You are on page 1of 61

Diterbitkan oleh :

Pusat Penelitian dan Pengembangan PT. Kalbe Farma

Daftar Isi :
2. Editorial
Artikel :
3. Akupunktur dan Perkembangannya
6. Sejarah Perkembangan Unit Akupunktur Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo
8. Beberapa Alat Elektronik Yang Dipakai dalam Akupunktur
14. Pengobatan Vitiligo dengan Akupuntur
Karya Sriwidodo 17. Pengaruh Akupunktur terhadap Nilai Gama Globulin
20. Efek Penusukan Titik San Yin Ciao (IV, 6) terhadap Hiper-
glikemia pada NIDDM
24. Efek Akupunktur pada Hiperlipoproteinemia
31. Akupunktur Analgesi pada Bedah Beku di Daerah Penis
35. Pengobatan Nyeri Kepala dengan Akupunktur
37. Sonopunktur

40. Percobaan Awal Pembuatan Antibodi Monoklonal terhadap


"Human Chorionic Gonadotropin" dengan Metoda Hibridoma
43. Imunmodulator
47. Gambaran Preskripsi Obat-obat Benzodiazepin pada Tiga
Rumah Sakit Kelas C di Jawa
50. Dilema pada Hewan Percobaan untuk Pemeriksaan Produk
Biologis

53. Perkembangan : Aplikasi Ceretec pada Scanning Perfusi


Serebral

54. Hukum & Etika : Tepatkah Tindakan Saudara ?


56. Humor Ilmu Kedokteran
Tulisan dalam majalah ini merupakan pandang- 58. Ruang Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran
an/pendapat masing-masing penulis dan tidak Kalender Kegiatan Ilmiah
selalu merupakan pandangan atau kebijakan 59.
instansi/lembaga/bagian tempat kerja si penulis 60. Abstrak-abstrak
Entah benar tidak, konon pada laman dahulu ada seorang prajurit yang kebetulan
sedang sakit, terkena panah dalam suatu pertempuran. Yang aneh adalah, memang
ia luka karena anak panah itu, tetapi penyakit yang sedang dideritanya malah
sembuh. Maka, dimulailah era pengobatan akupunktur.
Walaupun mekanisme kerja akupunktur itu sampai kini masih membingung-
kan, tapi mau tidak mau kita akan tercengang dan percaya, bahwa efek penyem-
buhan yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum jarum halus pada titik-
titik tertentu di kulit dengan kedalaman hanya beberapa milimeter - itu ada
dan terbukti. Bahkan, indikasi penggunaannya demikian banyak dan luas, jauh
melebihi yang dapat kita bayangkan semula!
Ada sekian ratus titik pada tubuh kita, yang tercakup dalam 12 meridian
umum, 12 meridian cabang, dan 8 meridian istimewa, ditambah lagi titik-titik
"ah se", yaitu titik lokal di mana tempat nyeri berada; sehingga dalam menentu-
kan titik-titik penusukan, seorang ahli akupunktur harus juga mempunyai jiwa
seni. Walaupun memang ada patokan titik-titik tertentu untuk suatu penyakit,
tetapi seorang ahli yang berpengalaman akan menentukan sendiri titik-titik
pilihannya berdasarkan hasil. pemeriksaannya dan pengetahuannya mengenai
ilmu akupunktur.
Anehnva lagi, walaupun ilmu ini berasal dari dunia bagian Timur, namun
nyatanya ia menjadi populer lewat dunia Barat. Ini mungkin sekali karena publi-
kasi baik melalui tulisan atau cara-cara lain, dunia Timur tertinggal dari dunia
Barat.
Kini, bermacam peralatan canggih telah diciptakan, sehingga pengobatan
secara akupunktur semakin canggih pula dan modern. Ada elektrostimulator,
neurometer, dermatron, ultrasound, alat laser; sampai-sampai kepada vulpen
akupunktur yang menggunakan baterei dan dapat digunakan sendiri dengan
hanya menempelkan pada kulit. Alat yang praktis dan sederhana ini, katanya
akan dapat menggantikan kedudukan Aspirin, karena ia bebas dari efek samping!

Redaksi

2 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Artikel

Akupunktur dan Perkembangannya

Dr. Dharma K. Widya


Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo,
Jakarta

PENDAHULUAN KONSEP DASAR


Istilah akupunktur berasal dari kata acus yang berarti jarum Di dalam sejarah perkembangan akupunktur dikenal
dan punctura yang berarti menusuk atau menembus. Aku- beberapa konsep dasar sebagai berikut:
punktur merupakan suatu cara pengobatan dengan penusukan • Yin Yang
titik-titik tertentu di permukaan tubuh untuk mengobati suatu Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta
penyakit. Ia merupakan bagian dari Ilmu Pengobatan Cina dan ini dapat dibagi dan mempunyai dua aspek yang saling ber-
telah dikenal sejak kira-kira empat-lima ribu tahun yang lalu. tentangan tapi saling membentuk, bagaikan dua sisi mata
Hal itu diungkapkan dalam buku "The Yellow Emperors uang yang paling bertolak belakang tetapi keduanya mem-
Classic of Internal Medicine", suatu ensiklopedi Ilmu Peng- bentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan. Yang melam-
obatan Cina yang diterbitkan sekitar tahun 770—221 sebelum bangkan sesuatu yang positif, terang, atas, panas, siang, sim-
Masehi. Bahan jarum yang digunakan mula-mula adalah dari patis, ekstrovert, progresif, akut dan sejenisnya. Sedangkan
batu, kemudian berubah dengan digunakannya bahan dari Yin melambangkan sesuatu yang negatif, gelap, bawah, dingin,
bambu, tulang, perunggu, dan logam-logam lainnya. Pada saat malam, parasimpatis, introvert, regresif, kronis dan sejenis-
ini telah dikembangkan berbagai teknik untuk perangsangan nya. Panilaian Yin dan Yang tidaklah mutlak. Sesuatu yang
titik akupunktur sebagai pengganti jarum, seperti Ultrasound, bersifat Yang akan menjadi bersifat Yin bila dibandingkan
Laser, dan lain-lain.
dengan sesuatu yang lebih Yang, dan sebaliknya. Di dalam
Cara pengobatan ini berkembang ke Korea, Jepang dan unsur Yin terdapat Yang, di dalam unsur Yang terdapat
negara-negara lain. Wilhelem ten Rhyne, seorang dokter
Yin, tiada sesuatu yang bersifat Yin mutlak atau Yang mutlak.
VOC dalam bukunya mengenai rematik yang diterbitkannya
Yin dan Yang membentuk keseimbangan. Hilangnya kese-
di London pada tahun 1683 mengungkapkan pengobatan
i mbangan antara Yin dan Yang akan menyebabkan timbul-
rematik dengan akupunktur. Engelbert Kampfer, seorang
nya keadaan abnormal/patologis.
Jerman, di Jepang mempelajari Ilmu Akupunktur dan me-
nulis tentang akupunktur dalam bukunya yang terbit pada • Lima Unsur/Lima Fase
tahun 1712. Di Perancis dan di Inggris akupunktur dikenal Teori ini berkembang dari Teori Yin Yang. Dengan menilai
pula sejak abad XVIII. Pada abad XX ini akupunktur me- sifat-sifat khusus dari suatu benda dan kuat lemahnya unsur
narik minat kalangan medis di Amerika Serikat, walaupun Yin dan Yang di dalamnya, maka digolongkanlah benda-
sebelumnya telah dikenal dalam kalangan terbatas. Di Indo- benda dalam Lima Unsur atau Lima Fase. Disebut Lima Fase
nesia sendiri pada tahun 1963 dibentuk Team Riset Ilmu karena melambangkan proses alamiah yang dialami oleh se-
Pengobatan Tradisional Timur termasuk akupunktur atas suatu benda sejak awal terciptanya sampai termusnah. Kelima
instruksi Menteri Kesehatan saat itu, Prof. Dr. Satrio. Dan unsur/fase tersebut adalah: Kayu—Api—Tanah—Logam—Air.
mulai saat itu pengobatan akupunktur diadakan secara resmi Kelimanya membentuk suatu siklus yang saling berhubungan
di Rumah Sakit Umum Pusat Jakarta. satu sama lain dan tiap unsur mempunyai hubungan tertentu

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 3


dengan unsur lainnya secara khusus. Penerapan teori ini dalam rangsangan titik akupunktur. Hal tersebut menyebabkan
pengobatan merupakan suatu hal yang agak kompleks. ambang rangsang nyeri meninggi dan menimbulkan efek
• Ci dan Meridian analgesi .
Yang dimaksud dengan Ci (pada manusia) adalah energi yang
terdapat dalam tubuh manusia yang memberikan "kehidupan" INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
pada seluruh bagian tubuh tersebut. Selain itu dikenal pula Akupunktur telah digunakan untuk mengobati berbagai
adanya Ci yang terdapat dalam udara, makanan dan sebagai- penyakit, baik secara tersendiri ataupun bersama cara peng-
nya. Ci mengalir dalam saluran tertentu dalam tubuh manusia obatan lain. Laporan "The New York State Commision on
yang tersusun teratur secara membujur dan melintang yang Acupuncture" (1974) menyatakan bahwa akupunktur telah
disebut meridian. Terdapat 12 meridian umum, 12 meridian digunakan untuk analgesi dalam berbagai bidang pembedah-
cabang, 8 meridian istimewa dan sebagainya yang kesemua- an dan untuk mengobati berbagai penyakit. Dinyatakan
nya membentuk suatu sistem saluran tersendiri dalam tubuh pula bahwa akupunktur paling efektif untuk pengobatan
bagaikan jala yang terjalin erat. Dengan adanya sistem meridi- spasme otot rangka, spasme otot visera seperti dismenore dan
an ini maka perangsangan titik akupunktur di permukaan diare. Keadaan lain yang seringkali dapat diobati dengan
tubuh dapat disalurkan ke tempat-tempat yang dituju. akupunktur adalah neuralgia trigeminal, hipertensi, hipotensi,
bronkitis kronis, asma bronkiale, gejala putus obat dari
MEKANISME KERJA penderita ketagihan obat, sakit kepala (migraine dan tension),
Di dalam il mu Akupunktur, keadaan sakit terjadi apabila artritis (khususnya osteoartritis), insomnia, konstipasi, paralisis
timbul ketidakseimbangan antara Yin dan Yang dalam tubuh. (pasca cardio-vascular accidents), kelainan dengan komponen
Ketidakseimbangan itu dapat berupa suatu ekses (hiperfungsi, fungsional yang menonjol, dan neuralgia post-herpetica,
terlalu kuat) atau defisien (hipofungsi, terlalu lemah). Hal itu serta tuli neurogenik. Dikemukakan pula adanya berbagai
dapat disebabkan oleh berbagai penyebab penyakit seperti efek akupunktur yang menarik. Misalnya peningkatan sel
keadaan cuaca/udara, gangguan emosi, kebiasaan makan- darah putih dalam sirkulasi darah, penurunan kadar koleste-
minum yang salah, cara hidup yang keliru, trauma dan sebagai- rol dan trigliserida, peningkatan gamma globulin, efek norma-
nya. Dengan pemeriksaan akupunktur dapat ditentukan lisasi pada tekanan darah dan denyut jantung, percepatan
diagnosis, lokasi kelainan, penyebab penyakit dan dengan masa persalinan; yang kesemuanya memerlukan penelitian
demikian dapat pula ditentukan titik-titik dan cara stimulasi lebih lanjut.
yang diperlukan untuk memulihkan keseimbangan yang ter- Selanjutnya laporan itu menyatakan pula bahwa apabila
ganggu itu. Keadaan yang defisien harus diperkuat dengan akupunktur dilakukan oleh seorang dokter atau akupunkturis
stimulasi ringan dan keadaan yang ekses harus dilemahkan yang terlatih dengan baik, dan menguasai anatomi dan neu-
dengan stimulasi kuat. Terdapat berbagai titik akupunktur rologi, maka tindakan penusukan akupunktur adalah sangat
yang mempunyai indikasi khusus untuk maksud tersebut, aman. Terdapat titik-titik yang telarang untuk ditusuk atau
selain dikenal pula titik simtomatik untuk menghilangkan harus ditusuk dengan sangat hati-hati. Masalah sterilisasi dan
keluhan tertentu. tindakan aseptik pun harus mendapat perhatian untuk men-
Berbagai penelitian telah dilakukan dalam kalangan ke- cegah bahaya infeksi. Efek samping yang umum adalah sin-
dokteran modern untuk menyelidiki akupunktur dalam cope, selain itu dapat terjadi pneumotoraks, hematom, ke-
berbagai aspeknya. Kini telah diketahui bahwa titik aku- rusakan saraf, perangsangan saraf, tinitus, anestesi dan ganggu-
punktur mempunyai sifat - sifat yang berbeda dengan daerah an keseimbangan dan eksaserbasi gejala yang ada atau nyeri
kulit di sekitarnya, seperti potensial listrik lebih tinggi, tahan- yang diobati. Yang terakhir ini biasanya mereda dalam satu
an listrik lebih rendah, daya hantar listrik lebih tinggi, daya atau dua hari dengan pengobatan tambahan. Namun ada pula
hantar gelombang suara lebih tinggi, mempunyai hubungan efek samping yang menguntungkan. Tidak jarang seorang
dengan saraf otonom (titik akupunktur disebut pula zone pasien wanita yang berobat untuk migraine melaporkan ada-
of autonomic concentration) dan sebagainya. Adanya titik nya perbaikan dalam kelainan menstruasinya, atau sebaliknya.
akupunktur dapat diperlihatkan dengan point detector dari Atau pasien yang diobati untuk nyeri pinggang bawah men-
alat akupunktur listrik. Namun sampai saat ini belum di- dapat perbaikan dalam kebiasaan defekasi atau inkontinensia
dapatkan keterangan yang memuaskan mengenai mekanisme urin. Hal itu menunjukkan adanya efek normalisasi dari
kerja akupunktur secara menyeluruh. Berbagai teori telah fungsi organ pada penusukan akupunktur. Kontra indikasi
dikemukakan untuk mencoba menjelaskan hal itu. Antara akupunktur adalah: kehamilan (dapat menyebabkan abortus
lain dikemukakan bahwa akupunktur bekerja melalui su- pada kehamilan muda), keadaan di mana akupunktur diketa-
sunan saraf pusat, susunan saraf otonom, refleks kutaneo- hui tidak akan efektif, pasien yang belum diperiksa secara me-
viseral/visero-kutaneal, mobilisi pertahanan dan regenerasi dis dengan teliti, keganasan, infeksi akut/aktif, keadaan yang
jaringan, pelepasan zat-zat neurohumoral, teori stres dan memerlukan tindakan operatif.
adaptasi, teori Gate Control dan lain-lain. Akhir-akhir ini Di dalam majalah WHO Edisi Desember 1979, terdapat
dikemukakan pula teori adanya perangsangan pelepasan daftar dari penyakit-penyakit yang memungkinkan untuk di-
senyawa morfin endogen dalam tubuh sebagai akibat pe- obati dengan akupunktur, diajukan oleh The WHO Inter-

4 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


regional Seminar sebagai berikut : lain:
— Akupunktur telinga, akupunktur kulit kepala, akupunktur
— Saluran pernapasan atas : sinusitis akut, rinitis akut, com-
muka, akupunktur hidung, akupunktur tangan, akupunktur
mon cold, tonsilitis akut.
kaki.
— Sistem pernapasan: bronkitis akut, asma bronkiale (paling
— Aquapunktur (injeksi titik akupunktur dengan zat ter-
efektif pada anak-anak dan penderita tanpa komplikasi).
tentu), elektroakupunktur rangsangan/getaran listrik pada
— Kelainan mata: konjungtivitis akut, retinitis sentralis,
jarum akupunktur/titik akupunktur), Sonopunktur (sti-
miopia (pada anak-anak), katarak (tanpa komplikasi).
mulasi titik akupunktur dengan ultrasound), Laserpunktur
— Kelainan mulut nyeri gigi, nyeri pasca pencabutan, gi-
(stimulasi titik akupunktur dengan sinar Laser).
ngivitis, faringitis akut dan kronis.
— Ryodoraku (Nakatani): melihat kelainan pada meridian
— Kelainan gastro-intestinal spasme esofagus dan kardia,
dengan pengukuran hantaran listrik pada titik tertentu di
hiccough, gastroptosis, gastritis akut dan kronis, hiper-
kulit, juga dapat untuk terapi dengan stimulasi listrik pada
asiditas gaster, ulkus duodenum kronis (penyembuhan
nyeri), ulkus duodenum akut (tanpa komplikasi), kolitis reactive electro-permeable point.
akut dan kronis, disentri basiler akut, konstipasi, diare, — Akabane: pemeriksaan sensitivitas panas pada titik yang ter-
dapat di ujung jari yang merupakan titik akhir meridian;
ileus paralitik.
ketidakseimbangan yang besar antara kiri dan kanan me-
— Kelainan neurologik dan muskulo-skeletal: nyeri kepala,
nyatakan adanya ketidakseimbangan meridian/organ yang
migraine, neuralgia trigeminal, kelumpuhan muka (stadium
bersangkutan.
awal, yaitu dalam tiga sampai enam bulan), paresis pasca
— Electro-acupuncture According to Voll (EAV): suatu alat
stroke, neuropati perifer, sekuele poliomielitis (stadium
untuk mengetahui kadaan patologis organ-organ dalam
awal, yaitu dalam enam bulan), penyakit Meniere, disfungsi
tubuh dengan pengukuran pada titik-titik tertentu dan
kandung kemih neurogenik, enuresis nokturnal, neuralgia
dapat pula digunakan untuk terapi.
interkostal, sindroma servikobrakial,frozen shoulder, tennis
— Fotografi Kirlian Kirlian : teknik fotografi yang mem-
elbow, skiatika, nyeri pinggang bawah,osteoartritis.
perlihatkan adanya emisi panas dari titik akupunktur/
meridian.
PENUTUP Sebagai suatu cara pengobatan yang sederhana, murah dan
Akupunktur yang dikenal sejak beberapa ribu tahun yang efektif, akupunktur diharapkan dapat memberikan sumba-
lalu ternyata merupakan salah satu cara pengobatan yang ngannya untuk peningkatan kesehatan masyarakat khususnya
terbukti efektif sampai sekarang. Berbagai penemuan dan pe- di negara-negara yang sedang berkembang. Dinyatakan dalam
nelitian yang berhubungan dengan akupunktur telah dikem- majalah WHO 1979, titik tolak masalahnya kini bukanlah:
bangkan. Pada sat ini terdapat berbagai teknik baru dan alat- "Does acupuncture work?", tetapi ' How can acupuncture
alat listrik yang membantu dalam diagnosis dan terapi, antara best applied to serve humanity?"

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 5


Sejarah Perkembangan Unit
Akupunktur Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo
Dr. Haryanto Budi
Unit Akupunktur RS. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Akupunktur merupakan salah satu cabang Ilmu Kedokteran perdalam Ilmu Akupunktur selama setahun lebih pada Ludwig
Timur yang telah lama dikenal di Indonesia, bersama dengan Boltzmann Acupuncture Institute, Vienna. Beliau menyusun
datangnya perantau Cina ke Indonesia. Namun suatu lembaga buku sederhana yang memberi petunjuk tentang titik-titik
pengobatan akupunktur resmi di Indonesia baru muncul pada akupunktur, yang merupakan buku akupunktur pertama
tahun 1963. Pada tahun itu oleh Menteri Kesehatan R.I. di- dalam bahasa Indonesia.
bentuk team riset Ilmu Pengobatan Timur, dengan tujuan me- Pada tahun 1970, untuk pertama kalinya Bagian Akupunk-
neliti dan mengembangkan pengobatan Timur, antara lain tur RSCM memberikan keterangan keahlian dalam bidang
tentang penggunaan jamu dan akupunktur sebagai sarana pe- Ilmu Akupunktur kepada beberapa dokter yang sudah cukup
ningkatan kesehatan masyarakat. Ditetapkan Rumah Sakit lama belajar dan bekerja di Bagian Akupunktur RSCM, antara
Umum Pusat di Jakarta sebagai pilot proyek dalam bidang lain kepada Dr. Tse Ching San, Dr. Erastus Wangsa Saputra,
akupunktur. Dr. Stefanus Wiran dan Dr. Haryanto Budi yang sampai saat
Beberapa dokter dari berbagai bidang keahlian di lingkung- ini semua masih bertugas membina Unit Akupunktur RSCM;
an FKUI/RSCM mengikuti pendidikan Ilmu Akupunktur di juga kepada Dr. Kiswojo yang kemudian pindah tugas ke tern-
RSCM. Untuk pertama-kalinya pendidikan tersebut diberikan pat lain.
oleh team dokter dari Republik Rakyat Cina, di bawah pim- Menjelang akhir masa jabatan Dr. Juliar Sihlman, yaitu pada
pinan Dr. Huang Sien Ming yang datang ke Indonesia atas tahun 1971, pimpinan Bagian Akupunktur RSCM dipercaya-
undangan Pemerintah R.I. Dalam pengamatan klinik telah di- kan kepada Dr. Tse Ching San. Menyadari akan minat pende-
lihat manfaat pengobatan akupunktur dan ternyata sambutan rita untuk berobat akupunktur yang meningkat serta timbul-
masyarakat cukup besar. Klinik Akupunktur RSCM ini ke- nya minat para dokter untuk mempelajari Ilmu Akupunktur,
mudian berkembang menjadi Sub-bagian Akupunktur dari Bagian Akupunktur menyiapkan diri dengan menyusun kuri-
bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM. Kepala Sub-bagian kulum pendidikan dokter ahli akupunktur, serta melengkapi-
ini adalah Prof. Dr. Oei Eng Tie. Poliklinik pada saat itu ber- nya dengan buku-buku ilmiah tentang Ilmu Akupunktur.
tempat di barak 2 RSCM dengan 3 tempat tidur untuk pen- Pada tahun 1972, Ilmu Akupunktur menarik perhatian ilmu
derita rawat jalan. Kedokteran Barat setelah kunjungan Presiden Amerika Serikat
Pada tahun 1966, Direktur RSCM memberi kesempatan ke RRC. Pada tahun itu pula Bagian Akupunktur RSCM untuk
bagi calon dokter lulusan FKUI untuk melamar menjadi pertama kalinya mendapat kepercayaan dari Departemen Ke-
asisten ahli Akupunktur, di samping kesempatan untuk me- sehatan Republik Indonesia, yang mengirimkan 3 orang dokter
lamar sebagai asisten ahli Pulmonologi dan Kardiologi. Pada untuk dididik menjadi dokter ahli dalam bidang Ilmu Aku-
tahun 1967, Sub-bagian Akupunktur FKUI/RSCM berkem- punktur. Sejak itu hampir setiap tahun Bagian Akupunktur
bang menjadi Bagian Akupunktur RSCM dengan bertempat RSCM menerima tugas dari Departemen Kesehatan RI untuk
di sudut gedung Eykman di sayap kanan kompleks RSCM. mendidik 3 — 4 orang dokter menjadi dokter ahli akupunktur.
Poliklinik Akupunktur saat itu memiliki 9 tempat tidur untuk Pada tahun 1973, Bagian Akupunktur RSCM dengan ban-
penderita rawat jalan dan dikelola oleh 5 orang dokter. tuan Departemen Sosial menerbitkan buku tentang llmu Aku-
Sejak tahun 1969, pimpinan Bagian Akupunktur RSCM punktur yang pert ama di Indonesia. Juga dibuat peta akupunk-
dipercayakan kepada Dr. Juliar Sihlman, setelah beliau mem- tur dalam tulisan latin dan disusun status poliklinik khusus

6 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


pengobatan akupunktur. Pada tahun 1974 dan 1982 telah di- ilmiah kedokteran. Sebagai sarana penunjang, pada saat ini
lakukan revisi kurikulum pendidikan dokter ahli akupunktur, tersedia lebih dari 200 judul buku ilmiah Ilmu Akupunktur
dan dengan kurikulum ini masa pendidikan adalah 3 tahun. dalam bahasa lnggris , Jerman, Petancis dan Indonesia, serta
Pada tahun 1976, Bagian Akupunktur RSCM pindah ke 80 jilid majalah akupunktur terbitan luar negeri. Pada tahun
gedung poliklinik baru di lantai III sayap kanan dengan 11 1978 pendidikan keahlian dalam bidang akupunktur telah
tempat tidur untuk penderita rawat jalan. diakui oleh Majelis Dokter Ahli Ikatan Dokter Indonesia
Pada saat ini Unit Akupunktur RSCM terus melengkapi (MDA IDI).
diri dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baik
dari Timur maupun dari Barat dalam bidang Ilmu Akupunktur. Perkembangan Unit Akupunktur RSCM sampai saat ini
Sarana pelayanan masyarakat telah dilengkapi dengan alat- dimungkinkan dengan adanya bantuan, bimbingan serta pem-
alat mutakhir berupa berbagai jenis jarum akupunktur, ber- binaan dari Departemen Kesehatan, Direksi RSCM, FKUI,
bagai stimulator listrik, Biolaser, Ultrasound, alat Voll dan MDA IDI, serta kerja sama dengan sejawat dari disiplin ilmu
lain-lain. Sarana pelayanan telah pula melayani konsultasi kedokteran lainnya. Namun, sejauh ini dirasakan bahwa Ilmu
sejawat dari disiplin keahlian lain di lingkungan FKUI/RSCM Akupunktur Kedokteran masih belum banyak dikenal oleh
maupun dari luar RSCM. Berbagai kegiatan ilmiah dilakukan, kalangan dokter pada umumnya. Mengingat Akupunktur
baik berupa penelitian di dalam unit sendiri, penelitian ber- merupakan salah satu cara pengobatan yang berdaya-guna
sama dengan sejawat disiplin ilmu kedokteran yang lain, dan berhasil-guna, kiranya perlu lebih ditingkatkan untuk me-
melalui keikutsertaan dalam seminar/simposium, ceramah, nunjang usaha kesehatan masyarakat sesuai dengan Sistem
penataran, serta melalui penulisan dalam majalah-majalah Kesehatan Nasional.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 7


Beberapa Alat Elektronik Yang
Dipakai dalam Akupunktur
Dr. Shinta S
Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo,
Jakarta

PENDAHULUAN
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, bagian ini mempunyai
lstilah akupunktur berasal dari kata acus dan punctura prinsip yang sama dengan Ohmmeter atau Ampermeter, se-
yang berarti jarum dan tusuk l ' 2 , jadi pada dasarnya alat yang hingga dapat menentukan letak titik akupunktur secara tepat,
dipakai terutama adalah jarum. Jarum dipakai untuk perang- sekaligus mengukur besar tahanan listrik dan kekuatan arus
sangan titik-titik akupunktur. Selain itu, pada masa sekarang listriknya4,6 .
ini perangsangan dapat pula diberikan secara efektif dengan Prinsip kerja Ohmmeter :
berbagai alat seperti Ultrasound (Sonopunktur), Laser, atau Telah diketahui bahwa tahanan arus listrik suatu benda baru
dengan arus listrik (elektroakupunktur). dapat diukur bila dialirkan arus listrik ke benda tersebut.
Perkembangan alat-alat elektronik dalam akupunktur di- Pada Ohmmeter prinsipnya adalah benda dialiri listrik dan
mulai sejak tahun 1816 di Perancis oleh Louis Berlioz. Pada diukur tahanan listriknya (Gambar 1). Sedangkan pada Amper-
tahun 1825, di Perancis elektroakupunktur dipakai untuk meter, yang mengukur besar kuat arus, tidak diperlukan
pengobatan gout, rematik dan lain-lain. L.H. Cohen (1875) sumber arus listrik karena sumbernya adalah benda yang di-
mulai memakai elektroakupunktur untuk anestesi operasi ukur tersebut.
tumor kelenjar di Amerika. Nakatani (1950) menemukan alat
Neurometer yang digunakan untuk mencari lokasi titik
akupunktur dan untuk terapi. Pada tahun 1953 Reinholdt
Voll mengembangkan alat yang disebut EAV (Electroacu-
puncture According to Voll) yang berguna untuk diagnosis
dan terapi 3,4,5

ELEKTROAKUPUNKTUR
Definisi : Penggunaan arus listrik untuk menstimulasi jarum
akupunktur4,6
Gambar 1. Ohmmeter
• STIMULATOR LISTRIK ("ELECTRICAL ACUPUNCTURE APPA-
RATUS") Prinsip pengukuraan titik akupunktur :
Pada dasarnya alat ini terdiri atas dua bagian, yaitu : Titik akupunktur mempunyai tahanan listrik kulit yang
Acupoint Detector (untuk mencari lokasi titik akupunktur) lebih rendah dibanding jaringan sekitarnya 3 ' 6 ' 8 . Jadi bila titik
dan Stimulator (untuk perangsangan). akupunktur dialiri listrik, akan terjadi penyimpangan pada
skala Ohmmeter yang lebih kecil bila dibandingkan dengan
Acupoint Detector
penyimpangan yang ditimbulkan oleh jaringan yang bukan
Oleh Volt, Niboyet dan Nogier telah didapatkan bahwa titik akupunktur. Perlu dikemukakan, untuk menentukan
titik akupunktur mempunyai tahanan listrik yang lebih rendah tahanan listrik suatu benda diperlukan kuat arus listrik ter-
daripada tempat lainnya di kulit. Nakatani menyatakan, tentu. Di sini untuk membedakan titik akupunktur dengan
titik akupunktur merupakan tempat terbaik untuk meng- jaringan sekitarnya diperlukan kuat arus tertentu yang mampu
hantarkan arus listrik oleh karena mempunyai sifat konduksi menembus tahanan listrik keduanya, akan tetapi tidak terlalu
yang baik7,8 . besar. Menurut Nakatani, kuat arus listrik yang dialirkan untuk

8 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


mencari titik akupunktur tidak boleh lebih dari 200 U Amper, suatu lempengan elektroda yang berbeda-beda diameternya
karena bila lebih besar akan merusak jaringan 9 . tergantung kebutuhan.

