You are on page 1of 14

KONTRASEPSI SUNTIKAN

A.PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk
menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan
keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada
anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman

B.JENIS-JENIS KONTRASEPSI SUNTIKAN


1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston

C.CARA KERJA KONTRASEPSI SUNTIKAN


Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur

D.KEUNTUNGAN DAN EFEK SAMPING SUNTIKAN


Keuntungan :
Efektifitasnya tinggi
Cara pemberiannya sederhana
Cukup aman
Kesuburan dapat kembali
Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui

Efek samping :
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun

E.CARA PEMBERIAN KONTRASEPSI SUNTIKAN


1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal
ibu belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas
F.KONTRA INDIKASI KONTRASEPSI SUNTIKAN
1.Absolut
Hamil
Riwayat kanker payudara
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
2.Relatif
Riwayat gangguan jiwa
Riwayat penyakit payudara
Riwayat sakit kepala
Wanita yang ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan
Wanita yang ingin hamil lebih cepat
Kb suntik 3 bulan PPT - Presentation Transcript
1. KB SUNTIK 3 BULAN By: Qurratu Akyun
2. Definisi
o KB suntik adalah kontrasepsi yang menyuntikkan suatu sintesa progestin yang
mempunyai efek seperti progesterone asli dari tubuh wanita.
o (Sarwono Prawirohardjo. 2006)
3.
4. Mekanisme Kerja
o Mencegah Ovulasi
o Mengentalkan lendir serviks
o Menjadikan selaput lendir rahim tipis&atrofis
o Menghambat transportasi gamet oleh tuba
5. Keuntungan
o Pencegahan kehamilan jangka panjang
o Tidak berpengaruh pada hubungan seksual
o Tidak berpengaruh terhadap ASI
o Membantu mencegah kanker endometrium
o Dapat digunakan oleh wanita > 35 tahun sampai perimenopause
6. Efek Samping dan Penanganan 1. Gangguan siklus haid FSH & LH ↓↓ Tidak Ovulasi
Endometrium dangkal &atrofis Amenore/spotting/ Perdarahan iregular
7. Penanganan
o Konseling
o Cek kehamilan
o Bila terjadi kehamilan, stop penyuntikan
o Jika terjadi perdarahan hebat >8hr cari penyebab perdarahan, rujuk.
o Berikan terapi Fe bila perlu untuk mencegah anemia

Continued of gangguan siklus haid…

8. 2. Berat badan bertambah DMPA Hipotalamus Pusat pengendali nafsu makan Nafsu
makan ↑↑ merangsang
9. Penanganan
o Informasikan kenaikan BB 1-2kg normal
o Anjurkan diet
o Jika BB semakin berlebihan, anjurkan metode kontrasepsi lain

Continued of kenaikan BB….

10. 3. Leukhorrea ( keputihan ) Progesteron Mempengaruhi Flora&pH vagina Jamur


tumbuh Keputihan
11. Penanganan
o Jaga personal hygiene
o Sering ganti celana dalam
o Bila keputihan berlanjut berikan terapi antibiotik ex : metronidazole

Continued of leukorhea…
12. 4. Acne/jerawat Nafsu makan ↑ Penimbunan lemak Badan & wajah Jerawat ↑
13. Penanganan
o Kurangi makanan berlemak
o Jaga kebersihan wajah
o Bila semakin bertambah, anjurkan menggunakan kontrasepsi lain

ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “I” AKSEPTOR KB SUNTIK CYCLOFEM

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinana
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil,
bahagia, sejahtera (Wiyono, 1997).
Berbagai macam alat kontrasepsi yang disuguhkan kepada para akseptor KB antara lain
suntikan, alamiah, AKDR, implant, kontrasepsi mantab (MOP dan MOW) dan pil KB.
Dari semua kunjungan akseptor KB. KB suntik kombinasi memiliki kontrasepsi sekitar pada
1 bulan terakhir ini. Oleh karena itu akan ditulis asuhan kebidanan pada Ny. “I” akseptor KB
suntik kombinasi.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melakukan asuhan kebidanan pada klien akseptor KB suntik kombinasi dengan
menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney.
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Dapat melakukan pengkajian pada akseptor KB suntik kombinasi.
1.2.2.2 Dapat menetapkan diagnosa dan masalah dari hasil pengkajian.
1.2.2.3 Dapat menetapkan tindakan segera.
1.2.2.4 Dapat menetapkan diagnosa potensial.
1.2.2.5 Dapat merencanakan asuhan kebidanan pada akseptor suntik kombinasi.
1.2.2.6 Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah disusun.
1.2.2.7 Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan.
1.3 PELAKSANAAN
Asuhan kebidanan ini disusun pada saat prektik klinik di BPS ……….. Surabaya pada
tanggal ………………..
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Laporan studi kasus ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Pelaksanaan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KB
2.2 Konsep dasar Asuhan Kebidanan pada akseptor KB suntik kombinasi
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Diagnosa dan Masalah
3.3 Diagnosa Potensial
3.4 Tindakan Segera
3.5 Planning
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB 4 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KB
2.1.1 Pengertian
Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinana
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil,
bahagia, sejahtera (Wiyono, 1997).

