You are on page 1of 12

Seri Panduan Pemetaan

Partisipatif No. 5 ini,


menjelaskan :

5
Jenis-jenis peta secara umum

Jenis-jenis peta berdasarkan


tujuannya

Jenis-jenis peta tematik


dalam pemetaan partisipatif
JENIS - JENIS
PETA DAN
FUNGSI
TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN PARTISIPATIF

MEMAHAMI PEMETAAN “Terdapat bermacam-


PARTISIPATIF macam peta yang
digunakan untuk bermacam
keperluan. Baik itu yang
MEMPERKENALKAN IDE dibuat oleh lembaga resmi
PEMETAAN maupun peta yang dibuat
oleh masyarakat melalui
pemetaan partisipatif”
KESEPAKATAN-KESEPAKATAN
KAMPUNG YANG PENTING Seri Panduan
Pemetaan Partisipatif
PERENCANAAN KEGIATAN No. 5
PEMETAAN ini menjelaskan tentang:

! Jenis-Jenis Peta secara


PELATIHAN TEHNIK PEMETAAN umum
! Jenis peta berdasarkan
tujuan pembuatannya
MEMETAKAN PENGETAHUAN ! Jenis peta yang bisa
LOKAL / SURVEY PEMETAAN dibuat melalui proses
pemetaan partisipatif

MENGGAMBAR PETA

MEMERIKSA PETA, PENGESAHAAN


PETA DAN PENYUSUNAN
RENCANA TINDAK LANJUT

Untuk lebih memahami tahap-tahap pemetaan partisipatif,


lihat juga bagan pada bagian belakang kotak kemasan
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif ini
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
No. 5 - JENIS-JENIS PETA DAN FUNGSI

Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP)

Diterbitkan oleh Garis Pergerakan,


Jalan Cigadung Selatan I No 31
Bandung, 40191
Phone +62 - 22 - 2505531

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Rahmat Hidayat, dkk
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
Bandung; Garis Pergerakan, 2005
188 hlm.; 14 cm x 21 cm
ISBN: 979-25-4761-4
Cetakan Pertama, Maret 2005

Editor:
Rahmat Hidayat
Wisnu Adhi
Dianto Bachriadi

Penyusun Materi:
Ita Natalia
Restu Achmaliadi
Imam Hanafi
Hilma Safitri
Idham Kurniawan
Albertus Hadi Pramono

Grafis:
Rahmat Hidayat
Terranova Waksman

Diterbitkan oleh:
Garis Pergerakan
untuk
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP)
Jenis Peta Secara Umum

Berdasarkan bentuknya, peta terdiri dari dua macam


yaitu: Peta 2 Dimensi dan Peta 3 Dimensi

Gambar
Peta 2 dimensi

Gambar
Peta 3 dimensi

Peta 3D adalah bentuk kecil dari suatu wilayah di


permukaan bumi. Berbeda dengan peta 2D yang
datar, peta 3D dapat menunjukkan tingginya bukit
dan curamnya lembah.
Dapat juga disebut miniatur suatu wilayah atau
bentuk tiruan suatu tempat yang dibuat dalam
bentuk yang lebih kecil

1
Berdasarkan penggambarannya, peta terdiri dari
dua macam yaitu: Peta Sketsa dan Peta Berskala

Peta Sketsa
Adalah peta yang dibuat secara
bebas tanpa berdasarkan alat ukur
dan tidak menggunakan skala,
tetapi dibuat berdasarkan kondisi
sebenarnya dari suatu wilayah

Peta Berskala
Adalah peta yang dibuat
berdasarkan skala, sehingga
harus menggunakan alat-alat ukur
seperti kompas dan GPS.
Peta tersebut merupakan
gambaran asli dari apa yang ada
di permukaan bumi dengan
perbandingan tertentu, sehingga
jarak dua titik
didalam peta
adalah sama
dengan jarak
sebenarnya
dalam per-
bandingan
Tertentu

Skala Peta

2
Peta Dasar, Peta Tematik dan
Peta Topografi
Peta Dasar adalah peta skala yang digunakan sebagai acuan
dalam pemetaan partisipatif untuk menggambarkan lokasi
dengan berbagai topik/tema Peta Tematik 1
Peta Tata Guna
Peta Dasar Lahan

KECAMATAN PAKENJENG HUTAN LINDUNG


GEK
AN
IM
S.C

DESA KERTAMUKTI
Peta Tematik 2
N
GA
AN
AR
PAS
CI

PERKEBUNAN KARET
S.

PT. CIKADONGDONG

Kawasan Konservasi
Peta Topografi DESA KARANGSARI
DESA LINGGAMANIK

Hutan Adat
dapat dijadkan DESA CIGADOG

acuan sebagai
HUTAN JATI
PERHUTANI

Peta Tematik 3
KE
ANG
CIM
S.

AN
ANG
AR
PAS
CI
S.

