Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
II. PRINSIP
Berdasarkan pada pengendapan partikel pengotor pada air oleh Tawas atau
Al2(SO4)3 dengan penambahan basa (NaOH) dan Poliakrilamid.
III. TEORI
Proses yang terjadi ketika aliran air sungai mengangkut sedimen dapat
disamakan dengan alat transportasi pada umumnya yang memiliki hubungan
karakteristik sebagai berikut. Kekuatan yang tersedia di dalam aliran sungai
berasal dari gerakan massa air dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih
rendah. Energi potensial yang ditentukan oleh ketinggian dari titik datum atau
tinggi permukaan air laut pada dasarnya adalah energi yang berasal dari tenaga
matahari. Energi matahari ini yang akan menyebabkan berlangsungnya proses
evaporasi air dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi dan oleh
adanya proses kondensasi sebagian air ditempat tersebut, air kemudian akan jatuh
sebagai hujan di daerah yang lebih tinggi dari permukaan air laut.
Oleh karena kecepatan aliran air sungai ke hilir relatif konstan,
penurunan ketinggian permukaan sungai, terutama yang terjadi secara tiba-tiba
karena adanya beda tinggi dasar sungai, dapat mengakibatkan perubahan dari
energi petensial menjadi energi kinetik yang dalam konteks transpor sedimen
energi tersebut akan hilangnya energi ini sebagian besar karena terjadinya
perubahan energi kinetik menjadi tenaga panas (dan hilang oleh proses radiasi)
oleh adanya gesekan akibat perubahan kecepatan aliran air dan sebagian lagi
dimanfaatkan untuk transpor sedimen atau pengikisan tebing sungai.
Dalam pengendap kontinyu fluks zat padat turun terdiri dari dua
bagian, fluks zat padat yang terbawa oleh zat cair yang mengalir ke bawah, dan
fluks tambahan yang diakibatkan oleh pengendapan zat padat melalui zat cair.
Bagian yang pertama disebut fluks transfor yang kedua fluks pengendapan.
IV. ALAT DAN BAHAN
• Batang pengaduk
• Gelas kimia
• Gelas ukur
• Pipet tetes
• Plastik penutup
• Spatula
• Stopwatch
• Tabung berskala
• Timbangan
• Akuades
• Alumunium sulfat
• Natrium hidroksida
• Poliakrilamid
• Tanah
V. PROSEDUR
Vt0,5% =
= 0,001
Vt1,0% =
= 0,00093
Vt1,5% =
= 0,00085
VIII. GRAFIK
C = 0,5%
C = 1,0%
C=1,5%
IX. PEMBAHASAN
Suatu partikel padat dalam suatu fluida baik itu cairan atau gas akan
mengalami tiga gaya. Yaitu gaya gravitasi, gaya tekan ke atas dan gaya gesek.
Gaya grafitasi merupakan gaya yang diakibatkan gravitasi bumi dan arahnya
selalu ke bawah, gaya gravitasi dipengaruhi oleh berat partikel itu sendiri dimana
gaya gravitasi berbanding lurus dengan berat partikel tersebut. Gaya tekan keatas,
gaya ini arahnya ke atas dan merupakan gaya yang menghambat suatu partikel
dalam fluida untuk mengendap. Lalu gaya gesek, gaya ini terjadi karena adanya
gesekan antara partikel dan fluida akibat kerapatan flida tersebut dan arahnya
berlawanan dengan arah partikel itu bergerak dalam fluida.
Pada saat pertama pengendapan akan terbentuk satu lapisan yaitu air keruh.
Lalu setelah beberapa saat akan trbentuk tiga lapisan yaitu larutan bening, larutan
keruh dan sedimen. Lalu pada akhir prose sedimentasi akan yerbentuk dua lapisan
yaitu larutan bening dan sedimen atau endapan.
IX. KESIMPULAN
10.1 Penambahan flokulan dapat mempercepat laju pengendapan dari suatu zat
10.2 Laju pengendapan zat berbanding lurus dengan banyaknya flokulan yang
ditambahkan
10.3 Banyaknya penambahan flokulan mempunyai batas optimum, yang
apabila telah dilewati zat tersebut akan lewat jenuh sehingga susah untuk
mengendap
DAFTAR PUSTAKA