You are on page 1of 3

Perubahan Fisiologi dan anatomi pada ibu saaat kehamilan trimester pertama

a. Uterus:
-bertambah besar dengan penambahan volume dan berat uterus (70 gr/10 ml-
1100gr/5L) sebagai adaptasi ntuk menerima kehamilan
Pembesaran primer (awal-12 minggu kehamilan)
Pembesaran sekunder (>12 minggu kehamilan)
- tidak hamil/normal: sebesar telur ayam
- 8 minggu: sebesar telur angsa
- 12 minggu: sebesar telur angsa
- 16 minggu: pertengahan simfisis dan umbilikus
- 20 minggu: batas bawah umbilikus
- 24 minggu: batas atas umbilikus
- 28 minggu: sepertiga antara umbilikus- xyphoides
- 32 minggu: pertengan umbilikus dan xyphoid
- 36 minggu: 1 jari di bawah xyphoid

- Muncul tanda piscaseck (penebalan uterus yang lebih pada tempat perlekatan
plasenta)

- Tanda hegar (hipertrofi ismus uteri menjadi lebih panjang dan lunak )

- Muncul kontraksi braxton hicks

b. serviks
- serviks livide akibat kipervaskularisasi
- hipertrofi dan hiperplasi kelenar serviks
- remodelling serviks (pengaktifan kolagenase intra-ekstra secular untuk melemahkan
matriks kolagen agar persalinan dapat berlangsung)
- OUE menutup selama kehamilan normmal
c. Vagina dan perineum
- peningkatan vaskularisasi dan hyperemia pada kulit dan otot perim=neum sehingga
vagina terlihat keungu-unguan (chadwick sign)
- sekresi vagina meningkat dengan cairan berwarna keputihan yang merupkan hasil
dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina
sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus.
d. payudara
- payudara menjadi lebih lunak dan kemudian menegang akibat pengaruh estrogen
- payudara membesar akibat hiperplasia sistem duktus dan jaringan interstitial
payudara karena pengaruh estrogen dan progesteron
- terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar montgomery, terutama daerah
areolla dan papilla akibat pengaruh melanofor
e. Metabolik
berat badan ibu hamil akan naik seiring dengan umur kehamilan serta terjaadi
peningkatan kebutuhan makro dan mikro nutrient
f. sistem kardiovaskular
- cardiac output basal meningkat hingga 20%
- penurunan resistensi vaskuler oleh estrogen dan progesteron yang menyebabkan
terjadinya vasodilatasi vaskuler
- denyut jantung meningkat
- penambahan volume plasma hingga 40-45%
- terjadi hipervolemia dan hemodelusi
g. sistem respirasi
- kebutuhan oksigen meningkat hingga 20 % akibat peningkatan metabolisme
- sirkumreferensi toraks bertambah sekitar 6 cm, diafragma naik sekitar 4 cm
sehingga menekan paru-paru, sehingga terjadi penurunan kapasitas residu fungsional
dan volume reside paru-paru. Tetapi volume tidal, oksigen intake bertambah secara
signifikan pada kehamilan lanjut sehingga frekuensi pernapasan hanya mengalami
peningkatan sedikit.
h. traktus digestivus
-pergeseran organ digestive akibat pembesaran uterus
- penurunan motilitas otot polos
- peningkatan HCG dan estrogen memiliki efek samping mual dan muntah

Etiologi dan mekanisme abdominal cramping

Interpretasi pemeriksaan fisik

Hasil Normal Interpretasi


Height 155 cm weight 50 BMI 18-22 Normal
kg BMI 18, 7
BP: 100/60 mmHg 120/80 mmHg Hipotensi (pendarahan)
Pulse: 90 x/menit 60-100 x/menit Normal
RR: 20 x/menit 16-24 x/menit Normal
Palpebra conjunctival pale Tidak pucat, agak Anemis
kemerahan (reddish)
Hyperpigmented breast Tanda kehamilan

Working diagnosis

Kehamilan ektopik terganggu

Kehamilan ektopik ialah ekhamilan dengan ovum yang dibuahi, berimplantasi dan
tumbuh tidak di tempat yang normal yakni endometrium kavum uteri.
Menurut lokasinya, kehamilan ektopik dapat dibagi dalam beberapa golongan:
a. Tuba falopii
1. pars interstitial
2. ishtmus
3. ampula
4. infundibulum
5. fimbria
b. Uterus
1. kanalis servikalis
2. divertikulum
3. kornus
4. tanduk rudimeter
c. Ovarium
d. Intraligamenter
e. Abdominal
1. Primer
2. sekunder
f. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus

Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 25 dan 35
tahun. Frekuensi kehamilan ektopik dilaporkan 1 diantara 300 kehamilan. Pemberian
antibiotik pada infeksi pelvik khususnya gonorrhea diperkirakan memperbesar
kemungkinan terjadunya kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik yang terbanyak terjadi di ampulla dan di isthmus

Etiologi
- Faktor tuba
o Adanya peradangan atau infeksi pada tuba menyebabkan lumen tuba
menyempit atau buntu. Keadaan uterus yang mengalami hipoplasia dan
saluran tuba yang berkelok kelok panjang dapat menyebabkan fungsi
silia tuba tidak berfungsidengan baik. Adanya tumor di sekitar saluran
tuba menyebabkan perubahan bentuk dan patensi tuba juga dapat
menjaid etiologi kehamilan ektopik
- Faktor abnormalitas dari zigot
Apabila zigot tumbuh terlalu cepat atau besar maka zigit tersendat pada saat
perjalanan melalui ttuba sehingga kemudian berhenti dan tumbuh di saluran
tuba
- Faktor ovarium
Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang kontralateral
dapat membutuhkan proses khusus atau waktu yang lebih panjang sehingga
kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik lebih besar
- faktor hormonal
pada akseptor, pil KB yang hanya mengandung progesteron danpat
mengakibatkan gerakan tuba melambat.
- Faktor lain
Termasuk pemakai IUD dimana proses peradangan dapat timbul pada
endometrium dan endosalping dapat menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik.
Faktor umur dan merokok juga sering dihubungkan dengan terjadinya kehamilan
ektopik

Patologi
- Hasil konsepsi mati dini dan diresorpsi
- Abortus ke dalam lumen tuba
- Ruptur dinding tuba

You might also like