You are on page 1of 6

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAN 04.04.

01
RUMAH SAKIT TK. IV 04.07.01 TEGAL

KEWENANGAN KLINIS AHLI TENAGA LABORATORIUM MEDIK (ATLM)

Nama : PNS Ribut Puji Astuti,Amd.AK


Nip :
Pendidikan : D III Analis Kesehatan

Uraian Umum
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) adalah setiap orang yang
telah lulus pendidikan Teknologi Laboratorium Medik atau Analis Kesehatan atau
Analis Medis dan memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan
dan jaringan tubuh manusia untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan
perseorangan dan masyarakat sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan.
Seorang ATLM dalam praktik bekerja di laboratorium memiliki kualifikasi ijasah
diploma tiga Ahli Teknologi Laboratorium Medik dan atau Diploma empat sebagai
sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik atau sarjana Teknologi Laboratorium
Kesehatan telah memiliki STR sebagai tanda registrasi tenaga kesehatan bidang
kelaboratoriuman medik seorang ATLM yang menyelenggarakan atau menjalankan
praktik di bidangpelayanan kesehatan wajib memiliki surat Ijin Praktik Ahli Teknologi
Laboratorium Medik (SIP-ATLM) ditempat kabupaten,kota domisili
melakukan praktik dengan kualifkasi fasilitas pelayanan patologi klinik,patologi
anatomi, mikrobiologi klinik,parasitologi klinik, biologi molekuler, riset medik,
reproduksi manusia, sitogenetik,forensik, pengujian narkotika dan psikotropika,
toksikologi, imunologi, -irologi dan atau serologi.

Uraian Khusus

ATLM dalam melaksanakan praktik klinik di rumah sakit harus didapat melalui proses
kredensial yang dilakukan oleh sub Komite Kredensial Komite Non Medik Non perawatan. ATLM
dalam memberikan pelayanan kesehatan hanya dapat melakukan pelayanan atas
permintaan tertulis dengan keterangan klinis yang jelas dari tenaga medis dan bidan.

Tugas Pokok
1. Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses spesimen
2. Melaksanakan uji analitik terhadap reagen dan spesimen
3. Mengoperasikan dan memelihara peralatan/instrumen laboratorium
4. Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan akurasi dan prosedur
pengendalian mutu dan mengembangkan pemecahan maslaah yang berkaitan
dengan data hasil uji
5. Mengevaluasi teknik, instrumen, dan prosedur baru untuk menentukan mafaat
kepraktisannya.
6. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien
untuk menginterpretasikan hasil uji laboratorium
7. Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan
laboratorium
8. Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain dalam bidang teknik
kelaboratoriuman
9. Merancang dan melaksanakan penelitian dalam bidang laboratorium kesehatan.
Kewenangan Klinis (Clinical Privillage)
1. Kewenangan klinis adalah wewenang yang diberikan oleh rumah sakit kepada staf
laboratorium sebagai ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) yang memberikan
pelayanan laboratorium sesuai dengan tingkat kompetensi yang dimiliki oleh staf
ATLM tersebut.
2. Kewenangan klinis diberikan oleh komite non medik non keperawatan melalui sub
komite kredensial
3. Kewenangan klinis diberikan setelah staf laboratorium ATLM mengikuti uji
kompetensi yang dilakukan oleh rumah sakit melalui komite non medik non
keperawatan beserta tim asesor atau mitra bastari (peer group)
4. Uji kompetensi meliputi verifikasi portofolio, log book, surat keterangan supervisor,
observasi tindakan, unjuk kerja pemeriksaan laboratorium dan wawancara.
5. Kewenangan klinis meliputi jenjang:
a. Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli yang dilakukan oleh ATLM yang memiliki
ijazah DIV analis kesehatan dan S1 Tekonologi Laboratorium Kesehatan.
b. Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil yang dilakukan oleh ATLM dengan
memiliki ijazah DIII Analis Kesehatan dan SMAK.
6. Kewenangan klinis berlaku selama 3 tahun
7. Lingkup kewenangan klinis (clinical privillege) ATLM untuk pelayanan laboratorium
berpedoman pada buku putih standar dan ketentuan persyaratan sesuai acuan pada
Kepmenkes RI Nomor 370 Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan dan Permenkes RI Nomor 42 tahun 2015
Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik serta
Keputusan MenPAN tentang jabatan fungsional Pratana Laboratorium Kesehatan.
8. Staf Laboratorium yang baru bekerja diberikan kewenangan klinis selama 2 tahun
bekerja.
9. Staf laboratorium baru pindahan maka kewenangan klinis diberikan seusai dengan
kebijakan yang berlaku di RSUD. dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

Uraian Kewenangan Klinis:


Kewenangan ATLM dalam melakukan praktik di laboratorium medik terbagi atas
kualifikasi sebagai berikut:
1. Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam menyelenggarakan atau
menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan di laboratorium pada fasilitas
pelayanan kesehatan mempunyai kewenangan:
a. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan di laboratorium
b. Melakukan pengambilan dan penanganan spesimen darah serta penanganan cairan
dan jaringan tubuh lainnya.
c. Mempersiapkan, memilih serta menguji kualitas bahan/reagensia.
d. Mempersiapkan, memilih, menggunakan, memelihara, mengkalibrasi, serta
menangani secara sederhana alat laboratorium
e. Memilih dan menggunakan metode pemeriksaan
f. Melakukan pemeriksaan dalam bidang hematologi, kimia klinik, imunologi,
imunohematologi, mikrobiologi, parasitologi, mikologi, virologi, toksikologi,
histoteknologi, sitoteknologi.
g. Mengerjakan prosedur dalam pemantapan mutu
h. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium
i. Melakukan verifikasi terhadap proses pemeriksaan laboratorium
j. Menilai normal tidaknya hasil pemeriksaan untuk dikonsultasikan kepada yang
berwenang
k. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium
l. Memberikan informasi hasil pemeriksaan laboratorium secara analitis
2. Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik atau Sarjana Teknologi
Laboratorium Kesehatan selain berwenang melaksanakan praktik ATLM juga
berwenang:
a. Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan laboratorium khusus dan canggih
b. Melakukan pengambilan, penanganan serta menilai kualitas spesimen laboratorium
untuk pemeriksaan khusus dan canggih
c. Mendeteksi dini secara dini bila muncul penyimpangan dalam proses pemeriksaan di
laboratorium
d. Menilai hasil pengujian kelaikan alat, metode dan bahan/reagensia yang sudah ada
dan baru
e. Melakukan pemeriksaan dalam bidang; kimia klinik (hematologi, biokimia klinik,
imunologi, imunohematologi), mikrobiologi (bakteriologi, parasitologi, mikologi,
virologi), diagnostik molekuler, biologi kedokteran, histoteknologi, sitoteknologi,
sitogenetika, dan toksikologi klinik sesuai bidang keahliannya.
f. Membuat laporan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai bidang keahliannya.
g. Melakukan validasi secara analitis terhadap hasil pemeriksaan laboratorium
h. Merencanakan, mengevaluasi dan menindaklanjuti program pemantapan mutu
laboratorium (internal dan eksternal)
i. Merencanakan dan mengevaluasi program kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium
j. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program standardisasi
laboratorium
k. Memberikan informasi secara analitis hasil pemeriksaan laboratorium khusus dan
canggih
l. Membantu klinisi dalam pemanfaatan data laboratorium secara efektif dan efisien
m. Merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan laboratorium
n. Membimbing dan membina ahli madya teknologi laboratorium medik dalam bidang
teknik kelaboratoriuman.

Penugasan Klinis (Clinical Appointment)


1. Penugasan klinis diberikan oleh direktur rumah sakit berdasarkan rekomendasi
komite non medik non perawatan.
2. Setiap staf ATLM dalam memberikan pelayanan laboratorium harus memiliki surat
penugasan klinis sesuai dengan rincian kewenangan klinis yang diberikan.
3. Selama ATLM belum mendapatkan surat penugasan klinis maka wajib dalam di
supervisi ruangan ditempatkan.
4. Kondisi darurat direktur rumah sakit berhak memberikan penugasan klinis kepada
ATLM tanpa rekomendasi dari komite non medik non perawatan dengan waktu
terbatas.
5. Fungsi seluruh pelayanan laboratorium berkaitan dengan kewenangan klinis dan
penugasan yang telah ada dikoordinasikan oleh kepala ruang laboratorium.

Hak
ATLM dalam melaksanakan praktik klinik mempunyai hak:
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan profesi dan standar prosedur operasional.
2. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari penerima pelayanan kesehatan
atau keluarganya
3. Menerima imbalan jasa dan atau tunjangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
4. Memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang
sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai
agama
5. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya
6. Menolak keinginan penerima pelayanan kesehatan atau pihak lain yang
bertentangan dengan standar profesi, kode etik, standar pelayanan, standar
prosedur operasional, atau ketentuan peraturan perundang-undangan
7. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kewajiban
ATLM dalam melaksanakan praktik klinik mempunyai kewajiban:
1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan
penerima pelayanan kesehatan
2. Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan
3. Menjaga kerahasiaan kesehatan penerima pelayanan kesehatan
4. Membuat dan menyimpan catatan dan atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan
dan tindakan yang dilakukan

5. Merujuk penerima pelayanan kesehatan ke tenaga kesehatan lain yang mempunyai


kompetensi dan kewenangan yang sesuai.

You might also like