Stimulator Indikasi Elektroakupunktur 4


1) Untuk menghasilkan analgesia untuk operasi
Bagian ini digunakan untuk perangsangan titik akupunktur
2) Pengobatan kelumpuhan
dan dapat diatur kekuatan, frekuensi serta lama perangsangan-
nya. Arus listrik yang digunakan dapat arus searah (D.C.) 3) Pengobatan kerusakan saraf karena berbagai sebab
4) Pengobatan pada keadaan-keadaan lain seperti ketergan-
atau arus bolak-balik (A.C.). Arus searah dapat dibedakan
tungan obat dan sebagainya.
menjadi arus searah tetap (Smooth D.C.) atau arus searah
pulsasi (Pulsating D.C.). Arus bolak-balik merupakan arus Kontra Indikasi Elektroakupunktur 4, 6
yang berpulsasi dan memiliki gelombang positif dan negatif 4 ' 6 . 1) Terutama penderita gangguan impuls jantung karena di sini
Pada arus searah pulsasi dan arus bolak-balik dikenal ada- kepekaan jantung terhadap rangsang meninggi, sehingga ke-
nya pembagian jenis gelombang listrik seperti gelombang siku mungkinan timbulnya fibrilasi jantung akan meninggi bila
(square wave), gelombang segi (Spike wave), gelombang diberikan rangsang listrik.
sinusoid dan lain-lain. Dalam pengobatan akupunktur dianjur- 2) Kehamilan trimester pertama, kusus pada titik-titik ter-
kan untuk memakai gelombang siku dan gelombang segi. tentu oleh karena dapat mengakibatkan abortus.
Gelombang sinusoid kurang dianjurkan karena dapat menim-
bulkan panas di jaringan sehingga membakar daerah her- • NEUROMETER ("RYODORAKU NAKATANI")
sangkutan 8 . Ryodoraku merupakan fenomena patologis. Menurut

Gambar 2. Elektrostimlator type DZ--22

Secara garis besar dapat dikatakan, arus searah tetap (D.C.) Nakatani mekanismenya dapat diterangkan dengan simpatiko-
hanya dirasakan pasien pada waktu arus masuk dan keluar viserokutaneo refleks. Dengan alat ini keadaan abnormal
tubuh saja. Selama perangsangan pasien tidak akan merasa pada tiap meridian (=ryodoraku) dapat diketahui secara
apa-apa. Hal ini disebabkan karena sebagian energi arus diubah obyektif dengan pengukuran hantaran listrik pada titik-titik
menjadi panas 6 ' 8 ' 9 . Arus bolak-balik dan arus searah pulsasi di kulit.
ternyata memberikan rangsangan yang cukup dalam tubuh Bila diberikan stimulasi yang cukup (biasanya dipakai arus
manusia sehingga jenis arus ini sering dipakai untuk dalam sebesar 200mAmp dan tegangan sebesar 21 Volt) pada titik-
elektroakupunktur. Dalam penggunaannya dikenal bentuk titik ukur (REPP = Reactive electro -permeable point), ter-
rangsang kontinyu, rangsang dense disperse dan rangsang dapat impuls aferen melalui saraf simpatis dan terjadilah re-
diskontinyu. gulasi saraf otonom dari visera. Dengan demikian terjadilah
Frekuensi yang digunakan berkisar antara beberapa Herts penyembuhan.
(Hz) sampai dengan 10 Khz, disesuaikan dengan maksud pe- Dalam teori Ryodoraku, Ryodoraku abnormal bila terdapat
rangsangan. Cara merangsang titik akupunktur dapat dilaku- peninggian/penurunan hantaran listrik dibandingkan nilai rata-
kan melalui elektroda atau dengan melalui jarum. Bila melalui rata dari ke-24 Ryodoraku. Pada keadaan normal nilai dari
jarum, harus diperhatikan mana jarum yang dihubungkan hantaran listrik kanan dan kiri kurang lebih sama. Adanya
dengan elektroda positif dan mana yang dengan elektroda perbedaan yang bermakna menandakan adanya keadaan ab-
negatif. Bila tidak digunakan jarum, biasanya digunakan normal yaitu adanya keadaan sakit sesuai dengan teori Yin

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 9


Gambar 3. Neurometer
Dikatakan baterai abnormal bila muatannya berlebihan
Yang. Bila suatu titik lemah (hantaran menurun) maka dapat atau kurang. Pada titik akupunktur hal ini dapat juga terjadi,
diperkuat dan demikian sebaliknya sehingga terjadi kese- hanya ada hal yang menghalangi yaitu tahanan kulit. Menurut
i mbangan kembali antara kiri dan kanan. Dengan demikian
Becker, dengan meminjam istilah potensial, titik akupunktur
alat ini dapat dipergunakan untuk diagnosis dan terapi. merupakan titik di mana muatan listriknya lebih negatif di-
• ELECTROACUPUNCTURE ACCORDING TO VOLL (EAV) banding kulit dan keadaan sekitarnya dalam tubuh. Berdasar-
Alat ini mungkin merupakan perkembangan yang terbaru kan hal ini alat pengukur dari Dermatron dihubungkan dengan
dalam akupunktur. Di antara semua alat-alat akupunktur, EAV kutub positif dari alat dan aliran listrik untuk pengukuran ber-
merupakan alat yang mempunyai ketepatan tertinggi 3,4,10 lawanan polaritasnya dengan titik akupunktur. Kekuatan arus
Pengukuran dasarnya adalah parameter listrik pada titik (Watt = Amp X Volt) diatur sedemikian rupa sehingga titik
akupunktur yang dikaitkan dengan diagnosis dan terapi. Alat akupunktur yang normal dapat menahan arus ini dan mem-
ini merupakan sistem diagnostik dan terapi yang kompleks. pertahankan voltase yang berlawanan (negatif) terhadap arus
Alat ini dikembangkan oleh Reinholdt Voll, dan dasar-dasar
pemikiran metode ini dibuat pada tahun 1953. Pada tahun kapasitor berhubungan secara paralel
1955 dengan kerjasamanya dengan Dr. Fritz Werner (seorang resistor berhubungan secara seri
insinyur), dibuat alat yang disebut Diatherapuncture. Alat ini
merupakan tabung hampa udara yang mempergunakan arus
searah (D.C.) yang kecil ± 1 Volt pada titik akupunktur yang
diukur. Pada dasarnya kerja alat ini sama dengan potensio-
meter dan dapat juga memberikan arus searah yang khas
pada titik akupunktur.
Kemudian dibuat alat yang lebih kompak oleh Pitterling
Electronic di Munich yang disebut sebagai Dermatron. Alat
ini terdiri atas dua bagian, bagian yang pertama merupakan Gambar 4. Diagram
bagian untuk diagnosis dan bagian yang kedua untuk peng-
obatan4,5,10 yang diberikan (positif). Hal ini penting diperhatikan karena
Prinsip dasar bila arus terlalu rendah, titik yang patologis pun menunjukkan
angka yang stabil. Sebaliknya bila arus terlalu tinggi, semua
1) Titik-titik tertentu pada meridian tertentu mewakili organ-
titik akupunktur akan menunjukkan angka yang patologis,
organ tertentu yang sesuai dengan meridian tersebut. sehingga terjadi Indicator Drop.
2) Titik akupunktur sedapat mungkin diukur secara langsung,
Pada titik akupunktur yang normal akan didapatkan
dengan arus searah 8—10 U Amper dan tegangan ± 1 Volt; deviasi indikator 50 yang kurang lebih sama dengan energi
kemampuan titik tersebut menahan arus inilah yang diukur. titik akupunktur (± 0,87 Volt). Hal ini didapatkan bila ada
Prinsip umum tahanan antara alat pengukur dan elektrode tanah (arde)
Tubuh manusia pada umumnya berlaku seperti resistor (alat ± 95 K Ohm. Pada percobaan-percobaan selanjutnya, disimpul-
tahanan listrik) yang dihubungkan secara paralel pada sebuah kan bahwa daerah anatomis yang diwakili oleh titik akupunk-
kapasitor (sumber tenaga yaitu organ dalam tubuh). Di sin tur dihubungkan oleh meridian ke titik akupunktur yang
yang bertindak sebagai tahanan adalah kulit manusia. Ka- diukur dan meridian di sini bertindak sebagai kabel yang
pasitor merupakan alat listrik untuk menyimpan muatan dan mengandung listrik4,5,10
mempunyai banyak jalan, sehingga kerjanya seperti baterai. Penggunaan
Titik akupunktur dapat dianggap diwakili oleh kapasitor pada
1) Diagnosis
diagram dan bila titik akupunktur dialiri listrik, keadaan ini
Dibuat berdasarkan :
sangat mirip dengan baterai (Gambar 4).

10 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Gambar 5. EAV - Dermatron

a. Jarak dan ketetapan pembacaan Penggunaannya harus memakai media, sebab ultrasound
b. Kecepatan dan arah dari Indicator Drop tidak dapat menembus udara/hampa udara tetapi dapat me-
Menurut Voll tiap faktor ini berhubungan dengan keadaan lalui benda padat/cair. Dosis yang dipakai sebaiknya dosis
patologis yang spesifik. Selanjutnya Voll mengklasifikasikan rendah. Lebih baik memakai dosis rendah dengan waktu terapi
faktor-faktor ini ke dalam sub unit, yang masing-masing ber- yang lebih lama daripada sebaliknya.
hubungan pada gejala tertentu, yaitu : Stimulator
nilai antara 100 — 90 : terdapat peradangan total Menghasilkan aliran kontraktil yang tidak berpolarisasi
50 : keadaan normal untuk menstimulasi otot-otot dengan persarafan normal.
28 — 20 : terdapat degenerasi yang kuat
Pulsa yang dipakai adalah pulsa bifasik dengan lama U detik
Bila angka mula-mula 80 kemudian drop sampai dengan frekuensi 1—100 Hz.
30 : kemungkinan ada keganasan 3 '4 .
2) Terapi Cara Pemakaian
Frekuensi rendah 0,8—10 Hz selama ± 1 menit dapat diguna- Soundhead diletakkan pada daerah yang dituju, secara
kan untuk men-charge titik akupunktur, misalnya dengan stationer atau bergerak. Bila dilakukan secara bergerak, sound-
a. Gelombang alternating (Alternating relaxation impulse + head digerakkan perlahan membentuk lingkaran - lingkaran
diikuti —) kecil setiap dua detik. Untuk daerah yang luas, soundhead
b. Negative saw tooth (spike —) digerakkan sepanjang daerah yang diobati, dan pengulangan
c. Juga dapat digunakan untuk discharging. Di sini biasanya gerakan dilakukan setiap 60 detik. Lama tiap terapi berkisar
dipakai gelombang spike + (Positive saw tooth) 4 antara 6 - 10 menit disesuaikan dengan keadaan pasien. Untuk
tiap titik dilakukan pengobatan selama 15 detik sampai 60
ALAT ULTRASOUND (MINISOUND LINDQUIST) detik. Dosis dihitung berdasarkan Watt dan waktu. Pada waktu
terapi pasien tidak boleh merasa sakit, bila terdapat perasaan
Alat ini terdiri atas :
sakit/tidak enak berarti intensitas yang diberikan terlalu tinggi.
- Sumber ultrasound
Pada keadaan akut diperlukan ± 5 kali terapi dengan
- Stimulator
frekuensi 1—2 X/hari. Sedangkan pada keadaan kronis diperlu-
- Soundhead yang dapat diganti ukurannya sesuai dengan
kan 10—15 kali terapi dengan frekuensi 1—2 hari sekali, di-
daerah yang diobati
lanjutkan dengan 2—3 minggu kemudian bila terapi berhasil.
Prinsip sumber "ultrasound"
Indikasi
Pengobatan dengan ultrasound berdasarkan sifat khas dari
Terutama untuk nyeri dan pegal yang berhubungan dengan :
energi yang penetratif. Energi ini merupakan energi mekanis
1) Bursitis non spesifik, periartritis, fibrositis, tenosinovitis,
yang terdiri atas suara frekuensi tinggi yang tidak dapat di-
miofasitis dan miositis.
deteksi dengan telinga (frekuensi 1 juta Siklus/detik). Dalam
2) Rematoid artritis dan osteoartritis.
alat ini energi suara ini dibuat sebagai pulsa intermittent 60 X/
3) Neuritis jenis non paralitik seperti brakial neuralgia, skiatika
detik dengan masa istirahat dan pulsasi yang kira-kira sama.
dan nyeri pasca amputasi.
Hal ini berdasarkan bahwa pengobatan dengan pulsa inter-
mittent dapat dilakukan lebih lama tanpa mengganggu pasien Kontra Indikasi
meskipun timbul panas. 1) Proses infeksi akut

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 11


11,12
2) Lesi ganas Sifat Sinar Laser
3) Sirkulasi yang kurang baik 1) Monokromatis : suatu sinar dengan panjang gelombang
tunggal sehingga memberi warna murni dan hal ini tidak di-
dapatkan pada sumber sinar lain.
2) Koheren : terdapat hubungan fase gelombang yang tetap
antara bagian-bagiannya sehingga sangat tahan terhadap
gangguan.
3) Paralel : titik sumber sinar kecil dan sinarnya sangat paralel.
11
Jenis Sinar Laser
Berdasarkan jenis zat antara yang digunakan, terbagi atas :
1) Laser padat : Laser mirah dan Laser Nd : mempunyai sifat
yang kompak dan efisiensi yang tinggi.
2) Laser cair : sebagian besar menggunakan cairan berwarna.
3) Laser gas : Laser HeNe, Laser Argon, Laser Krypton.
Efek terhadap manusia
Bila radiasi Laser menyentuh permukaan kulit, terjadilah
fenomena fisika yang umum, antara lain : pemantulan, penye-
rapan, dan pemancaran. Pada manusia, 99% dari radiasi Laser
ini diabsorbsi kulit. Diketahui bahwa Laser HeNe menembus
jaringan secara langsung sedalam 0,8 mm dan tak langsung
8—10 mm. Sebagian besar radiasi Laser setelah diabsorbsi di-
ubah menjadi getaran panas. Efek radiasi ini terhadap jaringan
dapat dibagi dalam beberapa tingkat :
1) Tingkat I dan II : bersifat reversibel, terdiri atas pemanasan
lokal dan dehidrasi jaringan.
Gambar 6. Minisound 2) Tingkat berikutnya : bersifat irreversibel yaitu berupa peng-
gumpalan protein, termolisis dan penguapan.
ALAT LASER Pemakaian Laser HeNe 1 mW untuk terapi selama 15—20 detik
Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by hanya akan menyebabkan pemanasan saja.
Stimulated Radiation (penguatan sinar oleh emisi radiasi yang 3) Penghambatan atau perangsangan lokal maupun sistemis.
distimulasi). 11 Sinar ini pada masa sekarang sudah digunakan Hal ini berhubungan dengan hukum biologi Arndt — Schulz,
dalam berbagai bidang klinik seperti oftalmologi, dermatologi, yaitu :
otorinolaringologi, bedah, obstetri, neurologi, psikiatri, interna — perangsangan lemah akan memacu aktifitas fisiologi
dan terapi akupunktur. Penggunaan dalam terapi akupunktur — perangsangan sedang membawa efek yang menguntungkan
dengan output 11,12
rendah telah diperdalam di Eropa sejak 15 ta- — perangsangan kuat akan menghambat aktifitas fisiologis
hun terakhir ini — perangsangan kuat akan menghentikan aktifitas tersebut.

Gambar 7. Marah Biolaser

12 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Penggunaan Laser dalam akupunktur terutama untuk mengu- Jakarta: PT Gramedia 1978, hal 1.
3. Kao FF and Kao JJ. Recent Advances in Acupuncture Research.
rangi nyeri, karena dapat mengurangi spasme. Hal ini mungkin New York: Institute for Advanced Research in Asian Science and
berhubungan dengan11: Medicine, 1979;p 63-5.
a. Depolarisasi dan repolarisasi serabut-serabut otot yang ber- 4. Kenyon JN. Modern Techniques of Acupuncture, A Practical
kontraksi abnormal. Scientific Guide to Electro Acupuncture. vol 1, 1st ed. New York:
b. Berkurangnya spasme otot arteriole pada daerah yang di- Thornsons Publishers Inc, 1983; pp 17—61.
5. Leonhardt H and Schuldt H. An Introduction to Electro Acupunc-
radiasi sehingga terjadi vasodilatasi. ture According to Voll. Mediainisch Literarische Verlagsgesell-
c. Perangsangan elektron pada membrana mitokondria se- schaft mbH—Helzen, 1976; pp 8—15.
hingga mempengaruhi proses metabolisme dan transportasi. 6. Lee JF and Cheung CS. Current Acupuncture Therapy 1st ed.
Menurut penelitian, umumnya penderita sudah merasakan Hongkong: Medical Interflow Publishing House, 1978; pp 41-56.
7. OConnor J and Bensku D. Acupuncture, A Comprehensive Text.
adanya perbaikan pada 3x pengobatan yang pertama. Peng- Chicago: Eastland Press, 1981; pp 431—3.
obatan dengan Laser maksimal sebanyak 8—10 kali. Pada 2% 8. Tanny M. Electrical Stimulation Acupuncture Therapy. Am J
penderita ditemui rasa pusing dan mual sesudah pengobatan. Acupunct. 1977; 4: 5-12.
Bila keadaan menetap selama 5—10 menit, pengobatan harus 9. Makatani Y and Yamashita K. Ryodoraku Acupuncture 1st ed.
Tokyo—Osaka: Ryodoraku Research Institute, 1977.
dihentikan.
10. Wernwe FM. Electro Acupuncture Primer on Electro Acupuncture
According to Voll. 1st ed. English. Medizinisch Literarische
Verlagsgesellschaft mbH. Ueizen, 1979.
KEPUSTAKAAN 11. Caspers KH. Stimulation Therapy with Laser Beam. Translated
from Physikalische Medizin and Rehabilitation. 1977; 18: 426-
1. Beijing College of Traditional Chinese Medicine etc. Essentials of 45.
Chinese Acupuncture. 1st ed. Beijing: Foreign Language Press, 12. Kleinkort JA and Foley RA. Laser Acupuncture: Its Use in Phy-
1980;p5. sical Therapy. Am J Acupunc, 1984; 12: 51-6.
2. Kusuma A dan Kiswoyo. Teori dan Praktek Ilmu Akupunktur. 13. Minisound Instruction Manual, Lindquist Minisound.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 13


Pengobatan Vitiligo dengan
Akupunktur
Dr. Firdaus Slamat *)
Unit Akupunktur RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

ABSTRAK 2. Menurut Koga 3 :


Telah dilakukan pengobatan akupunktur pada 20 kasus a. Tipe A yang penyebarannya non dermatomal dan ada
vitiligo dari berbagai jenis lesi, umur dan lama menderita sakit. kemungkinan penyembuhan dengan pengobatan korti-
Akupunktur dilakukan dengan jarum yang diberi rangsang kosteroid.
listrik dengan jenis gelombang bifasik siku, frekuensi 2 Hertz, b. Tipe B yang penyebarannya dermatomal dengan ke-
selama 20 menit. Penilaian hasil dilakukan setelah penusukan mungkinan faktor simpatis memegang peranan penting.
ke 6, 12, 18 dan 24, terhadap perubahan warna, timbulnya Tipe ini memberi respon terhadap inhibitor monoamin
pulau-pulau repigmentasi dan pengecilan tepi bercak. Hasil oksidase.
yang didapat adalah perbaikan 90% dan gagal 10%. 3. Menurut lokalisasi :
a. Lokalisata
PENDAHULUAN
b. Generalisata
Vitiligo merupakan kelainan kulit yang sudah dikenal sejak Dunia kedokteran Barat telah berusaha mencari pengobatan
1500 tahun sebelum masehi l . Mosher dan kawan-kawan me- yang tepat untuk menyembuhkan penyakit ini, namun hasil-
ngatakan, vitiligo merupakan penyakit kulit yang tergolong nya sampai saat ini belum memuaskan. Obat yang biasa di-
pada kelompok hipomelanosis, dan sering merupakan penya- berikan adalah derivat metoksi psoralen.
kit keturunan yang bersifat Autosomal Dominant, yang di- Salah satu penelitian tentang efek akupunktur terhadap
tandai dengan adanya bercak putih berbatas tegas yang meluas vitiligo dilakukan pada tahun 1980 oleh Premaratne dengan
secara sentrifugal 2 . hasil yang memuaskan 6 . Dikemukakan bahwa dengan aku-
Hipotesis terjadinya vitiligo adalah 3-5 punktur akan terjadi pelepasan beberapa zat, antara lain sero-
1) Hipotesis autodestruktif, yang mengatakan bahwa bahan tonin, histamin, Bradykinin Slow Reacting Substances (SRS)
atau hasil sampingan pada waktu pembentukan melanin dapat dan mungkin zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini
merusak atau menyebabkan sel melanosit tidak dapat ber- merangsang pelepasan faktor kortikotropin (Corticotropin
fungsi. Releasing Factor = CRF) dan mungkin lain-lain Hypophysis
2) Hipotesis imun, menduga telah terjadi kehilangan peng- Releasing Factor. CRF dan zat-zat lain itu dialirkan melalui
awasan terhadap sistem imun, sehingga mengakibatkan ke- pembuluh darah balik ke adenohipofisis . CRF ini selanjutnya
rusakan sel melanosit, disfungsi melanosit atau kedua proses akan merangsang dibentuknya ACTH dan kortikosteroid lain-
tersebut terjadi bersama-sama. nya7,8 .
3) Hipotesis neural, diduga terdapat suatu mediator saraf yang Hipotesis yang mengatakan bahwa akupunktur dapat me-
dapat merusak melanosit atau menghambat produksi melanin. rangsang pelepasan kortikosteroid ini sesuai untuk menanggu-
langi salah satu jenis vitiligo yang memberi respon terhadap
KLASIFIKASI VITILIGO
kortikosteroid, seperti diajukan oleh Koga. Penelitian lain
1. Menurut etiopatologi dan pemeriksaan imunologis 2 : melaporkan bahwa pada keadaan sistem imunologis yang
a. Autoimun atau vitiligo progresif terganggu, penusukan akupunktur dapat mempengaruhi su-
b. Segmental (dermatomal) sunan sel limfosit B dan T dari susunan yang tidak seimbang
c. Kemikal (kontak) menjadi seimbang 9-11 Mengingat salah satu hipotesis vitiligo
berhubungan dengan gangguan sistem imunologik, kiranya
*) Penulis saat ini bertugas di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta.
dapat dijelaskan efek pengobatan vitiligo dengan akupunktur.

14 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


BAHAN DAN CARA HASIL
Penelitian terhadap penderita vitiligo ini dilakukan di Tabel I. Distribusi Umur dan Jenis Kelamin
Unit Akupunktur RSCM Jakarta. Masa penelitian adalah 2
Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
tahun terhitung sejak Januari 1982.
Pada awal penelitian jumlah penderita 40 orang. Yang di- 10th - 19th 1 4 5
masukkan dalam penelitian adalah 20 orang, sisanya tidak 20 th - 39 th 3 3 6
menyelesaikan seri terapi yang telah ditentukan, atau tidak 40th - 49th 1 3 4
menjalani pengobatan secara teratur. 50th - 59th - 3 3
60 th - 69 th - 2 2
Penderita dikirim dari Bagian Kulit FKUI/RSCM dengan
diagnosis vitiligo. Penderita sudah atau belum pernah diobati Jumlah 5 15 20
dengan tipe vitiligo generalisata atau lokalisata. Lamanya Penderita perempuan adalah 15 orang yang merupakan 75% dari se-
penyakit diderita bervariasi. luruh penderita.
Alat yang digunakan adalah :
— Jarum akupunktur dari baja tahan karat no. 32 dengan Tabel II. Lamanya Penyakit diderita Sebelum Pengobatan
panjang 1 inci. Lamanya sakit Jumlah
— Stimulator listrik tipe 71.1 buatan Cina.
Penderita dibaringkan dengan posisi terlentang, dan dilaku- 1 th 4
1 - 5 th 17
kan penusukan dengan jarum akupunktur pada titik-titik 5 - 10 th 7
akupunktur yang telah ditentukan. Jarum ditusukkan tegak 10 - 15 th 5
lurus, lalu dimanipulasi sampai penderita merasa te ci (sensasi 15 - th 7
penjaruman). Jarum kemudian dihubungkan dengan elektroda Jumlah 40
dari stimulator listrik selama 20 menit. Jenis gelombang
4 penderita yaitu 10% menderita sakit kurang dari 1 tahun sedangkan
listrik adalah bifasik siku, dengan frekuensi 2 Hertz dan inten-
selebihnya yaitu 36 penderita (90%) menderita sakit antara 1 tahun
sitas sekecil mungkin yang masih dapat dirasa oleh penderita. sampai lebih dari 15 tahun.
Titik-titik akupunktur yang dipergunakan sesuai dengan
penelitian Premaratne yaitu 6 : Tabel III. Hubungan Antara Jenis Vitiligo dengan Hasil
— He Ku (II.4)
Jenis Vitiligo Baik Perbaikan Gagal Jumlah
— Ci Ce (II.11)
— Sing Cien (XII.2) Lokalisata — 7 — 7
— San Yin Ciao (IV.6) Generalisata — 11 2 13
Sepasang elektroda dihubungkan dengan titik He Ku (II.4) dan Jumlah — 18 2 20
Ci Ce (II.11) pada sisi tubuh yang sama. Elektroda yang lain
Dari 7 penderita Vitiligo Lokalisata, semua mengalami perbaikan. Se-
dihubungkan dengan titik Sing Cien (XII.2) dan San Yin Ciao
dangkan dari 13 penderita Vitiligo Generalisata, 11 orang mengalami
(IV.6). Penusukan dilakukan sebanyak 2 seri. Masing-masing perbaikan.
seri pengobatan terdiri dari 12 kali kunjungan, dengan jadwal
3 kali seminggu. Setelah seri pengobatan pertama, penderita
diistirahatkan selama 2 minggu untuk kemudian dimulai
dengan seri kedua. Selama penelitian kepada penderita tidak
diberikan obat-obatan baik per oral, topikal maupun paren-
teral.

KRITERIA PENILAIAN HASIL


Penilaian dilakukan 4 kali, yaitu setelah penusukan ke 6,
12, 18 dan 24, dengan kriteria sebagai berikut :
— Baik : Bila tidak terdapat lagi bercak vitiligo.
— Perbaikan : Bila pada bercak-bercak vitiligo terjadi perubah-
an warna atau timbulnya pulau-pulau repigmentasi atau
terdapat pengecilan dari tepi bercak.
— Gagal : Bila tidak terdapat perubahan sama sekali atau
bercak-bercak bertambah dalam jumlah maupun luasnya.
Perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan rumus
Pearson Chart.

Untuk menilai kemaknaan dari pada perubahan-perubahan se-


telah penusukan yang ke 24.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 15


Tabel IV. Hubungan antara Jenis Vitiligo dengan Jenis Perbaikan yang 19 Pr L + _
Terjadi. 20 Pr G + – –
Perubahan Timbul Pengecilan Tepi
Jenis Vitiligo Jm1 5 15 7 13 18 11 3
warna pulau bercak

Lokalisata 7 5 2 Perubahan warna + : artinya ada perubahan warna.


Generalisata 11 6 1 Timbulnya pulau-pulau : + 1 artinya timbul pulau repigmentasi baru
sebanyak 1 buah, + 2 adalah 2 buah, dan + 3 adalah 3 buah.
Jumlah 18 11 3 Pengecilan tepi bercak : dihitung penambahan pigmentasi pada jarak
terpendek bercak vitiligo.
Tabel V. Hubungan Antara Jumlah Penusukan Dengan Hasil
DISKUSI
Jumlah penusukan
Hasil Dari penelitian didapat bahwa perbaikan yang terjadi baik
6x (%) 12x (%) 18x (%) 24x (%) pada vitiligo lokalisata maupun generalisata, bertambah se-
Baltic – – – – suai dengan meningkatnya jumlah penusukan yang dialami
Perbaikan 2 ( 10%) 14 ( 70%) 17 ( 85%) 18 ( 90%) penderita. Pada penelitian ini evaluasi dilakukan sampai pe-
Gagal 18 ( 90%) 6 ( 30%) 3 ( 15%) 2 ( 10%) nusukan ke-24 (2 seri terapi). Sehubungan dengan hal ini
masih perlu diteliti lebih lanjut apakah penambahan seri akan
Jumlah 20 (100%) 20 (100%) 20 (100%) 20 (100%) juga memperbaiki hasil pengobatan.
Pada penusukan ke 24 hasil lebih nyata, yaitu berupa perbaikan se- Meskipun dalam penelitian ini pengobatan akupunktur
banyak 90% dan kegagalan sebanyak 10%. belum dapat memberikan penyembuhan sempurna, namun
adanya perbaikan yang terlihat menunjukkan harapan kemung-
Tabel VI. Hubungan Antara Jenis Perbaikan Dibandingkan Jumlah
Penusukan kinan kesembuhan. Mengingat cara pengobatan konvensional
pun tidak dapat mengobati vitiligo dengan memuaskan, maka
Jumlah penusukan akupunktur dapat dipikirkan sebagai suatu cara pengobatan
Jenis Perbaikan alternatif
6x (%) 12x (%) 18x (%) 24x (%)
Perubahan warna KESIMPULAN
2 (10%) 14 (70%) 17 (85%) 18 (90%)
Timbul pulau-pulau – 3 (15%) 8 (40%) 11 (55%) Pengobatan akupunktur pada vitiligo sebanyak 24 kali
Pengecilan tepi bercak – 1 ( 5%) 3 (15%) memberi perbaikan berupa perubahan warna dan timbulnya
Pada penusukan ke 24 terlihat hasil perbaikan yang berupa perubahan pulau-pulau yang bermakna (P < 0,05), sedangkan perbaikan
warna, timbul pulau-pulau repigmentasi maupun pengecilan tepi bercak, yang berupa pengecilan tepi bercak tidak bermakna (P > 0,05).
lebih nyata.
Perubahan warna : 77 <M <1,03; P <0,05
Timbulnya pulau repigmentasi baru : 33 <M <77; P <0,05
Pengecilan tepi bercak: – 0,006 <M<0,306; P>0,05 KEPUSTAKAAN
Pada penelitian ini ternyata perubahan dalam wama dan timbulnya
pulau repigmentasi baru adalah bermakna (P <0,05), tidak bermakna 1. Fitzpatrick TB. Abnormalities of the melanin pigmentary system.
(P > 0, 005). In: Fitzpatrick, Dermatologi in General Medicine, New York :
Sedangkan perubahan yang berbentuk pengecilan tepi bercak, tidak M.C. Graw Hill Book Co, 1971; 1591 - 1637.
bermakna (P > 0,05). 2. Mosher DB, Fitzpatrick TB, Artone JP. Disorders of melanocyter;
in: Dermatology in general medicine , New York : Mc Graw Hill
Tabel VIII. Distribusi Jenis Kelamin, Jenis Vitiligo dan Perbaikan Book Company, 1979; pp. 568 - 620.
3. Koga M. Vitiligo a new classification and therapy. Br J Dermatol.
Jenis Jenis
Perbaikan 1977; 97 : 255 - 261.
kelamin vitiligo
4. Lerner A, Nordlus J. Vitiligo what is it? Is it important? JAMA,
No. 1978; 239: 1183.
Lk Pr L G Perubahan Timbulnya Pengecilan 5. Morohashi M, Hashimoto K, Newton DE, Ristoivo. Ultrastructural,
warna pulau tepi bercak studies of vitiligo, Vogt Koyanagi Syndrome and incontinentia
+ pigmenti achromias. Arch Dermatol. 1977; 113 : 765 - 766.
1 Pr G + 3
+ 6. Premaratne ADV. Acupuncture therapy in the treatment of leuko-
2 Pr G +2 –
3 Pr + – derma. Am J Acup. 1980; 8 : 251 - 231.
L 7. Kim SS. Acupuncture mode of action in migraine headache.
4 Pr G + +2 _
5 Lk + Am J Acup. 1975; 3 : 110 - 111.
L +3 +2mm 8. Platt HV. Acupuncture a new national defence mobilization and
6Lk L + +2 +6mm
7 Pr + +2 tissue regeneration and tissue regeneration theory. Am.J Acup.
L
8 Pr L + +3 1974;2:167-174.

9 Lk L + 9. Sablovic D, Michon C. Effect of acupuncture on human peripheral
+3 –
10 Pr G + – – T and B lymphocytes. Acupuncture and electro-therapeut. Res Int
11 Lk G + J. 1978; 3 : 97 - 107.
+1 +2mm
12 Pr G – – 10. Chao JZ, Wang ZH, Chao R. Experiment study of effects of
13 Pr G + +2 _ electro acupuncture on cell mediated immune respone of rabbits.
In: Advances in acupuncture and acupuncture anaesthesia. Beijing:
14 Lk G + – –
1979;512.
15 Pr G + +2 – 11. Ma ZY, Chong H, Jan ZX. Experimental observation of cellular
16 Pr G + – –
immunological function under the influence of acupuncture.
17 Pr G +
18 In: Advances in acupuncture and acupuncture anaesthesia, Beijing:
Pr G – – –
1979; 511.

16 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Pengaruh Akupunktur Terhadap
Nilai Gamaglobulin

Dr. Srikandi Dja'far Said *


Unit Akupunktur RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

ABSTRAK Tabel 1. Pola Dasar Molekul Imunoglobulin


Telah dilakukan penelitian pada 24 kasus mengenai penga-
ruh akupunktur terhadap nilai gamaglobulin. Akupunktur di-
lakukan dengan stimulasi listrik pada titik He Ku (II.4) dan Cu
San Li (III.36) dengan frekuensi 15 Hertz, tegangan 0,3 —
0,5 Volt selama 15 menit. Dari hasil penelitian, didapat bahwa
akupunktur meninggikan nilai gamaglobulin secara bermakna
(P < 0,05), yaitu 27.68% setelah 6 kali penjaruman dan
44.64% setelah 12 kali penjaruman.

