You are on page 1of 7

ANGGARAN DASAR PAGUYUBAN WARGA STRENKALI SURABAYA (PWSS) PEMBUKAAN Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Adil

dan Bijaksana, serta didorong oleh cita-cita luhur untuk mewujudkan suatu peradaban yang berkeadilan sosial dan demokratis, dengan landasan pijakan keberagaman sosial, ekonomi dan kultural sebagai sumber daya positif bagi tumbuh kembangnya kota, sampailah kita pada kesadaran bahwa konsep dasar dan arah pembangunan telah menyimpang jauh dari prinsip-prinsip hak asasi dan keadilan sosial kehidupan bangsa dalam bermasyarakat dan bernegara. Stigma, diskriminasi dan marginalisasi kelompok-kelompok sosial yang secara ekonomi dan politik lemah terus menerus terjadi dalam pembangunan dan pengembangan kota, sementara partisipasi warga dalam pengambilan keputusan publik di kota dimanipulasi dan dikesampingkan. Demi mewujudkan cita-cita di atas, warga stren kali Surabaya menyatukan asa dan kekuatan, mengorganisasikan diri, dan bekerjasama dengan semua pihak yang memegang cita-cita, prinsip dan nilai yanga sama, untuk menciptakan sistem sosial alternatif berdasarkan nilai-nilai yang disepakati bersama, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut. BAB I NAMA, BENTUK DAN LAMBANG Pasal 1: Nama Organisasi Paguyuban Warga Strenkali Surabaya, selanjutnya disingkat PWSS Pasal 2: Bentuk organisasi Paguyuban Pasal 3: Lambang organisasi

PAGUYUBAN WARGA STRENKALI SURABAYA Arti lambang: Warna biru, dua garis setengah lingkaran, rumah dan air, semuanya sebagai satu kesatuan melambangkan kebutuhan dasar kehidupan manusia dan perjuangan yang terus menerus serta berkelanjutan yang ditumpukan pada rasa kemanusian dan keadilan. Pasal 4 PWSS mempunyai mars Gerakan Rakyat Stren Kali.

BAB II PENDIRIAN DAN RUANG LINGKUP PWSS Pasal 5 Paguyuban Warga Strenkali Surabaya berdiri pada tanggal 24 April 2002 di kota Surabaya Pasal 6 Ruang lingkup kerja PWSS di wilayah seluruh stren kali di kota Surabaya BAB III VISI, MISI, STRATEGI DAN NILAI DASAR Pasal 7: Visi Kota Surabaya untuk semua di mana keberagaman sosial, ekonomi dan kultural dirayakan dan diperlakukan sebagai sumberdaya positif dan kekuatan bagi kota yang berkeadilan sosial dan demokratis. Pasal 8: Misi Pemberdayaan masyarakat stren kali Surabaya menuju rakyat miskin kota yang terorganisasi secara kuat dan mandiri serta mampu membangun sistem tandingan yang bertumpu pada rakyat dan berpihak pada kebutuhan dan kepentingan kelompokkelompok marginal. Pasal 9: Strategi Tiga strategi utama untuk mewujudkan misi tersebut adalah pengorganisasian, advokasi, dan jaringan. Pasal 10: Nilai dasar Paguyuban warga Strenkali Surabaya meyakini dan mempraktekkan nilai-nilai kedaulatan, keadilan sosial, keadilan gender, keadilan lingkungan, keberagaman, keterbukaan, dan kesetaraan. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 11 Ayat 1 Keanggotaan PWSS didasari atas kesamaan wilayah Ayat 2 Keanggotaan PWSS bersifat individu Ayat 3 Syarat-syarat menjadi anggota diatur dalam ART. Pasal 12: Hak dan kewajiban keanggotaan Ayat 1 Setiap anggota memiliki hak dipilih, hak memilih, hak suara, hak mengeluarkan pendapat, hak mendapatkan informasi dan bantuan dalam hal-hal yang terkait kehidupan bersama dalam kampung. Ayat 2 Setiap anggota berkewajiban a. Membayar iuran organisasi dengan jumlah yang ditentukan dalam ART b. Memegang teguh nilai dan prinsip-prinsip organisasi

