You are on page 1of 29

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

I. Daftar Isi
Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi............................................................... 1 I. II. III. IV. Daftar Isi ....................................................................................................... 1 Pendahuluan .................................................................................................. 2 Sejarah Penggunaan Energi Nuklir ................................................................ 4 Bahan Bakar Nuklir....................................................................................... 8 Perbandingan Energi yang Dihasilkan ......................................................... 10 V. VI. VII. Reaktor Nuklir............................................................................................. 11 Limbah Nuklir............................................................................................. 15 Pengembangan Lebih Lanjut................................................................... 18 Reaktor Fusi Nuklir ..................................................................................... 18 Reaktor berukuran kecil............................................................................... 22 Fusi dingin .................................................................................................. 22 VIII. Senjata Nuklir......................................................................................... 23 Bom-A ........................................................................................................ 24 Bom-H ........................................................................................................ 25 IX. X. Kesimpulan ................................................................................................. 26 Daftar Pustaka ............................................................................................. 27

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

II.

Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan dunia dimana populasi semakin bertambah, perkembangan teknologi yang semakin pesat dan naiknya gaya hidup di negaranegara maju, maka dibutuhkan banyaknya sumber energi listrik.. Sumber energi di dunia yang tersedia saat ini meliputi energi batu bara, nuklir, bensin, angin, matahari, hidrogen dan biomassa. Dari masing-masing jenis energi di atas mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.24 Batu bara Kelebihan: Tidak mahal bahan bakarnya, mudah untuk didapat Kelemahan: Dibutuhkan kontrol untuk pokusi udara dari pembakaran batu bara tersebut, Berkontribusi terjadinya hujan asam dan pemanasan global Nuklir Kelebihan :Bahan bakarnya tidak mahal, Mudah untuk dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat), Energinya sangat tinggi, dan Tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam Kelemahan: Butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri, Masalah kepemilikan energi nuklir disebabkan karena bahayanya nuklir sebagai senjata pemusnah

massal dan Produk buangannya yang sangat radioaktif Bensin Kelebihan : Sangat mudah untuk didistribusikan, mudah untuk didapatkan, energinya tinggi Kelemahan : Untuk sekarang, sumber bahan bakunya sudah tinggal sedikit. Berkontribusi terhadap pemanasan global, dan harganya semakin mahal seiring dengan ketersediaannya.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

Matahari Kelebihan : Energi matahari bebas untuk didapatkan Kelemahan : Tergantung pada cuaca, waktu, dan area; Untuk teknologi sekarang masih dibutuhkan area yang luas untuk meletakkan panel surya dan energi yang dihasilkan dari panel surya tersebut masih sangat sedikit. Angin Kelebihan : Angin mudah untuk didapatkan dan gratis, Biaya perawatan dan meregenerasi energinya semakin murah dari waktu ke waktu, Sumber energi ini baik digunakan di daerah pedesaan terutama pada daerah pertanian. Kelemahan : Membutuhkan banyaknya pembangkit untuk menghasilkan energi yang besar, Terbatas unutk area yang berangin saja, membutuhkan sistem penyimpanan energi yang mahal; pada saat musim badai, angin dapat merusak instalasi pembangkit listrik. Biomassa Kelebihan : Masih dalam tahap pengembangan, membutuhkan instalasi pembangkit yang tidak terlalu besar. Kelemahan : tidak efisien jika hanya sedikit instalasi pembangkit yang dibangun, berkontribusi terhadap pemanasan global. Hidrogen Kelebihan : Mudah dikombinasikan dengan oksigen untuk menghasilkan air dan energi Kelemahan: Sangat mahal untuk biaya produksi, Membutuhkan energi yang lebih besar untuk membuat hidrogennya sendiri. Dari fakta di atas, dapat dilihat sumber energi dari nuklir sangat dibutuhkan, karena ada beberapa sumber daya energi seperti bensin dan batubara ketersediaannya di alam semakin sedikit. Sehingga dibutuhkan sumber energi yang baru.15

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

III.

Sejarah Penggunaan Energi Nuklir


Percobaan pertama yang berhasil untuk energi nuklir dilakukan oleh fisikawan jerman Otto Hahn, Lise Meiner dan Fritz Strassman pada tahun 1938. Pada perang dunia kedua, tepatnya oada tahun 1942 Enrico Fermi menemukan raksi berantai dari nuklir yang menghasilkan energi tinggi dengan menggunakan bahan plutonium. Plutonium inilah yang digunakan sebagai bahan dasar bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki, Jepang. Energi nuklir sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan reaktor nuklir digunakan pertama kali pada tanggal 20 desember 1951 di dekat kota Arco, Idaho. Energi yang dihasilkan sekitar 100 kW. Dari tahun ke tahun kapasitas energi dari reaktor nuklir mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 1960,1 gigawatt energi dihasilkan, sedangkan pada tahun 1970, 100 gigawatt dihasilkan dan pada tahun 1980 300 giga watt energi nuklir dihasilkan. Setelah tahun 1980 kapasitas energi yang dihasilkan tidak terlalu meningkat pesat. Sampai tahun 2005 ini, baru 366 gigawatt energi dihasilkan. Gerakan untuk menentang adanya program tenaga nuklir, baru dimulai pada akhir abad 20. Hal ini didasarkan dari ketakutan akan adanya nuclear accident dan ketakutan akan adanya bahaya radiasi yang tidak kelihatan dari tenaga nuklir itu sendiri. Selain itu kekhawatiran akan adanya kebocoran dari sistem penyimpanannya. Apalagi setelah adanya kecelakaan nuklir di Three mile Island dan chernobyl.19