Peta Dasar Peta Sejarah Kawasan


DESA PAMALAYAN

DESA CIKELET
KECAMATAN PAMENGPEUK
DESA CIJAMBE

SA
MUD
RA
HN
I
DI
A

Peta Tematik
Peta Topografi
adalah peta yang
Adalah peta yang menunjukan
menggambarkan tujuan yang
posisi dan tempat dimanapun
diinginkan dari awal pembuatan
berada dengan aturan yang
peta. Peta tematik ini biasanya
baku. Peta ini mengandung
menunjukan tema-tema: Peta
informasi yang sangat lengkap
mengenai ketinggian dan Tata Guna Lahan, Peta Batas
kemiringan suatu tempat Wlayah, Peta Sejarah (tentang
(garis kontur), tanda-tanda makam-makam keramat, tempat
alam (sungai, jalan, hutan, suci dan hal-hal lainnya yang
danau dan sebagainya) dan memiliki hubungan sejarah
juga batas-batas wilayah dengan masyarakat di suatu
administratif. Peta ini dibuat wilayah), Peta Pemanfaatan
oleh lembaga resmi yaitu Hasil Hutan dan sebagainya
BAKOSURTANAL

3
Jenis Peta Berdasarkan Tujuan
Pembuatannya
Peta untuk Tujuan Advokasi
Peta memiliki kekuatan sendiri dalam menyampaikan informasi
suatu wilayah tertentu. Oleh karena itu peta yang dihasilkan
melalui pemetaan partisipatif dapat digunakan sebagai alat
advokasi oleh masyarakat yang menuntut haknya atas wilayah
yang mereka petakan
Salah satu contohnya adalah peta yang
dihasilkan oleh masyarakat Nusa Ceningan di
Bali, yang akan dijadikan kawasan wisata oleh
perusahaan yang bernama Bali Tourism
Development Centre. Padahal masyarakat
setempat telah memiliki tata ruang wilayah
berdasarkan adat istiadat mereka. Setelah peta
yang dimiliki oleh masyarakat dijadikan alat
advokasi untuk menolak kehadiran resort-resort
yang akan dibangun, maka rencana untuk
menjadikan wilayah Nusa Ceningan sebagai
lokasi wisata dapat dibatalkan

?
Bagaimana
1 Menjadikan peta sebagai Alat Menggunkan Peta
Negosiasi Sebagai Alat
Misalnya masyarakat bernegosia- Advokasi
si dengan perusahan penebang-
an hutan (HPH) untuk menentukan batas-batas wilayah
perusahaan dengan hutan yang digunakan masyarakat untuk
memenuhi kehidupan mereka sehari-hari

2 Menjadikan Peta sebagai Bukti Penguasaan dan


Pemilikan Tanah/Wilayah
Sebagai contoh adalah masyarakat Kotip - Kalimantan Barat
yang berbekal peta berhasil memaksa mundur PT. Finantara
Intiga dan perusahaan lainnya yang ingin masuk dan
berusaha di wilayah tersebut.
4
Peta untuk Tujuan Perencanaan Kawasan
Pertanian
Peta dengan tujuan khusus ini menggambarkan situasi dan
kondisi kawasan pertanian di suatu wilayah yang dikuasai oleh
masyarakat/komunitas. Gambaran yang lebih detail ini
merupakan gambaran dari kondisi sosial ekonomi masyarakat
yang ingin dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya. Peta
dengan tujuan ini akan identik dengan peta tata guna lahan
suatu kawasan

Sebagai contoh adalah masyarakat di


kawasan Tegal Rejo, Kabupaten
Temanggung yang membuat perencanaan
pengelolaan hutan yang 99% sudah rusak.
Dengan peta yang mereka buat, maka
direncanakan untuk menghijaukan kembali
lahan hutan yang telah rusak total. Selain
itu juga ditentukan juga rencana
peningkatan kesejahteraan masyarakat di
sekitar hutan yang umumnya miskin

Peta untuk Tujuan Konservasi


Peta untuk tujuan konservasi sangat berkaitan erat dengan peta
tata guna lahan, terutama didalam pengaturan ruang dimana
suatu komunitas berada. Dengan peta dapat diajukan sebuah
usulan perbaikan dalam pengaturan, khususnya untuk menjaga
keseimbangan alam dan keberlanjutan daya dukung alam bagi
kelangsungan kehidupan mahluk hidup disekitarnya

Sebagai contoh, dengan peta yang dimilikinya,


masyarakat dapat merencanakan sebuah konservasi
bagi kawasan yang menyangga kebutuhan akan air bagi
kebutuhan pertanian dan kebutuhan sehari-hari

5
Peta untuk Tujuan Revitalisasi dan untuk Alat
Pengorganisasian Masyarakat
Peta yang dihasilkan melalui pemetaan partisipatif dapat
menunjukan kesatuan wilayah yang selama ini mungkin tidak
disadari oleh kelompok-kelompok masyarakat yang hidup
didalam wilayah yang dipetakan tersebut.
Dalam konteks ini peta digunakan sebagai:
Media Informasi
Yaitu untuk menarik simpati pihak luar agar mendukung perjuangan
masyarakat yang membuat peta tersebut