PENDAHULUAN
Gamaglobulin adalah bagian dari sistem protein yang ter-
dapat di dalam Imunoglobulin dalam sistem imunitas tu-
buh1,2,3
Fungsi imunologik di dalam tubuh diperankan oleh kelom-
pok sel yang mempunyai kemampuan untuk :
1) mengenal antigen
2) memberi respon yang spesifik terhadap antigen Dan Ganong WF, hal 382 4
3) membentuk Immunological Memory yang mampu memberi
respon yang cepat, kuat dan tepat terhadap antigen berikut- Empat rantai polipeptida terdiri dari sepasang rantai H (heavy)
nya. dan sepasang rantai L (light). Rantai H untuk tiap-tiap kelas
Kelompok sel tersebut terdiri dari sel limfoid dan sel pem- berbeda dan menentukan karakteristik masing-masing kelas.
bantu, yang satu dengan lain bekerja sama. Rantai L sendiri dari komponen kappa (K) dan lamda (X),
Ada lima tipe imunoglobulin tubuh manusia yang dihasil- yang sama pada semua kelas imunoglobulin.
kan oleh sistem imun tubuh, yaitu Ig A, Ig D, Ig E, Ig G, dan
(Lihat Tabel II)
Ig M. Secara umum, imunoglobulin terbentuk dari variasi
empat rantai dasar polipeptida yang masing-masing mengan- Ig G sering disebut sebagai Gamaglobulin. Ig G merupakan
dung ikatan disulfida. I munoglobulin yang dominan di dalam tubuh, jumlahnya
80% dari total imunoglobulin. Kadar dalam serum adalah 0,6
g% — 1,6 g%, terutama diproduksi oleh jaringan limfoid di
* Penulis saat ini bertugas di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta timus, traktus gastro intestinal, traktus respiratorius dan

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 17


Tabel II. Sifat Fisik dan Biologi dari Jenis Imunoglobulin Manusia

Rata-rata Rata-
konsentrasi Berat rata Rantai Jumlah
Jenis S Fungsi biologis
dalam serum Molekul 20, w survival H subjenis
(mg/100 ml) T/2 (hari)

Ig G 1240 150,000 7 23 — ikatan komplemen γ 4


melalui plasenta
antibodi hetero-
cytotropic
Ig A 280 170,0007, 10, 6 — antibodi dan sekresi α 2
14 eksternal
Ig M 120 890,000 19 5 — ikatan komplemen л 2
aglutinasi yang
efisien
Ig D 3 150,000 7 2,8 — tak diketahui δ —
Ig E 0,03 196,000 8 1,5 — antibodi reagenik ε —
— antibodi homocyto-
tropic

dari Bellanti JA, hal. 102 1

traktus urinarius. Ig G dapat melalui plasenta dan mempunyai ratorium. Darah dikirim dan diperiksa di laboratorium Mikro-
kemampuan untuk mengikat komplemen. Ig G berperan dalam biologi FKUI. Kemudian dalam keadaan berbaring dilakukan
i munitas terhadap sebagian besar organisme yang dapat me- penusukan dengan jarum baja tahan karat pada titik He Ku
nimbulkan infeksi termasuk bakteri, virus, parasit dan fung- (1L4) dan Cu San Li (1II.36). Pada titik He Ku (II.4) dipakai
us1,2 jarum buatan Cina no. 32 dengan panjang 1 inci dan titik Cu
San Li (1II.36) dipakai jarum no. 32 sepanjang 1 h inci. Pe-
PENGARUH AKUPUNKTUR TERHADAP SISTEM IMUN nusukan dilakukan sampai terasa sensasi penjaruman (te ci).
Omura berdasarkan penelitiannya- mendapatkan bahwa Kemudian diberikan rangsang listrik dengan stimulator tipe
penusukan pada titik He Ku (II.4) Cu San Li (1II.36) dapat 711 dengan frekuensi 15 Hertz dan tegangan 0,3 — 0,5 V se-
meninggikan daya tahan tubuh terhadap infeksi, melalui pe- lama 15 menit. Akupunktur dilakukan sebanyak dua belas
ningkatan nilai gamaglobulin5 . kali, dengan jadwal kunjungan dua hari sekali. Pengambilan
Peneliti lain, yaitu Rogora juga mendapatkan peningkatan darah diulang setelah kunjungan ke enam dan ke duabelas.
nilai gamaglobulin yang bermakna dengan akupunktur yang Selama pengobatan dengan akupunktur penderita dilarang
menggunakan rangsang listrik pada titik yang sama. Namun minum obat/vitamin.
mekanisine terjadinya peningkatan nilai gamaglobulin dengan Perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan rumus
6
akupunktur belum dapat dijelaskan . t dari Fisher, untuk melihat pengaruh akupunktur terhadap
Sablovic dan Michon mendapatkan, pada akupunktur peningkatan nilai gamaglobulin.
dengan atau tanpa perangsangan listrik dapat mempengaruhi
komposisi sel limfoid B dan T dari komposisi yang tidak nor-
mal menjadi normal. Pada saat yang sama juga terjadi perbaik-
an gejala klinis 7 .

BAHAN DAN CARA


Telah dilakukan penelitian selama 6 bulan terhitung tanggal
1 Februari 1983 di Poliklinik Pertamina Jasa-Jasa Jakarta.
Kasus adalah penderita yang dikirim oleh dokter poliklinik
setempat dengan gejala daya tahan tubuh melemah, di antara-
nya penderita rinitis alergika, asma bronkial, urtikaria alergika.
Penderita yang diteliti adalah penderita dewasa yang pada
awal pemeriksaan nilai gamaglobulinnya tidak di atas nilai
normal.
Penderita pada awal penelitian 50 orang. Yang dimasukkan
penilaian sebanyak 24 orang, sisanya tidak dinilai karena nilai
awal gamaglobulin sudah tinggi, atau selama penelitian pen-
derita minum obat atau tidak mengikuti jadwal pengobatan
yang telah ditentukan.
Penderita datang dalam keadaan puasa. Sebelum diaku-
punktur dilakukan pengambilan darah sebanyak 5 cc di labo-

18 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


HASIL Tabel IV. Peningkatan Nilai Gamaglobulin sebelum dan sesudah penu-
sukan titik He Ku (II.4) dan Cu San Li (III.36) sebanyak 6 dan 12 kali
Tabel III. Nilai Gamaglobulin sebelum dan sesudah penusukan titik
He Ku (II.4) dan Cu San Li (III.36) sebanyak 6 dan 12 kali No P/L Umur Sebelum di Sesudah 6 kali Sesudah 12 kali
(th) Akupunktur Akupunktur Akupunktur
No. P/L Umur Sebelum Sesudah Sesudah Nilai (g%) g% % g% %
(th) Aku- 6 kali 12 kali Gamaglobulin
punktur Aku- Aku- 1 P 16 1,26 1,37 9 1,68 33
(g%) punktur punktur 2 L 40 0,74 1,10 5 1,45 95
(g%) (g%) Naik Turun 3 L 37 1,34 1,37 3 1,37 3
4 P 28 1,38 1,39 1 1,39 1
1 P 16 1,26 1,37 1,68 + 5 P 18 0,97 1,26 30 1,36 40
2 L 40 0,74 1,10 1,45 + 6 P 58 0,77 1,45 89 1,60 108
3 L 35 1,59 1,35 1,06 + 7 P 45 1,31 1,68 30 2,02 55
4 L 37 1,34 1,37 1,37 + 8 P 50 1,00 1,67 67 1,85 85
5 P 28 1,38 1,39 1,39 + 9 L 19 1,11 1,60 45 1,80 70
6 P 18 0,97 1,26 1,39 + 10 P 18 1,31 1,56 20 1,56 20
7 P 58 0,77 1,45 1,60 + 11 L 60 1,49 1,60 8 1,68 14
8 P 40 1,59 1,20 1,07 + 12 P 45 0,91 1,28 45 1,49 64
9 P 45 1,31 1,68 2,02 + 13 L 38 1,39 1,68 28 2,39 72
10 L 50 1,00 1,67 1,85 + 14 L 22 1,20 1,35 13 1,35 13
11 L 19 1,11 1,60 1,80 + 15 L 20 1,12 1,42 27 1,72 45
12 P 18 1,31 1,56 1,56 + 16 L 62 1,04 1,17 13 1,30 25
13 L 60 1,49 1,60 1,68 + 17 P 30 1,24 1,46 20 1,68 35
14 P 45 0,91 1,28 1,49 + 18 P 20 1,36 1,42 5 1,51 18
15 L 38 1,39 1,68 2,39 + 19 P 43 1,28 1,48 16 1,68 33
16 L 22 1,20 1,35 1,35 + 20 L 35 1,25 1,60 30 2,05 64
17 L 20 1,12 1,42 1,72 + 21 L 35 1,17 1,62 40 1,86 60
18 L 62 1,04 1,17 1,30 + 22 P 25 1,51 1,68 12 1,75 17
19 P 38 1,24 1,46 1,68 +
20 P 20 1,36 1,42 1,51 + Jumlah
Σ = 1,17 gr%
Σ
= 1.4T= 25.64% Σ = 1,66 = 41.88%
21 P 43 1,28 1,48 1,68 +
22 L 37 1,25 1,60 2,05 +
23 L 35 1,17 1,62 1,86 +
24 P 25 1,51 1,68 1,75 +
KEPUSTAKAAN
Jumlah Y29,33 Q34,76 X38,67 22 2
Y 1,22 Q 1,45 X 1,61 1. Bellanti JA. Immunology; Asian ed. Tokyo: Igaku Shoin Ltd.
1971; pp 55-119.
2. Aloisi RM. Principle of Imunodiagnostic. London: The CV Mosby
Dari 24 kasus, 22 kasus nilai gamaglobulin naik, dan 2 kasus CO, 1979; pp 21-46.
nilai gamaglobulin turun. 3. Barrett JT. Basic Imunology and Its Medical Application. London:
The CV Mosby Co, 1980; pp 1-27.
Kenaikan nilai gamaglobulin : 4. Ganong WE. Review of Medical Physiology, 7 th ed. California,
Untuk tingkat kepastian 95%; t = 4,421; db = 23; P < 0,05. Los Altos: Lange Medical Publ. 1975; pp 380-3.
(Lihat Tabel I V) 5. Omura Y. Hitorical Aspect of Acupuncture. Acupuncture
Electro-therapeutics Res, Int J 1976;1 : 51-141.
Dari tabel di atas, tampak kenaikan nilai gamaglobulin sesudah 6. Rogora GA et at. Congress Proceedings. Acupuncture Institute,
tusukan ke enam adalah 0,30 gr% yaitu 25,64% dan setelah Viena. 1975;pp 111-4.
tusukan ke duabelas kali kenaikan nilai gamaglobulin adalah 7. Sabolovic D Michon C. Effect of Acupuncture on Human Peripheral
0,49 gr% = 41,88%. T and B Lymphocytes. Acupuncture Electro-therapeutics
research, Int J. 1978; 3 : 97-107.

KESIMPULAN
• Akupunktur pada titik He Ku (I1.4) dan Cu San Li (III.36)
dapat meningkatkan nilai gamaglobulin secara bermakna
(P < 0,05). Peningkatan tersebut adalah 25,64% setelah 6 kali
penusukan dan 41,88% setelah 12 kali penusukan.
• Pada evaluasi terlihat perbaikan daripada keluhan subyektif Untuk segala surat-surat, pergunakan alamat :
maupun gejala -gejala klinis, meskipun pada penelitian ini
belum dilakukan pengamatan khusus terhadap hal-hal tersebut. Redaksi Majalah Cermin Dunia Kedokteran
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat se- P.O.. Box 3105 Jakarta 10002
jauh mana akupunktur dapat mempengaruhi sistem imuno-
logik tersebut, serta meninjau kemungkinan mekanisme kerja
akupunktur pada sistem imun tubuh.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 19


Efek Penusukan Titik San Yin Ciao (IV,6)
terhadap Hiperglikemia pada NIDDM

Dr. Ratnawati Latief


Unit Akupunktur RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

ABSTRAK 2 jam sesudah penusukan > 10% dari kadar gula darah inisial,
Telah dilakukan penelitian pada 20 kasus mengenai pengaruh dengan angka keberhasilan 94% dari 47 kasus (penurunan
akupunktur terhadap penurunan kadar gula darah pada pen- kadar gula darah sebesar 22,9% yaitu dari 201,2 mg% menjadi
derita NIDDM. Akupunktur dilakukan pada titik San Yin 150,5 mg%). Sedangkan pada penderita IDDM penurunan
Ciao (IV.6) dan titik kontrol, dengan manipulasi manual kadar gula darah < 10%/menetap/meninggi pada 83% dari
sampai didapatkan sensasi penjaruman; titik ditinggal selama 30 kasus. Dari 47 kasus NIDDM didapatkan penurunan kadar
30 menit dan dimanipulasi setiap 5 menit. Dari hasil penelitian gula darah > 20% pada 26 kasus, 15—20% pada 15 kasus,
didapatkan, akupunktur pada titik San Yin Ciao (IV.6) dapat > 10% pada 5 kasus, < 10%/naik pada 1 kasus.
menurunkan kadar gula darah secara bermakna (p < 0,001) Dijelaskan, penusukan titik San Yin Ciao (IV.6) menyebab-
yaitu 19,20%; sedangkan akupunktur pada titik kontrol tidak kan dilepaskannya suatu substansi yang merangsang sekresi
menurunkan kadar gula darah secara bermakna (p > 0,05) insulin, yaitu serotonin; dan mengaktifkan serabut saraf oto-
yaitu 4,90%. nom tertentu. Walaupun dijelaskan pula bahwa serotonin
yang dihasilkan tidak khusus hanya pada penusukan San Yin
PENDAHULUAN Ciao (IV.6), karena terjadi pula pada penusukan titik aku-
Diabetes melitus adalah suatu penyakit menahun, dan se- r,2
punktur lain, selain itu serotonin yang dihasilkan tidak cukup
nantiasa merupakan suatu problema kesehatan yang besar . untuk merangsang sekresi insulin.
Seperti diketahui, diabetes melitus menurut WHO dibagi Diduga bahwa penusukan titik San Yin Ciao (IV.6) akan
menjadi : mengaktifkan serabut saraf otonom tertentu dalam sel B
— Tipe I : "Insulin Dependent Diabetes Mellitus" (IDDM) pankreas yang menimbulkan suatu refleks otonom; di mama
— Tipe II : "Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus" i mpuls melalui serabut aferen ke pusat susunan saraf pusat
(NIDDM) yang mungkin terletak di nuklei hipotalamus atau korteks
— Tipe lain: — Penyakit pankreas serebri, kemudian melalui serabut eferen otonom menghambat
— Penyakit hormon tonus alfa adrenergik dan merangsang tonus ß adrenergik se-
— Karena obat/kimia hingga menimbulkan sekresi insulin 3 . (Lihat lampiran)
— Kelainan reseptor insulin Dijelaskan juga bahwa titik San Yin Ciao (IV.6) pada pe-
— Sindrom genetik nelitian ini karena San Yin Ciao terletak pada Meridian Limpa-
— Lain-lain pankreas, dan sering digunakan untuk penyakit dengan kelain-
Dari beberapa penelitian di luar negeri, ternyata akupunk- an pankreas, dan juga merupakan titik yang berfungsi di
tur juga berkhasiat mengobati diabetes; salah satu penelitian bidang endokrin.
yang menarik adalah yang dilakukan oleh C. Ionescu Tirgoviste Di Indonesia sendiri belum ada penelitian tentang efek
dan kawan-kawan, bahwa terdapat perbedaan efek akupunktur pengobatan akupunktur pada penderita diabetes pada umum-
pada penderita "Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus" nya, maupun penelitian mengenai efek titik San Yin Ciao
dengan penderita "Insulin Dependent Diabetes Mellitus". (IV.6) terhadap hiperglikemia pada penderita "Non Insulin
Dalam penelitiannya dilakukan penusukan pada titik San Yin Dependent Diabetes Mellitus" pada khususnya.
Ciao (IV.6) pada penderita NIDDM dan IDDM. Didapatkan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau
bahwa pada penderita NIDDM penurunan kadar gula darah tidaknya efek penusukan titik San Yin Ciao (IV.6) terhadap

20 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


hiperglikemia pada penderita "Non Insulin Dependent Diabe-
tes Mellitus", dan apakah penurunan kadar gula darah pada
kelompok yang diteliti bermakna dibandingkan dengan ke-
lompok kontrol.

BAHAN DAN CARA KERJA


Bahan
Penelitian dilakukan di Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr.
Cipto Mangunkusumo. Masa penelitian adalah dari bulan
April 1985 sampai dengan Oktober 1985.
• Kriteria Penderita
a. Kriteria Penerimaan
— Jumlah sampel 20 orang
— Diperkirakan putus uji klinik 35%, jumlah semua 20 +
35% X 20 = 27 orang
— Asal sampel : penderita dikirim oleh Bagian Penyakit
Dalam FKUI/RSCM dengan diagnosis NIDDM
— Penderita dengan kadar gula darah puasa I ≥ 140 mg%
— Umur penderita di atas 40 tahun Gambar lokasi titik San Yin Ciao (IV.6) dan Titik Kontrol.
— Jenis kelamin : laki-laki atau perempuan (Diambil dari Essentials of Chinese Acupuncture)
— Penderita tidak ada keluhan penyakit lain, dan tekanan Cara Kerja
darah normal
Sehari sebelum dilakukan penusukan, penderita makan ter-
— Penderita tidak makan obat antidiabetik paling sedikit
akhir pukul 22.00 dengan porsi yang biasa dimakan. Keesok-
36 jam atau belum diobati dengan obat antidiabetik
an harinya penderita hanya boleh minum air putih satu gelas,
b. Kriteria Penolakan
pukul 08.00 dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa
— Penderita perlu pengobatan dengan insulin
pertama; kemudian dilakukan penusukan pada penderita yang
— Penderita dengan komplikasi, infeksi atau gangren
masih dalam keadaan puasa. Dua jam sesudah penusukan di-
— Penderita dengan kadar gula darah puasa > 400 mg%
lakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa kedua.
c. Kriteria Putus Uji Klinik
Pada kunjungan pertama dilakukan penusukan pada titik
— Bila hasil kadar gula darah puasa I < 140 mg% San Yin Ciao (IV.6), sedangkan pada kunjungan kedua di-
— Bila penderita tidak menyelesaikan program penusukan lakukan penusukan pada titik kontrol. Jarak waktu penusukan
untuk titik San Yin Ciao (IV.6) dan titik kontrol
pertama dan kedua 7 hari; lama penusukan 30 menit dan di-
— Penderita tidak mematuhi aturan persiapan yang dianjur-
lakukan manipulasi setiap 5 menit.
kan
• Alat HASIL
a. Jarum akupunktur dari baja tahan karat nomor 32, panjang Pada penelitian ini telah dilakukan penusukan pada 27 pen-
1,5 inci, buatan Cina. derita diabetes melitus dari Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
b. Multipurpose Electro-acupuncture Apparatus tipe DZ-22 Dari jumlah tersebut, yang dimasukkan dalam penelitian ber-
buatan Cina. jumlah 7 orang disebabkan 2 penderita tidak kembali untuk
c. Timer merek Memetic Straigner tindakan pada titik kontrol, 4 penderita hasil kadar gula darah
• Titik yang dipilih puasa I pada titik San Yin Ciao (IV.6) < 140 mg%, 1 pen-
a. Titik San Yin Ciao (IV.6) derita dengan kadar gula darah puasa I pada titik kontrol
Titik San Yin Ciao (IV.6) merupakan titik nomor 6 pada <140mg%.
Meridian Limpa-pankreas 3,4,5 merupakan perpotongan dari (Lihat Tabel I, II, III dan IV).
3 Meridian Yin Kaki (Limpa, Ginjal dan Hati).
Terletak pada 4 jari atau 3 inci di atas maleolus internus,
antara tepi posterior tibia dan m. soleus dan bagian dalam- DISKUSI
nya berada di m. fleksor digitorum longus pedis; diperda- Di dalam Ilmu Kedokteran Cina pada umumnya dan Ilmu
rahi oleh a. dan v. tibialis posterior dan v. safena magna; Akupunktur pada khususnya, diabetes melitus disebut sebagai
dan dipersarafi di bagian permukaan oleh n. kutaneus kruris "Siao He", dengan gejalanya diterangkan sebagai suatu keada-
medialis dan di sebelah dalam pada bagian posterior oleh an di mana San Ciao terserang oleh panas dalam; adanya panas
n. tibialis. dalam menimbulkan gangguan keseimbangan cairan. Pada
Cara penusukan tegak lurus sedalam 0,5—0,9 Cun, sebaik- umumnya pengobatan dilakukan dengan pemulihan fungsi
nya arah jarum menuju ke tibia 6,7 . organ paru-paru, limpa dan ginjal.
b. Titik Kontrol C. Ionescu Tirgoviste dan kawan-kawan, dalam penelitian-
— Titik, bukan titik akupunktur; terletak 1 inci ke atas dan nya melakukan penusukan titik San Yin Ciao (IV.6) pada
lateral dari titik San Yin Ciao (IV.6) NIDDM dan IDDM; ternyata penurunan kadar gula darah se-

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 21


Tabel I. Gambaran kadar gula darah sebelum dan sesudah penusukan 191,50 mg%, dan sesudah penusukan 182,75 mg%. Persentase penurun-
pada titik San Yin Ciao an kadar gula darah sesudah penusukan pada titik kontrol sebesar
Persentase 4,9%.
Kadar gula darah puasa Nilai gula darah
penurunan Tabel III. Perbedaan kadar gula darah puasa sebelum penusukan pada
Sebelum Sesudah Turun Naik
No. diakupunktur titik San Yin Ciao dan kontrol
diakupunktur
(mg%) (mg%)
Kadar gula darah puasa I (mg%)
1. 215 170 + — 20,93 No. d d2
2. 230 180 + — 21,74 Titik San Yin Ciao Titik kontrol
3. 275 235 + 14,55
4. 189 165 + — 10,81 1. 215 200 15 225
5. 180 130 + 27,77 2. 230 150 80 6400
6. 240 205 + — 14,58 3. 275 255 20 400
7. 270 240 + 11,11 4. 185 190 5 25
8. 180 140 + — 22,22 5. 180 160 20 400
9. 260 200 + 23,08 6. 240 170 70 4900
10. 350 250 + — 28,57 7. 270 260 10 100
1l. 215 155 + 27,91 8. 180 160 20 400
12. 280 230 + — 17,80 9. 260 260 0 0
13. 220 235 + — 0,82 10. 350 230 120 14400
14. 270 275 — + 1,85 11. 215 150 65 4225
15. 250 210 + -- 16,00 12. 280 205 75 5625
16. 350 250 + 28,57 13. 220 140 80 6400
17. 335 255 + — 23,88 14. 270 210 60 3600
18. 140 120 + — 14,29 15. 250 240 10 100
19. 160 110 + — 31,25 16. 350 170 180 32400
20. 240 150 + — 37,50 17. 335 175 160 25600
X1 = 4845 X2 = 3905 18. 140 150 10 100
— — 18 2 19,20 19. 160 145 15 225
Jml
X 1 = 245,25 X2 = 1 95,25 20. 240 210 30 900
Dan tabel di atas tampak kadar gula darah sebelum penusukan dan se- Σd = 1015 d2 = 106425
sudah penusukan turun pada 18 kasus (90%), dan naik pada 2 kasus
(10%). Nilai rata-rata kadargula darah sebelum penusukan 242,25 mg% Tabel IV. Persentase penurunan kadar gula darah sesudah penusukan
dan kadar gula darah sesudah penusukan 195,25 mg%. Persentase pe- pada titik San Yin Ciao dan titik kontrol
nurunan kadar gula darah sesudah penusukan sebesar 19,20%.
Persentase penurunan kadar gula darah
Tabel II. Gambaran kadar gula darah sebelum dan sesudah penusukan Titik
pada titik kontrol >20% 15—20% > 10% Naik/ <10%
Kadar gula darah puasa Nilai gula darah Persentase
penurunan San Yin Ciao 11 kasus 2 kasus 5 kasus 2 kasus
No. Sebelum Sesudah Turun Naik
Kontrol 3 kasus 2 kasus 4 kasus 11 kasus
diakupunktur diakupunktur
(mg%) (mg%) Dari tabel di atas tampak bahwa :
1. 200 190 + — 5 — Pada penusukan titik San Yin Ciao dengan penurunan kadar gula
2. 150 200 + — 33,33 darah > 20% pada 11 kasus, <10% atau naik pada 2 kasus.
3. 255 250 + — 1,96
4. 190 160 ++ — 15,79 sudah penusukan titik tersebut pada NIDDM lebih dari 10%,
5. 160 130 + — 18,75
6. 170 100 + — 41,18 sedangkan pada IDDM penurunan kadar gula darah kurang
7. 260 305 — + — 17,31 dari 10% atau naik.
8. 160 125 + — 21,88 Pada penelitian ini dilakukan penusukan titik San Yin Ciao
9. 260 260 0,00 (IV.6) dan kontrol (1 inci ke atas dan lateral dari titik San
10. 230 205 + 10,87 Yin Ciao) pada penderita NIDDM. Alasan dipilihnya titik
11. 150 160 — + — 6,67
12. 205 230 + — 12,20 San Yin Ciao adalah :
13. 140 165 — + — 17,86 — Terletak pada meridian limpa-pankreas
14. 210 190 ++ — 9,52 — Banyak digunakan dalam bidang endokrin
15. 240 210 + 12,50 — Merupakan titik perpotongan dari 3 Meridian Yin Kaki
16. 170 150 + — 11,70
17. 175 135 + — 22,86 yaitu limpa, ginjal dan hati
18. 150 135 + 10,00 — Pada penelitian Tirgoviste penusukan pada titik ini ber-
19. 145 130 + 10,34 hasil menurunkan kadar gula darah
20. 210 225 — + — 7,14 Pada penelitian ini jarum yang dipakai adalah jarum baja
Y1 = 3830 Y = 3655 13 6 4,9 tahan karat nomor 32 ukuran 1 inci, dengan maksud pe-
Jml — —2
Y1 = 191,50 Y2 = 182,75 Tetap = 1 nusukan cukup dalam. Sesudah didapatkan sensasi penjarum-
an (te-ci), jarum ditinggal selama 30 menit dan dimanipulasi
Dan tabel di atas tampak kadar gula darah sebelum dan sesudah pe-
nusukan turun pada 13 kasus (65%), naik pada 6 kasus (30%), tetap setiap 5 menit untuk mempertahankan rasa sensasi penjarum-
pada 1 kasus (5%). Nilai rata-rata kadar gula darah sebelum penusukan an agar didapatkan rangsangan sedang sampai kuat, karena

22 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


pada penderita diabetes melitus limpa dalam keadaan Se. 245,25 mg% dan sesudah penusukan 195,25 mg%. Sedangkan
Pada penusukan titik San Yin Ciao (IV.6) dalam penelitian kadar gula darah pada titik kontrol sebelum penusukan 191,50
ini didapatkan penurunan kadar gula darah lebih dari 10% mg% dan sesudah penusukan 182,75 mg%.
pada 90% dari 20 kasus, dan pada penusukan titik kontrol • Persentase penurunan kadar gula darah pada titik :
didapatkan penurunan kadar gula darah lebih dari 10% pada San Yin Ciao (IV.6) : > 20% pada 11 kasus
45% dari 20 kasus; sedangkan Tirgoviste mendapatkan bahwa 15—20% pada 2 kasus
penusukan titik San Yin Ciao dapat menurunkan kadar gula > 10% pada 5 kasus
darah lebih dari 10% pada 94% dari 47 kasus. naik/ < 10% pada 2 kasus
Dari Tabel I. Gambaran kadar gula darah sebelum dan se- Kontrol : > 20% pada 3 kasus
sudah penusukan titik San Yin Ciao; tampak kadar gula darah 15—20% pada 2 kasus
rata-rata sebelum penusukan 245,25 mg% dan sesudah pe- > 10% pada 4 kasus
nusukan 195,25 mg%. Persentase penurunan kadar gula darah naik/ < 10% pada 11 kasus
adalah 19,20% dan didapatkan penurunan kadar gula darah
secara bermakna (P < 0,001).
Dari Tabel II. Gambaran kadar gula darah sebelum dan se-
sudah penusukan titik kontrol; tampak kadar gula darah rata-
rata setelah penusukan 191,50 mg% dan sesudah penusukan
182,75 mg%. Persentase penurunan kadar gula darah adalah
4,9% dan didapatkan penurunan kadar gula darah secara tidak
bertnakna (P > 0,05).
Tabel III. Perbandingan kadar gula darah puasa sebelum
penusukan titik San Yin Ciao (IV.6) dan kontrol, ternyata
didapatkan perbedaan secara bermakna (P > 0,001). Maka
kemaknaan penurunan kadar gula darah pada titik San Yin
Ciao (IV.6) tidak dapat dibandingkan dengan kemaknaan
penurunan kadar gula darah pada titik kontrol. Jadi pada
penelitian ini hanya dapat dinilai bahwa : penusukan titik
San Yin Ciao (IV.6) dapat menurunkan kadar gula darah
secara sangat bermakna (P < 0,001) dan penurunan kadar gula
darah pada titik keontrol tidak dapat menurunkan kadar gula
darah secara bermakna (P > 0,05). Terdapatnya perbedaan
kadar gula darah puasa sebelum penusukan pada titik San Yin
Ciao (IV.6) dan titik kontrol dapat disebabkan karena : kadar
gula darah sendiri sudah tidak stabil, maka pada penelitian ini
dilakukan disain bersilang, di mana kasus penelitian dan kon-
trol adalah sama. Tapi ternyata masih didapatkan perbedaan
kadar gula.darah yang menyolok. Kemungkinan lain perbeda-
an kadar gula puasa pada penderita penelitian dan kontrol
karena terdapat jarak waktu antara penusukan I dan II selama
1 minggu dan penderita sudah mendapat diet.
Tabel IV. Persentase penurunan kadar gula darah sesudah
penusukan pada titik San Yin Ciao (IV.6) dan titik kontrol,
tampak :
• pada penusukan titik San Yin Ciao (IV.6) :
KEPUSTAKAAN
— penurunan kadar gula darah > 20% pada 11 kasus
— penurunan kadar gula darah < 10%/naik pada 2 kasus 1. Utoyo Sukaton. Penanggulangan Diabetes Melitus sebagai Masalah
• pada penusukan titik kontrol : Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Dalam : Simposium Berkala
Diabetes Melitus Bagian/Unit Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM,
— penurunan kadar gula darah > 20% pada 3 kasus
Jakarta 1981, 1 - 5.
— penurunan kadar gula darah < 10%/naik pada 11 kasus. 2. Supartondo. Kriteria Diagnostik Baru untuk Diabetes Melitus.
Dalam : Simposium Berkala Diabetes Melitus Bagian/Unit Ilmu
KESIMPULAN Penyakit Dalam FKUI/RSCM, Jakarta 1981, 6 - 18.
• Penusukan pada titik San Yin Ciao (IV.6) dapat menurun- 3. Ionescu-Tirgoviste C, Mincu I. Testing the Pancreatic Reserve by
Acupuncture. Am J Acup 1974; 2 : 95 - 101.
kan kadar gula darah secara bermakna (p < 0,001). Sedang-
4. Ionescu-Tirgoviste C, Mihalache NE, Sumionescu L, Mincu. The
kan penusukan pada titik kontrol yang terletak 1 inci ke atas Hypoglycemia Mechanism of the Acupuncture Point Spleen-Pancreas
dan ke samping dari titik San Yin Ciao (IV.6) penurunan 6. Am J Acup 1975; 3 : 18- 23.
kadar gula darahnya tidak bermakna. 5. Omura Y. Acupuncture Medicine Its Historical and Clinical Back-
• Besarnya penurunan kadar gula darah tersebut adalah : ground. Japan Publication Inc. 1982.
6. Anonim. Anatomical Atlas of Chinese Acupuncture Points. Junan,
pada titik San Yin Ciao (IV.6) sebesar 19,20%, sedangkan China: Shandong Science and Technology Press. 1982, 227.
pada titik kontrol sebesar 4,90%. Nilai rata-rata kadar gula 7. Anonim. Essentials of Chinese Acupuncture. 1st. ed. Beijing
darah pada titik San Yin Ciao (IV.6) sebelum penusukan Foreign Language Press, 1980, 153.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 23


Efek Akupunktur pada
Hiperlipoproteinemia
Dr. Syartina Sofyan Iskandar
Unit Akupunktur RS Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta

PENDAHULUAN besarnya keberhasilan akupunktur pada keadaan hiperlipo-


Beberapa tahun belakangan ini penelitian-penelitian mengenai proteinemia.
komponen lipid sangat menonjol, karena dihubungkan dengan
korelasinya terhadap penyakit jantung koroner dan penyum- HIPERLIPIDEMIA DAN HIPERLIPOPROTEINEMIA
batan pembuluh darah perifer. Hiperlipoproteinemia dijumpai Hiperlipidemia adalah peninggian kadar lemak di dalam
pada 10% — 20% masyarakat industri dan masyarakat wes- plasma. Terdapatnya hiperlipidemia, hiperkolesterolemia atau
ternized di kota-kota besar . Faktor-faktor risiko untuk ter- hipertrigliseridemia tidak dapat memastikan suatu penyakit
jadinya penyakit jantung koroner yang terutama adalah hiper- tertentu. Hiperlipidemia, seperti halnya demam, hanya me-
lipoproteinemia, hipertensi, laki-laki, merokok dan Diabetes rupakan suatu gejala dari kelainan yang dapat berbeda-beda
2
Mellitus . Berdasarkan faktor risiko di atas, tampak bahwa mekanisme dasar, manifestasi klinik, prognosis dan respons
pengenalan lebih awal akan adanya suatu hiperlipoproteinemia terhadap pengobatan. Untuk kepentingan diagnosis dan
sangat penting untuk mencegah 3 ' dan menghambat sklerosis terapi, keadaan hiperlipidemia harus diterjemahkan sebagai
'
pembuluh jantung dan perifer hiperlipoproteinemia 7 . `
Menurut penelitian, penurunan kadar serum kolesterol Nilai lemak plasma dipengaruhi oleh bermacam-macam
sebanyak 15% — 20% dapat menurunkan risiko penyakit faktor, antara lain : suku bangsa, umur, faktor metabolik dan
jantung iskemik sebanyak 35% — 60% 5 . Banyak usaha dilaku- genetik. Frederickson membuat definisi hiperlipidemia bila
kan untuk menurunkan kadar lemak darah, antara lain melalui kadar kolesterol 250 mg/dl dan trigliserida 200 mg/dl . Untuk
pemberian obat-obatan, diet maupun dengan meningkatkan pedoman kerja dapat dipakai nilai berdasarkan umur, di mana
latihan jasmani. Dari beberapa penelitian di luar negeri, ter- disebut hiperlipidemia jika individu berumur < 20 tahun
nyata akupunktur juga berkhasiat menurunkan beberapa dengan kadar kolesterol total > 200 mg/dl, atau trigliserida
fraksi lemak secara bermakna5 . > 140 mg/dl, dan pada umur > 20 tahun dengan kadar ko-
Beberapa keuntungan pengobatan secara akupunktur yaitu lesterol total > 240 mg/dl atau trigliserida > 200 mg/dl 8 .
mudah, murah dan tanpa efek samping. Danciu dkk. melaku-
kan akupunktur tanpa diet spesifik ataupun pengobatan hipo- PENATALAKSANAAN HIPERLIPOPROTEINEMIA
lipemik 6 . Pemberian obat-obatan biasanya membutuhkan Karena merupakan salah satu usaha menanggulangi faktor
waktu cukup lama, harganya mahal dan efisiensinya pun masih risiko penyakit jantung koroner, harus dilaksanakan serempak
diperdebatkan . Diet dan latihan jasmani membutuhkan di- dengan penanggulangan faktor-faktor risiko yang lain. Keber-
siplin diri yang cukup berat. hasilan sangat tergantung pada kerja sama yang baik antara
Di Indonesia sendiri belum ada penelitian tentang efek dokter, ahli gizi dan penderita.
akupunktur pada hiperlipoproteinemia. Bila hiperlipoproteinemia terjadi sekunder akibat penyakit
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui ada lain, tindakan utama adalah pengobatan penyakit tersebut.
atau tidaknya efek akupunktur terhadap penurunan kadar Sedangkan pada hiperlipoproteinemia primer, terdapat 2 indi-
kolesterol dan trigliserida darah, sedangkan tujuan penelitian kasi utama untuk ikut sertanya suatu pengobatan, yaitu :
khusus adalah untuk mengetahui berapa besar penurunan • Pengobatan akan memperlambat timbulnya aterosklerosis
kadar kolesterol dan trigliserida darah tersebut serta melihat dan mengurangi komplikasi, misal : infark miokard.