2.1.2 Tujuan KB
2.1.2.1 Tujuan Demografis
Yaitu dapat dikendalikannya tingkat pertumbuhan penduduk sebagai patokan dalam usaha
mencapai tujuan tersebut telah ditetapkan suatu target demografi berupa penurunan angka
fertilitas dari 44 permil pada tahun 1971 menjadi 22 permil pada tahun 1990.
2.1.2.2 Tujuan Normatif
Yaitu dapat dihayati norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang pada
waktunya akan menjadi falsafah hidup masyarakat Indonesia (Mochtar, 1998).

2.1.3 Sasaran KB
2.1.3.1 Sasaran Langsung
Yaitu pasangan usia subur (PUS) agar mereka menjadi peserta keluarga berencana lestari
sehingga memberikan efek langsung pada penurunan fertilitas.
2.1.3.2 Sasaran Tidak Langsung
Yaitu organisasi-organisasi kemasyarakatan, instansi pemerintahan maupun swasta, tokoh-
tokoh masyarakat (Wanita dan Pemuda) yang diharapkan dapat memberikan dukungan
terhadap proses pembentukan sistem keluarga kecil bahagia sejahtera (Mochtar, 1998).
2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi
2.1.4.1 Faktor-faktor Motivasi dan Rehabilitasi
1. Umur
2. Gaya hidup
3. Frekuensi senggama
4. Jumlah keluarga yang diinginkan
5. Pengalaman kontrasepsi yang lalu
6. Sikap kewanitaan dan kepriaan
2.1.4.2 Faktor kesehatan, kontraindikasi, absolut dan relatif
1. Riwayat haid
2. Efek samping minor
3. Komplikasi-komplikasi yang potensial
4. Pemeriksaan flek dan panggul
2.1.4.3 Faktor metode kontrasepsi penerimaan dan pemakaian berkesinambungan
1. Efektivitas
2. Efek samping minor
3. Komplikasi-komplikasi yang potensial
4. Kerugian
5. Biaya

2.1.5 Syarat Metode Kontrasepsi Yang Baik


2.1.5.1 Aman dan tidak berbahaya
2.1.5.2 Dapat diandalkan
2.1.5.3 Sederhana
2.1.5.4 Murah
2.1.5.5 Dapat diterima orang banyak
2.1.5.6 Pemakaian jangka panjang (Hartono, 1994)
2.1.6 Macam-Macam Metode Kontrasepsi
2.1.6.1 Metode Sederhana
Terdiri dari 2 macam yaitu dengan alat seperti kondom pria, kondum wanita, diafragma,
servical cap, dan tanpa alat seperti metode alami, coitus interuptus.
2.1.6.2 Metode Modern
Terdiri atas kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, KB suntik, implant, AKDR/IUD,
kontrasepsi mantab, seperti MOW dan MOP.

