Professional Documents
Culture Documents
A.PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk
menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan
keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada
anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman
Efek samping :
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun
8. 2. Berat badan bertambah DMPA Hipotalamus Pusat pengendali nafsu makan Nafsu
makan ↑↑ merangsang
9. Penanganan
o Informasikan kenaikan BB 1-2kg normal
o Anjurkan diet
o Jika BB semakin berlebihan, anjurkan metode kontrasepsi lain
Continued of leukorhea…
12. 4. Acne/jerawat Nafsu makan ↑ Penimbunan lemak Badan & wajah Jerawat ↑
13. Penanganan
o Kurangi makanan berlemak
o Jaga kebersihan wajah
o Bila semakin bertambah, anjurkan menggunakan kontrasepsi lain
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “I” AKSEPTOR KB SUNTIK CYCLOFEM
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada klien akseptor KB suntik kombinasi dengan
menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Dapat melakukan pengkajian pada akseptor KB suntik kombinasi.
1.2.2.2 Dapat menetapkan diagnosa dan masalah dari hasil pengkajian.
1.2.2.3 Dapat menetapkan tindakan segera.
1.2.2.4 Dapat menetapkan diagnosa potensial.
1.2.2.5 Dapat merencanakan asuhan kebidanan pada akseptor suntik kombinasi.
1.2.2.6 Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah disusun.
1.2.2.7 Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan.
1.3 PELAKSANAAN
Asuhan kebidanan ini disusun pada saat prektik klinik di BPS ……….. Surabaya pada
tanggal ………………..
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan studi kasus ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Pelaksanaan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KB
2.2 Konsep dasar Asuhan Kebidanan pada akseptor KB suntik kombinasi
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Diagnosa dan Masalah
3.3 Diagnosa Potensial
3.4 Tindakan Segera
3.5 Planning
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB 4 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KB
2.1.1 Pengertian
Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinana
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil,
bahagia, sejahtera (Wiyono, 1997).
2.1.2 Tujuan KB
2.1.2.1 Tujuan Demografis
Yaitu dapat dikendalikannya tingkat pertumbuhan penduduk sebagai patokan dalam usaha
mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan suatu target demografi berupa penurunan angka
fertilitas dari 44 permil pada tahun 1971 menjadi 22 permil pada tahun 1990.
2.1.2.2 Tujuan Normatif
Yaitu dapat dihayati norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang pada
waktunya akan menjadi falsafah hidup masyarakat Indonesia (Mochtar, 1998).
2.1.3 Sasaran KB
2.1.3.1 Sasaran Langsung
Yaitu pasangan usia subur (PUS) agar mereka menjadi peserta keluarga berencana lestari
sehingga memberikan efek langsung pada penurunan fertilitas.
2.1.3.2 Sasaran Tidak Langsung
Yaitu organisasi-organisasi kemasyarakatan, instansi pemerintahan maupun swasta, tokoh-
tokoh masyarakat (Wanita dan Pemuda) yang diharapkan dapat memberikan dukungan
terhadap proses pembentukan sistem keluarga kecil bahagia sejahtera (Mochtar, 1998).
2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi
2.1.4.1 Faktor-faktor Motivasi dan Rehabilitasi
1. Umur
2. Gaya hidup
3. Frekuensi senggama
4. Jumlah keluarga yang diinginkan
5. Pengalaman kontrasepsi yang lalu
6. Sikap kewanitaan dan kepriaan
2.1.4.2 Faktor kesehatan, kontraindikasi, absolut dan relatif
1. Riwayat haid
2. Efek samping minor
3. Komplikasi-komplikasi yang potensial
4. Pemeriksaan flek dan panggul
2.1.4.3 Faktor metode kontrasepsi penerimaan dan pemakaian berkesinambungan
1. Efektivitas
2. Efek samping minor
3. Komplikasi-komplikasi yang potensial
4. Kerugian
5. Biaya
2.2.3 Planning
2.2.3.1 Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
Rasional : Klien mengetahui keadaan dan kondisinya.
2.2.3.2 Siapkan alat (spuit, kontrasepsi suntik kombinasi, jarum suntik, kapas alkohol).
Rasional : Alat tersebut diperlukan pada saat injeksi KB suntik kombinasi.
2.2.3.3 Siapkan klien (anjurkan klien tidur miring)
Rasional : Klien merasa nyaman waktu diinjeksi.
2.2.3.4 Siapkan petugas (cuci tangan)
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi
2.2.3.5 Berikan injeksi pada daerah gluteal secara 1 M dalam yang sebelumnya dibersihkan
dengan kapas alkohol 70%.
Rasional : Didaerah gluteal terdapat muskulus yaitu muskulus maximus.
