Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Nama: Syarifah Farah Reviana
Nim: 080610032
Universitas Malikussaleh
Lhokseumawe 2010
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Syukur Alhamdulillah paper Appendisitis Akut ini dapat terselesaikan dan dapat menjadi
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan pada tutor kelompok 2 yang telah
Seperti paper lainnya, paper ini juga menemukan banyak kendala dan hambatan dalam
proses pembuatannya. Namun, hal itu tetap menjadi cambuk dan semangat bagi penulis.
Usulan, kritikan, dan saran selalu menjadi masukan yang sangat berharga bagi penulis
Wassalam
Penulis
PENDAHULUAN
Definisi
Appendisitis akut adalah keadaan yang disebabkan oleh peradangan yang mendadak
Anatomi Fisiologi
Tonjolan appendiks pada neonatus berbentuk kerucut yang menonjol pada apeks caecum
sepanjang 4,5 cm. Pada orang dewasa, panjang appendiks rata-rata 9-10 cm terletak
Posisi appendiks bisa retrosekal, retroileal, subileal, atau di pelvis dan memberikan gambaran
Persarafan parasimpatis berasal dari cabang nervus vagus yang mengikuti arteri mesenterika
superior dari arteri appendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari nervus torakalis,
Appendiks menghasilkan lender 1-2 ml per hari yang bersifat basa mengandung amylase,
erepsin, dan musin. Immunoglobulin sekretor yang dihasilkan oleh GALT (Gut Associated
Lymphoid Tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk appendiks, adalah IgA.
Epidemiologi
Insidens appendicitis akut di Negara maju lebih tinggi daripada di Negara berkembang.
Namun, dalam tiga-empat dasawarsa terakhir kejadiannya menurun secara bermakna. Hal ini
diduga disebabkan oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat dalam menu sehari-hari.
Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur, hanya pada anak kurang dari satu tahun
jarang dilapokan. Insiden tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun, setelah itu menurun.
Insidens pada lelaki dan perempuan umunya sebanding, kecuali pada umur 20-30 tahun, angka
Etiologi
- Fekalit
- Tumor appendiks
- Cacing ascaris
Patologi appendicitis dimulai dengan adanya obstruksi dari beberapa etiologi diatas
yang menyebabkan mucus produksi mukosa mengalami bendungan dan melibatkan seluruh
lapisan dinding appendiks dalam waktu 24-48 jam pertama. Usaha pertahanan tubuh adalah
membatasi proses radang dengan menutup appendiks dengan omentum, usus halus, atau
tersebut mengakibatkan edema, diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa. Pada saat inilah
Didalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi. Jika
tidak terbentuk abses, appendicitis akan sembuh dan massa periapendikuler akan mengurai diri
secara lambat.
Appendicitis yang pernah meradang, tidak akan sembuh sempurna, tetapi akan membentuk
jaringan parut yang menyebabkan perlengketan. Perlengketan ini dapat menimbulkan keluhan
Gambaran Klinis
Gejala khas, didasari oleh radang mendadak umbai cacing yang memberikan tanda
Gejala klasik ialah nyeri samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri visceral di daerah
epigastrium di sekitar umbilicus. Keluhan ini sering disertai mual dan muntah dan kehilangan
nafsu makan serta demam. Dalam beberapa jam, nyeri akan berpindah pada titik Mc Burney.
Kadang-kadang tidak terdapat nyeri epigastrium, namun penderita mengalami konstipasi. Bila
terdapat rangsangan peritoneum, penderita merasa sakit saat berjalan dan batuk. Bila tanda