2.1.7 KB Suntik Kombinasi


2.1.7.1 Pengertian
Adalah 25 mg deponaroxi progesteron acetat dan 1 mg estradiol sipionat yang diberikan
injeksi 1 M sebutan seklai (cyclofem) dan 50 mg nereticinicon enafat dan 5 mg estradiol
valenat yang diberikan injeksi 1 M sebutan sekali (Saifuddin, 2003).
2.1.7.2 Efektivitas
Sangat efektif (0.1 – 0.4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan
(Saifuddin, 2003).
2.1.7.3 Mekanisme
1. Menekan ovulasi
2. Membuat lendir menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu.
3. Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implementasi terganggu.
4. Penghambatan transportasi gamet oleh tuba
(Saifuddin, 2003).
2.1.7.4 Keuntungan
1. Risiko terhadap kesehatan kecil
2. Tidak berpengaruh terhadap hubungan suami istri
3. Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
4. Jangka panjang
5. Efek samping sangat kecil
6. Klien tidak menyimpan obat suntik
7. Mengurangi jumlah perdarahan
8. Mengurangi nyeri pada saat haid
9. Mencegah anemia (Saifuddin, 2003)
2.1.7.5 Kerugian
1. Terjadi perubahan pada haid
2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti hilang setelah suntikan
kedua dan ketiga.
3. Ketergantungan klien terhadap petugas kesehatan.
4. Penambahan berat badan.
5. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
(Saifuddin, 2003)
2.1.7.6 Indikasi
1. Usia reproduksi
2. Setelah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
4. Mengyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan.
5. Pasca persalinan dan tidak menyusui
6. Anemia
7. Nyeri haid hebat
8. Haid teratur
9. Riwayat kehamilan ektopik
10. Sering lelah menggunakan pil kontrasepsi
2.1.7.7 Kontraindikasi
1. Hamil atau diduga hamil
2. Menyusui di bawah 6 minggu pasca persalinan
3. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
4. Penyakit haid akut (virus hepatitis)
5. Usia > 35 tahun yang merokok
6. Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi (> 180/110 mmHg)
7. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
8. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain
9. Keganasan payudaya. (Saifuddin, 2003)

2.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK


KOMBINASI
2.2.1 Pengkajian
2.2.1.1 Subyektif
1. Identitas
Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku, agama, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, alamat, no. telp.
2. Keluhan Utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB suntik kombinasi tersebut
antara lain amenorea/ perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak, meningkatnya/
menurunnya BB.
3. Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum menggunakan KB kombinasi
dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB tersebut.
4. Riwayat Obstetri Lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
5. Riwayat Menstruasi Lalu
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat darah haid, dysmenorhea
atau tidak, flour albus atau tidak.
6. Riwayat Kesehatan dan Riwayat Klien
Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara, DM, dan TBC.
7. Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keluarga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM, TBC, hipertensi dan
kanker payudara.
8. Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas, pola aktivitas
seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.
2.2.1.2 Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB, suhu badan, kesadaran.
2. Pemeriksaan Khusus
♣ Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem, conjungtiva tidak pucat,
sklera tidak ikterus.
♣ Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, adanya bendungan
vena jugularis.
♣ Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
♣ Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya infeksi kelenjar
bartholini dan kelenjar skene.
♣ Ekstrimitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan ekstrimitas atas, adanya
varices pada ekstrimitas bawah.

2.2.2 Diagnosa dan Masalah


2.2.2.1 Diagnosa
Akseptor KB suntik 1 bulan.
2.2.2.2 Masalah
♣ Amerorhea
♣ Spotting
♣ Meningkat/menurunnya BB
2.2.2.3 Diagnosa Potensial
Tidak ada
2.2.2.4 Tindakan Segera
Tidak ada

2.2.3 Planning
2.2.3.1 Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
Rasional : Klien mengetahui keadaan dan kondisinya.
2.2.3.2 Siapkan alat (spuit, kontrasepsi suntik kombinasi, jarum suntik, kapas alkohol).
Rasional : Alat tersebut diperlukan pada saat injeksi KB suntik kombinasi.
2.2.3.3 Siapkan klien (anjurkan klien tidur miring)
Rasional : Klien merasa nyaman waktu diinjeksi.
2.2.3.4 Siapkan petugas (cuci tangan)
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi
2.2.3.5 Berikan injeksi pada daerah gluteal secara 1 M dalam yang sebelumnya dibersihkan
dengan kapas alkohol 70%.
Rasional : Didaerah gluteal terdapat muskulus yaitu muskulus maximus.
2.2.3.6 Anjurkan pada klien untuk tidak memijat daerah yang disuntik.
Rasional : Apabila dilakukan pemijatan pada daerah yang disuntik obat akan terlalu cepat
diserab.
2.2.3.7 Buang jarum dan spuit dalam kotak/tempat tahan tusuk
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi.
2.2.3.8 Anjurkan pada klien untuk datang/kunjungan ulang 1 bulan lagi.
Rasional : KB suntik kombinasi diberikan dengan interval dengan waktu 1 bulan.
2.2.3.9 Cuci tangan setelah melakukan injeksi
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi.
2.2.3.10 Berikan konseling tentang masalah/keluhan klien
Rasional : Klien mendapatkan penjelasan atas masalahnya dan klien merasa tenang.

2.2.4 Implementasi
Melakukan rencana asuhan kebidanan yang disusun sesuai rencana dan melakukan follow up.

2.2.5 Evaluasi

BAB 3
TINJUAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN
Pada tanggal : ……………… Pukul : 16.30 WIB
3.1.1 Data Subyektif
3.1.1.1 Identitas
Nama : Ny. I Nama Suami : Tn. H
Umur : 27 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : STM
Pekerjaan : - Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : …………………. Surabaya

3.1.1.2 Keluhan Utama


Tidak ada keluhan.