24 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


• Indikasi lain yang agak jarang yaitu menghilangkan kompli- lipoproteinemia yang banyak dijumpai_ (90% dari ke-5 jenis
kasi hipertrigliseridemia yang berat, erupsi santoma primer, hiperlipoproteinemia). Akupunktur menormalkan kadar lemak
nyeri perut, kadang-kadang bersama pankreatitis dan hepa- plasma pada 4 kasus (33,3%), sedangkan pada kasus-kasus
tosplenomegali. lainnya terdapat penurunan kadar kolesterol dan trigliserida
Pengobatan perlu diberikan bila kadar kolesterol dan atau yang juga bermakna walaupun tetap di atas nilai normal. Pada
trigliserida lebih dari normal berdasarkan umur 9 . 4 kasus tampak penurunan kadar kolesterol sedangkan trigli-
serida meningkat. Hal ini mungkin disebabkan karena penurun-
Diet7,10
an kadar kolesterol dan trigliserida darah ini tidak saling ber-
Karena lipoprotein plasma secara langsung maupun tak lang- hubungan yang dapat disebabkan karena efek masing-masing
sung berasal dari apa yang kita makan, tidaklah mengherankan titik akupunktur yang berlainan.
bila diet akan sangat mempengaruhi kadar lipoprotein. Diet Ionescu-Tirgoviste dkk. 5 melanjutkan penelitian Danciu
adalah pengobatan yang terpenting pada hiperlipiproteinemia dkk. pada 86 penderita (69 hiperlipoproteinemia primer,
primer. 17 sekunder karena Diabeies Mellitus). Penderita-penderita
Pada dasarnya sasaran diet adalah menurunkan berat badan ini telah mendapatkan diet khusus selama kurang lebih setahun
bila penderita terlalu gemuk, dan mempertahankannya dalam untuk masing-masing jenis hiperlipoproteinemia (32 tipe IIa,
berat badan ideal, serta menurunkan kadar lemak darah dan 18 tipe IIb, 4 tipe III, 2 tipe V). Titik-titik yang dipakai sama,
mempertahankannya agar tetap dalam batas-batas normal. pada 71 kasus dilakukan akupunktur biasa dan pada 15 kasus
Diet harus dijalankan terlebih dahulu sebelum diperguna- dilakukan elektroakupunktur selama 15 menit (frekuensi
kan obat-obat. Bila obat-obat perlu diberikan, diet harus tetap 8—10 Hz, arus bolak balik). Interval 3—4 hari sebanyak 8—10
dilaksanakan. kali penusukan. Diet tetap seperti semula dan tidak diberi
Obat-obatan11 obat-obatan. Mereka mendapatkan hasil sebagai berikut :
• Nicotinic acid sangat baik (kadar lipid normal) 22,09%, baik (penurunan
kadar kolesterol dan atau trigliserida yang bermakna (34,88%)
Dapat menurunkan kadar kolesterol 8—16% dan trigliserida
dan gagal (tanpa perubahan atau penurunan kadar kolesterol
20—30%. Efek samping banyak, antara lain : gatal-gatal, ke-
merahan kulit, anoreksia, nausea, vomitus, diare, tukak lam- dengan peningkatan kadar trigliserida atau sebaliknya) 43,02%.
bung, hiperurikemia, intoleransi glukosa dan fungsi hati Tidak jelas perbedaan hasil yang diberikan oleh akupunktur
biasa atau elektroakupunktur. Mereka memakai kelompok
terganggu.
• Clofibrate lain (11 kasus), di mana jumlah jarum dan cara penusukan
Dapat menurunkan kolesterol 5—15% dan trigliserida 30—40%. sama, tapi pada titik-titik yang berbeda (pseudoakupunktur).
Salah satu efek sampingnya adalah meningkatkan jumlah Hasil yang didapat adalah juga penurunan kadar kolesterol
sterol fekal yang berhubungan dengan kolelitiasis dan penyakit dan atau trigliserida darah, tapi tidak bermakna. Mereka juga
traktus biliaris. melakukan pemeriksaan ulangan setelah 6—18 bulan akupunk-
• Bile acid sequestrants (Cholestyramine, Colestipol) tur pada 19 kasus, pada 17 kasus hasilnya dapat dipertahan-
Menurunkan kolesterol sebanyak 20—30% dan meningkatkan kan.
trigliserida. Efek sampingnya antara lain adalah konstipasi.
• Probucol
Menurunkan kadar kolesterol sebesar 10—15% dan pengaruh
pada trigliserida bervariasi. Efek samping antara lain : diare,
kembung dan peninggian trigliserida.
• Neomycin
Dapat menurunkan kadar plasma kolesterol sebesar 20—30%.
Efek samping berupa diare dan kejang perut.

BEBERAPA PENELITIAN AKUPUNKTUR DALAM PENG-


OBATAN HIPERLIPOPROTEINEMIA
Karena efisiensi pengobatan hiperlipoproteinemia masih di-
perdebatkan, alternatif praktis hanyalah diet. Pada saat ini
dapat ditambahkan akupunktur sehingga hasilnya akan lebih
4
nyata dibandingkan hanya diet saja .
5 melakukan penelitian efek akupunktur pada
Danciu dkk.
12 kasus hiperlipoproteinemia (6 sekunder karena Diabetes
Mellitus, 4 berhubungan dengan obesitas, 2 hiperlipoproteine-
mia primer) dengan menusuk titik-titik : Ci Cuen (XII.8), San
Yin Ciao (IV.6), Kung Sun (IV.4) dan Cung Wan (XIII.12).
Jarum ditinggal selama 15 menit setelah memperoleh sensasi
penjaruman te-ci. Akupunktur diberikan sebanyak 3—5 kali Gambar 2. Kemungkinan mekanisme penurunan kadar kolesterol dan
dengan interval 3—7 hari, tanpa anjuran diet khusus ataupun trigliserida darah dengan penusukan titik-titik akupunktur
yang digunakan.
obat-obat hipolipemik. Jenis hiperlipoproteinemia terdiri dari (diambil dari Danciu A. Am J Acupunct 1976; 4 : 337 -
6 tipe IIa, 3 tipe IIb, 3 tipe IV; yang merupakan kasus hiper- 343).

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 25


Mekanisme penurunan kadar kolesterol dan trigliserida RSCM. Masa penelitian adalah dari bulan Maret 1985 sampai
darah dengan akupunktur masih merupakan hipotesis5,6 . Titik dengan Oktober 1985.
Ci Cuen (XII.8) yang dikenal sebagai regulator fungsi hati, Kriteria penderita yang diteliti :
akan mempengaruhi sintesis kolesterol dan trigliserida endogen — Penderita dikirim oleh Bagian Kardiologi FKUI/RSCM
di hati. Hal ini terjadi sebagian dengan perantaraan stimulasi dengan diagnosis hiperlipoproteinemia (kadar kolesterol
sekresi pankreas akibat penusukan titik Kung Sun (IV.4) dan total lebih dari 240 mg/dl dan atau kadar trigliserida lebih
San Yin Ciao (IV.6). Titik San Yin Ciao (IV.6) bersama-sama dari 200 mg/dl).
dengan titik Cung Wan (XIII.12) mempengaruhi digesti, — Penderita adalah dewasa laki-laki atau perempuan (lebih
absorbsi dan eliminasi lemak dan karbohidrat yang berasal dari 20 tahun), tanpa kelainan kardiologis atau dengan ke-
dari makanan. Mekanisme ini diduga mungkin berpengaruh lainan kardiologis ringan, tidak menderita penyakit-penya-
pada hiperlipoproteinemia tipe IIa, di mana tampak hasil yang kit antara lain : metabolisme, ginjal, hati dan lain-lain yang
cukup memuaskan, sedangkan tipe ini paling resisten terhadap berhubungan dengan terjadinya keadaan hiperlipopro-
cara penanggulangan yang lain. Penurunan sintesis trigliserida teinemia.
endogen mungkin berhubungan dengan titik San Yin Ciao — Selama penelitian dan sebulan sebelumnya tidak memakan
(IV.6) yang diketahui berpengaruh pada sekresi insulin. Pe- obat-obatan hipolipemik, kontrasepsi, kortikosteroid, alko-
nurunan sekresi insulin terutama pada penderita obesitas dapat hol dan rokok.
menyebabkan penurunan sintesis trigliserida endogen sehingga — Penderita harus menyelesaikan 10 kali kunjungan.
terjadi penurunan kadarnya dalam plasma. Keadaan ini dapat — Dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap kadar koles-
menjelaskan hasil akupunktur yang baik pada hiperlipopro- terol total dan trigliserida darah sebelum dan sesudah aku-
teinemia tipe IIb, III dan IV. Efek seimbang didapati pada punktur.
kira-kira 25% kasus, di mana penurunan kolesterol diikuti Jumlah penderita yang dikirim untuk penelitian adalah 17
peningkatan trigliserida atau sebaliknya. Ini menunjukkan orang, yang memenuhi persyaratan penelitian 16 orang, 1
penghambatan pada sintesis kolesterol akan meningkatkan orang hanya datang 1 kali saja karena penderita sangat takut
sintesis trigliserida atau sebaliknya. dan menolak diakupunktur. Pada 8 kasus dilakukan akupunk-
Titik Kung Sun (IV.4) dalam "Electroacupuncture accord- tur dan pada 8 kasus lagi dilakukan akupunktur dan diet.
ing to Voll" disebut sebagai titik ukur pankreas atau titik Alokasi penderita dilakukan secara acak dengan block simple
li mpa-pankreas, dipakai untuk menguji produksi ensim-ensim random sampling.
untuk metabolisme lemak (esterase dan lipase) 12 . Perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan rumus t
Zhao Hexi dkk. 13 melakukan penelitian pada 72 kasus hi- dari Fisher untuk melihat penurunan kadar lipoprotein darah.
perlipoproteinemia dengan memakai satu titik yaitu Nei Kuan
(IX.6). Dari 72 kasus tersebut, 52 kasus dengan peningkatan Cara kerja
kolesterol berhasil pada 75,47%, 65 kasus dengan peningkatan 1) Pemeriksaan
trigliserida berhasil pada 76,92% dan 63 kasus dengan pening- Sebelum akupunktur dimulai, dibuat catatan data biokimiawi
katan beta-lipoprotein berhasil 70,59%. Penurunan tersebut kadar kolesterol total dan trigliserida darah. Pemeriksaan
bermakna (P < 0,001). Batasan hiperlipoproteinemia ditetap- lemak darah penderita dilakukan setelah puasa selama 12—16
kan bila kadar kolesterol ≥ 200 mg%, trigliserida , ≥ 110 mg% jam. Kadar kolesterol diukur dengan metoda Chod-Pap dan
dan beta-lipoproteinemia ≥ 530 mg%. Pada setiap kasus, mini- trigliserida dengan metoda fully -enzymatic.
mal satu dari fraksi tersebut yang meningkat. 2) Alat yang dipakai
Penusukan kedua titik Nei Kuan (IX.6) dilakukan setiap 2 Jarum akupunktur yang terbuat dari baja tahan karat nomor
hari sampai 10 kali, lalu istirahat 3—5 hari, kemudian dilanjut- 32 ukuran 1 cun (inci) buatan Cina.
kan 10 kali penusukan lagi. Manipulasi dilakukan sebagai ber- 3) Cara penusukan
ikut : setelah jarum ditusukkan, jarum diangkat, dan diputar Penderita berbaring dalam keadaan terlentang. Daerah di se-
selama 2 menit. Lama penusukan 20 menit, dilakukan manipu- kitar titik akupunktur yang ditentukan dibersihkan dengan
lasi yang sama 2 kali. kapas alkohol, lalu dilakukan penusukan dengan jarum aku-
Menurut para peneliti ini, mekanisme kerja akupunktur di punktur steril pada titik-titik tersebut. Jarum ditusukkan per-
sini mungkin meregulasi fungsi endokrin dan berbagai jenis pendikular sampai mendapat te-ci (sensasi penjaruman), ke-
ensim. Penjaruman ini juga akan mempengaruhi sintesis, mudian jarum ditinggal selama 15 menit. Penusukan diberikan
absorpsi dan ekskresi kolesterol dan trigliserida di hati dan 2 kali seminggu sampai mencapai 1 seri (10 kali kunjungan).
saluran pencernaan sehingga menurunkan kadar lemak darah Penderita yang termasuk kelompok akupunktur dan diet di-
tersebut. kirim ke Bagian Gizi RSCM untuk memperoleh penerangan
Omura 14 juga meneliti efek akupunktur pada kadar koleste- mengenai diet yang harus dilakukan.
rol, trigliserida dan fosfolipid, dengan menusuk titik Cu San Li 4) Titik-titik yang dipilih
(III.36) pada 206 penderita. Didapatkan penurunan kadar • Cung Wan (XIII.12) : Terletak di garis tengah perut, di per-
lemak darah yang terutama bermakna pada trigliserida dan tengahan fara prosesus xifoideus dan umbilikus. Vaskularisasi
fosfolipid, yaitu sebesar 30—60%. oleh arteri dan vena epigastrika superior. Inervasi oleh nervus
interkostalis VII cabang kutaneus anterior.
BAHAN DAN CARA KERJA
• Kung Sun (IV.4) : Terletak di tepi medial kaki pada lekuk
Bahan anterior dan inferior dari basis os metatarsal I di kulit pada
Penelitian dilakukan di Unit Akupunktur RS Dr. Cipto Ma- batas warna merah dan putih. Vaskularisasi oleh arteri tarsalis
ngunkusumo atas kerja sama dengan Bagian Kardiologi FKUI/ medialis dan jala vena dorsalis kaki. Inervasi oleh nervus sa-

26 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


fenus dan cabang nervus peroneus superfisialis. • San Yin Ciao (IV.6) : Terletak 3 cun tepat di atas puncak
maleolus medialis, di antara tepi posterior tibia dan m. soleus,
bagian yang lebih dalam terletak pada m. fleksor digitorum
longus. Vaskularisasi oleh vena safena magna, arteri dan vena
tibialis posterior. Inervasi di bagian permukaan oleh nervus
kutaneus kruris medialis dan di sebelah dalam pada bagian
posterior oleh nervus tibialis.

• Ci Cuen (XII.8) : Terletak di bagian medial sendi lutut.


Bila lutut dalam keadaan fleksi, titik ini terletak di ujung lekuk
transversal poplitea, pada tepi posterior kondilus medialis
tibia dan pada tepi anterior insersio muskulus semimembrano-
sus dan muskulus semitendinosus. Vaskularisasi oleh vena
safena magna di bagian anterior, dalam perjalanan arteri genu
suprema. Inervasi oleh cabang nervus safenus.

Gambar 1. Lokasi titik Cung Wan (XIII.12)


(Diambil dari Essentials of Chinese Acupuncture).

Gambar 4. Lokasi titik di Cuen (XII.8)


(Diambil dari Essentials of Chinese Acupuncture).

Gambar 2. Lokasi titik Kung Sun (IV.4)


5) Evaluasi
(Diambil dari Essentials of Chinese Acupuncture).
Pada akhir penelitian diadakan evaluasi dengan pemeriksaan
kimia darah kembali dengan cara yang sama seperti sebelum-
nya.
Evaluasi dilakukan terhadap :
a. Lipoprotein (kolesterol dan trigliserida).
Hasil penelitian
• sangat baik terdapat penurunan kadar kolesterol dan
trigliserida sampai nilai normal (di bawah batas maksi-
mum).
• baik : terdapat penurunan kadar kolesterol dan trigli-
serida tapi masih di atas nilai normal.
• gagal : tidak terdapat penurunan yang berarti (tetap)
atau terdapat peningkatan kadar kolesterol dan trigli-
serida, kolesterol menurun dan trigliserida meningkat,
trigliserida menurun dan kolesterol meningkat.
b. Kolesterol saja.
Hasil penelitian
• sangat baik : terdapat penurunan kadar kolesterol
sampai nilai normal (di bawah batas maksimum).
• baik : terdapat penurunan kadar kolesterol tapi masih di
atas nilai normal.
• gagal : tidak terdapat penurunan atau terdapat pening-
katan kadar kolesterol.
c. Trigliserida saja.
Gambar 3. Lokasi titik San Yin Ciao (IV.6) Hasil penelitian
(Diambil dari Essentials of Chinese Acupuncture). • sangat baik : terdapat penurunan kadar trigliserida

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 27


sampai nilai normal (di bawah batas maksimum). Dari tabel di atas tampak penelitian berhasil pada 81,25% dari 16 kasus
• baik : terdapat penurunan kadar trigliserida tapi masih hiperlipoproteinemia dengan perincian sebagai berikut : sangat baik
di atas nilai normal. 50% (8 kasus), baik 31,25% (5 kasus) dan gagal 18,75% (3 kasus).
• gagal : tidak terdapat penurunan atau terdapat pening- Tabel IV. Efek akupunktur pada kadar kolesterol yang meningkat
katan kadar trigliserida. dengan hasil evaluasirya
Penelitian dianggap berhasil bila penderita termasuk dalam
Sebelum akupunktur Sesudah akupunktur Hasil evaluasi
penilaian sangat baik dan baik. Juga dilakukan perhitungan No.
( mg/dl) (mg/dl)
statistik dengan rumus t Fisher untuk melihat efek akupunktur
terhadap kadar kolesterol dan trigliserida. 1. 274 218 sangat baik
2. 307 243 baik
HASIL PENELITIAN 3. 290 197 sangat baik
4. 327 267 baik
Tabel I. Gambaran kadar kolesterol total dan trigliserida sebelum dan 5. 308 230 sangat baik
sesudah akupunktur serta hasil evaluasi penelitian 6. 270 268 gagal
7. 278 198 sangat baik
Kolesterol total Trigliserida
No. Hasil evaluasi 8. 272 248 baik
( mg/dl) (mg/dl)
penelitian 9. 300 268 baik
sebelum sesudah sebelum sesudah 10. 273 250 baik
akp. akp. akp. akp. 11. 280 224 sangat baik
12. 337 232 sangat baik
1. 307 243 356 274 baik 13. 268 235 sangat baik
2. 290 197 165 104 sangat baik 14. 276 254 baik
3. 327 267 214 270 gagal 15. 322 234 sangat baik
4. 72 248 172 152 baik 16. 284 196 sangat baik
5. 280 177 224 145 sangat baik
6. 268 235 178 112 sangat baik Dari tabel di atas tampak akupunktur berhasil menurunkan kadar ko-
7. 322 234 236 182 sangat baik lesterol pada 15 kasus dan pada 1 kasus tetap, dengan evaluasi sangat
8. 284 196 220 300 gagal baik pada 9 kasus (56,25%), baik pada 6 kasus (37,5%) dan gagal pada
1 kasus (6,25%).
Dari tabel di atas tam pak penurunan kadar kolesterol pada 8 kasus, Tabel V. Efek akupunktur pada kadar trigliserida yang meningkat dan
pada 5 kasus sampai nilai normal, pada 3 kasus masih di atas nilai hasil evaluasinya
normal. Trigliserida meningkat pada 5 kasus, 1 masih di atas nilai
normal dan pada 2 kasus terjadi peningkatan. Hasil evaluasi penelitian :
sangat baik pada 4 kasus, baik pada 2 kasus dan gagal 2 kasus. No. Sebelum akupunktur Sesudah akupunktur Hasil evaluasi
(mg/dl) (mg/dl)
Tabel II. Gambaran kadar kolesterol dan trigliserida sebelum dan se-
sudah akupunktur dan diet serta hasil evaluasi penelitian 1. 356 274 baik
2. 214 270 gagal
Kolesterol total Trigliserida 3. 214 197 sangat baik
( mg/dl) ( mg/dl) 4. 237 199 sangat baik
No. Hasil evaluasi 5. 224 145 sangat baik
sebelum sesudah sebelum sesudah 6. 240 194 sangat baik
akp + diet akp + diet akp + diet akp + diet 7. 236 182 sangat baik
8. 220 300 gagal
1. 274 218 164 162 sangat baik
2. 308 230 180 165 sangat baik Dan tabel di atas tampak akupunktur berhasil menurunkan kadar trigli-
3. 270 268 214 197 gagal serida pada 6 kasus, dengan evaluasi sangat baik pada 5 kasus (62,5%),
4. 278 198 105 87 sangat baik baik pada 1 kasus (12,5%) dan gagal pada 2 kasus (25%).
5. 300 268 237 199 baik
6. 273 250 128 124 baik
7. 337 232 240 194 sangat baik
8. 276 254 168 162 baik

Dari tabel di atas tampak penurunan kadar kolesterol yang meningkat


pada 7 kasus, pada 1 kasus tetap (4 sampai nilai normal, 3 masih di atas
normal). Pada 3 kasus dengan trigliserida yang meningkat, terdapat pe-
nurunan sampai nilai normal. Hasil evaluasi penelitian adalah sangat
baik pada 4 kasus, baik pada 3 kasus, gagal 1 kasus.

Tabel III. Hasil penelitian menurut jenis lipoprotein yang meningkat


pada masing-masing kasus
Jenis lipoprotein Jumlah
No. yang meningkat kasus Hasil penelitian

sangat baik gagal


baik

1. kolesterol & 8 3 (37,5%) 2 (25%) 3 (37,5%)


trigliserida
2. kolesterol 8 5 (62,5%) 3 (37,5%) 0 (0%)
Jumlah 16 8 (50%) 5 (31,25%) 3 (18,75%)

28 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Tabel VI. Nilai rata-rata kolesterol total trigliserida sebelum dan sesudah akupunktur,
sebelum dan sesudah akupunktur dan diet, serta selisihnya

Nilai rata-rata kolesterol total Nilai rata-rata trigliserida


(mg/dl) (mg/dl)
No. Tindakan
sebelum sesudah selisih % sebelum sesudah selisih %

1. Akupunktur 293,7 223,2 70,5 24,03 220,6 193,6 27,0 12,23


2. Akp + diet 289,5 239,7 49,8 16,87 179,5 161,25 18,25 10,16
Dari tabel di atas tampak rata-rata penurunan kadar kolesterol sesudah akupunktur
sebesar 24,03% dengan P <0,001 (t hitung 19,58 dan t tabel 5,408); sesudah aku-
punktur dan diet rata-rata penurunan sebesar 16,87% dengan P < 0,001 (t hitung
11,19 dan t tabel 5,408). Rata-rata penurunan kadar trigliserida sesudah akupunktur
adalah 12,23% dengan 0,01 <P <0,02 (t hitung 3,44 dan t tabel antara 2,998 dan
3,499); sesudah akupunktur dan diet rata-rata penurunan sebesar 10,16% dengan
P 0,001 (t hitung 9,13, t tabel 5,408).

Tabel VI. Gambaran berat badan, tinggi badan, tensi sebelum dan sesudah akupunktur

Berat badan (kg) Tinggi Tensi (mmHg) Keluhan subyektif Tindakan


No. P/L Umur
(th) badan
Sebelum Sesudah (cm) Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Akp. Akp + Diet

1. P 60 65 62,5 143 170/90 160/95 sukar tidur, berkurang — +


terasa berat,
pegal-pegal
2. L 39 79 78 170 125/85 125/85 tidakjelas + —
3. P 52 45 45 155 130/90 125/90 nyeri dada, berkurang + —
lekas capai,
perut pedih
4. L 58 69,5 69 169 170/80 170/80 dada & badan dosis obat + —
kurang
5. P 70 49,5 50 151,5 210/100 150/85 dada berat hilang — +
6. L 28 49 49 154,5 160/90 160/90 tidak jelas — +
7. P 48 79,5 77 162,5 130/90 130/90 lemas, ber- hilang — +
debar-debar
8. L 61 72,5 71,5 166,5 130/90 130/90 lekas capai berkurang + —
9. L 72 65 65,5 174,5 150/90 140/95 sesak nafas berkurang + +
10. P 65 52,5 52 154 120/80 120/80 nyeri dada hilang + —
11. P 51 47,5 47 145,5 140/85 135/85 nyeri dada berkurang + —
tangan semutan
12. L 50 66 64 160 130/80 130/80 nyeri dada berkurang — +
13. L 43 66,5 66 160 165/100 160/90 sesak nafas, berkurang + —
bahu pegal
14. L 62 72 70,5 165 145/85 145/85 sakit dada, berkurang — +
lekas capai
15. P 54 60 58 154 140/80 130/80 nyeri dada berkurang — +
16. L 56 67,5 67 163 130/85 130/85 sakit dada berkurang + —

Dari tabel di atas tampak beberapa kasus berat badan yang lebih dari normal menurun (0,5 — 2,5 kg), tensi me-
nurun sedikit dan gejala subyektif sebagian berkurang sampai hilang.

DISKUSI rena Diabetes Mellitus, sehingga bila Diabetesnya sendiri


Dengan pemakaian titik-titik akupunktur yang sama, hasil pe- belum teratasi maka kadar trigliserida akan tetap tinggi; dan
nelitian Ionescu-Tirgoviste dkk terhadap hiperlipoproteinemia ini akan mempengaruhi hasil evaluasi.
adalah berhasil sebesar 56,97% (sangat baik 22,09% dan baik Seperti diketahui, penurunan kadar serum kolesterol se-
34,88%) dan gagal 43,02%; sedangkan hasil penelitian di besar 15%—20% dapat menurunkan risiko penyakit jantung
RSCM terhadap hiperlipoproteinemia adalah berhasil sebesar iskemik sebesar 35%—60% 5 . Dengan tindakan akupunktur,
81,25% (sangat baik 50% dan baik 31,25%) dan gagal 18,75% rata-rata penurunan kolesterol total adalah 24,03% dan rata-
(tabel III); terhadap kolesterol saja keberhasilan yang diper- rata penurunan trigliserida adalah 12,23%. Dengan akupunktur
oleh adalah 93,75% dengan perincian sangat baik 56,25% dan dan diet, rata-rata penurunan kolesterol total adalah 16,87%
baik 37,5%, gagal 6,25% (tabel I V); terhadap trigliserida ke- dan rata-rata penurunan trigliserida adalah 10,16% (Tabel VI).
berhasilan 75% dengan perincian sangat baik 62,5% dan baik Berdasarkan hasil penelitian di atas dan tulisan yang disaji-
12,5%, gagal 25% (tabel V). kan, dapat disimpulkan bahwa akupunktur pada keadaan
Perbedaan hasil ini mungkin disebabkan karena adanya hiperlipoproteinemia dapat menurunkan risiko penyakit
variabel yang berbeda. Peneliti yang terdahulu juga mengikut- jantung iskemik.
sertakan beberapa kasus hiperlipoproteinemia sekunder ka- Pada penelitian ini dicoba untuk memisahkan tindakan

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 29


KEPUSTAKAAN
yang dilakukan, yaitu sebagian dengan akupunktur saja dan
sebagian dengan akupunktur dan diet khusus, hal ini dimak- 1. Rifkind BM, Levy RI. Hyperlipidemia, Diagnosis and Therapy.
sudkan untuk melihat apakah akupunktur tanpa diet khusus Grune & Stratton Inc., 1977; 1 - 39.
juga mempunyai efek hipolipemik yang bermakna. 2. Hurst JW. The Heart. 5th ed. McGraw Hill Book Co., 1982; 951 -
957.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Sokolow M. Clinical Cardiology. 2nd ed. Lange Med Publ, 1981;
126 - 129.
• Akupunktur mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol 4. Adi Kusuma Aman, Burhanuddin Nasution. Metabolisme dan arti
dan trigliserida darah pada hiperlipoproteinema dengan keber- klinis lipiprotein. Mcdika 1983; 3 : 267 - 274.
hasilan 81,25% dari 16 kasus (sangat baik 50%, baik 31,25% 5. Ionescu-Tirgoviste C, Phleck-Chhayan, Visinescu R, Danciu A.
Acupuncture and electroacupuncture therapy in the treatment
dan gagal 18,75%). of hyperlipoproteinemia. Am J Acupunct 1981; 9 : 57 - 62.
• Akupunktur mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol 6. Danciu A, Ionescu-Tirgiviste C, Georgescu M, Cheta D, Stamoran
darah secara bermakna (P < 0,001) dengan hasil penurunan M. The treatment of hyperlipoproteinemia by acupuncture. Am J
24,03% sesudah akupunktur dan 16,87% sesudah akupunktur Acupunct 1976; 4 : 337 - 343.
7. Levy RI, Bonoell M, Ernst ND. Dietary management of hyper-
dan diet; akupunktur juga mempunyai efek menurunkan lipoproteinemia J A Diet Ass 1971;58 . : 406 - 416.
kadar trigliserida secara bermakna dengan hasil penurunan 8. Brown MS, Goldstein JL. The hyperlipoproteinemias and other
12,23% sesudah akupunktur (P < 0,001) dan 10,16% sesudah disorders of lipid metabolism. In : Principles of Internal Medicine,
akupunktur dan diet (0,01 < P < 0,02). th ed McGraw Hill Book€ Kogakusha Ltd., 1983; 547 - 559.
• Keberhasilan akupunktur untuk menurunkan kadar koleste- 9. Frederickson DS, Levy RI, Lees RS. Fat transport in lipopro-
rol adalah 93,75% (sangat baik 56,25%, baik 37,5% dan gagal teinemia. An integrated approach to mechanism and disorders.
6,25%), sedangkan kadar trigliserida menurun dengan keber- New England J Med 1967; 276 : 1 (34 - 44), 2 (94 - 103), 3 (148 -
hasilan sebesar 75% (sangat baik 62,5%, baik 12,5%, dan gagal 156), 4 (215 - 224), 5 (273 - 281).
25%). 10. Spritz N. Diet in the treatment of hyperlipidemia. Am Heart J
• Pada evaluasi terlihat perbaikan dari keluhan subyektif 1980; 100 : 924 - 927.
maupun gejala klinis (tabel VIII) pada beberapa kasus, meski- 11. Samuel P : Drug treatment of hyperlipidemia. Am Heart J 1980;
pun pada penelitian ini belum dilakukan pengamatan yang 100 : 573 - 577.
khusus terhadap hal-hal tersebut. 12. Leonhardt H. Fundamentals of electroacupuncture according to
Voll. Medizinisch Literarische Verlagsgesellschaft mBH, 1980;
• Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk melihat sejauh
188.
manakah akupunktur dapat mempengaruhi fraksi -fraksi lemak
13. Zhao Hexi, Zhang Ren Li Huanbin, Chang Xingguo. Influence on
darah yang lain, dan titik akupunktur yang mana yang paling
hyperlipidemia by needling Neiguan : Clinical analysis of 72 cases.
mempengaruhi kadar lemak darah. The second national symposium on acupuncture and mox bastion
• Melihat hasil penelitian efek akupunktur pada hiperlipo- and acupuncture anesthesia (abstr.). Beijing, 1984; 13 - 14.
proteinemia tersebut, dapat disimpulkan bahwa akupunktur 14. Omura Y. Acupuncture effects on cardiovascular and nervous
dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Karena system. Acupunct & El Their Research 1975; 1 : 51 - 141.
itu dianjurkan untuk memasukkan akupunktur sebagai salah 15. Scott PJ. Hyperlipidemia, Current concepts in prevention and
satu cara penanggulangan keadaan hiperlipoproteinemia. treatment. Medical Progress 1983; 2 : 36 - 41.
16. Omura Y. Historical Aspect of Acupuncture. Acupunct & El
Ther Research 1975; 51 - 141.
17. Meeker LA. Index of Acupuncture. 4th ed. MOD Co., New Mexico
1980 : 61.
Ucapan terima kasih 18. Anonim. Essencials of Chinese Acupuncture. Foreign Languages
Pada para dokter Bagian Kardiologi FKU1/RSCM, Ahli Gizi RSCM, Press, Beijing, China, 1981.
Ahli laboratorium RSCM, atas kerja sama dan bantuannya dalam pe- 19. Connor JO & Bensky D. Acupuncture, A Comprehensive text.
nelitian ini.
Eastland Press, Chicago, 1981.

