Professional Documents
Culture Documents
KEPUSTAKAAN
Aditama, Tjandra Y., Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : Universitas Indonesia,
2003.
Daft, Richard L., Management. Jakarta : Salemba Empat, 2003.
Darmawi, H., Manajemen Asuransi. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2001
Gaspersz, Vincent., Total Quality Management.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Kotler, Philip., Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Indek Kelompok Gramedia, 2005.
Muninjaya, A. A. Gde., Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC, 2004.
Siagian, Sondang P., Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006.
Stoner, James A.F., Manajemen. Jakarta : PT. Prenhallindo, 2006.
Thabrany, H., Asuransi Kesehatan di Indonesia. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan UI, Depok,
2002.
Terry, George R., Prinsip Prinsip Manajemen. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008.
Wijono, Djoko., Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan. Surabaya : Airlangga
University Press, 1997.
___________., e-course.usu.ac.id/content/manajemen/manajemen0/textbook.
Baca Juga :
PELAYANAN FARMASI
Pelayanan farmasi di rumah sakit merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pelayanan rumah sakit secara keseluruhannya.
Pedoman organisasi rumah sakit umum menyatakan bahwa rumah sakit
umum harus melaksanakan beberapa fungsi, satu diantaranya adalah
pelayanan farmasi. Instalasi farmasi di rumah sakit merupakan satu-satunya
unit di rumah sakit yang mengadakan barang farmasi. Mengelola dan
mendisrtibusikannya kepada pasien, bertanggung jawab atas semua barang
farmasi yang beredar di rumah sakit serta bertanggung jawab atas
pengadaan dan penyajian informasi obat yang siap pakai bagi semua pihak
di rumah sakit, baik petugas maupun pasien. Instalasi farmasi di rumah sakit
harus memiliki organisasi yang memadai serta di pimpin oleh seorang
apoteker dengan personalia lain meliputi para apoteker, asisten dokter,
tenaga administrasi serta tenaga penunjang medis.
Rumah sakit perlu dilengkapi dengan manajemen farmasi yang sistematis.
Manajemen farmasi tentu tidak terlepas dari konsep umum manajemen
logistik, dimana unsurnya meliputi :
• Pengadaan yang berencana
• Pengangkutan eksternal yang terjamin
• distribusi internal yang selamat dan aman
• Pengendalian persediaan yang teliti
Dalam hal pengadaan ada empat faktor penting yang perlu dapat perhatian,
yaitu mutu, jumlah, waktu dan biaya. Sementara itu, empat aspek dalam
komponen pengangkutan adalah pengemasan, pengiriman, serta
perencanaan penerimaan barang yang terencana baik dan dilaksanakan
sesuai norma keselamatan, efisiensi dan menguntungkan. Secara umum,
arus barang di dalam rumah sakit (termasuk barang-barang farmasi
tentunya) meliputi proses penerimaan, penyimpanan, penyaluran dan
pencatatan.
FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan
Perencanaan menentukan dimana organisasi ingin berada dimasa depan dan
bagaimana agar dapat sampai kesana. Perencanaan (planning) berarti
menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan serta
memutuskan tugas dan pengguna sumber daya yang diperlukan untuk
mencapai
tujuan tersebut.
Langkah pertama dalam merencanakan adalah memilih sasaran organisasi.
Kemudian sasaran ditetapkan untuk setiap subunit organisasi-divisi,
departemen, dan sebagainya. Setelah semuanya ini ditetapkan, program
ditentukan untuk mencapai sasaran dengan cara yang sistematik. Tentu
saja, dalam memilih tujuan dan program pengembangan, manajer puncak
mempertimbangkan apakah semuanya layak dan dapat diterima oleh
manajer organisasi berserta dengan semua karyawan. Kurangnya
perencanaan, atau perencanaan yang buruk dapat menghancurkan kinerja
organisasi.
2. Pengorganisasian
Mengorganisasikan adalah proses mengatur dan mengalokasikan pekerjaan,
wewenang, dan sumber daya diantara anggota organisasi, sehingga mereka
dapat mencapai sasaran organisasi.
