan rantai molekul
karet. Pemutusan rantai molekul akan
Proses pencampuran kemudian menghasilkan radikal-radikal bebas yang
dilakukan kembali untuk mencampurkan akan mengikat oksigen dari udara, sehingga
aspal dan BSR terdepolimerisasi dengan terbentuk molekul-molekul yang stabil.
resin. Aspal termodifikasi yang diperoleh Pada proses mastikasi karet alam akan
kemudian didinginkan dan diuji sifat titik terjadi penurunan berat molekul dari orde
lembek sesuai SNI 6749:2008. Komposisi 106 hingga menjadi sepuluh kali lebih
terbaik aspal termodifikasi dipilih rendah (Kartowardojo, 1980). Penurunan
berdasarkan tingginya titik lembek yang berat molekul karet tampak pada nilai
dihasilkan. viskositas Mooney BSR terdepolimerisasi
(Tabel 1) yang menurun hingga 14,4.
Analisa Statistik
Plastisitas awal (Po) adalah ukuran
Data percobaan kemudian diolah plastisitas karet yang secara tidak langsung
secara statistik menggunakan rancangan memperkirakan panjangnya rantai polimer
acak lengkap faktorial dengan dua kali molekul atau bobot molekul karet. Maka
ulangan menggunakan software SPSS nilai ini sebanding dengan nilai viskositas
(Statistical Package for the Social Sciences). Mooney nya. Secara visual BSR
Model matematik rancangan percobaan terdepolimerisasi memiliki bentuk yang
yang digunakan adalah sebagai berikut: lebih lunak dibandingkan BSR. Sedangkan
nilai PRI menunjukkan ketahanan karet
Yijk= μ +Ai + Bj + AB(ij) + ε(ijk) terhadap oksidasi panas. Nilai ini
berbanding terbalik dengan nilai viskositas
Keterangan: Mooney. Pengukuran viskositas Mooney
Yijk = Variabel respon yang diukur sama dengan pengukuran tenaga gesekan
μ = Nilai tengah populasi antara rotor dengan karet sebagai
Ai = Pengaruh faktor A pada taraf ke-i tahanannya (Refrizon, 2003). Maka semakin
Bj = Pengaruh faktor A pada taraf ke-j plastis karet, maka semakin cepat rotor
AB(ij) = Pengaruh interaksi dari faktor A taraf berputar, sehingga semakin kecil kecil
ke-i dengan faktor B taraf ke-j tenaga yang dibutuhkan untuk memutar
ε(ijk) = Pengaruh galat dari unit percobaan rotor. Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai PRI
ke-k dalam kombinasi perlakuan uji pada BSR dan BSR terdepolimerisasi
93
Ramadhan dan Kinasih
Gambar 1. Pengaruh kadar belerang terhadap titik lembek dan waktu pencampuran aspal
modifikasi
Figure 1. The influnce of sulfur content on mixture time and melting point of modified asphalt
94
Peningkatan Titik Lembek Aspal Termodifikasi Menggunakan Block Skim Rubber (BSR) Terdepolimerisasi
Gambar 2. Pengaruh kadar resin terhadap titik lembek dan waktu pencampuran aspal
modifikasi
Figure 2. The influnce of resin content on mixture time and melting point of modified asphalt
95
Ramadhan dan Kinasih
Becker, Y., A.J. Müller, and Y. Rodríguez. Kök, B.V. and H. Çolak. 2011. Laboratory
2003. Use of Rheological Compatibility Comparison of the Crumb-Rubber and
Criteria to Study SBS Modified SBS Modied Bitumen and Hot Mix
Asphalts. Journal of Applied Polymer Asphalt. Construction and Building
Science. 90: 1772-1782 Materials. 25: 3204–3212
Browarzik, D., H. Laux, and I. Rahimian. Murgich, J., J. Rodriguez, and M.Y. Aray.
1999. Asphaltene Flocculation in 1996. Molecular Recognition and
Crude Oil system. Fluid Phase Molecular Mechanics of Micheless of
Equilibria. 154(2): 285-300 Some Models Asphaltens and resin,
Energy & Fuels. 10(1): 68-76
Chen J.S. and C. C. Huang. 2007.
Fundamental Characterization of Martin-Martinez, J.M. 2009. Rubber-Based
SBS Modified Asphalt Mixed with Pressure-Sensitive Additive. In
sulfur. Journal of Applied Polymer Benedek and Fenstain (Ed.).
Technology of Pressure-Sensitive
Science.103(5): 2817-2825
Adhesives and Product.,CRC Press,
United states of America,: 2-20
Cifriadi, A., A. Ramadhan, dan H. Prastanto.
2012. Pencepat Waktu Pencampuran
Polacco, G., S. Berlincioni, D. Biondi, J.
Aspal dan Karet Menggunakan Lindi
Stastna and L. Zanzotto. 2005. Asphalt
Hitam untuk Pembuatan Aspal
Modification with Different
Modifikasi. Prosiding Konfrensi
Polyethylene-based Polymers.
Nasional Karet. Yogyakarta, 19-20
European Polymer Journal, 41: 2831-
September. Pusat Penelitian Karet:
2844
319-399.
Prastanto, H. 2014. Depolimerisasi Karet
Cong,P., C. Shanfa, Y. Jianying, and C.
Alam Secara Mekanis sebagai Bahan
Huaxin. 2011. Compatibility and
Aditif Aspal. Jurnal Penelitian Karet. 32
Mechanical Properties of Epoxy Resin
(1): 81-87
Modified Asphalt Binders.
International Journal of Pavement
Refrizon. 2003. Viskositas Mooney Karet
Research and Technology. 4 (2): 118-
Alam. Skripsi. Jurusan Fisika,
123
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Cowd, M.A. 1991. Terjemahan Kimia Polimer.
Sumatera Utara, Medan
John Murray Ltd, London
97
Ramadhan dan Kinasih
Sun, D., F. Ye, F.Z. Shi, and W. Lu. 2006. Zhang, F., J. Yu. 2009. The Resarch for
Storage Stability of SBS-Modified Road Asphalt Modified with Phosphorus
Asphalt: Preparation, Morphology and Trichloride/SBS. International Polymer
Rheological Properties, Petroleum Processing. 24(2): 148-156
Science and Technology. 24(9): 1067-
1077 Xiang, L. J. Cheng, G. Que. 2009.
Microstructure and Performance of
Tuntiworawit, N., Phromsorn,C., and Crumb Rubber Modified Asphalt.
Lavansiri, D. 2005. The Modification of Construction and Building Materials.
Asphalt with Natural Rubber Latex. 23:3586–3590
Proceedings of The Eastern Asia Society
for Transportation Studies. Bangkok,
21-24 September. Eastern Asia Society
for Transportation Studies: 679-694
98