30 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Akupunktur Analgesi pada
Bedah Beku di Daerah Penis
Dr. Husniah R. Th € Akib *, Dr. Petrus Tarusarya **
Unit Akupunktur RS Dr Ciptomangunkusumo, Jakarta
Dr. Gatut Suprodjo
Bagian Ilmu Penvakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
RS Dr. Ciptomangunkusumo, Jakarta

ABSTRAK Akupunktur analgesi aman, tidak ada efek samping dan


Akupunktur analgesi untuk tindakan bedah beku di lain-lain reaksi yang tidak terduga. Berdasarkan pengamatan
dari jutaan pembedahan, dilaporkan bahwa tidak ada kematian
daerah penis terhadap penderita kondiloma akuminata telah
yang disebabkan oleh akupunktur analgesinya 4 . Akupunktur
dilakukan dengan hasil memuaskan. Analgesi dilakukan
analgesi terutama bernilai untuk digunakan pada keadaan-
dengan akupunktur listrik pada titik XIV.2, XIV.4, VII.32,
keadaan di mana anestesi obat-obatan tidak mungkin dilaku-
XIII.2 dan Matsui. Stimulator listrik yang digunakan adalah
kan. Misalnya pada keadaan alergi terhadap obat-obat anestesi,
type DZ 22 dengan frekuensi 200Hz dan 2000 Hz. Induksi
pada penderita penyakit jantung, ginjal, paru, hati, dan lain-
dilakukan selama 20 menit. Akupunktur analgesi ini ter-
lain 6,6
utama bermanfaat pada keadaan-keadaan di mana analgesi
Salah satu keuntungan yang nyata dari penggunaan
dengan obat-obatan tidak dapat dilakukan.
akupunktur analgesi adalah pengurangan penggunaan narkoti-
ka sebanyak 80% 2 .
PENDAHULUAN Akupunktur analgesi telah pula dilakukan pada neonatus
Akupunktur analgesi pada pembedahan adalah teknik berumur 2 hari, juga orang tua berumur 90 tahun 5,7.
akupunktur yang diterapkan selama masa prabedah atau Pada saat ini, pembedahan dengan akupunktur analgesi
masa bedah untuk mencapai keadaan analgesi . telah diterapkan di seluruh dunia. Di Cina sampai tahun 1979
Akupunktur analgesi sering disebut dengan nama akupunk- telah dilakukan 200 jenis pembedahan dengan akupunktur
tur anestesi. Penamaan ini kurang tepat, sebab pada pem- analgesi pada 2.000.000 penderita8 . Di Australia sejak 1972
bedahan dengan akupunktur analgesi, penderita sadar sepenuh- telah dilakukan kira-kira 200 jenis pembedahan dengan
2, 3 .
nya dan semua sensasi tetap utuh, kecuali nyeri akupunktur analgesi6 . Angka keberhasilan secara umum adalah
Sejak dahulu telah diketahui bahwa akupuktur dapat 90% 5,9,10 . Sedangkan rasio akupunktur analgesi di Cina
menanggulangi nyeri. Efek penanggulangan nyeri ini akhirnya
adalah 10% — 30% 2,11 . Pada umumnya di luar Cina akupunk-
dikembangkan sedemikian rupa, sehingga pada tahun 1958
tur analgesi hanya dilakukan pada keadaan di mana anestesi
untuk pertama kali dapat digunakan sebagai analgesi pada
obat-obatan tidak dapat dilakukan 6 . Pelaksanaan akupunktur
pembedahan. Akupunktur analgesi sangat sederhana pelaksa-
analgesi di luar Cina biasanya disertai dengan pemberian
naannya, ekonomis dan tidak memerlukan alat-alat yang
obat-obat tambahan ll . Para pengamat di luar Cina pada
rumit. Metode ini sangat berguna di daerah perang rural,
umumnya memandang akupunktur analgesi sebagai suatu
daerah yang komunikasinya sulit dan dalam keadaan perang.
variasi dari metode anestesi 12 .
*) Penulis saat ini bertugas di Farmakologi klinik RS Dr Citpmangun-
kusumo. MEKANISME KERJA AKUPUNKTUR ANALGESI
**) Penulis saat ini bertugas di RS Sintanala. Banyak pendapat maupun hipotesis yang dikemukakan.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 31


Beberapa pendapat mengatakan, pada prinsipnya terjadi beku di daerah penis, dilakukan atas kerjasama dengan bagian
persaingan antara impuls spesifik yang timbul akibat rang- Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSCM. Penelitian
sang akupunktur dan impuls nyeri yang timbul karena pem- dilakukan antara bulan Januari sampai Maret 1983 pada 4
bedahan, pada suatu sistem proyeksi non spesifik di otak. orang penderita. Sebelum dianalgesi, penderita diperiksa
Bila rangsang spesifik akupunktur dapat menyaingi nyeri dan didiagnosis terlebih dahulu di bagian Kulit dan Kelamin.
yang timbul karena pembedahan, nyeri akan dihambat dan Tindakan bedah beku dan akupunktur analgesi dilakukan
terjadi analgesi. Pendapat ini berkaitan antara lain teori Gate di Unit Akupunktur RSCM.
Control & Two Gate Control. Teori Gate Control secara
Alat yang digunakan
singkat mengemukakan bahwa perangsangan titik akupunk-
Jarum akupunktur : dari baja tahan karat no. 28 dengan pan-
tur yang berarti perangsangan serabut besar (yang bermyelin,
jang 2 inci dan 4 inci, dua buah alat Stimulator listrik tipe
berdaya konduksi cepat dan menghantarkan rangsang bukan
nyeri), akan menimbulkan rangsang bukan nyeri yang meng- DZ 22.
hambat rangsang nyeri yang timbul akibat pembedahan,
Titik-titik akupunktur yang digunakan
disuatu gerbang yang terletak di substansia gelatinosa medula
spinalis 13 . Sedangkan menurut Two Gate Control, selain 1. Ming Men (XIV. 4), terletak di antara prosesus spinosus
gerbang di medula spinalis tersebut masih ada lagi gerbang vertebra lumbal 2 dan lumbal 3 pada garis median. Titik
utama yang terletak di hipotalamus, yang dapat menghambat ini di lapisan dalam terletak pada cabang posterior N.
nyeri bila titik-titik akupunktur tertentu di daerah muka Spinalis yang keluar. dari L3 dan di lapisan superfisial
dan kepala dirangsang 8 . pada cabang kutaneus dari ramus dorsalis N torakalis l2 .
Akhir-akhir ini dikemukakan teori endorfin, yang me- 2. Yao Su (XIV. 2), terletak di bawah vertebra sakralis 4,
ngatakan bahwa perangsangan titik akupunktur dapat me- dalam hiatus sakralis. Titik ini terletak pada tabang N
rangsang pelepasan suatu substansi morfin endogen (endor- sakro-koksigeus.
fin) yang mempunyai sifat anti nyeri 14 . Selain teori-teori 3. Modified Ce Liao (VII. 32), terletak 1 jari medial spina
ini masih banyak hipotesis lain yang dikemukakan antara Iliaka posterior superior. Titik ini terletak pada ramus
lain teori biolistrik, teori reflexotherapeutical Head, teori posterior N. Sakralis 2,3 dan 4.
susunan saraf otonom, dan lain-lain. Meskipun telah banyak 4. Ci Ku (XIII. 2), terletap pada batas atas simfisis pubis.
hipotesis dikemukakan, namun belum ada satu pun yang Titik ini di lapisan superfisial terletak pada cabang ku-
dapat menerangkan mekanisme akupunktur analgesi secara taneus N iliohipogastrika dan di lapisan dalam pada N
menyeluruh. Diamati bahwa daerah analgesi yang ditimbul- iliohipogastrika.
kan oleh akupunktur bersifat unik dan berbeda dengan anal- 5. Matsui, terletak 1 inci medial tuberositas ischii. Pen-
gesi yang timbul pada anestesi regional/blok. Karena itu jaruman dilakukan bilateral, kecuali untuk titik XIV. 4
peran serta sistem meridian tidak dapat diabaikan. Sampai dan XIV. 2. Mula-mula penderita dibaringkan dalam
saat ini, mekanisme kerja akupunktur analgesi masih dianggap sikap pronasi untuk dilakukan penjaruman pada titik
melalui multifaktor. yang terletak di belakang tubuh. Titik akupunktur di-
Pada tahun 1979 dalam seminar interregional WHO tentukan secara anatomis dan ditegaskan dengan alat
mengenai akupunktur di Beijing disimpulkan secara umum, pencari titik dari stimulator DZ 22. Sebelum setiap
akupunktur analgesi lebih efektif untuk pembedahan di daerah penjaruman, titik akupunktur dibersihkan terlebih dahulu
kepala, leher dan dada 15 . Sedangkan analgesi untuk pem- dengan kapas alkohol. Penjaruman dilakukan sampai
bedahan abdomen dikatakan lebih sulit dari pada untuk pem- tercapai sensasi penjaruman (te ci). Penjaruman titik
bedahan di daerah lain16, 17 . Mengenai analgesi untuk pem- VII. 32 dilakukan dengan jarum 4 inci bersudut 15°
bedahan di daerah penis tidak ada laporan khusus, kecuali dengan kulit, sehingga menyentuh foramina sakralis
mengenai titik-titik yang digunakan 16 posterior 2,3 dan 4. Penjaruman titik XIV. 2 dilakukan
Tindakan bedah beku di daerah penis dikatakan me- dengan jarum 2 inci, sejajar dengan permukaan tubuh
nimbulkan nyeri yang panas dan menyengat, yang berlang- sedangkan XIV. 4 tegak lurus. Jarum kemudian di-
sung sampai kira-kira 10 — 15 menit setelah tindakan selesai. hubungkan dengan elektroda DZ 22 kelompok B . kecuali
Penelitian akupunktur analgesi di daerah penis ini dilakukan untuk titik XIX. 2 dan XIV. 4 dengan kelompok A.
untuk melihat apakah titik-titik yang dipilih dapat menim- Jarum diisolasi dan direkat pada kulit dngan plester. Posisi
bulkan analgesi dengan hasil yang memuaskan. Bila analgesi penderita dialhkan menjadi supinasi. Mula-mula dilaku-
berhasil dengan memuaskan, akupunktur pada titik-titik kan penjaruman titik XIV.2 subkutis. Terakhir penjarum-
tersebut dapat digunakan juga untuk pembedahan lain di an titik Matsui dilakukan tegak lurus dengan permukaan
daerah ini, terutama bila analgesi dengan obat-obatan tidak tubuh. Semua jarum dihubungkan dengan elektroda DZ
dapat dilakukan. 22 kelompok B.
Setelah penjaruman melesai, dimulai perangsangan dengan
BAHAN DAN CARA: arus listrik, saat ini dihitung sebagai awal waktu induksi. Arus
Penelitian akupunktur analgesi pada tindakan bedah listrik yang digunakan adalah bolak balik (A.C.) dengan jenis

32 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


gelombang bifase segi (spike), dan bentuk frekuensi rangsang corona. Jumlah tumor multiple dan pada kasus terakhir mem-
kontinyu. Induksi dimulai dengan frekuensi rendah, yang di- bentuk plakat.
naikkan perlahan-lahan sehingga akhirnya mencapai frekuensi Berdasarkan penelitian, penjaruman pada titik VII.32 ber-
200 Hz untuk elektroda kelompok A dan 2000 Hz untuk arti merangsang saraf parasimpatis yang mempersarafi organ-
elektroda kelompok B. Intensitas dinaikkan bertahap semak- organ pelvis sehingga dapat menimbulkan efek analgesi di
simal yang dapat ditahan penderita. Induksi dilakukan selama 18
daerah pelvis . Sedangkan titik XIV.2, XIV.4, XIII.2, Matsui
20 menit. Tindakan bedah beku dimulai bila pada akhir masa dan daerah tindakan dipersarafi oleh segmen saraf yang sama/
induksi penderita telah merasa analgesi. Bila perasaan ini berdekatan dengan segmen saraf yang mempersarafi daerah
belum ada/belum kuat, maka induksi dapat diperpanjang. pembedahan. Bila ditinjau hipotesis timbulnya analgesi pada
Perangsangan listrik terus dilakukan sampai 15 menit setelah akupunktur antara lain teori Gate Control, terlihat karena da-
tindakan bedah beku selesai. erah tindakan dan titik-titik akupunktur yang digunakan
Tindakan bedah beku (cryo surgery) dilakukan dengan dipersarafi oleh segmen saraf yang sama/berdekatan, maka
menggunakan cairan nitrogen yang disemprotkan 2 siklus nyeri yang timbul karena tindakan ternyata dapat diatasi
(cairan nitrogen disemprotkan dengan cone pada lesi sampai oleh sensasi akupunktur. Selain itu efek endorfm yang di-
daerah freezing 1 mm di luar lesi, dan tindakan ini diulang katakan dapat dirangsang dengan akupunktur tidak dapat
2 kali). pula diabaikan.
Keberhasilan akupunktur analgesi dinilai dengan meng-
KESIMPULAN
ukur nyeri yang timbul. Pengukuran nyeri dilakukan secara
subyektif. Penderita digolongkan ke dalam tingkat I bila tidak Telah dilakukan akupunktur analgesi pada bedah beku
ada nyeri sama sekali. Tingkat II bila nyeri singkat dan ringan terhadap 4 penderita dengan kondiloma akuminata di daerah
sekali. Tingkat III bila nyeri jelas tapi masih dapat ditahan. penis.
Tingkat IV bila nyeri tidak tertahankan lagi. Akupunktur Pada semua kasus akupunktur analgesi berhasil dilaku-
analgesi dinyatakan berhasil dengan memuaskan bila pen- kan dengan hasil memuaskan. Penatalaksanaan akupunktur
derita termasuk tingkat I, berhasil baik bila termasuk tingkat analgesi meskipun mudah, tetapi memerlukan waktu induksi
II dan gagal bila termasuk tingkat III dan IV. yang cukup lama bila dibandingkan dengan analgesi obat-
obatan, sehingga mungkin kurang praktis untuk dilaksana-
HASIL DAN PEMBICARAAN kan secara rutin di poliklinik. Namun demikian, akupunktur
Telah dilakukan akupunktur analgesi untuk tindakan analgesi masih merupakan suatu metoda alternatif, terutama
bedah beku di daerah penis terhadap 4 penderita kondiloma pada keadaan di mana anestesi obat-obatan tidak mungkin
akuminata. Pada semua penderita masa induksi adalah 20 dilakukan.
menit dan analgesi dipertahankan sampai 15 menit setelah
tindakan bedah beku selesai. Lokasi tumor berbeda-beda, KEPUSTAKAAN
2 intra meatal, 1 di corpus dan 1 di preputium, glans dan
1. Lee F and Cheung CS. Current Acupuncture Therapy. Hongkong:
Tabel I. Karakteristik Penderita dan Keberhasilan Medical book Publ, 1978; pp 211-6.
2. Wexu M. The Ear Getaway to Balancing the Body a Modern Guide
No Umur Lama to Ear Acupuncture. New York : ASI publ Inc, 1975; pp 171-82.
Lokasi Tumor Efloresensi Penggo- Hasil 3. Wen HL and Cheung SYC. Treatment of Drug Addiction by Acu-
(th) sakit longan
tingkat puncture and Electrical Stimulation. Asian J Med. 1973; 9:138-41.
nyeri 4. Anonim. Essentialas of Chinese Acupuncture. Beijing: Foreign
languages press, 1980; p 416.
1 22 1 th corpus penis papel veru- tk_ I memuas- 5. Lowe WC. Introduction to Acupuncture. USA: Medical Exami-
kosa lenti- kan nation publ. 1973.
kuler yang 6. Mayer EH and Bischko J. Experiences with Acupuncture Analgesia
multipel in the Fiels of the Ear, Nose and Throat. Venice: International
2 31 1 bl intra meatal papel veru- tk. I memuas- Congress series, 1973; p 759.
kosa miller kan 7. Matsuto. Acupuncture for Physicians. Springfield, Illinois: Charles
yang multi- C Thomas publ, 1974.
pc 8. Man PL and Chen CH. Acupuncture Analgesia, Theory and Poten-
3 23 1 bl glans penis papel veru- tk. I memuas- tial Clinical Application, Medical Progress 1975; 2:87-98.
corona glan- kosa lenti- kan 9. Cai D, Lu WJ, Xu GH, Yu AL. The Influence of Different Para-
dis kuler yang meters and Methods of Stimulation on The Effect of Electric
multipel Needling of The Same Nerve; in Advances in Acupuncture and
4 31 4 bl intra meatal papel miller tk. I memuas- Acupuncture Anaesthesia. Beijing: The Peoples Medical Publ.
yang multi- kan 1979; pp 197-8.
pel 10. Shanghai Acupuncture Anaesthesia Coordinating Group. Path-
way of Acupuncture at Zusanli upon The Gastrointestinal Func-
Pada keempat penderita tindakan dapat dilakukan tanpa nyeri se- tion; in Advances in Acupuncture and Acupuncture Anaesthesia.
hingga akupunktur analgesi herhasil dengan memuaskan. Beijing: Peoples Medical publ house, 1979; pp 306-7.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 33


11. Murphy TM and Binica JJ. Symposium on Pain: Acupuncture 15. Bannerman RH. Acupuncture, The WHO view, The Magazine of
Analgesia and Anaesthesia. Arch Surg 1977; 112:896-902. The World Health Organization. Dec 1979; 24-9.
12. Pauser G, Benner H, Thomas H. Acupuncture Analgesia Clinical 16. Anonim, The Principle and Practical Use of Acupuncture Anaes-
Experimental Results of the Vienna School; in the second French, thesia. Hongkong: Medicine and Health pubL 1974; pp 96-235.
Italian Austrian Congress for Information on Acupuncutre 17. Bonica JJ. Acupuncture Anaesthesia in The Peoples Republic
and Auricular therapy. Vienna 1975; p 39. of China: Implication for American Medicine. JAMA 1974;
13. Melzack R. The Puzzle of Pain. Victoria, Australia: Penguin 229:1371-5.
Books, 1973. 18. Weng J, Yang H. Peng C, Mao S, Li G. The Application of Modi-
14. Yang MMP. The Role of Endogenous Ligands, Endorphins, in the fied Ci Liao Point in Acupuncture Anaesthesia for Gynecological
Mechanism of Acupuncture Analgesia; abstract. Department and Obstetrical Operation; in Advances in Acupuncture Anaes-
of Physiology Faculty of Medicine University of Hongkong. thesia. Beijing: Peoples medical publ. 1979; pp 197-8.

34 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Pengobatan Nyeri Kepala dengan
Akupunktur
Dr. Dharma K. Widya
Unit Akupunktur RS. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

ABSTRAK
ache dengan pengobatan akupunktur, setelah cara-cara peng-
Telah dilakukan pengobatan akupunktur pada seorang wa- obatan lainnya mengalami kegagalan4 . Khoe mengobati lebih
nita umur 20 tahun yang menderita nyeri kepala, dan telah dari 1000 penderita nyeri kepala tanpa kelainan organis/
diobati dengan obat-obatan tanpa hasil yang memuaskan. penyakit serius dengan akupunktur dan perbaikan nutrisi,
Pengobatan akupunktur dilakukan dengan penusukan pada dengan hasil yang baik 2
titik-titik di kepala, tubuh dan anggota gerak. Setelah peng- .
obatan pertama, gejala mereda dan menghilang sesudah peng- KASUS
obatan yang keenam. Pengobatan diberikan dua kali seminggu. Seorang wanita, umur 20 tahun dirujuk dari Bagian Saraf
Diperkirakan, akupunktur merangsang pelepasan senyawa yang ke Poli Akupunktur dengan diagnosis sefalgia. Pada saat datang
mirip morfin endogen, mempunyai efek vasodilatasi dan mem- pasien menyatakan merasa nyeri kepala hebat mual-mual.
perbaiki supply oksigen ke dalam jaringan, sehingga mem- Keluhan tersebut diderita setiap hari sejak 2 minggu sebelum-
punyai efek penyembuhan nyeri. nya. Telah berobat ke dokter dan dikatakan masuk angin, lalu
diberi obat. Keluhan mual hilang tetapi nyeri kepala tidak
PENDAHULUAN berkurang. Pasien kemudian berobat ke Bagian Penyakit
Sefalgia atau nyeri kepala merupakan suatu keluhan yang Dalam dan diberi obat tetapi keluhan tetap. Pasien lalu dirujuk
subyektif, tanpa dapat dibuatkan definisinya yang tepat. ke Bagian Saraf, dan pada pemeriksaan neurologis, foto ke-
Walaupun demikian sefalgia mudah dimengerti, karena hampir pala dan fundus okuli tidak ditemukan kelainan. Pasien diberi
semua orang pernah mengalaminya. Gejala yang banyak di- obat dan keluhan hilang setelah makan obat, tetapi setelah
jumpai dalam kehidupan dan praktek kedokteran sehari-hari obat habis keluhan timbul lagi (obat yang diberikan pada
ini dapat disebabkan oleh banyak jenis penyakit dan kelainan. kunjungan pertama adalah Nelstan, Lexotan, dan Laroxyl;
Baik kelainan di dalam otak, tengkorak maupun di luar struk- pada kunjungan kedua adalah Optalidon dan Tolvon). Akhir-
tur tersebut1 nya pasien dirujuk ke Poll Akupunktur.
Seorang ahli nyeri kepala di Amerika Serikat pernah me- Nyeri kepala seperti itu telah sering diderita selama dua
nyatakan, sekitar 85% penduduk pernah menderita nyeri tahun terakhir ini. Pada waktu timbul kepala terasa nyeri
kepala. Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan utama dari hebat, berdenyut-denyut, lama serangan kurang lebih 1 jam
banyak penduduk. Setiap tahun lebih dari 42 juta orang men- dan waktu timbulnya tidak menentu serta letak nyerinya tidak
derita nyeri kepala, dan berjuta-juta di antaranya menderita dapat ditentukan karena terasa menyeluruh. Keluhan hilang
nyeri yang begitu hebat sehingga tidak dapat bekerja. Dari bila berobat ke dokter, untuk kemudian timbul lagi setelah
jumlah itu, hanya sekitar 10% yang disebabkan oleh penyakit 1 — 2 minggu.
organis yang serius 2 . Selama ini pasien sering merasa kunang-kunang bila bangkit
Penelitian akhir-akhir ini menyatakan, penggunaan aku- sesudah jongkok. Selalu merasa sakit pada waktu menstruasi
punktur dalam pengobatan nyeri kepala memberi hasil yang (dismenorea) sejak menarche. Dua tahun yang lalu pernah
memuaskan. Ternyata pula pengobatan akupunktur memberi- menderita sakit panas selama 3 minggu dan dikatakan dokter
kan efek jangka panjang dan lebih dari sekedar plasebo 3 . Kho sebagai gejala tifoid.
pernah melaporkan kesembuhan seorang pasien cluster head- Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak sakit, kesadaran

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 35


baik, tekanan darah 90/50, nadi 84, suhu afebril. Pasien me- Tujuan pengobatan akupunktur adalah menyeimbangkan
makai kacamata yang menurut keterangannya berukuran kembali keadaan ekses atau defisien tersebut menjadi normal,
Sph -1 dan Sil - 1⁄2 kiri dan kanan. Pada pemeriksaan fisik hingga dengan demikian keluhan nyeri kepala akan meng-
lainnya tidak didapatkan kelainan. hilang. Hal tersebut dicapai dengan penusukan/stimulasi pada
Pada pemeriksaan akupunktur, tampak semangat agak titik-titik akupunktur tertentu yang mempunyai efek pada
kurang, ekspresi umum tampak sakit. Pada perabaan daerah aliran bioenergi di daerah kepala.
kepala tidak ditemukan nyeri tekan pada tempat yang spesifik Chen dkk 3 menyimpulkan, pengobatan akupunktur mung-
karena nyeri kepala bersifat menyeluruh; pada perabaan nadi kin merangsang pelepasan senyawa yang mirip morfin endo-
didapatkan kelemahan pada nadi ginjal dan jantung. Lain-lain gen, mempunyai efek vasodilatasi dan memperbaiki supply
tidak didapatkan kelainan. oksigen ke dalam jaringan.
Diagnosis kerja : Sefalgia. Pada kasus di atas, mengingat pasien dirujuk dari Bagian
Terapi yang diberikan adalah : Saraf dan telah pula diperiksa di Bagian Penyakit Dalam,
— Alat : jarum baja tahan karat buatan Cina ukuran 1 inci maka diperkirakan bahwa nyeri kepala tersebut bersifat
no. 32. fungsional dan tidak mempunyai dasar kelainan organis.
— Titik yang dipilih : Ditinjau dari gejalanya, kemungkinan besar keluhan pasien
1. Pai Hui (XIV.20), yang terletak pada garis tengah kepala ini dapat digolongkan dalam nyeri kepala tegang otot. Rasa
5 inci dari garis batas rambut depan. nyeri tersebut biasanya bilateral, lokasinya kadang-kadang
2. Tay Yang (M-HN-9), yang terletak dalam sebuah lekukan tidak jelas, dapat disertai mual dan vertigo. Menegangnya otot
di dahi yang didapat pada perpotongan garis perpanjang- sering kali menunjukkan adanya ketegangan jiwa. Terapi yang
an lengkung alis mata dan garis mendatar dari sudut diberikan pada keadaan ini adalah fisioterapi, terapi medika-
mata. mentosa dan psikoterapi. Akupunktur termasuk salah satu
3. He Ku (II.4), yang terletak di antara os metakarpal I cara untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut 5 .
dan II, tepat di pertengahan sisi radial os metakarpal II. Pada pasien ini terapi akupunktur diberikan dengan pe-
4. Ci Cie (XIII.14), yang terletak pada linea mediana ante- nusukan pada titik-titik Pai Hui (XIV.20), Tay Yang (M.HN.9),
rior 6 inci di atas umbilikus. He Ku (II.4), Ci Cie (XIII.14) dan Fu Liu (VIII.7).
5. Fu Liu (VIII.7), yang terletak 2 inci di atas titik yang Titik Pai Hui (XIV.20) dan Tay Yang (M.HN.9) dipilih
terletak pertengahan tendo achilles dengan maleolus karena kedua titik yang terletak di kepala ini mempunyai
interna. khasiat untuk nyeri kepala. Titik He Ku (I1.4) yang terletak
Teknik manipulasi penguatan dengan waktu 20 menit. di punggung tangan merupakan titik yang berkhasiat untuk
Terapi direncanakan diberikan 2x/minggu sampai 1 seri yang kelainan di daerah muka kepala termasuk nyeri kepala.
terdiri 12 kali terapi. Titik Ci Cie (XIII.14) dan Fu Liu (VIII.7) merupakan titik
HASIL yang mempunyai efek mempengaruhi fungsi jantung dan
Setelah dilakukan akupunktur pada kunjungan pertama, ginjal 6 .
nyeri kepala mualnya hilang dan penderita tidak tampak Pengobatan akupunktur pada pasien ini berhasil cukup
sakit lagi. 2 jam kemudian timbul nyeri kepala lagi, tapi jauh baik. Namun untuk mencegah penyakit tersebut kumat kem-
lebih ringan yang segera hilang kembali. Hal ini berlangsung bali, perlu diperhatikan faktor-faktor lain seperti faktor emosi,
beberapa kali. faktor lingkungan dan sebagainya, mengingat pasien adalah
Pada kunjungan kedua pasien merasa sakit kepala ringan, seorang remaja yang baru lulus SLA dan harus memikirkan
yang segera hilang setelah diakupunktur. Pada kunjungan- masa depannya.
kunjungan selanjutnya s/d kunjungan keenam tidak ada ke- Sebagai kesimpulan, akupunktur merupakan salah satu
luhan. Selama itu di rumah keluhan kadang-kadang timbul bila cara pengobatan yang efektif pada keluhan nyeri kepala yang
banyak membaca/belajar, namun hanya sebentar dan ringan, fungsional, oleh karena itu dapat dipertimbangkan sebagai
yang segera hilang setelah beristirahat. Pada kunjungan- suatu alternatif pengobatan nyeri kepala.
kunjungan berikutnya tidak didapati keluhan-keluhan lagi.
PEMBICARAAN
Nyeri kepala merupakan suatu keadaan yang dapat timbul KEPUSTAKAAN
karena berbagai sebab. Menurut ilmu akupunktur, keadaan 1. Sidiarto Kusumoputro. Diagnosis diferensial dan tatalaksana se-
nyeri kepala terjadi karena adanya ketidak-seimbangan bio- falgia; di Nyeri kepala menahun, Penerbit Universitas Indonesia,
energi (ci) di daerah kepala. Bioenergi tersebut dapat dalam Jakarta 1981: hal. 6.
keadaan ekses (se) atau defisien (si). 2. Khoe WH. Headache, treatment with acupuncture and nutrition.
Am J Acup; 1977; 5 : 151.
Keadaan tidak seimbang dapat terjadi karena berbagai faktor, 3. Chen GS, Yeou Cheng Hwang, Seng - Jaw Song. Longterm effect
yaitu 2 : of acupuncture therapy on headache. Am J Acup 1978; 6 : 23.
— Faktor luar : cuaca, makanan, keracunan, kecelakaan, 4. Kho Hing Gwan. Treatment of cluster headache by acupuncture.
trauma, infeksi dan sebagainya. Am J Acup 1977; 5 : 169.
— Faktor dalam : kelainan pada organ dalam seperti kelainan 5. Soemarmo Markam : Nyeri kepala tegang otot; di Nyeri kepala
menahun, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta 1981, hal. 23.
pada hati, limpa, ginjal, atau kelainan pada darah (misal- 6. O'Connor J, Bensku D. Acupuncture a comprehensive text. Chi-
nya anemia dan sebagainya). cago: Easland Press, 1981.