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

Reaksi fisi nuklir adalah proses dimana nukleus dari atom membelah menjadi dua nuklei atom yang lebih kecil.18 Produk sampingannya berupa neutron, photon (biasanya dalam bentuk sinar gamma), partikel beta dan partikel alpha. Reaksi fisi adalah reaksi eksoterm dan menghasilkan energi yang besar baik dari pancaran sinar gamma maupun energi kinetik dari fragmennya.8 Reaksi fisi digunakan untuk memproduksi energi untuk pembangkit tenaga nuklir dan juga sebagai penyebab ledakan pada senjata nuklir. Material yang digunakan sebagai bahan baku dari energi nuklir dapat menghasilkan energi yang sangat besar akibat dari reaksi berantai dari pembelahan inti atomnya. Hal ini dikarenakan neuton yang dilepas dari reaksi fisi ini dapat memicu terjadinya reaksi fisi yang berkelanjutan. Semakin banyak neuron yang dilepaskan maka kan memicu banyaknya reaksi fisi yang terjadi.7 Energi yang sangat besar ini dapat dikontrol dengan menggunakan reaktor nuklir. Pada senjata nuklir ledakan yang besar dihasilkan dari energi dari reaksi fisi nuklir yang tidak terkontrol.9 Jumlah energi yang terkandung pada bahan bakar nuklir adalah beberapa juta kali dari energi yang terkandung bahan bakar kimia (seperti bensin) dengan berat yang sama. Ini mmbuat nuklir sebagai sumber energi yang menjanjikan, tetapi produk buangan dari reaksi fisi nuklir ini sangat radioaktif dan produk buangan tersebut dapat bertahan hingga ratusan tahun di alam. Selain itu, ketakutan akan digunakannya energi nuklir ini sebagai senjata pemusnah massal, membuat energi nuklir sebagai sumber energi utama masih diperdebatkan. Reaktor pada reaksi fisi nuklir biasanya menggunakan tipe Critical fission reactors. Pada reaktor ini, neutron yang dihasilkan dari reaksi fisi digunakan untuk menginduksi terjadinya reaksi fisi yang berulang-ulang, sehingga energi yang dilepaskan dapat terkontrol. Reaktor ini digunakan untuk tiga tujuan yaitu sebagai reactor power, research reactor, dan breeder reactor. Reaktor power digunakan untuk memproduksi panas untuk tenaga nuklir. Research reactor digunakan unuk memproduksi neutron atau sumber radioaktif untuk kepentingan penelitian, medis, atau untuk tujuan lain. Sedangkan breeder reactor untuk memproduksi bahan bakar nuklir. Kebayakan reaktor memproduksi pu-239 (bahan bakar nuklir) dari senyawa U-238 (bukan bahan bakar nuklir).

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

Reaksi fisi sebenarnya juga dapat terjadi secara alamiah pada material radioaktif. Reaksi fisi ini dapat terjadi karena adanya radiasi dari sinar alpha dan beta yang berada di alam. Tapi reaksi ini berjalan sangat lambat, oleh karena itu digunakan reaktor nuklir yang dapat mempercepat reaksi fisi ini dengan menembakkan partikel neutron.

Reaksi fusi terjadi dimana dua inti atom atau lebih saling bergabung membentuk inti yang lebih berat.17 Proses ini juga dapat melepaskan energi dan juga bisa menyerap energi, bergantung pada berat inti yang terbentuk. Besi dan nikel mempunyai energi ikat yang paling besar per-nukleonnya. Oleh karena itu, dua senyawa ini paling stabil. Penggabungan (reaksi fusi) dari dua inti atom yang lebih ringan dari besi atau nikel biasanya melepaskan energi. Sedangkan yang lebih berat dari besi dan nikel biasanya menyerap energi. Reaksi fusi nuklir dari unsur yang ringan dapat melepaskan energi. Contoh nyata adalah bintang yang memancarkan sinar atau bom hidrogen. Sedangan reaksi fusi untuk unsur yang berat, contoh nyatanya adalah ledakan supernova. Awalnya dibutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan dua inti atom,meskipun atom itu adalah hidrogen. Tetapi hasil dari reaksi fusi ini selain menghasilkan atom produk yang lebih berat, juga menghasilkan partikel neutron. Partikel ini kemudian melepaskan energi yang cukup besar untuk membuat kedua inti atom itu untuk bergabung. Kemudian akan diproduksi lebih banyak neutron sehingga akan terjadi reaksi fusi yang berlangsung dengan sendirinya.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi ini sangat besar jika dibandingkan dengan reaksi kimia. Ini dikarenakan energi ikatan yang membuat inti atom saling bergabung lebih besar dari energi ikat antara elektron dengan inti atom. Sebagai contoh, energi ionisasi dari hidrogen adalah 13,6 ev. Bandingkan dengan energi yang dilepaskan dari reaksi fusi deuterium dan tritium yaitu sebesar 17MeV.5 Adanya kecenderungan sutu inti atom untuk mengalami fusi maupun fisi adalah karena setiap inti atom akan berusaha untuk berada dalam keadaan yang paling stabil dengan energi yang rendah. Hal ini dapat dicapai dengan mengalami suatu fisi atau fusi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Kecenderungan dari atom-atom ini dapat dengan jelas dilihat pada grafik kestabilan inti di bawah ini.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

IV.