3.1.1.3 Riwayat KB
Klien mengatakan sebelum menggunakan KB suntik ia tidak menggunakan KB lain.

3.1.1.4 Riwayat Menstruasi


Menarche : 12 tahun Warna : merah
Siklus : 28 hari Sifat : encer
Lama : ± 5 hari Dysmenorea : tidak
Flour albus : tidak
3.1.1.5 Riwayat Obstetri
No. Kehamilan Persalinan Nifas Anak KB Ket
Suami Usia Kehamilan Penyu
lit Peno
long Jenis Penyu
lit Seks BB/PB H M Laktasi

1.
1
9 bln
-
Bidan
Spontan
-
N
Laki-laki

3100/50
1,5th
6 bln
Suntik
1 bln

3.1.1.6 Riwayat Kesehatan dan Penyakit Klien


Klien mengatakan ia tidak menderita penyakit sistemik seperti hipertensi, hepatitis, asma,
jantung, ginjal, TBC, maupun kanker payudara.

3.1.1.7 Riwayat Kesehatan dan Penyakit Keluarga


Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit sistemik seperti,
hipertensi, hepatitis, asma, jantung, ginjal, TBC, maupun kanker payudara.

3.1.1.8 Pola Kehidupan Sehari-hari


1. Pola Eliminasi
Klien mengatakan BAB 1 x sehari dan BAK ± 6 x/hari, dan tidak ada gangguan.
2. Pola Nutrisi
Klien mengatakan makan 3 x/hari dengan menu sepiring nasi, ikan dan sayur, kadang-kadang
makan buah.
3. Pola Istirahat
Klien istirahat ± 10 jam/hari, tidur siang ± 2 jam dan tidur malam ± 8 jam.
4. Pola Aktivitas
Klien mengatakan aktivitasnya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.

5. Pola Aktivitas Seksual


Klien mengatakan melakukan hubungan seksual 2 – 3 x/minggu
6. Personal Hygiene
Klien mengatakan mandi 2 x/hari, gosok gigi 3 x/hari.
7. Kebiasaan Sehari-hari
Klien mengatakan ia tidak merokok, tidak minum-minuman beralkohol, tidak mengkonsumsi
obat-obatan terlarang dan tidak minum jamu.
3.1.2 Data Obyektif
3.1.2.1 Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis BB : 56 kg
TTV : TD : 120/70 mmHg TB : 155 cm
N : 88 x/menit S : 36oC
RR : 24 x/menit
3.1.2.2 Pemeriksaan Khusus
♣ Wajah : tidak oedem, conjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada chloasma.
♣ Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis dan tidak
ada pembesaran kelenjar limfe.
♣ Dada : bentuk payudara simetris, tidak ada massa
♣ Abdomen : tidak ada pembesaran pada uterus
♣ Genetalia : tidak ada condilomalata, tidak ada condiloma aquminata, tidak ada infeksi
kelenjar bartholini dan kelenjar skene, anus tidak ada hemoroid.
♣ Ekstrimitas : tidak oedem pada ekstrimitas atas maupun bawah serta tidak ada varices pada
ekstrimitas bawah.

3.2 DIAGNOSA DAN MASALAH


3.2.1 Diagnosa
Akseptor KB suntuk 1 bulan

3.2.2 Masalah
Tidak ada

3.3 DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

3.4 TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

3.5 PLANNING
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
2. Siapkan alat (spuit, jarum suntik, kontrasepsi 1 bulan, kapas alkohol).
3. Siapkan klien, sarankan untuk tidur miring/tengkurap.
4. Siapkan petugas (cuci tangan), lalu mendesinfeksi bagian yang akan disuntik
5. Berikan injeksi pada bagian/daerah gluteal secara I M, dan melakukan aspirasi terlebih
dahulu.
6. Anjurkan pada klien agar tidak memijat bagian yang diinjeksi
7. Spool spuit dengan larutan closin 0.5%, kemudian buang jarum dan spuit
8. Cuci tangan setelah melakukan injeksi
9. Anurkan klien untuk datang/kunjungan ulang 1 bulan lagi yaitu tanggal 19 April 2005.