36 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Sonopunktur

Dr. Untojo Wibowo *


Unit Akupunktur RS Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

ABSTRAK medium kontak.


Ultrasound merupakan gelombang suara frekuensi tinggi Ketika gelombang suara melewati medium, sebagian dari
yang kini banyak digunakan dalam kedokteran. Pada jaringan, energinya diabsorpsi menjadi panas di setiap tempat. Besarnya
ultrasound mempunyai efek panas, efek mekanis, dan efek absorpsi tergantung pada koefisien absorpsi tiap-tiap medium.
biologis. Penggunaan ultrasound untuk merangsang titik Absorpsi otot kira-kira 2 kali dari lemak. Absorpsi dan pene-
akupunktur disebut sonopunktur. Karena karakteristiknya, trasi dari gelombang suara dalam jaringan tergantung juga pada
ultrasound dapat dianggap menggantikan jarum akupunktur, besarnya frekuensi. Makin tinggi frekuensi, makin besar daya
sehingga dalam penggunaannya dapat disamakan dengan absorpsi dan makin rendah penetrasinya. Sebaliknya, makin
jarum akupunktur. Disajikan pula dua buah ilustrasi kasus rendah frekuensi makin besar daya penetrasi dan makin rendah
pengobatan dengan sonopunktur. absorpsinya. Dengan memperhatikan hal tersebut, alat ultra-
sound untuk kedokteran harus mempunyai frekuensi antara
PENDAHULUAN 800 — 1000 kilo hertz, yang merupakan suatu bentuk gabung-
Gelombang suara, baik yang merambat di udara pada fre- an antara frekuensi rendah dengan daya penetrasi yang baik
kuensi yang dapat didengar oleh manusia maupun yang me- serta frekuensi tinggi dengan daya absorpsi yang besar. Seluruh
rambat di jaringan tubuh pada frekuensi yang sangat tinggi energi ultrasound yang keluar dari soundhead jenis multikristal
mempunyai sifat-sifat dasar yang sama, yaitu merupakan ge- adalah sejajar.
lombang horisontal yang terjadi atas pergantian pemampatan
dan peregangan dalam medium yang dilaluinya. Dalam prak- EFEK "ULTRASOUND" PADA JARINGAN
tek, gelombang suara dari frekuensi yang dipakai untuk peng- Energi ultrasound yang dipergunakan dalam pengobatan,
obatan dibangkitkan oleh kristal piezoelectric atau keramik dapat dianggap sebagai berkas rangsang mekanis yang dapat
yang bergerak bila diberikan medan listrik. dengan aman mencapai setiap daerah sasaran dalam tubuh
Ultrasound pada frekuensi tinggi mempunyai sifat yang pada intensitas terapi l .
hampir sama dengan cahaya dan mengikuti hukum-hukum Keuntungan terapi ultrasound dalam pengobatan adalah
optik, antara lain diabsorbsi, direfleksi dan ditransmisi. Trans- pengaruh spesifik yang ditimbulkan oleh ultrasound pada ja-
misi pada suatu medium ditentukan oleh tahanan dari medium ringan hidup. Efek spesifik yang bermanfaat tersebut antara
tersebut. Bila gelombang suara melewati bidang batas antara lain :
dua medium yang berbeda, sebagian gelombang akan diterus- • Efek panas
kan dan sebagian lagi direfleksikan. Kira-kira 40% dari energi Ketika gelombang suara melewati suatu medium, sebagian
ultrasound dalam kristal Quartz diteruskan ke air atau ke energinya diubah menjadi panas pada setiap tempat. Terdapat
jaringan, hanya 0,01% dari Quartz ke udara dan 0,1% dari peninggian suhu jaringan yang berbanding lurus dengan tenaga
udara ke jaringan. Karena itu, lapisan udara antara sumber dan waktu yang dipakai, dan berbanding terbalik dengan besar-
tenaga dan jaringan harus dihindarkan agar terjadi penerusan nya jaringan yang di-ultrasound. Timbulnya panas pada jaring-
energi ultrasound ke dalam jaringan secara lebih baik, dan an tersebut dapat terjadi pada seluruh volume jaringan, dan di-
untuk itu biasanya suatu substansi khusus digunakan sebagai karakteristikkan secara pasti oleh koefisien absorpsi atau dapat
terjadi secara lebih rumit karena adanya bidang batas yang
* Penulis saat ini bertugas di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta. dapat ditemukan pada jaringan atau kumpulan jaringan.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 37


Dalam proses pemanasan jaringan harus diperhitungkan efek :
pula efek pendinginan dari aliran darah. Ultrasound diabsorpsi — menaikkan aktifitas enzim
dalam otot 2 kali lebih besar dari pada dalam lemak. Pemanas- — menaikkan aktifitas metabolik
an yang tinggi timbul pada tulang, otot, tendon, saraf dan — merangsang sintesis protein
bidang batas antara otot dan lemak. Oleh karena itu, penyakit — merangsang pertumbuhan jaringan granulasi
yang mengenai jaringan-jaringan tersebut dan bereaksi terha- — mempercepat penyembuhan luka.
dap panas akan memberikan respon yang baik terhadap ultra-
PENGGUNAAN "ULTRASOUND" DALAM AKUPUNKTUR
sound.
Penggunaan energi ultrasound untuk merangsang titik aku-
• E fek mekanis punktur disebut Sonopunktur. Karakteristik ultrasound yang
Efek mekanis yang terjadi disebabkan oleh tekanan suara, berupa berkas dan kemampuannya untuk menembus benda
dan reaksi mekanis selanjutnya dari jaringan, yaitu kompresi padat dan cair memungkinkan penggunaan energi ultrasound
dan dilatasi, sehingga terjadi reduksi volume dan pergerakan untuk merangsang titik akupunktur 2 .
sel-sel jaringan. Efek ini tidak tergantung pada frekuensi, Penggunaan ultrasound dalam akupunktur memberikan be-
tetapi tergantung pada intensitas. berapa keuntungan, antara lain :
Kekuatan tekanan suara pada jaringan akan menimbulkan 1) Penerimaan penderita lebih mudah, karena tidak adanya
pola tekanan yang mengakibatkan pergerakan bolak balik sensasi seperti yang ditimbulkan oleh penusukan jarum.
dari sel. Arah pergerakan berubah 2 kali pada setiap frekuensi, 2) Ultrasound memungkinkan hasil yang lebih baik untuk
sehingga pada frekuensi 1 juta hertz terdapat 2 juta pergantian yang kurang berpengalaman, karena luas permukaan soundhead
arah setiap detik. Perubahan siklus tekanan dari positif ke lebih besar dari jarum akupunktur schingga memperkecil
negatif tersebut terjadi pada seluruh jaringan yang di-ultra-
kemungkinan salah lokasi titik akupunktur 3,4 .
sound, sehingga mengakibatkan terjadinya efek mekanis yang
-
disebut micro massage.
Khoe menggunakan ultrasound untuk akupunktur selama
bertahun-tahun dengan soundhead yang dirancang khusus.
Getaran mekanis merangsang aliran darah dan kimia darah,
menimbulkan analgesi, mempengaruhi susunan saraf autonom,
serta meninggikan permeabilitas membran sel.
• Efek biologis
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil
reaksi jaringan yang di-ultrasound, yaitu frekuensi, karakteris-
tik dari medan energi ultrasonik (pulsasi atau kontinyu), inten-
sitas (Watt/cm 2 ), anatomi dan fungsi jaringan yang meliputi
ketebalan kulit, lemak, subkutis, jaringan otot, dan struktur
tulang.
Efek terhadap sirkulasi perifer tergantung pada dosis energi
ultrasound. Pada dosis rendah terjadi hiperemi karena stimulasi
dari vasodilator. Bila dosis dinaikkan, terjadi anemi karena
stimulasi dari vasokonstriktor. Bila dosis dinaikkan lagi terjadi
stasis karena paralisis. Koeppen berpendapat, dosis terapi ultra-
sound adalah pada batas di mana terjadi vasodilatasi dengan
hiperemi, sehingga dapat memperbaiki peredaran darah lokal.
Efek selanjutnya yaitu vasokonstriksi hanya terjadi pada dosis
yang berlebihan. Sedangkan derajat ketiga yang menyebabkan
paralisis sirkulasi tidak mungkin terjadi dalam praktek, karena
dosis yang berlebihan akan menimbulkan nyeri hebat.
Ultrasound berpengaruh terhadap keseimbangan susunan
saraf autonom dengan sedikit menurunkan tonus simpatis dan
menaikkan tonus parasimpatis. Gejala klinis utama dari reaksi
ini adalah relaksasi otot, kelelahan umum dan pusing. Aktifi-
tas susunan saraf autonom dan saraf serebrospinalis sebelum
di-ultrasound merupakan faktor penting yang mempengaruhi
hasil pengobatan. Selain itu, karakteristik anatomi jaringan
yang dikenai oleh energi ultrasound juga memegang peranan
penting, terutama pada ganglia serebrospinalis dan ganglia
autonom.
Efek ultrasound terhadap susunan saraf yaitu mempenga-
ruhi susunan saraf autonom, lewat refleks yang disebabkan
oleh pengaruh langsung terhadap susunan saraf pada daerah
yang dikenal ultrasound, dan direkam sebagai isyarat saraf ke
pusat saraf yang lebih tinggi.
Selain hal-hal tersebut di atas, ultrasound juga mempunyai

38 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Energi ultrasound yang diberikan pada titik akupunktur me- sejak 4 bulan yang lalu. Leher terasa tertarik yang menjalar
nembus tubuh sepanjang tempat yang biasanya ditembus oleh sampai ke bahu dan kepala, bila kepala digelengkan. Sudah
jarum akupunktur. Reaksi jaringan yang terjadi dapat dengan berobat tetapi alergi terhadap obat-obatan yang diberikan.
tepat dikontrol oleh besarnya intensitas dan lamanya waktu Pemeriksaan akupunktur : teraba tegangan otot dan nyeri
pemakaian. Pada banyak kasus, terdapat hubungan langsung tekan pada daerah titik XI.20 dan XI.21. Pemeriksaan lain
antara besarnya energi dengan efek terapi. Intensitas rendah tidak menunjukkan kelainan.
digunakan untuk mengobati daerah teriritasi. Intensitas biasa- Radiologis, terlihat penyempitan foramina intervertebra C 4 -
nya antara 0,25 — 0,5 watt/cm 2 dengan waktu terapi antara C6 .
30 detik — 2 menit untuk tiap titik akupunktur. Soundhead Diagnosis : Stiff neck karena kelainan Meridian Kandung
diletakkan pada titik akupunktur yang dipilih dengan tekanan Empedu.
yang ringan tapi mantap. Sekarang telah tersedia soundhead Terapi dengan minisound 600 dengan soundhead type 61 ber-
dengan bermacam-macam ukuran untuk variasi penggunaan diameter 0,1 cm 2 .
yang luas, misalnya untuk akupunktur tubuh dan akupunktur Titik : Kuang Ming (XI.37)
telinga. Khoe telah melakukan lebih dari 15.000 kali terapi Cu Lin Ci (XI.41)
sonopunktur dan tidak mendapatkan akibat sampingan yang Titik nyeri (ahse point) XI.20 dan XI.21.
timbul bila digunakan dengan dosis yang telah dianjurkan. terapi diberikan 3 kali seminggu.
Rossman dan kawan-kawan telah menggunakan rangsang Setelah terapi ke 12 keluhan hilang.
ultrasound pada sistem meridian yang dibandingkan dengan
hasil terapi yang menggunakan jarum akupunktur. Mereka
menyatakan, kedua cara tersebut memberikan hasil yang sama KESIMPULAN
efektifnya. Dalam beberapa tahun belakangan ini ultrasound mulai di-
Wong dan Ching, berdasarkan pengalamannya juga men- pergunakan secara luas dalam bidang akupunktur. Untuk me-
dapatkan bahwa penggunaan jarum akupunktur maupun ultra- nanggulangi penyakit dengan sonopunktur dapat dipergunakan
sound memberikan hasil yang sama. 2 macam cara, yaitu pertama dengan memperhatikan adanya
Ultrasound dengan dosis rendah merupakan alat pengobat- absorpsi panas pada jaringan tertentu dan efek mekanis seperti
an yang efektif dan aman sehingga tidak ada kontra indikasi micro massage; maka dapat dipergunakan formula yang ter-
absolut. Namun perlu diperhatikan beberapa kontra indikasi diri dari titik-titik akupunktur dekat dan jauh menurut letak
khusus, yaitu : kelainan. Kedua dengan menganggap bahwa energi ultrasonik
1. Proses keganasan dapat menggantikan jarum akupunktur, dapat dipergunakan
2. Bila terdapat kelainan jantung, ganglion stellatum tidak cara dialektik dalam memilih titik-titik akupunktur dengan
boleh dikenai langsung dengan ultrasound karena dapat pemeriksaan akupunktur lengkap.
mengakibatkan terjadinya angina pektoris.
3. Bayi, karena dapat terjadi gangguan pertumbuhan tulang. KEPUSTAKAAN
4. Uterus gravid, meskipun tidak mengakibatkan abortus, te-
tapi dapat mengakibatkan deformitas tulang janin. 1. Zach FS, Boynton B, Phillips K, Smith E. Lokalized application
of ultrasound energy. Br J Phys Med 1957; 20 : 175 – 176.
ILUSTRASI KASUS 2. Buchtala V. The present state of ultrasonic therapy. Br J Phys
Med. 1952; 15 : 3 – 6.
• Penderita laki-laki 25 th. 3. Phillips K, Harriss RR, Robinson LF, Carter EF Sr. Therapeutic
Keluhan utama : nyeri pinggang bagian bawah yang terus- application of ultrasound energy. J Florida M.A. 1956; 43 : 341 –
menerus sejak 2 bulan yang lalu. Sudah berobat ke dokter, 346.
4. Baner AW. The present position of ultrasonics. Br J Phys Med.
sakit berkurang bila makan, tetapi kambuh lagi bila obat habis. 1954; 17 : 97 – 101.
Pemeriksaan akupunktur : nyeri tekan pada daerah lateral garis 5. Friedland F. Present status of ultrasound in medicine. JAMA.
median setinggi vertebra L 4 — S 1 sampai S 4 — S 5 . Pemeriksa- 1976; 163 : 799 – 276.
an lain tidak menunjukkan kelainan. Radiologis : vertebra 6. Schwann HP, Carstensen EL. Advantages and limitations of ultra-
lumbosacral dan articulatio Coxae : tak ada kelainan. sound in medicine. JAMA. 1952; 149 : 121 – 125.
7. Summer W, Patrick MK. Ultrasonic therapy. A text book for phy-
Diagnosis akupunktur : Lumbago karena kelainan Meridian siotherapists. London : Elsevier, 1964.
Kandung Kemih. 8. Stuhlfauth K. Neural effects of ultrasonic waves. Br J Phys Med.
Terapi dengan minisound 600 dengan soundhead berdiameter 1952;15:10–14.
0,1 cm 2 . 9. Phillips K, Smith EM, Biro LP, Boynton BL, Zach FS. Technical
and clinical application of ultrasound energy. Br J Phys Med.
Titik : Fei Yang (VII.58) 1954; 17 : 103 – 108.
Su Ku (VII.65) 10. Dyson M, Frank C, Suckling J. Stimulation of healing of varicose
Titik nyeri (ahse point) VII.25, VII.32, VII.33, ulcers by ultrasound. Ultrasonic. 1976; 14 : 232 – 276.
VII.34, VII.35. 11. Harvey W, Dyson M, Pond JB, Grahame R. The in vitro stimula-
tion of protein synthesis in human fibroblasts by therapeutic
Teknik perangsangan : levels of ultrasound. Proc 2nd. Eur Congr on Ultrasonic in Med.
waktu 1⁄2 menit setiap detik, dengan intensitas 1⁄2 watt. Excerpta Medica International Congress Series. 1975; 363 :
terapi diberikan 3 kali seminggu. 10– 21.
setelah terapi yang ke 6 keluhan hilang. 12. Webster DF, Dyson M, Harvey M. Ultrasonically induced stimula-
tion of collagen synthesis in vivo. In Proc 45 h. Ultrasound in
• Penderita wanita 65 th. Biol. and Med Sympt. Edited by P. Greguss Visegard, Hungary,
Keluhan utama : nyeri dan kaku leher yang terus-menerus 1979; 1 : 135 – 140.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 39


Percobaan Awal Pembuatan
Antibodi Monoklonal Terhadap
"Human Chorionic Gonadotropin"
Dengan Metoda Hibridoma

Drh. Francisca Nasution


Pusat Penelitian dan Pengembangan PT Kalbe Farma, Jakarta

PENDAHULUAN
Aminopterin memblokir biosintesa dari purin, pirimidin
Salah satu aplikasi antibodi monoklonal adalah untuk dan glisin. Yang terakhir disebutkan dapat diatasi dengan me-
diagnostik. HCG (Human Chorionic Gonadotropin) adalah makai media RPMI 1640. Hipoksantin dan timidin membantu
hormon yang dalam jumlah besar terdapat dalam air seni sel hasil fusi dalam sintesa nukleotida. (Lihat Gambar 1)
wanita hamil, terutama dalam 3 bulan pertama kehamilan. Sel NS 1 resisten terhadap 8 azaguanin. Oleh karena itu, sel
HCG berasal dari jaringan trofoblas yang diekskresikan ke tersebut kekurangan enzim hipoksantin guanin fosforibose-
dalam air seni, dan dapat diisolasi dari plasenta atau air seni transferase (HGPRTase) yang sebenarnya dibutuhkan untuk
wanita hamil1,2. biosintesa nukleotida. Sel NS 1 -NS 1 serta sel mieloma NS 1
Mencit balb C diimunisasi dengan Antigen HCG, sehingga itu tidak dapat tumbuh karena biosintesa diblokir dengan HAT
hibrid yang terbentuk dari limfosit B mencit dan sel mieloma medium.
(NS 1 ), dengan bantuan PEG (polietilen glikol) dapat mem- Sel limpa normal dan sel limpa-limpa hasil fusi bersifat
pertahankan sifat dari keduanya, yaitu: kemampuan sel-sel pasif, dan langsung akan terseleksi karena mempunyai po-
B untuk menghasilkan antibodi spesifik — dalam hal ini tensial tumbuh yang terbatas dalam kultur. Dalam waktu 2
HCG — dan imortalitas se] mieloma3,4 Mieloma tersebut harus minggu umumnya mereka akan mati.
bersifat non secretors, resisten terhadap 8 azaguanine, dan da- Dalam hal sel NS 1 limpa (normal antibody producing
pat diterima HAT3,4 (hipoksantin aminoptcrin timidin). Hasil cell), maka normal cell akan menyediakan suatu enzim yaitu
fusi dari NS 1 dan sel imun limpa adalah campuran sel NS 1- HGPRTase yang dibutuhkan oleh fuse partner NS 1 . Selanjut-
NS 1 , sel NS 1 -limpa, sel limpa-limpa. nya sel hibrid akan menggunakan hipoksantin dari luar (dari
medium HAT) untuk kemudian mensintesa nukleotida. Ini
berarti sel dapat tumbuh terus dalam medium HAT.

METODA & MATERI PERCOBAAN


Alat
Tissue culture hood, inkubator CO 2 kultur jaringan, auto-
klaf, mikroskop, mikroskop inversi, timbangan analitik, alat
pemusing, penangas air, pH meter, tempat penyimpan nitro-
gen cair, Elisa reader, stop watch, pendingin -70°C, multi
well plate, micro titer plate, drummond pipet aid dan peralat-
an kultur jaringan lainnya.
Bahan dan Reagen
Mencit balb C, sel mieloma NS 1 , feeder cell, human cho-
rionic gonadotropin, PBS tween, dapar penyalut, peroksidase
konyugat (ortofenilen-diamine), stopping solution, rabbit anti
mouse lg G, media RPMI 1640; complete Freund adjuvant,
media hipoksantin aminopterin timidine, 50% polietilen

40 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


glikol, foetal bovine serum, 8 azaguanine, DMSO(dimetil sulfok-
sida) .

Prosedur
Persiapan pertama adalah menumbuhkan dan memelihara
mieloma. Dengan menggunakan media pertumbuhan RPMI
1640, sel mieloma disimpan dalam inkubator 37°C dengan 5%
CO 2 . Biasanya mempunyai waktu ganda sesudah 16 — 24 jam. complete Frcund adjuvant secara intraperitoneal sebanyak 3 x
Banyaknya sel dihitung dengan hemacytometer dengan me- suntikan dengan selang waktu 2 minggu. Tahap terakhir yaitu
makai vital stain. beberapa hari sebelum fusi, disuntikkan secara intravena. Se-
Di samping itu dikerjakan juga imunisasi mencit dengan lanjutnya dilakukan fusi, yaitu dengan 50% polietilen glikol
antigen HCG (1000 IU/kg BB) yang telah diemulsikan dengan antara sel mieloma dan sel imun limpa mencit balb C yang
Gambar 2. Cara : Antigen dan imunisasi _ sudah disuntik dengan antigen HCG tadi. Kemudian tambah-
kan media HAT ke dalam kultur jaringan. Pada tahap ini ter-
jadi proses seleksi sel NS 1 — NS 1, sel NS 1 — limpa dan sel
li mpa — limpa. Untuk proses ini diperlukan waktu ± 2 minggu.

Gambar 3. Mekanisme

Seleksi tes Elisa yang dipakai untuk mengindentifikasi


kultur yang menghasilkan antibodi itu secara metoda tidak
langsung, yaitu dengan memakai orthofenilen diamin sebagai
substrat dan rabbit anti mouse Ig G peroxidasc conjugate 1 :
1000. Serum hasil imunisasi diencerkan l : 200 dengan PBS
Tween. Pembacaan dilakukan dengan Elisa reader pada pan-
jang gelombang 490 nm.
Sel positif kemudian diperbanyak, lalu sebagian disimpan
untuk dibekukan dalam nitrogen cair dengan memakai 10%
DMSO dan sebagian lagi untuk dikloningkan. Pengenceran
yang dipakai untuk kloning adalah 5 cell/well, 1 cell/well dan
0,5 cell/well. Sebelum pengenceran untuk kloning dilakukan,
feeder cell dipersiapkan. Mencit yang tidak distimulasi dan
diimunisasikan diambil sel limpanya untuk ditambahkan se-
banyak 1 x 10 c/well dan sebelum hibrid diletakkan di plate.
Sesudah 7 hari koloni akan dilihat dengan mikroskop inversi.
Wells yang mengandung lebih dari satu koloni akan dibuang

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 41


dan supernatan yang menghasilkan satu koloni dites kembali 3. Teknik pelaksanaan agak kasar.
dengan Elisa. 4. Waktu tes Elisa kurang tepat dan cepat.
5. Jumlah sampel kurang banyak.
HASIL
1. Pertumbuhan sel mieloma NS 1 sesudah 44 jam rata-rata
berlipat ganda 5.4 x, sesudah 68 jam = 13.6 x. KEPUSTAKAAN
2. Secara mikroskopis, hibridoma mulai kelihatan kira-kira 1. Ganong WF. Fisiologi Kedokteran. 1983; pp 360 - 95.
6 - 7 hari setelah fusi. 2. Voller. The Enzym Linked Immunosorbent Assay (ELISA): A
3. Setelah dilakukan 2 x fusi dan dites dengan Elisa, didapat Guide with Abstracts of Microplate Application, 1979; pp 1 - 125.
hibridoma seperti berikut 3. Chang TW. Monoclonal Antibodies: Preparation by Hybridoma
pada fusi pertama : Method and Application in Biological Research. Academic Press,
2 well positif
1982; pp 263 - 81.
kedua : 10 well positif 4. Mishell & Shiibi SM.Selected Methods in Cellular Immunology. San
4. Hibrid kemudian disimpan di nitrogen cair. Dua di antara- Francisco: WH Freeman and Co. 1980; pp 351 - 72.
nya sudah dicairkan kembali dan sudah dikloning. 5. Chereminisoff & Quellette RP. Biotechnology, Techomic Publish-
5. Kloning juga sudah berhasil dilakukan, monoklonal biasa ing Co. 1976; pp 294 - 307.
6. Appleton JA. Methods for Production of Monoclonal Antibodies.
nya bulat dan simetris. supernatan kuning yang diduga Agricultural Res Service 1984; p 50.
mengandung antibodi yang didapat dari monoklonal tidak/ 7. Berkow R. The Merck Manual of Diagnosis and Therapy, Merck
belum memberi hasil positif dengan tes Elisa. Sharp and Dohme Research Lab. 1985; p 1710.
8. Hurrell JGR. Monoclonal Hybridoma Antibodies. CRC Press,
KESIMPULAN DAN DISKUSI 1985; pp 1 - 57.
9. Voss EW. Immunochemistry, University of Illinois, 1980; pp 137 -
Dari hasil percobaan telah didapat hasil sampai tahap 52.
kloning; tetapi monoklonal yang dihasilkan tersebut tidak/ 10. Rose. Manual Clinical Laboratory Immunology. Washington DC:
belum spesifik terhadap HCG. Ini mungkin disebabkan oleh : American Society for Microbiology. 1986; pp 99 - 109.
1. Sel hibrid yang didapat tidak stabil.
2. Antigen yang dipakai kurang murni (purified Beta HCG Dibawakan pada Simposium Bioteknologi Indonesia di Universitas
sangat mahal, US$ 150/100 ug, 1985). Gajah Mada, Yogyakarta, pada tanggal 17-19 Februari 1987.

42 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Imunomodulator

DR. Mathilda B. Widianto


Jurusan Farmasi Institut Teknologi Bandung, Bandung

PENDAHULUAN pun humoral. Pertahanan non spesifik terhadap antigen ini di-
Suatu bidang baru farmakologi yang masih dalam taraf peng- sebut paramunitas, dan zat bersangkutan disebut penginduksi
galian serta pertentangan adalah pengembangan senyawa yang paraimunitas. Induktor semacam ini biasanya tidak atau se-
dapat menstimulasi respon imun. Dasar pemikirannya adalah, dikit sekali kerja antigennya, malahan sebagian bekerja se-
senyawa semacam ini dapat digunakan untuk meningkatkan bagai mitogen yaitu menaikkan proliferasi sel yang berperan
respon imun pasien yang menderita berbagai bentuk penyakit pada imunitas. Sel tujuan adalah makrofag, granulosit, lim-
imunodefisiensi baik yang umum maupun yang selektif. Sejak fosit T dan B; karena induktor paramunitas ini terutama
zaman dulu sampai zaman modern saat inf, sudah dilakukan menstimulasi mekanisme pertahanan seluler. Mitogen ini dapat
usaha medis yang disebut terapi stimulasi non spesifik. Pe- bekerja langsung maupun tak langsung (misalnya melalui
nanganan yang dulu sering dilakukan, misalnya membuat abses sistem komplemen atau limfosit, melalui produksi inter-
buatan dengan minyak terpentin, membuat radang korosif feron atau enzim lisosomal) untuk meningkatkan fagositosis
lokal dengan cara dibakar, atau menahan aliran darah. Abad- mikro dan makro (lihat gambar 1). Mekanisme pertahanan
abad berikutnya disadari bahwa dengan menyuntikkan ber- spesifik maupun non spesifik umumnya saling berpengaruh.
bagai "zat perangsang", pertahanan terhadap infeksi dapat di- Dalam hal ini pengaruh pada beberapa sistem pertahanan
tingkatkan. Sebagai contoh disuntikkan darah sendiri, susu, mungkin terjadi, hingga mempersulit penggunaan imunomo-
kasein dan otolisat bakteri. Tampaknya rangsang radang lokal dulator ini dalam praktek.
dapat meningkatkan keseluruhan pertahanan tubuh terhadap
penyakit. Apakah hal ini dapat dibuktikan dengan uji eks-
perimental pada hewan percobaan?
Fauve melakukan percobaan sebagai berikut: mencit di-
suntik secara dorsal dengan magnesiumsilikat, suatu iritansia
yang tak bertindak sebagai antigen. Beberapa hari kemudian
hewan tersebut diinfeksi dengan berbagai kuman patogen
antara lain bakteri, ragi juga dengan sel kanker. Berbeda
dengan hewan kontrol, hewan yang diberi granuloma dapat
bertahan hidup.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN IMUNOMODULATOR?