Bahan Bakar Nuklir


Sebelum penemuan plutonium, hanya uranium yang dipertimbangkan sebagai bahan baku pembuatan bom atom. Kebanyakan bahan baku nuklir berasal dari senyawa uranium-238.30 Alternatif bahan bakar yang lain adalah uranium-233 yang berasal dari peluruhan senyawa thorium.29 Senyawa thorium lebih berlimpah 3 kali lipat dari senyawa uranium.32 Bahan baku di atas digunakan pada reaktor fisi nuklir. Untuk reaktor fusi nuklir, dapat digunakan senyawa deutorium, isotop dari hidrogen, atau yang sekarang masih dalam eksperimen digunakan senyawa litium.10 Jika reaktor fusi nuklir ini telah sempurna, maka dengan menggunakan cadangan litium yang ada di bumi ini, energi yang dihasilkan bisa digunakan untuk

kebutuhan konsumsi energi di bumi selama 3000 tahun (dengan asumsi kebutuhan akan energi tidak meningkat dari tahun ke tahun).4 Jika digunakan litium dari laut maka energinya cukup untuk 60 juta tahun.4 Dengan bahan deuterium yang berasal dari alam, energi yang dihasilkan dapat bertahan hingga 150 milyar tahun.2 Uranium diambil dari alam dan dibuat menjadi bahan bakar nuklir (1), kemudian dikirim ke pembangkit tenaga nuklir. Setelah digunakan sebagai pembangkit, sisa bahan bakar tadi dikirim ke tempat daur ulang tenaga nuklir (2) atau ke tempat pembuangan akhir jika tidak mau didaur ulang (3). Pada saat daur ulang, 97 % sisa bahan bakar nuklir dapat digunakan kembali di instalasi pembangkit tenaga nuklir (4).31

Prinsip daur ulang nuklir ini adalah memisahkan material yang masih berguna (seperti uranium dan plutonium) dari produk reaksi fisi atau sisa dari bahan bakar reaktor nuklir. Biasanya tujuannya adalah untuk mendaur ulang uranium

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

menjadi bahan bakar oksida baru (MOX), tetapi ada juga yang bertujuan untuk mendapatkan plutonium yang dapat digunakan sebagai senjata.11 Ada beberapa cara untuk melakukan proses daur ulang nuklir ini, yaitu: PUREX PUREX adalah akronim dari nama Plutonium and Uranium Recovery by Extraction. Proses Purex berdasarkan metode ekstraksi cair-cair yang digunakan untuk mendaur ulang sisa bahan bakar nuklir, untuk menghasilkan uranium dan plutonium dari produk reaksi fisi. Cara ini adalah yang paling banyak digunakan dalam industri saat ini. UREX UREX (URanium Extraction) adalah proses yang hampir sama seperti dengan proses seperti PUREX yang telah dimodifikasi dengan mencegah plutonium untuk terekstraksi. Proses ini dapat dilakukan dengan menambahkan reduktan plutonium sebelum tahap ekstraksi dilakukan. Reduktan yang ditambahkan adalah asam asetohidroksamik, yang menyebabkan senyawa plutonium dan neptunium tidak terekstraksi. TRUEX TRUEX (TRansUranic EXtraction) adalah proses daur ulang nuklir yang didesain untuk menghilangkan metal transuranik dari limbah. DIAMEX DIAMEX (DIAMideEXtraction) adalah proses ekstraksi yang mempunyai kelebihan untuk menghindari senyawa limbah organik yang mengandung elemen karbon, hidrogen, nitrogen dan oksigen. Limbah tanpa senyawa organik tersebut kemudian dapat dibakar tanpa menyebabkan hujan asam UNEX UNEX (UNiversal Extraction) digunakan untuk menghilangkan semua senyawa radioisotop yang tidak dibutuhkan (seperti Sr,Cs dan senyawa golongan aktinida) agar proses ekstraksi uranium dan plutonium berjalan sempurna. Senyawa yang digunakan dalam reaksi ini adalah polietilen oksida dan anion kobalt karboran

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

untuk menghilangkan senyawa cesium dan stronsium. Untuk senyawa olongan aktinida digunakan senyawa aromatik yang polar seperti nitrobenzena.20 Perbandingan Energi yang Dihasilkan

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

10

V.

Reaktor Nuklir
Ada dua macam sumber tenaga nuklir yaituNuclear fission reactor yang memproduksi energi akibat reaksi berantai dari reaksi fisi nuklir dan Radioisotope thermoelectric generator memproduksi energi melalui peluruhan radioaktif.

