Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing :
1. Dr. Ni’matuzahroh
2. Fatimah, S.Si, M.Kes
3. Nita Citrasari, S.Si., M. T.
Oleh :
1. Ati Maulin (080911001)
2. Febri Eko W. (080911010)
3. Zefanya Hesa S. L. (080911024)
4. Nuril Ayu A. (080911039)
5. Nazar Fahmi A.S. (080911048)
DEPARTEMEN BIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2010
BAB I
1.1 TUJUAN
Mengamati secara langsung maupun tidak langsung produk kegiatan
enzimatik bakteri.
BAB II
Bahan :
1. Media Simon Sitrat
2. Media Laktosa Broth dengan tabung durham
3. Kertas Bactident oksidase kit
4. Media TSIA
5. Media SIM
6. Cawan agar petri
7. Air akuades
8. Bakteri Bacillus subtilis
Saccharomyces
+ - - - - -
cereviceae
Pseudomonas putida - - - + + -
Bacillus subtilis - + - + - -
Acinetobacter + - - + + -
Sthapylococcus
+ - - - - -
aureus
E.coli + + + + + +
4.2 PEMBAHASAN
2. Uji Motilitas
Uji motilitas ini digunakan untuk megetahui apakah mikroba tersebut
dapat bergerak atau tidak. Dalam uji ini digunakan media SIM (Sulfite Indole
Motility). Bergeraknya mikroba dikarenakan adanya flagella yang dapat
digunakan untuk bergerak. Pergerakan mikroba dapat diamati pada hasil tusukan
yang ada pada tabung berisi media SIM. Jika tusukan lebih keruh dan terdapat
garis – garis seperti akar dapat diduga bahwa mikroba tersebut motil/ dapat
bergerak.
Selain itu terjadinya perubahan warna hitam juga menjadi indicator bahwa
mikroba yang ada pada media bersifat motil. Warna hitam tersebut menunjukkan
bahwa mikroba menghasilkan hidogen sulfida (H2S) hasil hidrolisis asam amino
yang mengandung unsure S.
Hasil pengamatan dari media SIM yang ada uji positif didapatkan pada
tabung yang berisi mikroba : Candida albicans, Bacillus subtilis, dan E.coli. Pada
tabung yang berisi Candida albicans terdapat garis yang melebar dari tempat
penusukan, pada Bacillus subtilis terjadi kekeruhan disekitar tempat penusukan
dan pada E.coli terjadi perubahan warna media menjadi hitam.
Citrat permease
Natrium sitrat Asam piruvat + Asam oksaloasetat + CO2
Citratase
E.coli
Hal tersebut sangat bertentangan dengan literatur yang ada, seharusnya
E.coli tidak dapat menghasilkan enzim sitrase yang dapat memanfaatkan sumber
carbon dari sitrat. Perbedaan ini diduga adanya mikroba penghasil enzim sittase
seperti (Enterobacter aerogenes) yang tercampur pada saat melakukan percobaan
uji sitrat, kondisi tidak steril dapat menyebabkan peubahan warna pada media
sitrat.
Sedangkan pada pengujian mikroba yang lainnya hasil uji sitrat negative.
Media sitrat tidak menunjukkan perubahan warna apapun tetap berwarna hijau.
Dibawah ini hasil uji mikroba yang lainnya.
Pseudomonas putida
4. Uji Hidrolisis Pati
Uji hidrolisis pati bertujuan untuk mengetahui kemampuan mikroba
menghidrolisis pati. Uji positif yang bisa dilihat yaitu berubahnya warna menjadi
bening disekitar koloni mikroba yang ditumbuhkan. Dengan warna bening
tersebut menunjukan bahwa pati telah terhidrolisis menjadi sakarida yang lebih
sederhana seperti maltose dan glukosa sehingga larutan iodium tidak berwarna.
Reaksi yang terjadi yaitu:
Sedangkan uji negatif ditandai dengan terbentuknya warna hitam atau kebiru-
biruan disekitar daerah pertumbuhan bakteri setelah penambahan larutan iod, yang
menunjukkan keberadaan amilum/pati yang belum terhidrolisis.
Hasil pengamatan yang menunjukkan hasil positif hasil uji hidrolisis pati
yaitu pada Candida albicans, Pseudomonas putida, Bacillus subtilis,
Acinetobacter, dan E.coli. Mikroba – mikroba tersebut menunjukkan hasil positif
yaitu warna bening pada daerah sekitar tumbuhnya koloni yang berarti bahwa
mikroba tersebut mampu menghidrolisis pati menjadi sakarida yang lebih
sederhana karena dapat menghasilkan enzim amilase.
Hail pada E.coli terdapat perbedaaan dengan literature. Seharusnya E.coli
tidak dapat menghidrolisis pati karena E.coli tidak dapat menghasilkan enzim
amilase. Hal tersebut dapat diduga karena kurang sterilnya pada saat
menginokulasikan biakan mikroba ke cawan petri sehingga ikut adanya mikroba
lain yang dapat menghidrolisis pati.
5. Uji Oksidase
Uji oksidase digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya enzim
sitokrom oksidase. Dengan menggunakan kertas bactident oksidase kit pengujian
oksidase dapat dilakukan dengan mengambil mikroba yang akan di uji dan
meletakkan pada kertas bactident kit. Uji positif ditandai dengan adanya
perubahan warna menjadi warna ungu gelap, sedangkan uji negative tidak akan
menampakkan warna apapun/ tidak ada perubahan warna pada kertas.
Hasil positif ditunjukkan oleh biakan mikroba Pseudomonas putida,
Acinetobacter, dan E.coli. Pada uji oksidase ini terjadi perbedaan pada E.coli,
seharusnya E.coli tidak memberikan uji positif pada kertas uji karena E.coli tidak
mempunyai enzim sitokrom oksidase. Kemungkinan yang bisa diduga yaitu
biakan E.coli bukan merupakan kultur murni dari E.coli sehingga memberikan uji
positif pada kertas uji.
Uji positif ditunjukan kertas bagian atas yang berwarna ungu sedangkan uji
negative ditunjukkan pada kertas bagian bawah.
Reaksi yang terjadi pada uji oksidasi positif yaitu:
Cytochrome oksidase
E.coli
Hal tersebut menunjukkan bahwa E.coli dapat memfermentasikan laktosa yang
terdapat pada media menjadi asam dan menghasilkan gas. Pada tabung yang berisi
mikroba lain tidak terjadi hasil uji yang positif. Hal tersebut dapat dikaranakan
mikroba yang dipakai tidak dapat memfermentasikan mikroba, atau terjadi
kesalahan dalam prosedur.
BAB V
KESIMPULAN
Uji fisiologis digunakan untuk mengetahiu kegiatan enzimatik mikroba baik
secara langsung maupun tidak langsung seperti:
1. Fermentasi laktosa, sukrosa, dan dextrose
Uji positif : Saccharomyces cereviceae, Acinetobacter, Sthapylococcus
aureus, dan E.coli
2. Penggunaan sitrat sebagai sumber carbon
Uji positif : E.coli
Literatur: E.coli (negative)
3. Hidrolisis Pati
Uji positif : Candida albicans, Pseudomonas putida, Bacillus subtilis, dan
Acinetobacter,
4. Oksidase
Uji positif : Pseudomonas putida dan Acinetobacter
5. Motilitas mikroba
Uji positif : Candida albicans, Bacillus subtilis, dan E.coli