Imunomodulator adalah senyawa tertentu yang dapat me-
ningkatkan mekanisme pertahanan tubuh baik secara spe-
sifik maupun non spesifik. Yang terutama terjadi adalah
induksi non spesifik baik mekanisme pertahanan seluler mau -

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 43


KARAKTERISTIKA IMUNOMODULATOR DAN METODE "Timing" atau saat yang tepat pada pemberian imunomodula-
PENGUJI tor ini penting untuk diperhatikan; kalau tidak, terapi ini tak
Aktivitas suatu senyawa yang dapat merangsang sistem imun berhasil. Variabel penentu lainnya adalah dosis dan cara
tidak tergantung pada ukuran molekul tertentu. Efek ini dapat applikasi. Induktor paramunitas ini hendaknya dibedakan
dari adjuvan yang sering ditambahkan pada antigen. Penam-
diberikan baik oleh senyawa dengan berat molekul yang kecil
bahan adjuvan dimaksudkan untuk memperkuat kerja imu-
maupun oleh senyawa polimer. Karena itu usaha untuk men-
nogen dari antigen, jadi memperkuat reaksi perlawanan yang
cari senyawa semacam ini hanya dapat dilakukan dengan me-
spesifik.
tode uji imunbiologi saja. Termasuk di sini adalah metode
in vitro dan in vivo, di mana dapat diukur pengaruh senyawa Dasar fungsional paramunitas (menurut A. Mayr)
bersangkutan pada fungsi dan kemampuan sistem mono- — Terjadinya peningkatan kerja mikrofag dan makrofag serta
nuklear, demikian pula kemampuan terstimulasi dari limfosit B pembebasan mediator.
dan T. Metode uji yang dapat digunakan dapat dilihat pada — Menstimulasi limfosit (yang berperan pada imunitas tetapi
tabel 1. belum spesifik terhadap antigen tertentu), terutama mem-
potensiasi proliferasi dan aktivitas limfosit.
Tabel 1. Metode uji aktivitas imunomodulator — Mengaktifkan sitotoksisitas spontan.
— Induksi pembentukan interferon tubuh sendiri.
Metode bersihan karbon ("Carbon—Clearance") — Mengaktifkan faktor pertahanan humoral non spesifik
Pengukuran secara spektrofluorometrik laju eliminasi partikel
karbon dari daerah hewan. Ini merupakan ukuran aktivitas (misalnya sistem komplemen properdin-opsonin).
fagositosis. — Pembebasan ataupun peningkatan reaktivitas limfokin
Uji granulosit dan mediator atau aktivator lain.
Percobaan in vitro dengan mengukur jumlah sel ragi atau bakteri — Memperkuat kerja regulasi prostaglandin.
yang difagositir oleh fraksi granulosit yang diperoleh dari serum
manusia. Percobaan ini dilakukan di bawah mikroskop. Beberapa imunomodulator yang sudah diteliti antara lain
Bioluminisensi radikal 0 2 ekstrak organ atau darah (misal dari timus dan limpa, ekstrak
Jumlah radikal 0 2 yang dibebaskan akibat kontak mitogen embrio); ekstrak bakteri dan jamur (misal lipopolisakarida);
dengan granulosit atau makrofag, merupakan ukuran besarnya endotoksin; ribosom bakteri; ekstrak tanaman; dekstran;
stimulasi yang dicapai.
hormon dan senyawa yang mirip hormon; lipida; protein
Uji transformasi limfosit T
Suatu populasi limfosit T diinkubasi dengan suatu mitogen. dan hasil urai protein; senyawa anorganik; racun dari hewan).
Timidin bertanda ( 3 H) akan masuk ke dalam asam nukleat
limfosit 1. Dengan mengukur laju permbentukan dapat diten- Timosin
tukan besarnya stimulasi dibandingkan dengan fitohemaglutinin Peptida dengan 28 asam amino ini diisolasi dari kelenjar
A (PHA) atau konkanavalin A (Con A). timus. Pada anak-anak serta awal masa dewasa kadar timosin
tinggi, mulai turun pada usia 30—40 tahun dan rendah pada
PERSYARATAN IMUNOMODULATOR usia lanjut. Kadar serum pada defisiensi sel T (sindrom Di
George) rendah. Pada uji in vitro limfosit yang diberi timosin
Menurut WHO, imunomodulator haruslah memenuhi per-
ternyata jumlah sel akan bertambah. Efek transplantasi timus
syaratan berikut:
fetus pada sindom DiGeorge mungkin disebabkan timosin
— Secara kimiawi murni atau dapat didefinisikan secara kimia.
ini. Efek samping dapat ditolerir, walaupun kadang-kadang
— Secara biologik dapat diuraikan dengan cepat.
pada sekitar tempat penyuntikan terjadi reaksi kulit. Hasil
— Tidak bersifat kanserogenik atau ko-kanserogenik.
yang didapat cukup memuaskan jika defisiensi sel T ringan,
— Baik secara akut maupun kronis tidak toksik dan tidak
sedangkan pada kasus yang berat efek tak terlihat.
mempunyai efek samping farmakologik yang merugikan.
— Tidak menyebabkan stimulasi yang terlalu kecil ataupun BCG
terlalu besar. Pada beberapa zat dengan karakteristika antigen, stimulasi
efek spesifik dan non spefisik sulit dibedakan. Jika pada saat
Hanyalah jika kriteria ini dipenuhi dengah hasil positif, barulah bersamaan dan kalau mungkin pada tempat yang sama di-
penggunaannya dalam terapi maupun sebagai profilaksis dapat suntikkan antigen + adjuvan misal secara SC atau IM, seperti
dipertimbangkan. pada BCG misalnya, maka sistem imunitas spesifik terhadap
Imunomodulator digunakan path: mikobakteri akan meningkat. Jika BCG digunakan IV, efek
— Terapi infeksi campuran; infeksi kronis; infeksi yang sudah non spesifik akan lebih menonjol, dan dapat digunakan untuk
resisten terhadap khemoterapetika terutama infeksi yang membunuh sel tumor atau mencegah perbanyakan bakteri
disebabkan virus dan bakteri. dan virus. Tempat kerja bersama efek spesifik dan non spesifik
— Terapi penyakit ganas. adalah makrofag. Aktivasi makrofag oleh BCG juga akan
— Dalam batas tertentu untuk terapi penyakit autoimun . meningkatkan laju bersihan (clearance rate) kompleks imun
— Kadang-kadang untuk kompensasi pengobatan dengan si- dari darah. Sel T penting untuk kerja antikanker BCG ini.
tostatika. Pada hewan yang diberi serum anti T efek imunoterapi BCG

44 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


diblokir. Ini dicoba pada melanoma, sarkoma dan leukemia sulit diobati (misal virus ensefalitis, herpes zoster generalisatus,
akut. BCG ternyata juga meningkatkan interferon serum. virus papiloma dan sebagainya).
Levamizol Senyawa yang berasal dari tanaman
Senyawa ini merangsang pematangan sel T pada kondisi Asam aristolokhat: pada penelitian ternyata asam ini dapat
respon imun yang berkurang. Pada sistem imun normal, leva- meningkatkan aktivitas fagositosis serta dapat pula meng-
mizol tak bekerja. Hasil yang baik diperoleh pada penanganan kompensasi pengurangan aktivitas fagositosis akibat kloram-
poliartritis, sindrom Reiter dan multipel sklerosis; sedang- fenikol dan tetrasiklin.
kan penanganan tumor dalam bentuk monoterapi tak ber- Senyawa dengan BM rendah lainnya yang juga mempunyai
manfaat. Jika diberikan bersama senyawa sitotoksik, zat efek pada mekanisme pertahanan tubuh adalah N-alkaloida
ini berbahaya, pemberiannya harus sedini mungkin pada fase (sefarantin, tiloforin), terpen (ester diterpen, seskuiterpen-
remisi. Pada pemakaian kronis efek samping yang ditimbul- lakton tertentu), senyawa fenolik (kleistantin; 2, 3 dihidroksi-
kannya cukup berat yaitu gangguan neurologis (6%), ganggu- benzoat; asam klorogenat; asam ferulat, anetol); Iipida (ubik-
an saluran cerna (5%), reaksi hipersensitif (3%), nausea (13%) hinon, alkillisofosfolipida).
dan kadang-kadang agranulositosis. Karena saat pemilihan Senyawa dengan BM tinggi
waktu pengobatan yang tepat cukup problematik srta karena Lektin: lektin tanaman dapat terikat pada limfosit T dan me-
efek sampingnya, senyawa ini jarang digunakan untuk maksud nyebabkan mitosis limfosit. Dari kelompok ini konkavalin
ini. A mempunyai aktivitas mitogen yang tinggi dan biasanya
Transfer factor digunakan sebagai pembanding pada berbagai uji. Beberapa
Zat ini merupakan molekul RNA kecil atau peptida (BM se- lektin bekerja spesifik sitotoksik dengan menginhibisi sintesis
kitar 5000) yang berasal dari sel limfoid manusia. Disamping protein intraseluler atau dengan mengaktivasi sel "pem-
meningkatkan respon sel T terhadap antigen, juga senyawa bunuh".
ini merangsang sistem imun non spesifik dengan mekanisme Polisakarida: polisakarida yang dapat menstimulasi sistem
yang belum jelas. Efeknya dapat sangat berhasil pada be- i mun ditemukan baik pada tanaman rendah maupun pada
berapa kasus kandidiasis kronis mukokutan tetapi tak ber- tanaman tinggi, sedikit dalam algea dan Lichenes. Kerjanya
hasil pada pasien yang menderita imunodefisiensi berat cam- yaitu pada aktivasi makrofag, interferon atau sistem kom-
puran. Banyak yang mengatakan bahwa mungkin juga dapat plemen. Pada percobaan dengan hewan, pemberian polisa-
digunakan pada penanganan sindrom Wiskott—Aldrich, sar- karida ini sebagai profilaksis terhadap infeksi Pseudomonas
koma osteogenik dan tbc. Dosis TF didasarkan pada jumlah atau Staphylococcus ternyata memperbesar kemungkinan
9
limfosit yang ada dalam preparat (sekurang-kurangnya 10 hidup hewan bersangkutan.
limfosit). Sudah ada beberapa penelitian tentang uji aktivitas Dari tanaman tinggi, fraksi polisakarida yang telah diteliti
biologik, mekanisme kerjanya serta cara pemurnian zat ini. yaitu dari jenis Calendula, Solidago, Trifolium pratense,
Interferon Viscum album, jenis Bryonia dan lain-lain. Baru-baru ini ber-
Glikoprotein ini berasal dari leukosit manusia, yang dibentuk hasil diisolasi dua heteroglikan asam yang larut air dari Echi-
oleh sel tubuh karena berbagai rangsang. Saat ini telah di- nacea purpurea (BM 35.000 dan 450.000) yang kemungkinan
kenal 3 jenis utama interferon yaitu a, Q, dan y. Alfa inter- bekerja sebagai imunomodulator. Keduanya terdiri dari ber-
feron (yang dulu disebut interferon leukosit) dibentuk oleh bagai gula dalam perbandingan dan ikatan tertentu. Senyawa
linfosit dan sel lain sistem limfatik. Ada sekitar 10 macam ini menstimulasi fagositosis, bekerja kuat pada limfosit T dan
a interferon yang telah ditemukan. Beta interferon (dulu menginduksi produksi interferon. Hubungan struktur-aktivi-
disebut interferon fibroblas) diproduksi oleh fibroblas. Gama tas polisakarida juga sedang diteliti oleh para ahli. Senyawa
interferon (yang disebut interferon imun) terbentuk dalam yang kompleks dengan berat molekul yang tinggi lebih ber-
limfoblas setelah adanya pembebasan interleukin 2 akibat khasiat daripada senyawa dengan berat molekul yang rendah
eksposisi antigen. Interferon dapat mengaktifkan enzim dan bangun yang linier.
sitoplasma, yang mempengaruhi m—RNA. Diduga terjadi Beberapa tanaman yang sering digunakan untuk maksud ini
hal berikut: interferon akan berikatan dengan reseptor spe- antara lain:
sifik yang terdapat pada permukaan sel dan dapat meng- — Chamomilla recutita
induksi TIP (transfer inhibiting protein) yang bersifat anti- — Arnica montana
virus. Aktivitas interferon sangat tinggi, 1 mg dapat melindungi — Baptisia tinctoria
10 15 sel. Disamping itu interferon berperan meninggikan akti- — Mangifera indica
vitas sitotoksik limfosit T juga menghambat pembelahan sel — Aconitum napelus
seperti sel tumor. Alfa interferon dapat digunakan pada kasus — Eupatorium perfoliatum
infeksi virus pada mata dan hidung; efek sampingnya antara — Solanum nigrum
lain gejala yang mirip flu, kadang-kadang nausea, muntah, dan lain-lain.
leukopenia serta trombositopenia. Beta interferon (Fibla- KESIMPULAN
feron R ) digunakan untuk menanggulangi infeksi virus yang Sampai saat ini penggunaan imunomodulator dalam peng-

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 45


obatan masih banyak dipertentangkan. Mungkinkah pula 3 : 307-308.
bahwa obat tradisional yang banyak digunakan, yang kerja- 2. Batsford S, Kluthc R, Vogt A. Planta Med, 1980; 29: 234.
nya belum dapat dijelaskan didasarkan pada dasar kerja 3. Clajk WR. The Experimental Foundations of Modern Immunology,
i munologik ini ? Bagaimana kita menjelaskan kerja akar 2 nd ed. Canada: John Wiley sons, 1983.
ginseng, kayu guayak dan sebagainya ? Apakah kerja imu- 4. Hansel R. Dysch Ap Ztng, 1984; 124: 54-9.
nologik saponin ? Terapi dengan imunomudulator mungkin 5. Wagner H. Dtsch Ap Ztng, 1983; 123: 821-2.
dapat dikembangkan lebih lanjut asal saja ada kriteria yang 6. Von Bruchhausen. Dtsch Ap Ztng, 1982; 122: 843-9.
jelas, baik tentang cara aplikasi, dosis, keadaan pasien dan 7. Mose JR. Planta Med, 1963; 11: 72-91.
sebagainya. Kemajuan yang sudah dicapai saat ini adalah 8. Ghosal S, Biswas K, Chattopadhyay BK. Phytochem, 1978; 17:
689-694.
bahwa dengan suatu konsep modern tentang paramunitas telah 9. Chattopadhyay S, et al. Pharm Reserarch, 1984; 6: 279-282.
berhasil dilakukan alih bahasa pemikiran tradisional ke bahasa 10. Bahr V, Hansel R. Planta Med, 1982;44: 32-3.
ilmiah modern; ini tentu merupakan syarat bagi perkembang- 11. Mutschler E. Arzneimittelwirkungen, 5 Aufi. Stuttgart: Wissens-
an lebih lanjut. chaftliche Verlagsgesellschaft mbH, 1985.
12. Lawlor GJ, Fischer TJ. Manual of Allergy and Immunology.
KEPUSTAKAAN Boston: Little Brown Co. 1981.
1. Chattopadhyay U, Cjaudhuri L, Ghosal S. Pharm Research, 1986; 13. Scott GM. J Am Med Assoc, 1985; 1, 8: 16.

46 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Gambaran Preskripsi Obat-obat
Benzodiazepin Pada Tiga Rumah Sakit
Kelas C di Jawa

Ellen Wijaya, Nani Sukasediati *, Hertiana Ayati


Puslitbang Farmasi BPPK DepKes RI

PENDAHULUAN Koja. Resep diambil pada 4 bulan musim 1983 yaitu :


Benzodiasepin adalah sekelompok obat golongan psiko- — Januari : musim penghujan
tropika yang mempunyai efek antiansietas atau dikenal sebagai — April : peralihan musim penghujan dan kemarau
minor tranquilizer, dan psikoleptika. Indikasi kelompok ini — Juli : musim kemarau
antara lain untuk mengurangi ansietas yang patologis, kete- — Oktober : peralihan musim kemarau dan penghujan
gangan, agitasi, tanpa mempengaruhi fungsi kognitif dan proses Dari resep-resep tersebut dipisahkan resep yang mengandung
persepsi . Salah satu anggota kelompok ini, diazepam memiliki psikotropika, khususnya yang mengandung benzodiazepin.
efek pelemas otot yang seringkali digunakan untuk keadaan Data yang dicatat meliputi :
kejang yang memerlukan pelemas otot rangka. Pada keadaan — jenis dan jumlah benzodiazepin yang dipreskripsi
tertentu masih digunakan sebagai premedikasi anestesi sebelum — jenis dokter penulis resep (dokter umum atau dokter
pembedahan. ahli)
Penggunaan benzodiazepin dalam pelayanan kesehatan jiwa — usia penderita
belum banyak diungkapkan. Survei pola preskripsi benzodia- — rejimen terapi yang meliputi lama pemberian, dosis dan
zepin di Jakarta (1980), mendapatkan ± 10% dari resep apotek bentuk sediaan
swasta mengandung benzodiazepin2 . Resep apotek swasta Penelitian ini berupa survei retrospektif. Sampel diambil se-
umumnya ditulis oleh dokter praktek swasta yang pola pre- cara purposive stratified random sampling. Apotek rumah sakit
skripsinya mungkin berbeda dengan dokter rumah sakit atau dan waktu ditetapkan secara purposif, sedangkan resep diambil
puskesmas. Pola penulisan resep benzodiazepin pun dapat ber- secara stratified random sampling.
beda, karena perbedaan tingkat kehidupan sosial dan ekonomi Data yang telah dicatat kemudian ditabulasi, dihitung pro-
para pengunjung pelayanan kesehatan tersebut. sentasenya dan dianalisa untuk mendapatkan gambaran pre-
Penelitian ini yang dilakukan di apotek rumah sakit, ber- skripsi benzodiazepin dari tabel univariat.
tujuan mencari gambaran preskripsi benzodiazepin dari apotek
HASIL
rumah sakit kelas C, yang antara lain merupakan rujukan pen-
derita puskesmas. Penderita yang mengunjungi rumah sakit Pengumpulan sampel pada waktu tersebut mendapatkan
ini diandaikan berasal dari masyarakat m enengah bawah yang 5225 lembar resep rawat jalan. Setelah diklasifikasi , diperoleh
tingkat kehidupan mungkin berbeda dengan pengunjung 1582 lembar resep psikotropika (30,3%) yang mengandung
praktek dokter swasta. 1127 item obat golongan psikotropika sediaan tunggal. Sedia-
an tunggal benzodiazepin diperoleh sebanyak 475 item atau
BAHAN DAN CARA 42,1% dari jumlah item psikotropika (tabel I). Bila dirinci
Sampel adalah resep penderita rawat jalan dari apotek lebih lanjut, ternyata diazepam merupakan obat yang paling
rumah sakit kelas C, yaitu RSU Tasik, RSU Serang dan RSU banyak dipreskripsi (sekitar 60,0%) dan klordiazepoksid men-
duduki tempat kedua (sebanyak 18,7%) seperti pada tabel II.
Disajikan pada Kongres Nasional XII/Kongres Ilmiah VI ISFI di Yogya- Tabel III adalah prosentase jenis keahlian dokter penulis
karta 10—13 November 1986. resep benzodiazepin. Dari seluruh resep benzodiazepin ini,
* Penyaji makalah

Cermin Dunia Kedokteran No. 4 4, 1987 47


64,6% ditulis oleh dokter umum dan hanya 12,4% ditulis oleh Tabel V. Dosis harian rata-rata preskripsi benzodiazepin sediaan tung-
ahli kesehatan jiwa, dan 6,3% ditulis oleh ahli penyakit saraf. gal, berdasarkan bentuk sediaan (1983)
Dokter ahli lain yang tercatat sebagai penulis resep benzodia- Jenis benzodiazepin dosis harian rata-rata (mg)
zepin antara lain ahli bedah, ahli kebidanan dan kandungan,
tablet/kapsul puyer
ahli penyakit mata, ahli penyakit kulit dan kelamin serta
dokter gigi. klordiazepoksid 14,7 8,1
diazepam 17,9 4,6
Tabel I. Distribusi frekuensi 1127 item obat psikotropika yang dipre- klorazepat 9,4 8,0
skripsi pada 3 RS kelas C (1983) klobazam 21,2 12,5
prazepam 11,9 --
Kelompok psikotropika n % temazepam 13,4 -
A. Neuroleptika bromazepam 4,8 2,9
turunan fenotiazin 90 7,9
turunan butirofenon 13 1,2 Tabel VI. Distribusi prosentase preskripsi jenis benzodiazepin menurut
B. Anxiolitika usia penderita, di 3 RS kelas C (1983)
turunan meprobamat 1 0,1
turunan benzodiazepin Jenis benzodiazepin < 12 th > 12 th
475 42,1
turunan barbiturat 528 46,9 n % n %
C. Antidepresan klordiazepoksid 2 2,2 81 91,0
Trisiklik 20 1,8 diazepam 20 6,9 242 84,0
klobazam 2 2,8 57 80,3
Jumlah 1127 100,0 keseluruhan jenis 24 5,0 407 85,7
benzodiazepin
Tabel II. Distribusi frekuensi preskripsi 475 item turunan benzodiaze-
pin yang dipreskripsi di RS kelas C (1983) * Prosentase dihitung dari Jumlah masing-masing kelompok Jenis.

Jenis benzodiazepin n %
Beberapa unsur rejimen terapi antara lain lama pemberian
Klorodiazepoksid 89 18,7 dosis dan bentuk sediaan, dicatat juga dalam survei ini. Lama
Diazepam 288 60,6 pemberian benzodiazepin yang tercatat paling banyak berkisar
Klobazam 71 14,9 antara 1-3 hari, sebanyak 66,9% seperti terlihat pada tabel IV.
Klorazepat 2 0,5
Lorazepam 17 3,6 Sedangkan dosis harian rata-rata masih berada dalam batas
Prazepam 5 1,1 dosis lazim (tabel V).
Temazepam 1 0,2 Usia para penderita yang menerima obat benzodiazepin di-
Bromazepam 2 0,5 peroleh dari usia yang ditulis oleh dokter pada resep. Tabel VI
Jumlah 475 100,0 memperlihatkan bahwa sebagian besar resep benzodiazepin
ditujukan pada penderita di alas usia 12 tahun (85,7%), dan
Tabel III. Distribusi prosentase jenis keahlian dokter penulis resep ben- hanya sebagian kecil ditujukan untuk anak di bawah usia
zodiazepin di 3 RS kelas C (1983) 12 tahun.
Jenis keahlian dokter % PEMBICARAAN
1. Dokter umum 64,6 Pada survei ini diperoleh prosentase resep psikotropika yang
2. Dokter ahli kesehatan jiwa 12,4 lebih tinggi dari hasil survei sebelumnya (10%). Survei serupa
3. Dokter ahli kesehatan anak 0,8 terhadap obat-obat sedativa pada beberapa apotek swasta di
4. Dokter ahli penyakit dalam 10,5
5. Dokter ahli penyakit saraf 6,3 Medan mengungkapkan, sekitar 17% dari resep umum adalah
6. Lain-lain keahlian 5,4 resep yang mengandung sedativa 3 . Padahal asumsi sebelumnya
dikatakan, pengunjung rumah sakit kelas C berbeda dengan
Jumlah 100,0 pengunjung praktek dokter swasta, dan diharapkan pengguna-
an psikotropika yang lebih rendah. Namun kenyataannya tidak
Tabel IV. Distribusi frekuensi dan prosentase preskripsi benzodiazepin
demikian. Faktor perkembangan waktu yang diikuti perkem-
berdasarkan lama pemberian (1983)
bangan tingkat hidup masyarakat mungkin merupakan salah
lama pemberian dan % * satu penyebab meningkatnya penggunaan psikotropika. Di
Jenis benzodiazepin 1-3 hari 4-5 hari > 6 hari samping itu kemajuan tingkat pengetahuan masyarakat se-
makin menyadarkan mereka akan pentingnya pelayanan ke-
% % %
sehatan masyarakat dan mungkin disertai dengan semakin
klordiazepoksid 73,4 26,6 - baiknya pelayanan kesehatan pemerintah, sehingga tidak ada
diazepam 71,1 27,3 1,6 perbedaan kelas sosial pengunjung rumah sakit atau praktek
klobazam 65,0 53,0 -
lorazepam 48,5 42,5 9,1 dokter swasta.
klorazepat 26,3 73,7 Hasil survei ini menjadi semakin menarik karena hampir
prazepam -- 100 - setengah dari`seluruh item psikotropika (42,1%) adalah go-
temazepam 50,0 50,0 - longan benzodiazepin, dan sebagian besar adalah diazepam
bromazepam 55,0 45,0 - (60,6%). Inipun sesuai dengan survei di Medan bahwa diaze-
keseluruhan benzodiazepin 66,9 31,3 1,4
pam adalah obat yang paling dipreskripsi di antara golongan
* Prosentase dihitung dari jumlah masing-masing kelompok obat sedativa 3 .

48 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Dosis benzodiazepin yang diberikan masih berada dalam an-keadaan tertentu s .
batas dosis lazim yang wajar. Diazepam dengan dosis harian Data tambahan yang menggembirakan adalah bahwa rumah
rata-rata 17,9 mg masih ada dalam batas dosis yang lazim, sakit kelas C yang terpilih, telah memiliki keahlian lebih dari
5—30 mg/hari. Demikian pula halnya klordiazepoksid, dosis yang diharuskan. Kenyataan inipun sejalan dengan hasil survei
harian rata-rata sebesar 14,7 mg mendekati dosis yang dianjur- penggunaan obat esensial di 5 rumah sakit kelas C lainnya, di
kan untuk antiansietas antara 15—25 mg/hari. Klordiazepoksid Jawa 6 .
adalah benzodiazepin yang banyak dipreskripsi setelah diaze-
KESIMPULAN DAN SARAN
pam.
Bila ditinjau dari lama pemberian obat, paling banyak Dari pembicaraan di atas, dapat disimpulkan :
hanya diberikan selama 5 hari. Di sini tampaknya benzodiaze- — benzodiazepin yang dipreskripsi mencapai hampir setengah
pin tidak dipreskripsi untuk jangka waktu lama, seperti umum- dari resep psikotropika
nya diberikan pada penderita gangguan jiwa. — Diazepam dan klordiazepoksid merupakan benzodiazepin
Adanya kenyataan bahwa penulis resep sebagian besar ada- yang paling banyak dipreskripsi
lah dokter umum (64,6%) nampaknya mendukung kemungkin- indikasi benzodiazepin lebih mungkin sebagai ansietas
an di atas. Penggunaan oleh ahli kesehatan jiwa justru tidak ringan dan sedativa pada penderita bukan akibat gangguan
banyak. Meskipun demikian, penggunaan oleh dokter umum jiwa, berdasarkan analisa terhadap rejimen terapi
bukan berarti tidak rasional. Data diagnosa tidak dicakup pada — kemungkinan adanya misuse, abuse ataupun overuse tidak
survei ini, sehingga tidak dapat diketahui adanya misuse, dapat terlihat karena data diagnosa tidak tercakup. Meski-
abuse dan overuse. pun demikian, golongan obat ini hendaknya diperhatikan
Dari survei pola penggunaan obat di beberapa puskesmas dengan serius.
dan rumah sakit, terungkap bahwa diazepam seringkali dikom- — penggunaan benzodiazepin dan psikotropika umumnya
4
binasikan dengan beberapa obat untuk mengatasi gejala flu . perlu dimonitor dari waktu ke waktu. Survei serupa ini
Data ini agaknya sejalan dengan yang didapat pada penelitian yang dihubungkan dengan pola penyakit setempat pada saat
ini, di mana preskripsi tersebut ditujukan pada penderita itu dapat menjadi indikator kemungkinan penggunaan yang
bukan akibat gangguan jiwa. Dugaan ini ditarik dari kenyataan tidak rasional. Survei penggunaan obat ini yang dikaitkan
di atas bahwa benzodiazepin sebagian besar dipreskripsi oleh langsung dengan diagnosa akan memberikan gambaran yang
dokter umum, dalam batas dosis terapi yang lazim dan diberi- lebih nyata akan kemungkinan penyalahgunaan atau peng-
kan dalam waktu tidak lebih dari 5 hari. Dari rejimen terapi gunasalahan.
ini agaknya yang diharapkan adalah efek sedasi atau ansietas
ringan pada penderita biasa. KEPUSTAKAAN
Resep yang ditulis oleh ahli kesehatan jiwa mungkin dituju- 1. Santosa OS, Darmansyah I. Psikotropika. Dalam Gan S (ed), Farma-
kan untuk menatasi ansietas pada penderita gangguan jiwa. kologi dan Terapi Ed 2, Bagian Farmakologi FKUI Jakarta; 1980.
Sedangkan sebagian kecil yang ditulis oleh ahli penyakit saraf 2. Reverger R. Survei pola penulisan resep benzodiazepin di Jakarta.
mungkin juga dimaksudkan untuk hal yang sama. Namun Majalah Psikiatri, Desember 1980.
3. Datten Bangun dkk. Penggunaan obat-obat sedativa di kodya
masih ada kemungkinan lain, yaitu sebagai terapi alternatif Medan, diteliti melalui resep dokter. Bagian Farmakologi FK-USU
pada kasus epilepsi — karena diazepam khususnya — memiliki Medan. Disajikan pada Konas IKAFI VI, Manado Oktober 1986.
efek pelemas otot rangka, meskipun fenitoin masih merupakan 4. Retno Gitawati dkk. Penelitian pola penggunaan obat di rumah sakit
obat pilihan utama untuk kasus epilepsi l kelas C dan D serta beberapa puskesmas. Puslitbang Farmasi, Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI 1984.
Sedangkan yang dipreskripsi oleh dokter ahli lain seperti
5. Rahardjo K. Bagian Anestesi FKUI/RSCM. Komunikasi pribadi.
ahli bedah atau ahli penyakit anak, tidak dapat dipastikan 6. Nani S dkk. Penggunaan obat esensial beberapa rumah sakit kelas
untuk keadaan atau indikasi apa. Pada premedikasi anestesi A, B, C dan puskesmas di Jawa. Puslitbang Farmasi BPPK Depkes
sebelum pembedahan diazepam hanya digunakan pada keada- RI 1985.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 49


Dilema pada Hewan Percobaan
untuk Pemeriksaan Produk Biologis

M. Edhie Sulaksono
Pusat Penelitian Penyakit Menular
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan RI

PENDAHULUAN dengan sifat genetiknya.


Produk biologis atau tepatnya bahan biologis menurut Dari keadaan tersebut di atas, timbul beberapa dilema
WHO dibedakan sesuai dengan asalnya, yaitu yang berasal dalam hal penyediaan hewan percobaan, misalnya penyakit,
dari mikroba (vaksin, reagen diagnosa, antibiotik dan bebe- lingkungan, seleksi dan pengelolaan.
rapa enzim), dan yang berasal dari hewan atau manusia (sera,
blood product, hormon dan vitamin). Bahan-bahan tersebut
PENGGUNAAN HEWAN PERCOBAAN UNTUK PEMERIK-
meliputi pula bahan seperti alergen yang digunakan untuk
SAAN BAHAN BIOLOGIS
diagnosa dan terapi. Bahan-bahan biologis tersebut di atas
biasanya digunakan untuk manusia melalui suntikan, dan Karena luasnya penggunaan hewan percobaan yang dapat
setiap obat atau bahan yang akan disuntikkan seharusnya telah melibatkan berbagai disiplin ilmu, di bawah ini akan diurai-
diperiksa dengan teliti agar aman dan memberikan khasiat. kan beberapa pemeriksaan yang menggunakan hewan percoba-
Oleh karenanya, terhadap bahan-bahan tersebut banyak di- an, antara lain :
lakukan pemeriksaan-pemeriksaan baik terhadap sifat-sifat 1) Pemeriksaan toksisitas (keracunan) atau safety, yang tuju-
fisik maupun kimia, sterilitas, toksisitas (keamanan) maupun annya adalah untuk mengetahui komponen racun atau batas-
potensinya. Dua pemeriksaan terakhir ini (pemeriksaan toksi- batas yang dapat diterima. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap
sitas dan potensi) biasanya melibatkan atau menggunakan semua jenis bahan biologis.
hewan percobaan. Penggunaan hewan percobaan di sini mem- 2) Pemeriksaan potensi, dilakukan untuk menentukan kekuat-
punyai tujuan yaitu untuk mendapatkan data secara in-vivo an atau kemampuan atau potensi suatu produk biologis.
terhadap efek yang akan terjadi, serta kekuatan yang dimiliki 3) Pemeriksaan atau percobaan terhadap adanya substansi
dari bahan biologis yang diperiksa. Sehubungan dengan ini, pirogen di dalam bahan biologis (misalnya : cairan infus),
hewan percobaan yang digunakan harus memenuhi beberapa yang tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bahan ter-
persyaratan, antara lain : sebut mengandung substansi pirogen atau tidak. Prosedur pe-
1) Sedapat mungkin hewan percobaan yang akan digunakan meriksaan untuk masing-masing negara dapat berbeda satu
bebas dari kuman patogen, karena adanya kuman patogen sama lainnya.
pada tubuh hewan sangat mengganggu jalannya reaksi pada Untuk pemeriksaan tersebut di atas, WHO menganjurkan
pemeriksaan tadi, sehingga dari segi ilmiah hasilnya kurang dengan persyaratan minimum. Adapun hewan percobaan
dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya, berdasarkan yang sering digunakan untuk pemeriksaan-pemeriksaan di atas
tingkatan kontaminasi kuman patogen, hewan percobaan di- adalah : mencit (laboratory mouse), tikus (laboratory rat),
golongkan menjadi hewan percobaan konvensional, specified kelinci dan marmut. Hewan-hewan ini biasanya dipilih ber-
pathogen free dan gnotobiotic. dasarkan beberapa persyaratan, antara lain : sehat, berat ter-
2) Mempunyai kemampuan dalam memberikan reaksi imunitas tentu, jenis kelamin tertentu dan digunakan dalam jumlah
yang baik. Hal ini ada hubungannya dengan persyaratan per- tertentu pula. Syarat-syarat tersebut memiliki pengertian yang
tama. luas dan tidak mudah dipenuhi. Oleh karenanya diperlukan
3) Kepekaan terhadap sesuatu penyakit. Hal ini menunjukkan beberapa pemeriksaan atau pengamatan terlebih dahulu ter-
tingkat suseptibilitas hewan terhadap penyakit. hadap :
4) Performan atau prestasi hewan percobaan yang dikaitkan 1) Hewan percobaan : yaitu meliputi strain yang menyangkut