Sebagian besar pembangkit tenaga nuklir biasanya menggunakan tipe reaktor fisi nuklir, disebabkan output energi dari reaktor fisi ini dapat dikontrol.17 Dari tipe ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis reaktor yaitu: 1. Pressurized water reactors (PWR) Reaktor ini menggunakan air sebagai penghantar panas yang dihasilkan dari reaksi fisi pada tekanan tinggi. Tekanan tinggi dibutuhkan agar air tidak menjadi uap pada saat menghantarkan panas. Model ini yang biasanya dipakai sebagai pada kebanyakan reaktor. 2. Boiling water reactors (BWR) Pendinginan reaktor ini dengan menggunakan air pada tekanan yang tidak terlalu tinggi. Pada reaktor ini, air masih diperbolehkan untuk mendidih dalam reaktor. Hal ini yang tidak diperbolehkan pada reaktor tipe PWR 3. CANDU Reaktor ini didesain oleh orang kanada. Sistem pendinginan reaktor ini menggunakan air berat dengan pemberian tekanan yang sesuai. 4. RBMKs Reaktor ini didesain oleh orang rusia untuk memproduksi plutonium sebagai pembangkit energi. Graphit digunakan sebagai moderator pada reaktor ini.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

11

5. Gas Cooled Reactor (GCR) Menggunakan graphit sebagai moderator dan CO2 sebagai penghantar panas ke dalam reaktor. Hanya saja, umur dari reaktor ini cukup singkat, sekitar 10-20 tahun. 6. Super Critical Water-cooled Reactor (SCWR) Reaktor ini kombinasi antara reaktor GCR dan PWR. Reaktor ini masih dalam tahap pengembangan. 7. Liquid Metal Fast Breeder Reactor (LMFBR) Desain reaktor ini menggunakan pendingin logam cair dan sama sekali tidak menggunakan moderator. Seiring perkembangan teknologi, mulai dibuat desain reaktor-reaktor baru yang lebih bersih, lebih aman dan resiko lebih kecil.18 Reaktor-reaktor itu diantaranya adalah : Pebble Bed Reactor Reaktor tipe ini didesain sedemikian rupa hinga temperatur tinggi yang dikeluarkan oleh reaktor dapat mengurangi output energi, sehingga energi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Sistem pendinginannya dengan menggunakan gas inert yaitu helium, dimana senyawa ini tidak mudah meledak dan juga tidak menyerap neutron (tidak radioaktif). Nuclear fusion Reactor Reaktor ini menggunakan prinsip reaksi fusi nuklir. Reaktor ini mulai dibangun di beberapa tempat, hanya saja beberapa tempat. Tetapi belum ada yang berhasil menghasilkan energi yang lebih besar daripada ernegi yang dikonsumsi oleh reaktor ini untuk menjalankan reaksi fusi nuklir. Jika dilihat dari energi neutron yang ditembakkan untuk memulai terjadinya reaksi fisi ini, tipe reaktor ini dapat dibagi menjadi dua yaitu Thermal (slow) reactors dan Fast Reactors Thermal (slow) reactors menggunakan neutron thermal yang lebih lemah energinya. Tipe ini berdasarkan pada material moderator yang digunakan untuk memperlambat partikel neutron dalam reaktor nuklir, untuk kemudian diberikan

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

12

energi panas pada neutron tersebut sehingga reaksi fisi terjadi. Jenis reaktor ini seperti reaktor RBMK ,PWR, BWRs dan CANDU. Fast Reactors menggunakan neutron dengan kecepatan yang lebih tinggi untuk memulai terjadinya reaksi fisi. Untuk reaktor ini digunakan bahan bakar berenergi tinggi seperti plutonium. Karena bila digunakan uranium maka neutron pada reaktor tipe ini akan lebih banyak diserap daripada digunakan untuk memulai reaksi fisi yang akhirnya akan mengubah uranium ini (U-238) menjadi plutonium (Pu-239). Contoh reaktor tipe ini adalah FBR (Fast Breeder Reactor). Sebenarnya ada juga reaktor fisi nuklir alamiah (reaktor yang terbentuk sendiri oleh alam), yang hanya ditemukan di Oklo, (Gabon, Afrika) pada dua milyar tahun yang lalu. Reaktor ini terbentuk ketika uranium yang kaya akan mineral terendapkan dan dibanjiri oleh air dalam tanah. Air ini berfungsi sebagai moderator neutron yang akan memulai terjadinya reaksi fisi. Dalam keadaan ini akan terjadi reaksi berantai karena neutron menembak material uranium tersebut.Air ini kemudian mendidih akibat dari meningkatnya reaksi fisi fari uranium tersebut. Reaksi fisi ini berlangsung dari ratusan hingga ribuan tahun. Reaktor alamiah ini ditemukan oleh ilmuwan yang tertarik dengan limbah bumi yang radioaktif.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

13

Di dalam suatu reaktor, uranium juga dapat memancarkan partikel alfa, beta, neutron, maupun sinar gamma secara spontan. Peluruhan ini akan mengakibatkan unsur uranium berubah menjadi unsur lain seperti yang digambarkan dalam tabel di bawah.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

14

VI.

