Professional Documents
Culture Documents
,
`
.
|
Dimana,
: viskositas kinematik (m
2
/s)
d
50
: diameter butiran rata-rata (m)
s : berat jenis (
s
/) (kg/m
3
)
g : percepatan grafitasi (m/s
2
)
Dalam suatu eksperimen, Einsten (1950) menemukan suatu metode integral dengan
integrasi numerik untuk mempermudah perhitungan suspended-load transport. Integrasi
numerik tersebut ditunjukkan dalam formula dibawah ini
( )
( )
dB
B
B
A
A
I
z
A
z
z
,
`
.
|
1
1
1
1
1
216 . 0
( )
( )
dB B
B
B
A
A
I
z
A
z
z
ln
1
1
216 . 0
1
1
2
,
`
.
|
Dimana,
A : konstanta, (Hr/h) dengan Hr = 100 d
50
dan h (kedalaman)
z
: elevasi kedalaman, { s
/( u
*
)} dengan = 0.4
Dengan demikian dapat dihitung besarnya suspended-load transport dengan
menggunakan formula dari Bijkers (1971), yaitu
,
`
.
|
+
,
`
.
|
2 1
033 . 0
ln 83 . 1 I
k
h
I q q
s
B S
Perhitungan total transport
(12)
(14)
(13)
(15)
Total transport yang dipakai dalam perhitungan ini adalah formula yang dirumuskan
oleh Bijkers (1971), dimana hal tersebut merupakan keseluruhan dari jumlah total angkutan
sedimen baik bed-load maupun suspended-load. Dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
S B T
q q q +
Analisa data dan pembahasan
Dibawah ini adalah data awal yang telah diperoleh dalam suatu eksperimen,
didapatkan sebagai berikut :
U
max
(cm/s)
Ni a
m
/k
s
z
o
(cm)
t
(s)
U/t
(m/s
2
)
352 0.58 112 0.05 3 3 1.15
U
(m/s)
s
(kg/m
3
)
(kg/m
3
)
(m
2
/s)
h
(m)
d
50
(mm)
Re
1.5 2650 1025 10
-6
2 0.2 4.08 x 10
5
Langkah penyelesaian :
1. Menghitung sediment fluid parameter (S
*
)
( )
4
1
50 50
*
d g s d
S
= 2.79
Dari grafik diagram Shields parameter pada gambar 2, didapatkan harga
c
= 0.052
2. Menghitung friction velocity (U
*
)
(16)
50
*
Re
d U
Dimana,
50
Re
*
d
U
= 2.04 m/s
3. Menentukan faktor gesekan gelombang (f
w
)
k
s
= 30 z
0
= 0.015 m
a
m
/k
s
= 112, dimana a
m
= 1.68 m
'
'
,
`
.
|
a
8.071 + 7.53 - exp
-0.1
0
m
z
f
w
= 0.019
4. Menghitung tegangan geser dasar (
b
)
a
c
= 0.592 1n (Ni) + 0.411 = 0.089
'
'
,
`
.
|
+
t
U a
t f U
b
c
b
w
2 / *
'
'
,
`
.
|
+ ) 15 . 1 (
089 . 0 3
3 2 / 019 . 0 04 . 2
b b
b
= 0.173 N/m
2
5. Menghitung tegangan geser dasar kritis (
c
)
( )
50
1
/
d g s
c
c
( )
50
1 d g s
c c
= 0.166 N/m
2
6. Baru kemudian didapatkan bed-load transport (
b
) dengan formula Ribberink (1998)
sebagai berikut :
( ) ( )
65 . 1
11
c b b b
= 0.000529
s m
m
3
7. Menghitung settling velocity ()
( )
50
50
2
50 36
8 . 2
1 5 . 7
36
d
d g s
d
s
,
`
.
|
= 0.02 m/s
8. Menentukan konstanta A dan elevasi kedalaman
z
h
k
A
s
= 0.0075 dan
u
z
s
= 0.025
9. Selanjutnya didapatkan integral yang diusulkan oleh Einstein (1950) dengan integrasi
numerik, yaitu :
( )
( )
dB
B
B
A
A
I
z
A
z
z
,
`
.
|
1
1
1
1
1
216 . 0
= 0.33
( )
( )
dB B
B
B
A
A
I
z
A
z
z
ln
1
1
216 . 0
1
1
2
,
`
.
|
= - 1.67
10.
