Professional Documents
Culture Documents
ISSN.1907-753X
ABSTRAK
Kali Surabaya merupakan sungai yang sangat potensial sebagai pengendali banjir
dan transportasi air. Perubahan penggunaan lahan di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Brantas bagian hulu berdampak pada proses angkutan sediment sepanjang Kali
Mas. Kondisi angkutan sedimen dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga
semakin memperkecil bank full capacity karena banyaknya pengendapan di
sepanjang Kali Mas. Proses utama yang menyebabkan terbawanya sediment oleh
aliran sungai adalah proses erosi. Erosi yang terjadi karena turunnya air hujan,
yang bukan hanya membantu memperbanyak kandungan sedimen juga menjadi
factor hilangnya partikel tanah yang kemudian terbawa dalam aliran sungai
sebagai "suspended load". Dan akan mengendap di Kali Mas. Untuk
mengoptimalkan kapasitas penampang Kali Mas diperlukan pengerukan, Agar
pelaksanaan pengerukan dapat berjalan dengan baik yang ditinjau dari waktu
maupun lokasi, maka diperlukan analisis mengenai prediksi besarnya sedimentasi
dan distribusinya. Dari hasil analisa di peroleh besarnya suspended load = 58.05
m3/hari, bed load = 35.60 m3/hari dan Total load = 913.65 m3/hari.
Halaman 20 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2008
ISSN.1907-753X
dimana kapasitas sedimen yang masuk lebih degradasi dan agradasi yang disebut sebagai
besar dari kapasitas sedimen seimbang “alterasi dasar sungai”.
dalam satuan waktu. Sedangkan Beberapa formulasi untuk menghitung
penggerusan adalah suatu keadaan dimana jumlah transportasi muatan dasar telah
kapasitas sedimen yang masuk lebih kecil dikembangkan oleh beberapa peneliti dari
dari kapasitas sedimen seimbang dalam tahun ke tahun. Formula muatan dasar ini
satuan waktu. didasarkan pada prinsip bahwa kapasitas
Gambaran berikut ini memperlihatkan aliran sediment transport sepanjang dasar
keadaan suatu penampang sungai apakah bervariasi secara langsung dengan
akan terjadi penggerusan, pengendapan perbedaan antara shear stress pada partikel
atau mengalami angkutan seimbang. dasar dan shear stress (tegangan geser)
kritis yang diijinkan untuk partikel yang
bergerak. Beberapa formula, Meyer Peter
Muller (1948) didasarkan pada hasil
pengendapan
T1 eksperimental yang minim. Einstein (1950)
mempunyai latar belakang semi teoritis,
seimbang T2 teori statistic dan probabilitas yang dipakai
sebagai dasar pembentukan formula dan
eksperimental dipakai koreksi berbagai
konstanta.
Penggerusan Formula ini sangat sesuai digunakan dalam
menetukan angkutan sedimen yang
Gamb. 1 - Angkutan sedimen pada bergradasi, dan kondisi aliran yang
penampang memanjang sungai menyebabkan terbentuk konfigurasi dasar.
Bila : 1. Frijlink
T1 < T2 maka terjadi penggerusan
(degradasi) Qb = ( φ.D35)/(g.µ.R.I)1/2
T1 = T2 terjadi pengangkutan sediment dalam m3/dt/m’
tetapi kondisi dasar stabil Ψ = ( Δ.D50 )/(µ.R.I)
T1 > T2 maka terjadi pengendapan µ = (C / CD90)3/2
(agradasi) C D90 = 18 log (12R/D90)
T = kapasitas pengangkutan C = 18 log (12R / k)
Adapun beberapa faktor yang menentukan K = 10(Log 12 H – (V x 5,75U*))
angkutan sedimen (sediment transport)
adalah (Mardjikoen, 1988) : Dimana :
R = Jari – jari Hidroulis
a. Sifat - sifat aliran air (flow D90 = Diameter butiran
characteristic) g = Gravitasi
b. Sifat - sifat sedimen (sediment I = Kemiringan dasar sungai
characteristic)
c. Pengaruhnya timbal balik ( interaction )) 2. Meyer – Peter dan Muller (1948)
Qb = φ ( g. Δ . D503)1/2
2.2. Angkutan sediment di sungai φ = ( 4 Ψ‘– 0.188) 3/2
a. Muatan Dasar (Bed Load Transport) Ψ = μ . τ / (Δ. ρw. G. D50)
τ = ρw. g. R. I
Muatan dasar (bed load) adalah partikel μ = ( C/C‘ )3/2
yang bergerak pada dasar sungai dengan C‘ = 18 log ( 12R / D90 )
cara berguling, meluncur dan meloncat.
