You are on page 1of 5

TUGAS BAHASA INGGRIS

ULANGAN TENGAH SEMESTER I NARRATIVE TEXT (CERITA DONGENG)

NAMA KELAS

: ZELFIKA SARI : VII.3

SMP NEGERI 2 KUBUNG TAHUN AJARAN 2010 / 2011

THE PRINCESS AND THE PEA Once upon a time there was a prince who wanted to marry a princess. But she wold have to be a real princess. He travele all over the world to find one, but newhere could he get what he wnted. The were princesses enogh, but is was difficult to find out whather they were real ones, the was always semothing about them that was not as it should be. So he came again and was sad, for he would have liked very much to have a real princess. One evening a terrible strom came on. There was thunder and lightning, and the rain poured down in terrents. Suddenly a knocking wa heard at the city gate, and the old king went to open it. It was a princess atanding out there infront of the gate. But., good gracious! What a sight the rain and the wind had made her look. The water ran down from her hair and clothes it ran down into the toes of her shoes and Out again at the heels. And yet she said that she was a real princess. Well, well soon find that out, thought the old queen. But she said nothing, went into the bed - room, took all bedding off the bedstead, and laid a pea on the bottom ; then she took twenty mattresses and laid the on the pea, and then twenty ieder-down beds on top of the mattresses. On this the princess had to lie all night. In the morning she was asked she had spept. Oh, very badly! said she. I heve scarsely closed my eyes all night. Heaven only knows what was in the bed, but I was lying on something hard, so that I am black and blue all over my body. Its horrible. Now they knew that she was a real princess because she had felt the pea right thought the twenty mattresses and the twenty ieder-down beds. Nobody but a real princess could be as sensitive as that. So the prince took her for his wife, for now he knew that he that a real princess ; and the pea was put in the museum, where it way still be seen, if no one has stolen it.

TRANSLATE TO INDONESSIAN PUTRI DAN PEA YANG Sekali ada waktu seorang pangeran yang ingin menikahi seorang putri, tetapi dia harus menjadi putri nyata. Ia berkelana di seluruh dunia untuk menemukan satu, tapi tak ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Ada putri cukup, tapi sulit untuk mengetahui apakah mereka yang nyata. Selalu ada tentang mereka yang tidak sebagaimana mestinya. Jadi dia pulang lagi dan sedih, karena ia akan sangat menyukai untuk memiliki seorang putri nyata. Suatu malam badai yang mengerikan datang, ada guruh dan kilat, dan hujan turun deras. Tiba-tiba terdengar ketukan di gerbang kota, dan raja tua pergi untuk membukanya. Ini adalah putri berdiri di depan pintu gerbang. Tapi, baik ramah ! apa pemandangan hujma dan aingin telah membuatnya tampak. Air mengalir turun dari rambut dan pakaian ; itu berlari ke dalam ujung sepatu dan keluar lagi di tumit. Namun dia mengatakan bahwa dia adalah seorang putri nyata. Yah, kita akan segera tahu itu, pikir ratu tua. Tapi dia mengatakan apa-apa, pergi ke kamar tidur, mengambil semua tempat tidur dari ranjang, dan meletakkan kacang di bagian bawah, kemudian ia mengambil dua puluh kasur dan meletakkannya di kacang polong, dan kemudian dua puluh ieder-down tempat tidur diatas kasur. Pada sang putri harus berbohong sepanjang malam, di pagi hari dia di tanya bagaimana ia tidur. Oh, sangat buruk! Katanya. say hampir tidak memejamkan mata sepanjang malam surga hanya tahu apa yang ada ditempat tidur. Tapi aku berbaring di suatu yang keras, sehingga saya hitam dan biru seluruh tubuh saya. Ini megerikan! Tidak ada tetapi putri sejati bisa sensitif seperti itu. Jadi pangeran itu menerima dia untuk istrinya, untuk sekarang ia tahu bahwa dia seorang istri sejati, dan kacang polong diletakkan di museum, dimana masih dapat dilihat, jika tidak ada yang mencurigakannya.

NARRATIVE TEXT (CERITA DONGENG) SECOND The Ant the grasshopper Hopping about, chirping and singing to is herts content. An Ant passed by, bearing along with great toil an ear of corn he was taking to the nest. Why not come and chat with me, said the Grasshopper, instead of toiling and moiling in that way ? I am helping to lay up food for the winter, said the Ant, and recommend you to do the same. Wgy bother about winter ? said the Grasshopper; We have got plenty of food at present. But the Ant went on its way and continued its toil. When the winter came the Grasshopper had no food and found it self dying of hunger while it saw the ants distributing every day corn and grain from the had collected in the summer. Then the Grasshopper knew : it is best to prepare for days of need.

TRANSLATE TO INDONESSIAN Semut dan Belalang Dalam sehari satu bidang musim panas adalah belalan melompat-lompat, berkicau dan bernyayi untuk isi hatinya. Semut sebuah berlalu, bantalan bersama dengan jerih payah yang besar telinga jangung ia mengambil kesarang. Mengapa tidak datang dan bicara dengan saya kata belalang, bukannya bekerja keras dan moiling dengan seperti itu ? Saya membantu untuk meletakkan makanan untuk musim dingin, kata semut, dan merekomendasikan anda untuk melakukan hal yang sama. Mengapa repot-repot dengan musim dingin ?mengatakan belalang; kami sudah mendapatkan banyak makanan saat ini. Tapi semut melanjutkan perjalanan dan melanjutkan kerja kerasnya. Ketika musim dingin datang belalang tidak memiliki makanan dan menemukan dirinya mati kelaparan sem entara ia melihat semut mendistribusikan jagung setiap hari dan biji-bijian dari tokotoko yang telah ia kumpulkan pada musim panas. Kemudian belalang tahu cara terbaik adalah untuk mempersiapkan hari kebutuhan

You might also like