Dari hasil diatas, didapatkan suspended-load transport yang dirumuskan dengan
persamaan sebagai berikut :
,
`
.
|
+
,
`
.
|
2 1
033 . 0
ln 83 . 1 I
k
h
I q q
s
B S
= 0.001036
s m
m
3
11. Selanjutnya kita dapatkan angkutan sedimen total (
T
q
), yaitu :
S B T
q q q +
= 0.000529 + 0.001036
= 0.00157
s m
m
Jadi dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa tegangan geser dasar
sangat mempengaruhi besarnya angkutan sedimen total yang terjadi terutama dalam
perhitungan laju angkutan sedimen (bed-load). Jika semakin besar tegangan geser
dasar yang dihasilkan, maka semakin besar pula laju angkutan sedimen (bed-load).
Dengan demikian, hal tersebut akan mempengaruhi juga besarnya angkutan sedimen
total yang dihasilkan.
Faktor yang menyebabkan besar kecilnya tegangan geser dasar yaitu friction
velocity (U*), dimana friction velocity tersebut di pengaruhi oleh variasi nilai dari
Reynold Number (Re) serta diameter butiran partikel (d
n
). Oleh sebab itu, pengaruh
dari semua parameter-parameter yang ada sangat signifikan.
Kesimpulan
Disini dapat disimpulkan nilai dari tegangan geser dasar dan angkutan
sedimen total sebagai berikut :
1. Harga tegangan geser dasar didapatkan sebesar 0.173 N/m
2
2. Angkutan sedimen total sebesar 0.00157 m/(m*s)
Dengan adanya hasil angkutan sedimen total tersebut dapat disimpulkan pula
bahwa akan terjadi banyaknya sedimentasi di sepanjang garis pantai.
Referensi
Freds0e, J. and Deigaard, R. 1992. Mechanics of coastal sediment transport, World
Scientific, 369 pp.
Menter, F. R.: Two-equation eddy-viscosity turbulence models for engineering
applications, AIAA Journal, 32-8, 1994, pp. 1598-1605.
Meyer-Peter, E. and Mller, R. (1948). Formulas for bed load transport.
Proceedings 2nd Congress of the Int. Ass. Hydraulics Structures Research,
Stockholm.
Nielsen, P. 1992. Coastal bottom boundary layers and sediment transport, World
Scientific, 324 pp.
Ribberink, J. (1998). Bed-load transport for steady flows and unsteady
oscillatory flows. Coastal Engineering 34, 52-82.
Suntoyo, Tanaka, H. and Yamaji, H.: New method for calculating bottom shear
stress under skew waves, Journal of Applied Mechanics, Vol. 7, pp. 1089-
1097, 2004.
Tanaka, H. 1998. Bed load transport due to non-linear wave motion, Proceedings of
2T' International Conference on Coastal Engineering, ASCE, 1803-1817.
Tanaka, H. and Samad, M.A. 2006. Prediction of Instantaneous Bottom Shear Stress
for Turbulent Plane Bed Condition under Irregular Wave, Journal of
Hydraulic Research, Vol.44, No.l, 94-106.
Tanaka, H. and To, D.V. 1995. Initial motion of sediment under waves and
wave-current combined motions, Coastal Engineering, 25, 153-163.
Tanaka, H, Suntoyo and Sana, A. 2006. Numerical investigation on a rough bed
turbulent boundary layer under cnoidal wave motion, Proceedings of 7th
International Conference on Hydro-science and Engineering (in press)
Wilcox, D.C.: Reassessment of the scale-determining equation for advanced
turbulent models, AIAA Journal, 26-11, 1988, pp. 1299-1310.