Pengorganisasian umumnya dilakukan setelah perencanaan dan
mencerminkan bagaimana perusahaan mencoba untuk mencapai
rencananya. Pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan dan
pengelompokkan tugas kedalam departemen, penentuan otoritas, serta
alokasi sumber daya diantara organisasi.
3. Kepemimpinan
Memberikan kepemimpinan merupakan fungsi manajemen yang semakin
penting. Kepemimpinan (leading) merupakan penggunaan pengaruh untuk
memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Memimpin berarti menciptakan budaya dan nilai bersama,
mengkomunikasikan tujuan kepada karyawan diseluruh organisasi, dan
memberikan masukan kepada karyawan agar memiliki kinerja dengan
tingkat yang lebih tinggi. Memimpin juga melibatkan pemberian motivasi
kepada seluruh departemen, divisi, dan individu yang bekerja langsung
dengan manajer.
4. Pengendalian
Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan,
menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan
melakukan koreksi bila diperlukan. Manajer harus memastikan bahwa
organisasi bergerak menuju tujuannya.
Kepustakaan/Sumber Bacaan
Aditama, Tjandra Y., Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta : Universitas Indonesia,
2003.
Daft, Richard L., Management. Jakarta : Salemba Empat, 2003.
Darmawi, H., Manajemen Asuransi. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2001
Gaspersz, Vincent., Total Quality Management.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.
Kotler, Philip., Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Indek Kelompok Gramedia, 2005.
Muninjaya, A. A. Gde., Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC, 2004.
Siagian, Sondang P., Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006.
Stoner, James A.F., Manajemen. Jakarta : PT. Prenhallindo, 2006.
Thabrany, H., Asuransi Kesehatan di Indonesia. Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan UI, Depok,
2002.
Terry, George R., Prinsip Prinsip Manajemen. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008.
Wijono, Djoko., Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan. Surabaya : Airlangga
University Press, 1997.
___________., e-course.usu.ac.id/content/manajemen/manajemen0/textbook.
UNSUR MANAJEMEN
Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan keahlian dan seni (art) seorang
manajer dalam menjalankan fungsi manajemen dan mendayagunakan
sebaik – baiknya unsur manajemen yang dimiliki supaya berhasil guna.
Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikenal dengan 6 (enam) M ,
yaitu :
• Men, tenaga yang dimanfaatkan;
• Money, anggaran yang dibutuhkan;
• Materials, bahan atau material yang diperlukan;
• Machines, mesin atau alat yang dipergunakan dalam berproduksi;
• Methode, cara yang dipergunakan dalam bekerja;
• Market/marketing, pasar dan pemasaran hasil produksi yang dihasilkan
HUBUNGAN FUNGSI DAN UNSUR MANAJEMEN
Seorang manajer atau pemimpin menjalankan fungsi – fungsi manajemen
dan unsur – unsur manajemen secara terpadu (integratif) dan menyeluruh
(komprehensif), artinya dalam mencapai tujuan manajer membuat
perencanaan, pengorganisasian, mengendalikan semua unsur manajemen
secara bersamaan dalam satu kesatuan gerak secara simultan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, seorang manajer akan bertanya apakah yang
seharusnya direncanakan, digerakkan, diawasi dan dikendalikan ? kalau
diperhatikan dari pengertian manajemen obyeknya adalah orang, namun
dalam prakteknya semua unsur manajemen (6 M) dibuat perencanaan,
diorganisasikan, digerakkan untuk pelaksanaannya, dan dikendalikan untuk
mencapai tujuan. Oleh karena itu dilakukan :
• Perencanaan (Planning) terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan,
Peralatan, Metode dan Pemasaran.
• Pengorganisasian (Organizing) terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan,
Peralatan, Metode dan Pemasaran.
• Penggerakkan (Action), terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan,
Peralatan, Metode dan pemasaran.
• Penganggaran (Budgeting) terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan,
Peralatan, Metode dan Pemasaran.
• Pengendalian (Controlling) terhadap : Tenaga, Anggaran, Bahan,
Peralatan, Metode dan Pemasaran.
TINGKATAN MANAJER
Penentu pekerjaan manajer yang paling penting adalah tingkatan hierarki.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan
menjadi tiga tingkatan yaitu : manajer puncak (top manager), manajer
menengah (middle manager) , dan manajer lini pertama.
Gambar.5
vv