Limbah Nuklir
Sama seperti metoda lain yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik, reaktor nuklir juga akan menghasilkan limbah yang harus ditangani dengan baik untuk meminimalkan efeknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pada kenyataannya, pembangkit tenaga nuklir merupakan satu-satunya metoda dimana pengelolanya bertanggung jawab secara penuh terhadap limbah yang dihasilkan. Hal ini diperlukan karena walaupun jumlahnya jauh lebih kecil daripada limbah yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik konvensional, limbah radioaktif yang dihasilkan pembangkit tenaga nuklir memiliki resiko yang sangat besar jika tidak ditangani secara benar. Jika dilihat dari segi limbah yang dihasilkan, pembangkit tenaga nuklir hanya menghasilkan 27 ton limbah radioaktif setiap tahunnya. Hanya 3% atau sekitar 700 kg limbah radioaktif yang harus dibuang ke lingkungan karena sisanya dapat didaur ulang kembali menjadi bahan bakar reaktor. Hal ini sangat berbeda dengan pembangkit konvensional yang menggunakan bahan bakar batu bara, dimana pembangkit konvensional ini setidaknya menghasilkan 7 juta ton karbon dioksida dan 200 ribu ton sulfur dioksida setiap tahunnya. Perbandingan di atas merupakan data yang diperoleh untuk pembangkit listrik dengan kapasitas 1000 Mwe. Radiasi merupakan energi yang dapat merambat tanpa melalui medium (ruang hampa). Secara alami, di alam terdapat banyak sumber radiasi yang dapat mengionisasi. Manusia dan makhluk hidup lainnya telah beradaptasi terhadap adanya dosis radiasi dari alam tersebut.25 Walaupun demikian, dosis tambahan di atas dosis alami ini dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia. Radiasi dari materi radioaktif dapat mengionisasi sel-sel yang ada di dalam tubuh manusia.25 Hal ini berbahaya karena perubahan kecil dalam struktur molekul yang ada dalam tubuh dapat mengacaukan sistem kimia yang berlangsung sehingga akan terjadi ketidaknormalan. Efek ini akan berakibat pada timbulnya kanker maupun mutasi dalam sel manusia. Permasalahn lain yang perlu mendapat perhatian adalah kenyataan bahwa sifat radioaktif dari limbah akan bertahan hingga ratusan tahun sebelum akhirnya dapat berada pada level normal.27 Oleh karena itu

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

15

diperlukan suatu metoda penyimpanan permanen bagi limbah radioaktif yang mampu mengisolasi limbah ini dalam waktu yang lama. Radiasi yang dihasilkan oleh suatu inti atom yang tidak stabil merupan suatu cara agar inti atom tersebut dapat berada dalam daerah kestabilan inti. Semakin besar jumlah proton atau nomor atom suatu unsur, maka jumlah neutron yang dibutuhkan semakin besar untuk mengatasi gaya tolak antara proton yang bermuatan positif. Sifat radioaktif dari unsur-unsur yang ada dapat digambarkan dalam suatu grafik perbandingan jumlah neutron dan proton di bawah.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

16

Limbah radioaktif berisi atom-atom tidak stabil yang secara spontan mengalami peluruhan dalam bentuk partikel alpha, beta, neutron, maupun berupa sinar gamma.26 Ketiga hasil peluruhan dari senyawa radioaktif ini mempunyai daya penetrasi yang berbeda satu sama lain. Hal ini dapat dilihat seperti pada ilustrasi di bawah ini.

Metoda

pengisolasian

limbah

radioaktif

ini

melibatkan

proses

pemerangkapan limbah atau proses solidifikasi, pengemasan dalam kontainer yang tahan korosi, dan terakhir adalah penempatan kontainer-kontainer ini jauh di dalam tanah untuk menghilangkan dampak peluruhan yang terjadi terhadap lingkungan.28 Pemilihan tempat penguburan harus dilakukan dengan hati-hati karena tempat yang digunakan harus stabil secara geologis untuk waktu yang lama.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

17

VII.

Pengembangan Lebih Lanjut


Reaktor Fusi Nuklir Berbeda dengan reaksi fisi nuklir, pada reaksi fusi nuklir dua atom ringan bergabung untuk membentuk satu inti atom dengan massa atom yang lebih besar.12 Hasil akhir reaksi fusi nuklir akan memiliki massa total yang lebih kecil dibandingkan dengan massa total atom-atom pada awal reaksi. Selisih massa inilah yang diubah menjadi energi. Jumlah energi yang dihasilkan dari reaksi ini akan sesuai dengan persamaan yang dikemukakan oleh Albert Einstein yang menunjukkan adanya hubungan antara massa dengan energi.

Reaksi fusi nuklir pertama kali diamati lewat penembakan atom deutorium dengan partikel deutron yang berkecepatan tinggi. Partikel deutron ini dipercepat di dalam suatu cyclotron hingga energinya menjadi cukup besar untuk memici terjadinya fusi nuklir. Reaksi fusi nuklir hanya akan berlangsung pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi. Reaksi yang sama terjadi di matahari dimana dua atom hidrogen bergabung untuk membentuk atom helium yang lebih berat dengan disertai energi yang sangat besar. Dalam fusi nuklir, energi yang dibutuhkan akan semakin besar jika inti atom yang bergabung memiliki jumlah proton yang besar.3 Hal ini diakibatkan oleh adanya gaya coulumb yang saling tolak-menolak antara muatan positif dari dua inti atom yang akan bergabung. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan, diperoleh bahwa kombinasi dari deutorium-tritium merupakan kombinasi inti atom

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

18

yang mengalami fusi nuklir lebih cepat dibandingkan kombinasi atom lainnya seperti hidrogen-hidrogen maupun deutorium-deutorium.3

Deutorium merupakan bahan baku fusi nuklir yang tersedia banyak di alam, terutama di lautan. Tritium merupakan isotop yang relatif tidak stabil sehingga hanya dapat disintesis di laboratorium. Tritium dihasilkan lewat tumbukan neutron dengan inti litium.3 Neutron yang digunakan berasal dari hasil reaksi fusi nuklir deutorium-tritium sehingga proses ini menjadi proses pendukung dalam suatu reaksi fusi untuk menjaga ketersediaan inti tritium.