Alat Identifikasi Wilayah dan Potensi


Dengan peta dapat diinformasikan potensi sumber daya alam
sehingga masyarakat dapat menyusun sebuah perencanaan
pemanfaatan kawasan secara bersama-sama

Alat penyelesaian Konflik


Karena peta yang dibuat dalam pemetaan partisipatif berdasarkan
pada kesepakatan-kesepakan yang melibatkan semua pihak yang
berkepentingan, maka peta dapat menyelesaikan konflik-konflik yang
berhubungan dengan pengeloaan wilayah/kawasan

Peta untuk Tujuan Pendidikan

Hasil akhir pemetaan dengan tujuan pendidikan ini bukan sebuah


peta, melainkan pada proses yang dilalui kemunitas yang
melakukan pemetaan. Misalnya untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menggali pengetahuan lokal seperti sejarah,
kelembagaan adat, aturan-aturan adat, identifikasi sumber daya
alam dan sebagainya. Hasil akhir sebuah peta tidak lagi penting,
tetapi meningkatnya pengetahuan masyarakat jauh lebih penting

6
Peta-Peta Tematik Pemetaan
Partisipatif

Peta Batas Wilayah


Peta ini Menunjukan batas-
batas wilayah yang
menjadi kekuasaan
komunitas tertentu. Peta ini
dibuat untuk merespon
faktor-faktor yang dianggap
akan mengganggu wilayah
kekuasaan komunitas
tersebut.
Contoh peta
batas wilayah.
Garis putus-
putus
menunjukan
batas wilayah

Peta Budaya
Peta dengan simbol-simbol
budaya akan menunjukan
tempat-tempat seperti
bekas kampung, kuburan,
tempat suci, tempat
upacara adat, lokasi untuk
mengumpulkan hasil hutan,
daerah terlarang dan lain-
lain.
Lokasi-lokasi ini
menunjukan sejarah suatu Dalam peta
masyarakat dan keunikan budaya anda
dapat
hubungannya dengan menggunakan
simbol titik,
wilayahnya. simbol wilayah
atau keduanya

7
Peta Pemanfaatan
Hutan
Informasi dari peta ini Y
Y

adalah menunjukan
bagaimana orang
kampung memanfaatkan
hutan untuk berburu dan Y
Y

memungut hasil hutan,


Gunakan simbol
seperti tanaman obat, Y
Y untuk
bahan makanan, kayu menggambarkan
daerah umum
bakar atau bahan untuk berburu
atau memungut
bangunan. hasil hutan

Peta Lahan Pertanian dan Tata Guna Lahan


Tata guna lahan biasanya
digambarkan dengan
menggunakan simbol-simbol
wilayah atau poligon-poligon
yang memiliki warna yang
berbeda. Simbol-simbol tersebut
menunjukan mana wilayah yang
merupakan sawah, kebun,
ladang, hutan sekunder, hutan
adat (larangan) dan sebagainya.
Selain dengan poligon warna-
warni dapat juga ditambahkan
simbol-simbol huruf atau angka
untuk menunjukan tahun tanam
atau jenis lain yang ada Peta ini menunjukan hutan keramat
yang tidak dapat diganggu dan hutan
didadalam satu wilayah tanam. yang dapat dikelola dibedakan
Misalnya ladang atau kebun di berdasarkan warna

wilayah pesawahan.

8
Peta Pengetahuan Ekologi Lokal
Peta pengetahuan ekologi
lokal dapat menunjukan
pengetahuan masyarakat
lokal tentang dimana
hewan dapat ditemukan di
wilayah mereka, dimana Y
Y

Contoh peta ini


lokasi berbagai tanaman, menunjukan
pengetahuan
lokasi mana yang memiliki masyarakat
tentang wilayah
tanah yang cocok ditanami, yang terdapat
tanaman obat,
tempat menemukan ikan hewan buruan
dan ikan. Juga
yang banyak di sungai, menunjukan
atau pada kelerengan areal yang
subur (biru
berapa tanah mudah muda) dan
areal rawan
longsor dan sebagainya longsor (biru
tua)

Peta Kepemilikan Lahan


Kepemilikan lahan pada
masyarakat desa dapat
ditunjukan dengan sertifikat
yang dimilikinya. Pada
masyarakat adat, Lahan adat yang
dapat dikelola

kepemilikan lahan biasanya secara perorangan


Contoh peta ini
individu biasanya diwarisi menunjukan
kepemilikan
dari leluhurnya yang kolektif, dan
kepemilikan
memperoleh pembagian individu yang
dipetakan
secara adat. Pada secara jelas
1
2

batas-batas
masyarakat adat biasanya Lahan lahan miliknya
kolektif
terdapat kepemilikan kemudian
ditandai atau
keluarga dan kolektif yang dinomori
(misalnya lahan
dikelola bersama-sama. No 1 milik Pak
Budi).

You might also like