c. Secara aktif mengikuti kegiatan organisasi d. Secara aktif ikut berupaya memperluas jaringan organisasi BAB V STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Pasal 13: Struktur Organisasi Struktur organisasi PWSS terdiri atas tiga tingkat: Tingkat Paguyuban Tingkat Wilayah Tingkat Kelompok Pasal 14: Kepengurusan Tingkat Paguyuban Ayat 1 Kepengurusan tingkat Paguyuban terdiri atas Dewan Pertimbangan, Presidium, Sekretaris Jendral (Sekjen), Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen), Sekretaris Bidang Advokasi, Sekretaris Bidang Pengembangan Jaringan, Sekretaris Pengembangan Program, Bendahara, dan Staf yang diperlukan Ayat 2 Dewan Pertimbangan adalah lembaga independen dalam Paguyuban yang anggotanya dipilih oleh Sekjen dan Wasekjen terpilih paling lambat 2 minggu setelah terpilih. Ayat 3 Masa jabatan Dewan Pertimbangan adalah 3 tahun. Ayat 4 Jumlah anggota Dewan Pertimbangan maksimal 5 orang dengan perimbangan gender 2 lelaki dan 3 perempuan atau sebaliknya. Ayat 5 Presidium terdiri dari para Koordinator Wilayah (Korwil); salah satu di antaranya ditunjuk sebagai Ketua Presidium. Ayat 6 Ketua Presidium bersama Sekretaris Jendral dan seluruh pengurus sekretariat lainnya merupakan Pengurus Harian PWSS. Ayat 7 Sekretaris Jendral dan Wakil Sekretaris Jendral dipilih langsung dalam satu paket oleh anggota PWSS yang telah mempunyai kartu tanda anggota melalui pemilihan langsung (Pilsung). Ayat 8 Masa jabatan Sekjen dan Wasekjen adalah 3 tahun dengan batas menjabat paling lama 2 periode. Ayat 9 Sekjen dan Wasekjen terpilih diumumkan oleh Panitia Pemilihan dalam Kongres Paguyuban dan disahkan oleh Kongres Paguyuban. Ayat 10 Sekretaris Bidang Advokasi, Sekretaris Bidang Pengembangan Program dan Sekretaris Bidang Pengembangan Jaringan, Bendahara serta Staf lainnya dipilih dan dibentuk oleh

Sekjen dan Wasekjen terpilih selambat-lambatnya 2 minggu setelah pelaksanaan Kongres Paguyuban. Ayat 11 Komposisi anggota Pengurus Harian adalah sekitar 50 persen lelaki dan 50 persen perempuan. Pasal 15: Kepengurusan Tingkat Wilayah Ayat 1 Koordinator Wilayah, selanjutnya disingkat Korwil, mengkoordinasi satuan wilayah RT dan anggota yang berkelompok dalam Kelompok Sepuluh di dalam RT tersebut. Ayat 2 Korwil dipilih langsung oleh anggota pemegang kartu tanda anggota melalui pemilihan langsung (Pilsung) bersamaan dengan pemilihan Pengurus Sekjen dan Wasekjen Paguyuban. Ayat 3 Korwil dilantik oleh Sekjen atau yang mewakili dihadapan seluruh warga wilayahnya. Ayat 4 Masa jabatan Koordinator Wilayah adalah 3 tahun dengan batas menjabat 2 periode. Pasal 16: Kepengurusan Tingkat Kelompok Ayat 1 Kelompok Sepuluh adalah adalah unit terkecil satuan pengelompokan anggota PWSS di tingkat wilayah, didasarkan pada kedekatan lokasi rumah, dengan basis keanggotaan Keluarga. Ayat 2 Ketua Kelompok Sepuluh adalah koordinator yang dipilih langsung oleh pemegang kartu tanda anggota PWSS di lokasi yang bersangkutan Ayat 3 Masa jabatan Ketua Kelompok Sepuluh adalah 3 tahun dan batas menjabat 2 kali periode Ayat 4 Ketua Kelompok Sepuluh dilantik oleh Koordinator Wilayah di hadapan para anggotanya.