Proses fusi nuklir deutorium-tritium yang dijelaskan sebelumnya merupakan proses yang efisien, namun hal ini belum dianggap menguntungkan karena proses tersebut akan bergantung pada ketersediaan inti litium yang digunakan untuk mensintesis tritium. Oleh karena itu, reaksi fusi yang ideal adalah yang melibatkan deutorium-deutorium dengan alasan ketersediaan deutorium di alam yang relatif

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

19

besar. Permasalahannya adalah reaksi fusi deutorium-deutorium lebih sulit untuk dilakukan, diperlukan energi yang sangat besar untuk menginisiasi reaksi, sehingga total energi yang dihasilkan dan yang dibutuhkan akan saling meniadakan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, reaksi fusi nuklir hanya terjadi pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, hingga mencapai temperatur matahari dengan tekanan berjuta kali tekanan atmosfir. Pada kondisi tersebut, materi akan berada dalam keadaan plasma dimana materi akan berupa ion-ion yang bergerak dengan sangat cepat. Dalam fasa plasma inilah reaksi fusi nuklir berlangsung. Temperatur plasma dapat mencapai seratus juta derajat celcius, sehingga tidak mungkin digunakan suatu reaktor yang bersentuhan langsung dengan plasma tersebut.3 Pada kenyataannya, reaksi fusi nuklir ini dilakukan di dalam kontainer yang berupa medan magnet. Hal ini dapat dilakukan karena plasma itu sendiri merupakan partikel-partikel bermuatan sehingga dapat berinteraksi dengan medan magnet. Dengan cara ini, reaksi fusi nuklir di dalam plasma dapat berlangsung tanpa harus bersentuhan dengan dinding reaktor. Prinsip itulah yang digunakan di dalam desain reaktor Tokamak.

Metoda lain yang digunakan dalam reaksi fusi nuklir adalah Inertial Confinement dimana suatu bahan bakar fusi nuklir diinisiasi oleh laser berenergi tinggi secara bertahap. Bahan bakar fusi nuklir ini dimasukkan ke dalam reaktor lalu ditembak dengan laser berenergi tinggi sehingga reaksi fusi dapat berlangsung seketika.3 Laser yang digunakan memiliki cukup energi untuk memanaskan temperatur bahan bakar fusi nuklir hingga mencapai jutaan derajat celcius dalam

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

20

waktu singkat. Sistem ini dapat dianalogikan dengan sistem mesin kendaraan bermotor dimana bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder sedikit demi sedikit dalam satu siklusnya.

Hingga saat ini, energi bersih yang dihasilkan dari reaksi fusi nuklir belum pada tahap yang menguntungkan karena besarnya energi yang diperlukan untuk menginisiasi reaksi nuklir. Energi yang digunakan ini dapat berupa energi untuk menghasilkan medan magnet pada reaktor Tokamak maupun energi untuk menghasilkan laser berenergi tinggi seperti pada desain Inertial Confinement. Jika proses tersebut dapat dibuat efisien, maka reaktor fusi nuklir akan memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan reaktor fisi nuklir. Keuntungan tersebut adalah: Bahan bakar yang digunakan adalah deutorium yang tersedia dalam jumlah besar di lautan.3 Resiko kebocoran reaksi yang sangat kecil karena ketika medan magnet yang digunakan tidak berfungsi, maka plasma yang kemudian bersentuhan dengan

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

21

dinding reaktor akan segera turun temperaturnya sehingga saat itu juga reaksi fusi nuklir berhenti.3 Selain itu, pada desain Inertial Confinement, jumlah bahan bakar fusi yang digunakan sangat kecil pada tiap siklusnya. Bahan baku maupun produk reaksinya tidak bersifat radioaktif. Resiko kebocoran radioaktif hanya muncul jika neutron yang dilepaskan dari reaksi bertumbukan dengan inti atom lain menghasilkan inti radioaktif.3 Hal ini dapat diatasi dengan pemilihan material yang tepat dalam pembuatan reaktor. Keuntungan lainnya adalah bahan baku maupun hasil akhir proses tidak dapat digunakan untuk pembuatan senjata nuklir.3 Reaktor berukuran kecil Sampai saat ini pemanfaatan energi nuklir masih melibatkan raktor dan peralatan pendukung dalam ukuran yang besar. Untuk ke depannya, munculnya suatu reaktor yang berukuran cukup kecil sehingga dapat digunakan untuk menggerakkan mobil akan menjadi suatu keuntungan tersendiri. Reaktor nuklir paling kecil yang sudah ada adalah reaktor nuklir yang digunakan pada kapal selam nuklir, kapal induk, dan kapal pemecah es Rusia. Fusi dingin Reaksi fusi nuklir hanya bisa berjalan pada kondisi tertentu dimana temperaturnya mencapai temperatur inti matahari. Penelitian lebih lanjut dilakukan untuk melihat kemungkinan reaksi fusi nuklir dapat dilakukan pada temperatur yang jauh lebih rendah, bahkan pada temperatur kamar.6

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

22

VIII.