3.6 IMPLEMENTASI
Tgl/Jam Keterangan Paraf
22-03-06 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien
2. Menyiapkan alat (spuit, jarum, kapas alkohol, kontrasepsi suntik 1 bulan).
3. Menyiapkan klien
4. Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan
5. Memberikan injeksi pada gluteal secara IM dengan melakukan aspirasi terlebih dulu pada
daerah yang telah didesinfeksi
6. Mengajurkan pada klien untuk tidak memijat bagian yang telah diinjeksi.
7. Spuit dispool dengan larutan klorin 0.5% dan membuang pada kotak yang tahan tusuk.
8. Mencuci tangan setelah melakukan injeksi
9. Menganjurkan pada klien untuk datang lagi tanggal
10. Memberikan penjelasan tentang efek samping KB suntik 1 bulan.

3.7 EVALUASI
Tanggal : 22 Maret 2006 Jam : 17.00 WIB
S : Klien mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.
O : Klien dapat mengulang apa yang telah dijelaskan
A : Akseptor KB 1 bulan
P : Berikan injeksi ulang 1 bulan lagi.

BAB 4
SIMPULAN

Dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan dalam memnberikan asuhan
kebidanan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat membangun
hubungan saling percaya antara klien dengan bidan.
Dalam menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa, masalah dan kebutuhan
klien yang sesuai.
Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak mengalami kesulitan jika ada kerjasama
yang baik dengan klien.
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah dan disandarkan pada
perencanaan tindakan yang disusun.
Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang
keberhasilan asuhan kebidanan dan pelaksanaan diagnosa.

Kontrasepsi Suntikan
KB Suntik

Apa yang disebut KB suntik?:

• Wanita yang ingin memakai KB suntik mendapat suntikan periodik untuk mencegah
kehamilan.
• Ada bermacam KB suntik yang dipasarkan di Indonesia yakni: Depo Provera
(suntikan setiap 3 bulan sekali) ; Noristerat (suntikan setiap 2 bulan sekali) dan
Cyclofem (suntikan 1 bulan sekali)
• Disuntikkan di bokong, atau tempat lainnya.

Bagaimana cara kerja KB suntik mencegah kehamilan ?:

• Menghentikan (meniadakan) keluarnya sel telur dari indung telur


• Membuat sperma sulit memasuki rahim karena mengentalkan lendir mulut rahim
(serviks)
• Tidak dapat mengeluarkan/ menghentikan kehamilan yang sudah terjadi

Efektivitas KB suntik:

• Sangat efektif, kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari
100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)

Keuntungan memakai KB suntik:

• Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka


panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
• Tidak terpengaruh “faktor lupa” dari pemakai (tidak seperti memakai PIL KB)
• Tidak mengganggu hubungan suami istri
• Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
• Tidak mengganggu laktasi (menyusui), baik dari segi kuantitas maupun kualitas
• Dapat dipakai segera setelah masa nifas
• Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko
kehamilan
• Dapat dipakai segera setelah keguguran
• Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
• Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
• Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
• Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)
• Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
• Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.

Kekurangan KB suntikan:

• Kekurangan KB Suntikan: Efek sampingya terhadap siklus haid/menstruasi sering


“tidak menyenangkan” , namun tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ;
perubahan pola haid biasanya pada tahun pertama pemakaian yakni :
• Perdarahan bercak , dapat lama
• Jarang terjadi perdarahan yang banyak
• Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
• Sering menaikkan Berat Badan
• Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala, nyeri payudara,
“moodiness”, jerawat, kurangnya libido seksual, rambut rontok.
• Perlu suntikan ulangan teratur
• Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi

Secara UMUM, kebanyakan wanita BOLEH memakai KB suntik, meskipun:

• perokok berat
• menyusui
• gemuk atau kurus
• remaja
• baru keguguran
• Berpenyakit Tiroid
• Epilepsi
• TBC (bukan TBC kandungan)
• Varises ringan
• Hipertensi ringan
• Siklus haid tidak teratur
• Anemi kekurangan zat besi

Kapan suntikan KB dapat dimulai ?:

• Sedang menstruasi ( sampai hari ke 7)


• Bila tidak sedang menstruasi atau menstruasi hari ke 8 atau lebih, boleh disuntik,
namun memakai perlindungan ganda (kondom) selama 2 X
• 24 jam.
• Sedang menyusui ( segera setelah nifas, 6 minggu)
• Bila tidak menyusui, berikan segera setelah nifas (6 minggu)
• Tidak menyusui dan belum haid > 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau
berikan perlindungan ganda sampai haid lalu mulai suntikan.

Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up):

1. Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk
noristerat dan 3 bulan untuk Depo provera)
2. Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
3. Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom,
spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.

You might also like