You are on page 1of 6

APPENDISITIS AKUT

Disusun oleh :
Nama: Syarifah Farah Reviana

Nim: 080610032

Tutor: dr. Rahmi Surayya

Dilengkapi sebagai tugas tutorial blok 13

Program Studi Pendidikan Dokter

Universitas Malikussaleh

Lhokseumawe 2010
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Syukur Alhamdulillah paper Appendisitis Akut ini dapat terselesaikan dan dapat menjadi

bahan pelengkap tugas tutorial untuk blok13 ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan pada tutor kelompok 2 yang telah

membimbing dan memfasilitasi diskusi kami.

Seperti paper lainnya, paper ini juga menemukan banyak kendala dan hambatan dalam

proses pembuatannya. Namun, hal itu tetap menjadi cambuk dan semangat bagi penulis.

Usulan, kritikan, dan saran selalu menjadi masukan yang sangat berharga bagi penulis

untuk menjadi lebih baik lagi.

Akhirnya, semoga paper ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalam

Lhoseumawe, 11 oktober 2010

Penulis
PENDAHULUAN

Definisi

Appendisitis akut adalah peradangan dari appendiks vermiformis yang merupakan

penyebab umum dari akut abdomen. (Junaidi, dkk, 1982)

Appendisitis adalah peradangan dari suatu appendiks.

Appendisitis akut adalah keadaan yang disebabkan oleh peradangan yang mendadak

pada suatu appendiks. (Baratajaya, 1990)

Anatomi Fisiologi

Embriologi appendiks berhubungan dengan caecum, tumbuh dari ujung inferiornya.

Tonjolan appendiks pada neonatus berbentuk kerucut yang menonjol pada apeks caecum

sepanjang 4,5 cm. Pada orang dewasa, panjang appendiks rata-rata 9-10 cm terletak

posteromedial caecum kira-kira 3 cm inferior valvula ileosekalis.

Posisi appendiks bisa retrosekal, retroileal, subileal, atau di pelvis dan memberikan gambaran

klinis yang berbeda.

Persarafan parasimpatis berasal dari cabang nervus vagus yang mengikuti arteri mesenterika

superior dari arteri appendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari nervus torakalis,

karena itulah nyeri visceral pada appendiks bermula di sekitar umbilicus.

Appendiks menghasilkan lender 1-2 ml per hari yang bersifat basa mengandung amylase,

erepsin, dan musin. Immunoglobulin sekretor yang dihasilkan oleh GALT (Gut Associated

Lymphoid Tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk appendiks, adalah IgA.
Epidemiologi

Insidens appendicitis akut di Negara maju lebih tinggi daripada di Negara berkembang.

Namun, dalam tiga-empat dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna. Hal ini

diduga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat dalam menu sehari-hari.

Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur, hanya pada anak kurang dari satu tahun

jarang dilapokan. Insiden tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun, setelah itu menurun.

Insidens pada lelaki dan perempuan umunya sebanding, kecuali pada umur 20-30 tahun, angka

insidens lelaki lebih tinggi.

Etiologi

Appendicitis akut merupakan infeksi bakteria.

Beberapa hal yang dapat menjadi factor pencetus, diantaranya :

- Sumbatan lumen appendiks

- Hyperplasia jaringan limfe

- Fekalit

- Tumor appendiks

- Cacing ascaris

- Erosi mukosa appendiks oleh E.histolytica

Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makanan rendah serat dan

pengaruh konstipasi terhadap timbulnya appendicitis. Konstipasi akan menaikkan

tekanan intrasekal, yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional appendiks dan

meningkatkan pertumbuhan kuman flora kolon biasa.


Patologi

Patologi appendicitis dimulai dengan adanya obstruksi dari beberapa etiologi diatas

yang menyebabkan mucus produksi mukosa mengalami bendungan dan melibatkan seluruh

lapisan dinding appendiks dalam waktu 24-48 jam pertama. Usaha pertahanan tubuh adalah

membatasi proses radang dengan menutup appendiks dengan omentum, usus halus, atau

adneksa sehingga terbentuk massa periapendikuler.

Mucus yang mengalami bendungan menyebabkan tekanan intralumen meningkat. Tekanan

tersebut mengakibatkan edema, diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah

terjadi appendicitis akut fokal yang ditandai nyeri epigastrium.

Didalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi. Jika

tidak terbentuk abses, appendicitis akan sembuh dan massa periapendikuler akan mengurai diri

secara lambat.

Appendicitis yang pernah meradang, tidak akan sembuh sempurna, tetapi akan membentuk

jaringan parut yang menyebabkan perlengketan. Perlengketan ini dapat menimbulkan keluhan

berulang di perut kanan bawah.

Gambaran Klinis

Gejala khas, didasari oleh radang mendadak umbai cacing yang memberikan tanda

setempat, disertai maupun tidak disertai rangsang peritoneum local.

Gejala klasik ialah nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri visceral di daerah

epigastrium di sekitar umbilicus. Keluhan ini sering disertai mual dan muntah dan kehilangan

nafsu makan serta demam. Dalam beberapa jam, nyeri akan berpindah pada titik Mc Burney.
Kadang-kadang tidak terdapat nyeri epigastrium, namun penderita mengalami konstipasi. Bila

terdapat rangsangan peritoneum, penderita merasa sakit saat berjalan dan batuk. Bila tanda

Rovsing, Psoas, dan Obturator

You might also like