Senjata Nuklir
Senjata nuklir adalah senjata dengan daya hancur yang tinggi akibat dari reaksi nuklir yang meliputi reaksi fisi ataupun reaksi fusi. Daya hancur dari senjata nuklir ini melebihi daya hancur dari bahan peledak yang paling modern saat ini. Satu senjata nuklir bisa menghancurkan satu kota besar. Seperti yang terjadi di Hiroshima dan Nagasaki, di mana bom atom dijatuhkan di kedua kota tersebut dan menghancurkan kedua kota tersebut.22

Dalam sejarah peperangan, senjata nuklir telah digunakan dua kali. Keduaduanya dilakukan pada akhir perang dunia dua. Pertama kali senjata nuklir digunakan, ketika amerika serikat menjatuhkan senjata tipe uranium yang diberi kode little boy di kota hiroshima, Jepang. Peristiwa kedua, hanya berselang tiga hari, senjata nuklir dengan tipe plutonium yang diberi kode Fat Man dijatuhkan di nagasaki, Jepang. Efek dari penggunaan senjata ini adalah hancurnya kedua ota tersebut disertai dengan korban jiwa sekitar 200.000 orang.16 Berdasarkan tipenya ada dua jenis senjata nuklir. Yang pertama adalah senjata yang menghasilkan energi ledakan akibat dari reaksi fisi nuklir. Senjata ini dikenal dengan nama bom atom. Pada senjata tipe ini, material yang biasanya digunakan adalah plutonium dan uranium. Prinsipnya adalah penembakan oleh partikel neutron yang menyebabkan terjadinya reaksi berantai. Akibat reaksi berantai tadi, energi yang dilepaskan semakin banyak, sehingga akan terjadi ledakan yang sangat besar.21

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

23

Jenis kedua adalah senjata nuklir yang menghasilkan energi melalui raksi fusi nuklir. Daya ledaknya seratus kali lebih kuat dari bom reaksi fisi. Senjata ini lebih dikenal dengan nama bom hidrogen, bom fusi, dan H-bomb. Prinsip kerja dari bom ini adalah digunakan terlebih dahulu reaksi fisi nuklir yang menghasilkan sinar gamma yang berenergi tinggi. Energi dari sinar gamma tersebut memicu terjadinya reaksi fusi dari material yang digunakan sebagai bahan bakar nuklir seperti tritium, deuterium, atau litium. Akibat dari reaksi fusi ini, akan dilepaskan energi dengan jumlah yang banyak.21 Sebenarnya masih ada jenis lain dari senjata nuklir ini. Seperti boosted fission weapon yang dapat menghasilkan ledakan yang semakin besar dari waktu ke waktu akibat adanya sedikit reaksi fusi yang terjadi pada bom tersebut. Kemudia neutron bom adalah senjata nuklir dengan daya ledak kecil tapi dengan jumlah radiasi yang sangat besar. Ledakan dari senjata jenis ini diiringi dengan radiasi neutron. Selain itu juga ada salted bomb, dengan bahan bakar yang spesifik seperti kobalt dan emas. Bom jenis ini menghasilkan kontaminasi radioaktif yang sangat besar.21 Bom-A Pada proses meledaknya bom-A, reaksi fisi nuklir yang terjadi tidak dikontrol seperti dalam reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir. Reaksi berantai yang terjadi berlangsung hingga bahan bakar uranium-235 maupun plutonium-239 habis terpakai. Hasilnya adalah ledakan dengan kekuatan yang setara dengan 15 sampai 20 kiloton TNT (kekuatan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki).23 Faktor penting dalam prinsip kerja bom atom adalah massa kritis dari uranium-235 maupun plutonium-239 yang digunakan.23 Massa kritis adalah jumlah minimum materi yang digunakan untuk menjaga agar reaksi berantai tetap berlangsung. Jadi, jumlah neutron yang lepas lewat permukaan harus diimbangi oleh jumlah neutron yang dihasilkan oleh reaksi fisi yang terjadi di bagian dalam agar reaksi berantai dapat terus berjalan. Massa kritis ini harus dipertahankan dalam waktu tertentu hingga reaksi berantai terjadi.23 Materi keras digunakan untuk menyelimuti bahan peledak nuklir

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

24

untuk menjaga agar tidak terjadi ledakan dini sehingga energi yang besar dapat dilepaskan sekaligus dalam waktu singkat untuk menghasilkan ledakan.

Reaktor fisi nuklir maupun bom-A menggunakan bahan bakar yang sama yaitu uranium-235 dan plutonium-239. Walaupun demikian, uranium-235 yang digunakan dalam reaktor nuklir tidak dapat digunakan begitu saja dalam proses pembuatan bom-A. Uranium-235 maupun plutonium-239 yang digunakan harus lebih besar dari massa kritisnya atau dengan kata lain kemurniannya harus di atas 90% agar massa kritisnya dapat terlampaui. Kemurnian uranium-235 yang digunakan dalam reaktor fisi nuklir hanya berkisar 4%. Bom-H Prinsip kerja dari bom-H atau bom termonuklir merupakan gabungan antara proses fisi dan fusi nuklir. Energi ledakan yang dihasilkan proses fisi nuklir pada bagian luar bom digunakan untuk menginisisiasi reaksi fusi nuklir deutoriumtritium pada interior bagian dalam bom-H.23

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

25

IX.