Muatan dasar keadaanya selalu
bergerak,oleh sebab itu pada sepanjang 3. Formula Einstein
aliran dasar sungai selalu terjadi proses
Einstein menetapkan persamaan muatan
dasar sebagai persamaan yang meng
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 21
Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2008 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
hubungkan material dasar dengan antara angkutan sedimen dan debit air
pengaliran setempat (local flow). Per dengan persamaan:
samaan itu menggambarkan keadaan
seimbang daripada pertukaran butiran Qs = a. Qwb
dasar antara lapisan dasar (bed layer)
dan dasarnya. Einstein menggunakan D= Dimana :
D35 untuk parameter angkutan, Qs = Beban layang (ton/hari)
sedangkan untuk kekasaran digunakan D c = Konsentrasi sedimen (mg/lt)
= D65. Hubungan antara kemungkinan Qw = Debit sungai (m3/det)
butiran akan terangkut dengan a,b = Konstanta
intensitas ang kutan dasar dijabarkan
sebagai berikut : b. Total Muatan (Total Lod)
Dimana :
a. Muatan Layang ( Suspended Load R = Jari – jari Hidroulis
Transport ) D50 = Diameter butiran
Muatan layang (suspended load) yaitu g = Gravitasi
partikel yang bergerak dalam pusaran I = Kemiringan dasar sungai
aliran yang cenderung terus menerus
melayang bersama aliran. Ukuran par
tikelnya lebih kecil dari 0,1 mm. 3. METODOLOGI
Langkah – langkah yang dilakukan dalam
1. Metode USBR studi ini adalah sebagai berikut :
‐ Melakukan pengukuran debit secara
Muatan layang (suspended load) dapat langsung dilapangan dengan mengukur
juga dihitung dengan menggunakan luas penampang basah dan kecepatan
metode USBR (United State Beureu diukur dengan current meter
Reclamation) dimana untuk menghitung
‐ Melakukan pengambilan sample sedimen
angkutan muatan layang.diperlukan
‐ Menganalisa butiran sediment di
pengukuran debit air (Qw) dalam
laboratorium
m3/det, yang dikombinasikan dengan
‐ Melakukan perhitungan angkutan
konsentrasi sedimen (C) dalam mg/lt,
sediment meliputi : Suspended load,
yang menghasilkan debit sedimen dalam
Bed load, dan Total load.
ton/hari dihitung dengan persamaan
(Strand, 1982:7)
Qs = 0,0864 C. Qw
Halaman 22 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2008
ISSN.1907-753X
Konsentrasi
Sedimen (C)
ppm
Tengah 69.00 61.00
Wonokromo
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 23
Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2008 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
Tabel.4- Perhitungan Suspended Load Tabel.6 - Perhitungan Bed Load Kali Mas
Kali Mas dengan Metode USBR Metode Meyer Peter and
Muller ( MPM )
Titik Pengamatan
T‐5 T‐6
K.mas K.mas
Jb. Yos Sudarso Jb. Petekan
0.5
C' (m /dt) 94.77 97.37
ppm
Keterangan :
ρw (Rapat massa air) = 1.00 ton/m3
ρs (Rapat massa sedimen) = Gs . ρw
Halaman 24 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2008
ISSN.1907-753X
Tabel.8 - Perhitungan Bed Load Kali Mas Tabel.9 - Perhitungan Total Load
Metode Frijlink Metode Engelund dan Hansen
Titik Pengamatan Titik Pengamatan
T‐5 T‐6 T‐5 T‐6
K.mas K.mas K.mas K.mas
Jb. Yos Sudarso Jb. Petekan Jb. Yos Sudarso Jb. Petekan
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 25
Volume 4, Nomor 1, Pebruari 2008 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
Halaman 26 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini