Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
II. PATOGENESIS
Onset serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam urat
serum, meninggi ataupun menurun. Pada kadar urat serum yang stabil, jarang
terjadi serangan. Pada manusia, asam urat diekskresikan sebagai produk akhir
metabolisme purin. Dalam tubuh manusia terdapat hanya sedikit enzim urikase
yang mengkatalisis degradasi asam urat menjadi allantoin. Purin dalam tubuh
didapat dari konsumsi diet purin dan sintesis purin endogen. Purin yang dihasilkan
ini akan menjadi bagian dari asam nukleat. Dalam katabolisme, purin akan
didegradasi menjadi asam urat dengan perantaraan enzim xantin oksidase.
Diet purin
Purin
Asam urat
Urikolisis
intestinal
Ekskresi Renal
Penurunan kadar urat dalam serum juga dapat mencetuskan pelepasan
kristal MSU dari depositnya dalam tofi (crystall shedding). Pada beberapa pasien
gout atau hiperurisemia asimptomatik, kristal MSU ditemukan pada sendi
metatarsofalangeal dan lutut yang sebelumnya tidak pernah mendapat serangan
akut. Penurunan temperatur, pH, dan kelarutan urat juga berpengaruh dalam
timbulnya serangan gout akut. Menurunnya kelarutan sodium urat pada
temperatur lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan tangan dapat
menjelaskan mengapa kristal MSU diendapkan pada kedua tempat tersebut..
Predileksi untuk pengendapan kristal MSU pada metatarsofalangeal I (MTP I)
juga berhubungan dengan trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah
tersebut.
Kecepatan difusi molekul urat dari ruang sinovial ke dalam plasma hanya
setengah dari kecepatan difusi air. Dengan demikian, konsentrasi urat dalam
cairan sendi seperti MTP I menjadi seimbang dengan urat dalam plasma pada
siang hari selanjutnya bila cairan sendi diresorbsi waktu berbaring, akan terjadi
peningkatan kadar urat lokal. Fenomena ini dapat menerangkan terjadinya awitan
gout akut pada malam hari.
Inflamasi merupakan reaksi penting pada artritis gout. Reaksi ini adalah
pertahanan tubuh non-spesifik untuk menghindari kerusakan jaringan akibat agen
penyebab. Tujuan dari proses inflamasi adalah:
- menetralisir agen penyebab
- mencegah perluasan dari agen penyebab ke jaringan yang lebih luas.
Inflamasi pada artritis gout akut adalah akibat penumpukan agen penyebab
yaitu kristal MSU pada sendi. Mekanisme ini diduga disebabkan oleh mediator
kimia dan selular. Pengeluaran berbagai mediator peradangan akibat aktivasi
melalui berbagai jalur, antara lain aktivasi komplemen dan selular.
MEKANISME INFLAMASI PADA GOUT
III. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, gout interkritikal, dan
gout menahun dengan tofi, yang merupakan tiga tahapan klasik dari progresifitas
penyakit deposisi kristal urat.
V. GAMBARAN RADIOLOGIS
Gambaran radiologis yang khas pada artritis gout menahun (chronic
tophaceus gout) adalah perubahan kistik, erosi berbatas tegas yang dideskripsikan
sebagai punched out lesions dan penggir tulang yang overhanging (Martel’s sign
atau G sign). Gambaran ini berhunbungan dengan kalsifikasi jaringan lunak.
Tetapi, gambaran radiografis serupa juga dapat ditemui pada osteoartritis erosif,
artripati apatit destruktif, dan rheumatoid arthritis.
VI. DIAGNOSIS
Kadar asam urat yang normal tidak dapat menyingkirkan diagnosis gout.
Walaupun hiperurisemia dan gout mempunyai hubungan kausal, keduanya adalah
fenomena yang berbeda. Bila hanya ditemukan artritis pada pasien dengan
hiperurisemia, tidak dapat langsung didiagnosis sebagai gout.
VII. KEADAAN-KEADAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN GOUT
NEFROPATI GOUT
Hiperurisemia dapat mempengaruhi ginjal melalui:
- deposisi kristal urat di interstisial ginjal (urate nephropathy),
- deposisi kristal asam urat di tubulus koligentes (uric acid nephropathy),
- urolitiasis asam urat.
Obat
Terapi diuretik adalah penyebab tersering dari hiperurisemia sekunder.
Mekanisme retensi urat pada penerima terapi diuretik adalah peningkatan
reabsorpsi sodium dan asam urat yang meningkat.
Obat lain yang dapat menyebabkan hiperurisemia adalah salisilat. Salisilat
dosis rendah (<2 g/hari) dapat menyebabkan retensi asam urat. Dosis >3g/hari
menyebabkan supresi reabsorpsi dan sekresi asam urat, hasilnya adalah
urikosuria. Obat anti Tbc pirazinamid dan etambutol menurunkan renal clearance
asam urat, begitu juga dengan asam nikotinat. Asam nikotinat dan warfarin dapat
menstimulasi sintesis purin endogen. Siklosporin dapat mengganggu ekskresi urat
dengan cara mengganggu filtrasi di ginjal dan meningkatkan reabsorpsi urat di
tubulus. Siklosporin juga menyebabkan fibrosis interstisial ginjal kan kerusakan
arteriolanya, sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
Toksin
Etanol dapat meningkatkan katabolisme nukleotida sehingga produksi
asam urat meningkat. Timbal (Pb) dapat mengurangi klirens ginjal.
Starvasi
Retensi urat berhubungan dengan ketosis, khususnya konsentrasi β-
hidroksibutirat dan asetoasetat. Gout juga sering diderita pasien gagal ginjal
kronis yang menjalani hemodialisa.
Penyakit lain
Leukemia, metaplasia mieloid , polisitemia vera, multiple myeloma
menyebabkan peningkatan turnover sel dan asam nukleat sehingga menyebabkan
hiperurisemia. Penyakit lain yang berhubungan dengan hiperurisemia adalah
hemoglobinoparti, anemia pernisiosa, karsinoma disseminata, hiperparatiroid,
psoariasis, Down syndrome, sistinuria, Paget’s disease, Bartter’s symdrome.