Kesimpulan
Energi nuklir merupakan sumber energi alternatif yang menjanjikan sebagi pengganti bahan bakar fosil.13 Efisiensi dari penggunaan bahan bakar nuklir untuk menghasilkan listrik jauh lebih besar dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil terutama batu bara sehingga dapat dipastikan bahwa reaktor nuklir akan dapat sepenuhnya menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil.14 Walaupun desain reaktor yang telah ada masih didasarkan atas reaksi fisi nuklir, namun penelitian lebih lanjut telah diarahkan kepada pengembangan reaktor berbasis fusi nuklir yang efisien agar dapat digunakan dalam skala konsumen. Pengembangan ke arah reaktor fusi nuklir ini sangat penting karena deutorium yang merupakan bahan bakar fusi nuklir, tersedia dalam jumlah yang sangat banyak dibandingkan dengan uranium-235 yang menjadi bahan bakar reaktor fisi nuklir.15 Fusi nuklir merupakan jawaban atas kebutuhan akan sumber energi yang tidak terbatas.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

26

X.

Daftar Pustaka
1. Energy for the world - why uranium? . Access date: 3/24/2006; Available from: http://www.world-nuclear.org/education/whyu.htm 2. McCarthy, J. FAQ About Nuclear Energy. Access date: 3/24/2006; Available from: http://www-formal.stanford.edu/jmc/progress/nuclear-faq.html 3. Eliezer, S. and Y. Eliezer, The Fourth State of Matter - An Introduction to Plasma Science. 2001, Bristol and Philadelphia: Institute of Physics Publishing. 4. Cohen, B. How long will nuclear energy last? Access date: 3/24/2006; Available from: http://www-formal.stanford.edu/jmc/progress/cohen.html 5. Brain, M. How Nuclear Power Works. Access date: 3/24/2006; Available from: http://www.howstuffworks.com/nuclear-power.htm 6. Potter, F. and C. Jargodzki, Mad about Modern Physics. 2005, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. 7. Nuclear Chain Reaction. Access date: 3/27/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_chain_reaction. 8. Microsoft, Nuclear Energy, in Microsoft Encarta. 2006, Microsoft Corporation: Redmond, WA. 9. Nuclear Fission. Access date: 3/26/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_fission. 10. The nuclear fuel cycle Access date: 3/24/2006; Available from:

http://www.world-nuclear.org/education/nfc.htm 11. Nuclear Fuel Cycle. Access date: 3/27/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_fuel_cycle. 12. Nuclear Fussion. Access date: 3/27/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_fusion. 13. McCarthy, J. Nuclear Now. Access date: 3/24/2006; Available from: http://www-formal.stanford.edu/jmc/progress/nuclearnow.html 14. Nuclear Power. Access date: 3/26/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_power. 15. Nuclear power: tomorrow's energy source. Access date: 3/26/2006; Available from: http://www.cea.fr/gb/institutions/nuclear_power.htm.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

27

16. Nuclear

Proliferation.

Access

date:

3/27/2006;

Available

from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_proliferation. 17. Nuclear Reaction. Access date: 3/26/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_reactions. 18. Nuclear Reactor. Access date: 3/27/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_reactor. 19. Nuclear Regulatory Commission. Access date; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_Regulatory. 20. Nuclear Repocessing. Access date: 3/27/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_reprocessing. 21. Microsoft, Nuclear Weapon Proliferation, in Microsoft Encarta. 2006, Microsoft Corporation: Redmond, WA. 22. Nuclear Weapons. Access date: 3/27/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Nuclear_weapons. 23. Glasstone, S., Nuclear Weapons, in Microsoft Encarta. 2006, Microsoft Corporation: Redmond, WA. 24. Overview of Nuclear Energy. Access date: 3/24/2006; Available from: http://www.world-nuclear.org/education/intro.htm 25. Radiation and Life. Access date: 3/24/2006; Available from: http://www.worldnuclear.org/education/ral.htm 26. Radioactive Decay. Access date: 3/26/1006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Radioactive_decay. 27. Radioactive Waste. Access date: 3/27/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Radioactive_waste. 28. Radioactive Waste Management. Access date: 3/24/2006; Available from: http://www.world-nuclear.org/education/wast.htm. 29. Some Chemistry of Uranium. Access date; Available from: http://www.worldnuclear.org/education/chem.htm 30. Some Physic of Uranium. Access date: 3/24/2006; Available from: http://www.world-nuclear.org/education/phys.htm. 31. Sustainable Energy. Access date: 3/26/2006; Available from:

http://en.wikipedia.org/wiki/Sustainable_energy.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

28

32. What is uranium? How does it work? Access date: 3/24/2006; Available from: http://www.world-nuclear.org/education/uran.htm.

Tenaga Nuklir sebagai Sumber Energi

29

You might also like