2.2.3.6 Anjurkan pada klien untuk tidak memijat daerah yang disuntik.
Rasional : Apabila dilakukan pemijatan pada daerah yang disuntik obat akan terlalu cepat
diserab.
2.2.3.7 Buang jarum dan spuit dalam kotak/tempat tahan tusuk
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi.
2.2.3.8 Anjurkan pada klien untuk datang/kunjungan ulang 1 bulan lagi.
Rasional : KB suntik kombinasi diberikan dengan interval dengan waktu 1 bulan.
2.2.3.9 Cuci tangan setelah melakukan injeksi
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi.
2.2.3.10 Berikan konseling tentang masalah/keluhan klien
Rasional : Klien mendapatkan penjelasan atas masalahnya dan klien merasa tenang.
2.2.4 Implementasi
Melakukan rencana asuhan kebidanan yang disusun sesuai rencana dan melakukan follow up.
2.2.5 Evaluasi
BAB 3
TINJUAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Pada tanggal : ……………… Pukul : 16.30 WIB
3.1.1 Data Subyektif
3.1.1.1 Identitas
Nama : Ny. I Nama Suami : Tn. H
Umur : 27 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : STM
Pekerjaan : - Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : …………………. Surabaya
3.1.1.3 Riwayat KB
Klien mengatakan sebelum menggunakan KB suntik ia tidak menggunakan KB lain.
1.
1
9 bln
-
Bidan
Spontan
-
N
Laki-laki
3100/50
1,5th
6 bln
Suntik
1 bln
3.2.2 Masalah
Tidak ada
3.5 PLANNING
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
2. Siapkan alat (spuit, jarum suntik, kontrasepsi 1 bulan, kapas alkohol).
3. Siapkan klien, sarankan untuk tidur miring/tengkurap.
4. Siapkan petugas (cuci tangan), lalu mendesinfeksi bagian yang akan disuntik
5. Berikan injeksi pada bagian/daerah gluteal secara I M, dan melakukan aspirasi terlebih
dahulu.
6. Anjurkan pada klien agar tidak memijat bagian yang diinjeksi
7. Spool spuit dengan larutan closin 0.5%, kemudian buang jarum dan spuit
8. Cuci tangan setelah melakukan injeksi
9. Anurkan klien untuk datang/kunjungan ulang 1 bulan lagi yaitu tanggal 19 April 2005.
3.6 IMPLEMENTASI
Tgl/Jam Keterangan Paraf
22-03-06 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien
2. Menyiapkan alat (spuit, jarum, kapas alkohol, kontrasepsi suntik 1 bulan).
3. Menyiapkan klien
4. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
5. Memberikan injeksi pada gluteal secara IM dengan melakukan aspirasi terlebih dulu pada
daerah yang telah didesinfeksi
6. Mengajurkan pada klien untuk tidak memijat bagian yang telah diinjeksi.
7. Spuit dispool dengan larutan klorin 0.5% dan membuang pada kotak yang tahan tusuk.
8. Mencuci tangan setelah melakukan injeksi
9. Menganjurkan pada klien untuk datang lagi tanggal
10. Memberikan penjelasan tentang efek samping KB suntik 1 bulan.
3.7 EVALUASI
Tanggal : 22 Maret 2006 Jam : 17.00 WIB
S : Klien mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.
O : Klien dapat mengulang apa yang telah dijelaskan
A : Akseptor KB 1 bulan
P : Berikan injeksi ulang 1 bulan lagi.
BAB 4
SIMPULAN
Dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan dalam memnberikan asuhan
kebidanan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat membangun
hubungan saling percaya antara klien dengan bidan.
Dalam menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa, masalah dan kebutuhan
klien yang sesuai.
Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak mengalami kesulitan jika ada kerjasama
yang baik dengan klien.
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah dan disandarkan pada
perencanaan tindakan yang disusun.
Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang
keberhasilan asuhan kebidanan dan pelaksanaan diagnosa.
Kontrasepsi Suntikan
KB Suntik
• Wanita yang ingin memakai KB suntik mendapat suntikan periodik untuk mencegah
kehamilan.
• Ada bermacam KB suntik yang dipasarkan di Indonesia yakni: Depo Provera
(suntikan setiap 3 bulan sekali) ; Noristerat (suntikan setiap 2 bulan sekali) dan
Cyclofem (suntikan 1 bulan sekali)
• Disuntikkan di bokong, atau tempat lainnya.
Efektivitas KB suntik:
• Sangat efektif, kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari
100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)
Kekurangan KB suntikan:
• perokok berat
• menyusui
• gemuk atau kurus
• remaja
• baru keguguran
• Berpenyakit Tiroid
• Epilepsi
• TBC (bukan TBC kandungan)
• Varises ringan
• Hipertensi ringan
• Siklus haid tidak teratur
• Anemi kekurangan zat besi
1. Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk
noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)
2. Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
3. Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom,
spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.