50 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


tentang sifat-sifat khasnya, manajemen pemeliharaan, umur dipping atau dicelupkan ke dalam larutan anti parasit).
yang dikaitkan dengan berat badannya, jenis kelamin dan data
fisiologisnya. Dengan demikian jelas bahwa strain hewan per-
cobaan harus sesuai atau cocok dengan tujuan pemeriksaan. SELEKSI HEWAN PERCOBAAN
Tiap negara terutama negara maju biasanya mengembangkan Seleksi pada hewan percobaan dilakukan terhadap jenis
strain hewan sendiri, agar dapat menemukan hewan yang baik kelamin, berat badan, physical appearance dan sifat keturunan
untuk kondisi negara tersebut. Dapat diambil contoh, di agar memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan bahan bio-
Jepang telah dikembangkan strain lokal di samping memelihara logis. Pekerjaan ini sebenarnya memakan waktu, tenaga dan
strain dari luar negeri. Demikian pula di Australia, terdapat biaya yang tidak sedikit. Namun karena dampak terhadap
mencit jenis outbred ada 12 strain lokal, kelinci 15 strain hasil yang diperoleh sangat besar, maka faktor pembiayaan,
lokal. tenaga maupun waktu tersebut bukan lagi merupakan masalah.
2) Lingkungan : yaitu meliputi temperatur ruangan; kelembab- Dalam melakukan seleksi ini harus benar-benar terencana
an ruangan; tekanan udara; sirkulasi udara; tempat hidupnya untuk jangka panjang menurut aturan yang tertentu dan peng-
(kandang) baik mengenai ukuran, bahan maupun bentuknya; awasan yang ketat, sehingga dalam hal ini diperlukan adanya
bedding (alas kandang); kebisingan suara dan personil yang sistem pencatatan yang baik. Dalam kegiatan seleksi ini diper-
menangani; keadaan nutrisinya (makanan dan minuman). lukan personil yang benar-benar menguasai bidangnya, loyal
Dengan terciptanya suatu lingkungan yang baik, akan mem- terhadap pekerjaannya dan jujur dalam melakukan tugasnya.
berikan kesempatan pada hewan percobaan untuk hidup dan
bertumbuh sesuai dengan bakat atau sifat-sifat genetik yang
dimilikinya. Menurut SHORT, D.J dan WOODNOTT, D.P NUTRISI
(1963) dalam bukunya The IAT, Manual of Laboratory Di samping faktor hewan percobaan dan lingkungan, ma-
Animal Practice and Techniques, jenis-jenis hewan percobaan kanan hewan memegang peranan penting khususnya dalam
mencit, marmut dan kelinci temperatur ruangan yang di- pemeriksaan ini. Makanan di samping harus mengandung nilai
rekomendasikan adalah : 22,2°C; 15,5°C dan 12,77°C, se- gizi yang diperlukan untuk tumbuh dan berproduksi, harus
dangkan kelembaban relatif bervariasi antara 45—55% untuk pula dibuat agar hewan menyukai makanan tersebut (ditinjau
semua hewan tersebut. Keadaan semacam ini sukar dicapai dari segi rasa).
terutama untuk daerah dataran rendah.
3) Uji performan atau prestasi hewan percobaan : yaitu untuk
menentukan kemampuan hewan percobaan dalam memberikan MASALAH "STRAIN" HEWAN PERCOBAAN DAN PER-
suatu reaksi atau mempertahankan sifat khas dari populasinya. TUMBUHAN BERAT BADAN
Untuk pemeriksaan ini diperlukan kepastian kelompok hewan Di dunia ini telah terbentuk ratusan strain hewan percoba-
atau keseragaman genetik, hingga variasi individuil tidak an yang telah memiliki sifat genetik yang khas. Sifat ini terus
banyak. dikembangkan sehingga hewan tersebut telah menjadi model
Dari beberapa penjelasan tersebut di atas, dapat ditarik ke- yang baik untuk kepentingan kesejahteraan manusia. Bagi
si mpulan bahwa penggunaan hewan yang tidak jelas sumber- strain hewan yang mempunyai kemampuan pertumbuhan yang
nya atau sistem pemeliharaannya tidak mengikuti aturan- cepat, sangat baik untuk pemeriksaan yang tolok ukurnya
aturan tertentu, tetap akan mempersulit dalam memperoleh adalah pertambahan berat badan. Berat badan tidak cukup
kesimpulan dalam pemeriksaan suatu bahan biologis. dipakai sebagai kriteria bahwa hewan tersebut bisa digunakan
untuk pemeriksaan bahan biologis, tetapi juga pertambahan
MASALAH PENYAKIT berat setiap harinya. Pertambahan berat badan suatu hewan
Pada pendahuluan telah dijelaskan bahwa adanya penyakit percobaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor
hewan percobaan sangat mengganggu jalannya reaksi pada strain hewan dan makanan. Pertambahan berat badan sendiri
pemeriksaan bahan biologis, sehingga dari segi ilmiah hasilnya secara sempit dapat digunakan sebagai indikator bagi hewan
kurang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya hewan yang sehat. Apabila pola pertumbuhan berat badan sudah
percobaan yang akan digunakan dalam pemeriksaan-pemeriksa- dapat diketahui untuk suatu strain hewan, maka dengan sen-
an tadi, sedapat mungkin terhindar dari penyakit. Untuk itu dirinya perubahan pola oleh suatu perlakuan menunjukkan
diperlukan usaha yang dapat menjamin kualitas hewan per- besarnya pengaruh perlakuan. Bagi hewan yang tidak men-
cobaan. dapat perlakuan (hewan kontrol), pertumbuhannya tidak
Usaha-usaha yang harus dilakukan adalah : seperti yang diharapkan (menyimpang dari pola populasinya).
1. Pengawasan terhadap penyakit secara periodik terhadap Di sini harus dicari sebab-sebabnya, misalnya apakah ada per-
koloni hewan yang ada. bedaan antara faktor lingkungan hewan tempat percobaan
2. Setiap hewan percobaan yang berasal dari luar terlebih (pemeriksaan) dengan tempat hewan diproduksikan. Untuk
dahulu harus dikarantinakan. mengatasi ini biasanya pemakai hewan paling tidak harus mem-
3. Menangkap dan memeriksa hewan yang ada di luar koloni buat lingkungan yang sama atau lebih baik dari keadaan se-
(misalnya karena lepas). mula, yaitu antara keadaan di tempat percobaan dan tempat
4. Melakukan pencatatan rutin untuk setiap kejadian pada asal hewan.
hewan percobaan dengan baik. Membuat lingkungan dan manajemen yang baik di tempat
5. Segera melakukan tindakan pencegahan apabila dijumpai percobaan, lebih sederhana sifatnya daripada memaksakan
kasus penyakit pada hewan percobaan (misalnya hewan hewan untuk menyesuaikan lagi dengan kondisi yang kurang
percobaan yang terkena ekto parasit, segera dilakukan baik.

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 51


PENUTUP Animals, Philadelphia: Lea dan Febiger, 1970.
Untuk dapat menghasilkan hewan yang berkualitas tinggi 2. Maddalena. The John Curtin School of Medical Research. The Aus-
tralian National University Survey of Laboratory Animals Being
diperlukan kegiatan yang terus menerus, baik dalam pengawas- Maintained in Australia, Sutherland: AAEC Research Establishment,
an penyakit, kegiatan reproduksi maupun pengawasan ter- 1979.
hadap lingkungan. 3. Short DJ and Woodnott DP. The IAT, Manual of Laboratory
Oleh karenanya, menghasilkan hewan percobaan yang baik Animal Practice and Techniques, 1st ed, London: Crosby Lockwood
merupakan kegiatan yang mempunyai aspek tersendiri dan Son, 1963.
4. Ufaw. The Ufaw Handbook on the Care and Management of Labora-
cakupan yang luas, baik dalam bentuk konsepsional maupun tory Animals, fifth ed, New York: Churchill Livingstone, 1976.
teknologi praktisnya. 5. WHO Expert Committee on Biological Standardization. Develop-
ment of a National Control Laboratory for Biological Substances,
KEPUSTAKAAN twenty second report, Geneva, 1970.
1. Hafez ESE. Reproduction and Breeding Techniques for Laboratory

52 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


APLIKASI CERETEC PADA "SCANNING" PERFUSI serebral pada luka kepala akut, misalnya akibat kecelakaan
SEREBAL lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas semakin meningkat di ber-
Dalam dua dekade terakhir ini, banyak dilakukan studi me- bagai negara dan telah memakan banyak korban. Pada saat
ngenai perubahan perfusi serebral pada berbagai keadaan neu- penderita kecelakaan dibawa ke bagian gawat darurat, perhati-
rologik dengan menggunakan radio isotop. Walaupun demi- an utama dari keluarga korban adalah mengenai prognosis
kian, masih banyak ditemukan berbagai masalah dalam peri- dan tingkat kerusakan intrakranial. Kegunaan X-ray CT hanya
laku senyawa bertanda, karakteristik fisika dari radio isotop terbatas selama 24 jam dan kurang sensitif, sedangkan peng-
yang digunakan, serta peralatan yang diperlukan. gunaan Ceretec lebih sensitif dibandingkan X-ray CT. Ter-
Sebagai contoh, studi mengenai perubahan perfusi serebral utama pada pemeriksaan segera setelah kecelakaan dan mem-
sangat penting dilakukan pada luka kepala akut. Beberapa berikan gambaran prognosis penderita yang reliabel. Adanya
pendekatan dengan menggunakan radionuklida telah dicoba lesi serebral dapat dideteksi lebih cepat dengan gambaran
dengan, menggunakan peralatan kedokteran nuklir yang yang lebih jelas. Semuanya ini memungkinkan prediksi prog-
canggih, tetapi masih saja tidak dapat mengatasi masalah, nosis yang lebih baik dan lebih cepat.
seperti : Dengan ditemukannya Ceretec ini, peranan kedokteran
• Penderita yang dalam keadaan koma, dan dikoneksi nuklir di masa mendatang akan semakin besar dalam mem-
dengan peralatan monitoring jantung-pernafasan dan peralatan prediksi prognosis luka kepala akut. Pada pengembangan
resusitasi, atau penderita memerlukan sedasi yang cukup. selanjutnya, diharapkan waktu yang diperlukan pada pe-
• Peralatan monitoring pada sisi tempat pembaringan meriksaan akan lebih pendek, yaitu dalam waktu 10 menit
menggunakan alat eksternal telah dicoba, akan tetapi timbul sudah diperoleh data dan gambaran perfusi serebral pen-
masalah baru dalam pengaturan posisi yang tergantung pada derita.
operator, sehingga penggambaran yang diinginkan tidak di- VSR
peroleh. F:I.R.S.T. Reactions No 8, 1987
• Pengiriman penderita ke bagian kedokteran nuklir harus
dilakukan dengan perawatan khusus dengan fasilitas resusitasi
yang adekuat. Penderita harus didampingi oleh dokter dan
perawat.
• Tidak tersedianya radiofarmasi yang diperlukan untuk
penelitian perfusi serebral setiap saat.
Dengan ditemukannya X-ray Computerized Tomography,
penggunaan radionuklida dalam penelitian serebral mulai di-
tinggalkan. Penemuan Iodine—123 dan Iodoamfetamin pada
mulanya menguak harapan baru, tetapi tidak dapat dipakai
secara luas karena waktu paruh yang pendek, kemurnian,
harga yang mahal dan kontinuitas produksi.
Dua hal yang harus dipenuhi suatu radionuklida agar
dapat dipakai pada scanning serebral, yaitu :
1) Tersedianya alat SPECT (Single Photon Emission Tomo-
graphy).
2) Radiofarmasi harus memenuhi beberapa persyaratan:
berat molekul rendah, tidak bermuatan, efisiensi penandaan
yang tinggi, stabil in vitro, mampu berdifusi dengan mudah
melalui sawar darah otak, dan efisiensi ekstraksi yang tinggi.
Kedua persyaratan di atas dipenuhi oleh suatu senyawa
radionuklida baru, yaitu Tc—99m d, 1 hexamethyl-propylene
amineoxime, atau Tc—99m d, 1 HM—PAO, atau Ceretec.
Ceretec sedang dikembangkan aplikasinya pada stroke, epilepsi,
demensia, metastasis otak, migraine, dan perdarahan otak se-
pintas.
Penggunaan Ceretec pada Luka Kepala Akut
Ceretec telah digunakan untuk meneliti perubahan perfusi

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 53


TEPATKAH TINDAKAN SAUDARA ??? kan pada "pacarnya".
Seorang pasien lama, ibu rumah tangga, sarjana, dan bekerja Dari pihak dokter, kiranya tetap perlu adanya sikap re-
sebagai staf dari suatu perusahaan datang berkonsultasi. Ke- served terhadap kejujuran pasien apa benar affairnya cuma
luhannya berupa bintik -bintik berisi air di sekitar kemaluan. dengan seorang teman sekantor saja. Sebab bila benar demiki-
Pemeriksaan fisik dan laboratorium menyatakan vesikel ter-
an tentunya dia tidak perlu ragu memberitahukan sendiri,
sebut adalah akibat herpes genitalis, sejenis penyakit virus
yang ditularkan melalui hubungan seksual. Setelah diterangkan barangkali juga dia tidak perlu membuka rahasia pribadinya
kepada nyonya tersebut bahwa penyakit ini adalah herpes pada dokter.
genitalis, maka ditanya apakah suaminya pernah sakit serupa Sebagai seorang sarjana, tentunya setelah mendapat pen-
di alat kemaluannya. jelasan tentang penyakitnya serta jalur penularannya, dia dapat
"Dokter, saya sudah lama tidak bersetubuh dengan suami. menarik kesimpulan sendiri.
Tapi saya memang mempunyai "affair" dengan seorang pria Disinilah saya kira-clue-nya kenapa dia membuka rahasia
sekantor saya. Tapi kelihatannya ia "bersih" kok!" pribadi dan kenapa dia tidak mau berterus terang pada kekasih
Oleh dokter dijelaskan selanjutnya bahwa tampang bersih gelapnya?
saja bukan jaminan tidak adanya virus herpes di dalam tubuh- Bagaimana komentar pembaca ?
nya.
Pertanyaan : Dr. H. Masri Rustam
A. Perlukah dokter tersebut memberitahu suami nyonya itu Direktorat Transfusi Darah PMI
tentang penyakit herpes yang diderita istrinya?
Ketua IDI Cabang Jakarta Pusat, Jakarta.
B. Bila nyonya itu meminta dokter untuk menyatakan kepada
"pacar"nya, bahwa nyonya itu terkena herpes genitalis
sebagai persetubuhan dengannya, apakah tindakan saudara?
OLH
TANGGAPAN DARI SEGI HUKUM KEDOKTERAN

Komentar Profesi dokter adalah salah satu profesi yang diwajibkan


menyimpan rahasia pekerjaan yang antara lain tercermin dalam
TANGGAPAN DARI SEGI ETIKA salah satu kalimat lafal sumpah dokter, yaitu :
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui
Masalah yang diajukan masih mirip kasus yang lalu, yaitu karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter.
membuka " rahasia jabatan dokter", atas kemauan dokter
Lebih lanjut rahasia pekerjaan ini dikukuhkan dengan
sendiri (mungkin untuk pencegahan penularan) dan atas per-
adanya sanksi menurut K.U.H. Pidana pasal 322 :
mintaan pasien.
(1) Barang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib
Pertanyaan (A), kiranya mudah dapat dijawab, bahwa
disimpannya karena jabatan atau pencariannya, baik yang
dokter tidak boleh memberi tahu suami tentang herpes yang sekarang maupun yang dahulu, diancam dengan hukuman
diderita istrinya. Mungkin dari segi pencegahan dirasakan penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling
perlunya memberitahu suaminya, namun dari segi etik ke- banyak sembilan ribu rupiah.
dokteran, hal itu tidak dibenarkan apalagi si nyonya telah (2) Jika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka
mengaku pada dokter tentang affair-nya dengan teman se- perbuatan itu hanya dapat dituntut atas pengaduan orang
kerja dan penularan bukan dari suami yang sudah lama tidak
itu.
campur.
Tentang pertanyaan (B) pasien minta tolong dokter men- Di samping sanksi menurut hukum pidana, maka dapat di-
ceritakan penyakitnya pada "pacarnya", mungkin sekedar kenakan sanksi menurut hukum perdata, yaitu yang diatur
pemberitahuan agar si pacar juga berobat atau mungkin juga dalam K.U.H. Perdata pasal 1365 :
untuk menagih tanggung jawab. Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugi-
Sebelum mengabulkan permintaan tersebut (yang mung- an kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalah-
kin bisa dikabulkan), akan lebih baik bila ditanyakan balik annya menyebabkan kerugian itu, mengganti kerugian ter-
kepada pasien ini. Kenapa tidak dia sendiri yang mencerita- tersebut.

54 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Namun kewajiban menyimpan rahasia pekerjaan ini genitalis itu. Jadi dokter tidak dapat memberi tahu si suami
sifatnya tidak mutlak, sehingga dapat dibuka tanpa dikena- tentang penyakit isterinya.
kan sanksi hukuman, antara lain jika ada suatu dayapaksa Selanjutnya dokter juga tidak dapat mengatakan kepada
(overmacht), misalnya ditemukan seorang pilot yang men- si pacar, bahwa pasiennya telah terkena herpes genitalis,
derita epilepsi atau seorang guru S.D. yang menderita TBC karena bersetubuh dengan dia. Mengatakan ini berarti kita
terbuka. Hal ini diatur oleh K.H.U. Pidana pasal 48 : tidak menghormati "azas praduga tak bersalah" (presumpti-
Barang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya on of innocense), karena mungkin saja pasien itu mendapat
paksa, tidak dipidana. penyakitnya dari pacar yang lain, tapi malu mengaku kepada
Juga tidak dapat dikenakan sanksi hukuman, jika mem- dokter bahwa ia mempunyai banyak pacar.
buka rahasia pekerjaan itu dilakukan dengan persetujuan si Kalau kita gegabah menuduh seseorang, mungkin bahkan
pasien, karena dengan sendirinya tidak terdapat unsur "me- kita sendiri yang dituntut dengan melakukan fitnah atau se-
langgar hukum". tidak-tidaknya mencemarkan nama baik seseorang.
Dalam persoalan yang kita hadapi, dokter tetap terikat
oleh rahasia pekerjaannya dan di sini juga tidak tampak
adanya unsur dayapaksa, karena pasien mengatakan, bahwa Dr. Handoko Tjondroputranto
ia sudah lama tidak bersetubuh dengan suaminya, sehingga Lembaga Kriminologi Fakultas Kedokteran
si suami juga tidak mungkin telah ditulari penyakit herpes Universitas Indonesia, Jakarta.

'It .0

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 55


"AKU MASIH SEPERTI DULU" INGIN BISA BACA
Salah seorang pasien rumah sakit jiwa Dokter spesialis mata yang praktek di PURI DHENTA NIRMALA Salatiga, pernah
yang telah dinyatakan sembuh ter- dibuat bingung oleh pasiennya. Ceritanya begini :
nyata belum diperkenankan pulang Seorang pasien laki-laki tua dari lereng gunung Merbabu diberitahu oleh sahabatnya,
oleh petugas rumah sakit karena waktu kalau dia pakai kaca-mata yang didapatnya setelah memeriksakan dari dokter mata
acara perpisahan pasien tersebut me- tersebut, dia dapat baca. Dan kalau tidak memakai kaca mata, dia sama sekali tidak
nyanyi "Aku masih seperti dulu." dapat baca. Pasien tersebut sangat tertarik akan cerita itu. Akhirnya setelah panen
cengkeh, pasien itu memeriksakan matanya, dengan maksud supaya dapat membaca
Ny. Bambang seperti temannya tersebut. Dokter mata mencobakan bermacam-macam ukuran lensa
dengan sabarnya. Sehingga berpuluh-puluh ukuran lensa telah dikuras habis untuk
dicobakannya. Tetapi, orang tersebut masih juga belum dapat membaca satu huruf
SARANG BURUNG pun, walaupun ukuran hurufnya sudah relatif sangat besar. Sang dokter termenung-
Ibu A : Jeng, apa bahasa Inggerisnya menung kebingungan, mencari apakah sebabnya ...............Akhirnya ketahuan, bahwa
sarang burung ?????? pasien tersebut memang ............ BUTA HURUF.
Ibu B : Birds nest, bukan? Drg. Haryono
Ibu A : (sambil tertawa) : Bukan, Salatiga
HING'S atau CROCODILE.
(Kedua -duanya adalah merek
celana dalam untuk pria) DIKIRA
OLH Seorang dokter yang sudah terkenal sangat berhati-hati dalam "mengelola anggaran
uang" rumah tangganya (pelit bercampur devaluasi?) tiap pergi uang gajinya selalu
dibawanya dalam sebuah kantong uang di sakunya. Habis pulang dari kantor, dengan
BAGAIKAN SUAMI ISTRI loyo ia memberitahukan pada istrinya:
Di sebuah rumah sakit pendidikan, "Waduh mam, uang saya tadi kecopetan di bus yang penuh sesak."
sekitar jam 2 malam dokter Badut "Lho bagaimana to, kan dompetmu begitu besar, kok dapat kecopetan, apa tidak
masuk ke kamar dokter jaga dengan terasa ?"
badan gontai. Di dalam ruangan itu "Ya terasa, ada tangan merogoh-rogoh saku celanaku............... tapi aku kira tanganku
ada 2 dokter pria yang sedang ber- sendiri."
bincang-bincang dan dokter Dewi yang ????????????????????
cantik kelihatan tertidur di tempat
tidur. Dokter Badut langsung saja Juvelin
menggeser tempat tidur yang masih
kosong ke sebelah dokter Dewi, lalu
dia naik ke ranjang dan merebahkan
diri sambil berkata: "Bagaikan suami
istri."
Ny. Bambang

56 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


PROFESOR DAN TILANG
Pada suatu ketika seorang profesor
dengan Mercy-birunya mulus meluncur
di sebuah jalanan yang padat dengan
kendaraan. Tapi tiba-tiba seorang
Polisi Lalulintas yang waktu itu ke-
betulan sedang parkir di pinggir jalan
meniup peluit panjang.
Polisi : "Hormat pak, maaf kami mau
melihat SIM-nya."
Profesor merogoh sakunya sambil me-
ngatakan : "Saya profesor, tadi ter-
gesa berangkat mau menguji maha-
siswa dan SIM-nya ketinggalan."
Polisi senyum sambil menanyakan :
"Kalau begitu siapa nama Profesor ?"
Profesor : "Nama saya ? Nama saya ya
ada di SIM saya yang ketinggalan itu!"
????????????
Juvelin

SEMBILAN BULAN LAGI!!


Ke dalam sebuah bis kota yang sudah
penuh masuklah seorang wanita. Wa-
nita tersebut tampak berkeringat, ge-
rah dengan rambut yang kusam. Oleh
karena tidak ada tempat duduk ko-
song lagi maka ia memohon kepada
seorang pria yang duduk apakah ber-
sedia menyerahkan tempat duduknya
oleh karena ia akan melahirkan. Pria
tersebut agak heran oleh karena tak
terlihat tanda-tanda sama sekali bahwa
wanita itu hamil. Akan tetapi ia rela
memberi tempat duduknya dengan
berkata : Kapan akan melahirkan,
bu?????.
; Oh, nanti sembilan bulan lagi dan se-
karang saya cape sekali?????????
OLH

SEMINAR MUDA MUDI


Dalam suatu seminar muda-mudi, di-
mintakan pendapat para gadis me-
ngenai persiapan apa yang dilakukan
bila akan diajak kencan oleh pacar-
pacar mereka.
Gadis I : Lihat-lihat dulu perginya
ke mana. Pilih pakaian
yang sesuai dengan tem-
pat tujuan.
Gadis II : Biasa-biasa saja, tidak ada
persiapan khusus.
Gadis III : Bawa kondom.
Dr. Hendra
Jakarta

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 57


1. Berikut ini adalah indikasi elektroakupunktur, kecuali : 7. Penusukan titik San Yin Ciao merangsang sekresi insulin.
a) pengobatan kelumpuhan Efek ini terutama disebabkan karena :
b) pengobatan kerusakan saraf a) pelepasan serotonin
c) pengobatan rematik pada penderita yang juga meng- b) pengaktifan serat saraf otonom sel B pankreas
alami gangguan impuls jantung c) mempengaruhi digesti dan absorpsi karbohidrat
d) pengobatan ketergantungan obat d) mempengaruhi sintesis trigliserida endogen
e) untuk menghasilkan analgesia pada operasi" 8. Persyaratan yang harus dipenuhi hewan percobaan pada
2. Pada sonopunktur, efek spesifik gelombang ultrasound pemeriksaan produk biologis adalah :
yang bermanfaat dapat berupa : a) bebas kuman patogen
a) efek panas b) memberi respon imunitas yang baik
b) efek mekanis c) peka terhadap suatu penyakit
c) efek biologis d) variasi individual minimal
d) semua benar e) semua benar
e) bukan salah satu di atas. 9. Metoda berikut ini digunakan untuk menguji aktivitas
3. Akupunktur dapat meningkatkan daya tahan terhadap imunomodulator, kecuali :
infeksi melalui peningkatan : a) uji kebersihan karbon
a) Ig A b) uji granulosit
b) Ig D c) uji hematokrit
c) Ig E d) uji bioluminisensi radikal 0 2
d) Ig G e) uji transformasi limfosit T
e) Ig M 10. Imunomodulator yang merangsang pematangan sel T pada
4. Pengobatan nyeri kepala dengan akupunktur berdasarkan kondisi respon imun yang berkurang :
pada prinsip berikut, kecuali : a) timosin
a) akupunktur menimbulkan efek vasokonstriksi b) α —interferon
b) akupunktur menyeimbangkan kembali ketidak se- c) β —interferon
imbangan bioenergi di daerah kepala d) γ —interferon
c) akupunktur merangsang pelepasan senyawa yang e) levamizol
mirip morfin endogen
d) akupunktur memperbaiki suplai oksigen ke dalam
jaringan.
5. Pada pengobatan vitiligo dengan akupunktur, dilepaskan
autokoid yang merangsang penglepasan corticotropin
releasing factor, senyawa autokoid tersebut adalah :
a) serotonin
b) histamin
c) bradikinin
d) slow reacting substances
e) semua benar
6. Perangsangan titik akupunktur di permukaan tubuh dapat
disalurkan ke tempat-tempat yang dituju, merupakan
konsep dasar dari :
a) lima unsur yang terdiri dari kayu-api-tanah-logam-air
b) Yin Yang
c) ci dan meridian
d) zone of autonomic concentration

58 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987


Kalender Kegiatan Ilmiah
7th ASIAN AND OCEANIAN CONGRESS OF NEUROLOGY
September 20—24, 1987 Bali Beach Hotel, Bali Indonesia

The 7 th AOCN will be held in Bali Beach Hotel from 20 thru 24 September 1987, succeeded
by a Regional Symposium on Evoked Potentials and Clinical Neurophysiology (RSECN) from
25 thru 26 September 1987.
700 participants are expected from 22 countries.
Secretariat of the Congress will be
RSCM FKUI Dep Neurology
Salemba 6 Jakarta 10430
Indonesia

PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN PERHIMPUNAN GENETIKA MANUSIA INDONESIA


(PGMI) — PERKUMPULAN ANDROLOGI INDONESIA (PANDI)
Tempat : Ruang Sidang F. MIPA
Jl. Ir. H. Juanda 4, Bandung
Tanggal : 24—25 Agustus 1987
Acara : — Hari Pertama
I. Registrasi peserta
II. Sambutan-sambutan dan peresmian
III. Simposium "Peranan Genetika dalam Melaksanakan Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera".
Pembicara :
1. Prof. Dr MK Tadjudin: "Genetika"
2. Prof Dr Nagar Rasyid: "Manifestasi Klinis Cacad Genetik di YPAC".
3. Prof DR Sumiati Achmad: "Genetika dan lnferilitas".
4. Prof Dr HHB Saanin Dt T Patiaman: "Kelainan Kejiwaan dan Genetika".
5. Prof Dr IGB Amitaba: "Peran Genetika Manusia dalam Membentuk
NKKBS " .
6. Dr Pratiwi Soedarmono PhD: "Metoda Hibridasi sebagai Diagnosa Dini
Kelainan Genetik pada Janin".
IV. Presentasi makalah-makalah bebas.
V. Rapat Organisasi PGMI.
— Hari Kedua
I. Registrasi peserta baru.
II. Sambutan-sambutan dan peresmian.
III. Simposium: "Peranan Andrologi dalam Melaksanakan Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera".
Pembicara :
1. Dr Sudradji Sumapradja: "Memasyarakatkan Pemeriksaan Air Mani".
2. Prof Dr Sulaiman Sastrawinata: "Andrologi".
3. Dr Nukman Moeloek: "Kontrasepsi Pria: Masa Kini dan Masa Akan
Datang".
4. Dr Arif Adimoeljo: "Prospek Penelitian dalam Bidang Andrologi dalam
Menunjang NKKBS".
5. Drs Wildan Yatim: "Kemungkinan Epididimis Sasaran Kontrasepsi Pria
Masa Depan".
IV. Pertemuan Ilmiah Tahunan: Presentasi makalah-makalah bebas.
V. Rapat Organisasi PANDI.
Sekretariat : Panitia PIT PANDI—PGMI
Lab. Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Jl. Ir. H. Juanda 248, Bandung

Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987 59


ABSTRAK -ABSTRAK
MENINGKATNYA POPULARITAS KONDOM intensif. Ini meningkatkan kesempatan Survival
Penjualan kondom di seluruh dunia meningkat bagi bayi cacat lahir tersebut.
dengan pesat. Dari segi pembeli, justru kaum Menurut data survailans cacat lahir yang di-
wanita yang mengalami peningkatan. Di Amerika lakukan CDC, ditemukan penurunan frekuensi
misalnya, para wanitanya menghamburkan 100 cacat susunan saraf seperti anensefali dan spina
juta dolar setiap tahun untuk membeli kondom bifida, tetapi dilain pihak terjadi peningkatan
(kira-kira 40% dari total 400 juta kondom yang frekuensi cacat jantung. Selama satu dekade ter-
terjual pertahunnya di sana).
akhir, cacat susunan saraf dan jantung merupa-
Menurut majalah "Working Women" (Oktober
kan penyebab utama kematian karena cacat
1985), dan "The New York Times" (5 Januari
lahir.
1986), kaum wanita membeli kondom dengan
alasan-alasan berikut : VSR
• Tidak seperti beberapa bentuk kontrasepsi FDA Consumer, May 1986
lainnya, kondom itu aman dan tidak mempunyai
efek samping TRANSDERMAL OESTROGEN
• Efektif sebagai pencegahan berbagai penyakit Sediaan transdermal oestrogen dari Ciba-Geigy
yang ditularkan melalui hubungan seksual
yang diberi nama Estraderm TTS telah dipasar-
• Mudah didapat, tersebar luas di seluruh dunia,
dan tidak perlu pengawasan dokter. kan di Swiss untuk pengobatan defisiensi oestro-
Bagaimana di Indonesia? Apakah kaum wa- gen waktu menopause dan gejala-gejalanya se-
nitanya, terutama ibu-ibu, tidak malu-malu lagi perti gangguan tidur, atropi urogenitalia, ganggu-
membeli kondom di toko obat? an psikologi dan perubahan metabolik.
Plester Estraderm TTS (Transdermal Thera-
CACAT LAHIR: PENYEBAB UTAMA KE- peutic System) tersedia dalam 3 macam kadar
MATIAN BAYI DAN MORTALITAS PREMA- yaitu Estraderm TTS 25, 50 dan 100 yang ma-
TUR sing-masing akan melepaskan 25 ug, 50 ug dan
Saat ini, bayi yang lahir cacat dapat hidup lebih 100 ug oestradiol per hari selama 4 hari . Cara
lama dibandingkan keadaan pada satu dekade pemakaiannya yaitu dengan cara menempelkan
yang lalu. Ini disebabkan semakin majunya per- plester tersebut di bawah pinggang, punggung
kembangan peralatan medis untuk perawatan atau di perut. Tetapi tidak boleh ditempelkan
intensif bagi bayi lahir cacat. Walaupun demiki- pada daerah payudara dan juga tidak boleh di-
an, karena mortalitas bayi akibat penyebab tempelkan pada daerah yang sama dua kali ber-
kematian lainnya menurun, cacat lahir menjadi turut-turut. Plester tersebur harus diganti tiap
salah satu penyebab utama kematian bayi. 3 hari atau 4 hari sekali. Dengan bentuk sediaan
Menurut "Centers for Disease Control" (CDC) plester ini, efek samping yang biasanya muncul
di Amerika Serikat, cacat lahir berada pada pada pemberian oestrogen per oral seperti retensi
urutan ke lima dari penyebab mortalitas yang natrium dan air serta oedema dan naiknya te-
prematur. kanan darah dapat dihindari. Estraderm TTS
Mortalitas yang prematur diukur berdasarkan yang mengandung hormon fisiologis 17-Q-oestra-
berkurangnya umur (tahun) dari kemampuan diol memungkinkan pemberian obat dengan dosis
hidup potensial sebelum umur 65. Dalam tahun serendah mungkin.
1984, cacat lahir berperan sebesar 6% pada
(SCRIP No. 1062, p.18)
mortalitas prematur. Penyebab mortalitas pre-
matur lainnya yaitu kecelakaan, kanker, pe-
nyakit jantung, bunuh diri.
Pada periode 1980-1982, cacat lahir me-
nurun sebesar 19% pada penduduk kulit putih.
Penurunan ini disebabkan perbaikan dan pe-
ningkatan perawatan bayi cacat lahir secara

60 Cermin Dunia Kedokteran No. 44, 1987

You might also like