BAB VI PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 17: Tata urutan pengambilan keputusan Urutan pengambilan keputusan dalam PWSS dari instansi yang paling tinggi ke instansi yang paling rendah adalah sebagai berikut: a. Kongres Paguyuban b. Kongres Paguyuban Luar Biasa c. Pertemuan Akhir Tahun Paguyuban d. Pertemuan tengah tahun paguyuban

e. Rapat Pengurus Harian f. Rapat Wilayah g. Rapat Kelompok Sepuluh Pasal 18: Kongres Paguyuban Ayat 1 Kongres Paguyuban merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang diadakan tiap 3 tahun sekali. Ayat 2 Kongres Paguyuban dihadiri oleh Dewan Pertimbangan, Sekjen, Wasekjen, Pengurus Harian, Korwil, dan perwakilan Kelompok Sepuluh masing-masing dua orang dengan komposisi jumlah laki-laki dan perempuan yang berimbang, dan anggota sebagai peninjau. Ayat 3 Setiap peserta Kongres memiliki hak 1 suara. Ayat 4 Kongres sah jika dihadiri oleh minimal 50 persen + 1 peserta yang berhak hadir (peserta perwakilan kelompok 10 dibuktikan pake surat kuasa) Pasal 19: Kongres Luar Biasa PWSS Kongres Luar Biasa bisa dilakukan jika diusulkan oleh 25 persen anggota PWSS dengan alasan a. Pengurus melanggar visi, misi, dan nilai dasar PWSS; b. Sebagian besar pengurus tidak aktif sehingga mengganggu jalannya organisasi; c. Kondisi mendesak sehingga mengharuskan organisasi merevisi AD/ART. Pasal 20 : Pertemuan Akhir Tahun PWSS Ayat 1 Pertemuan Akhir Tahun dilakukan untuk mengevaluasi program satu tahun dan membuat rancangan program satu tahun mendatang. Ayat 2 Pada tahun kedua periode satu masa jabatan, pertemuan tengah tahun mengagendakan pembentukan panitian kongres yang akan dilaksanakan pada masa akhir periode ketiga. Pasal 21 : Pertemuan Tengah Tahun PWSS Ayat 1 Pertemuan tengah tahunan dilakukan untuk mengevaluasi program 6 bulan (Januari Juni) dan membuat rancangan program 6 bulan ke depan (Juli Desember). Pasal 22 : Pemilihan Sekjen, Wasekjen dan Korwil Ayat 1 Sekjen, Wasekjen dan Korwil dipilih secara langsung oleh seluruh anggota yang memiliki Kartu Tanda Anggota PWSS. Ayat 2 Pemilihan langsung dinyatakan sah jika diikuti minimal oleh 60 persen anggota PWSS.

Ayat 3 Pemilihan langsung dilakukan sekurang-kurangnya dua minggu sebelum Kongres. Ayat 4 Pemilihan langsung diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Langsung yang dibentuk dalam Pertemuan Akhir Tahun Paguyuban setahun sebelum periode kepengurusan berakhir. Ayat 5 Pemillihan langsung diadakan setiap 3 tahun sekali terhitung mulai dari pengesahan pengurus terpilih. BAB VII PENDANAAN Pasal 23: Sumber dana organisasi Sumber dana organisasi diperoleh dari; a. Iuran anggota b. Sumbangan pihak luar baik individu maupun lembaga yang tidak bertentangan dengan visi, misi dan nilai dasar PWSS. Pasal 24: Pengelolaan Dana Dana dikelola dengan prinsip a. Transparan b. Partisipatif c. Dapat dipertanggung jawabkan (akuntabel) BAB VIII PEMBUBARAN ORGANISASI Pasal 25 Ayat 1 Paguyuban Warga Strenkali Surabaya dibubarkan atas dasar keputusan Kongres yang dinyatakan sah apabila dihadiri oleh dua per tiga anggota dan disetujui oleh 70% dari yang hadir. Ayat 2 Apabila terjadi pembubaran paguyuban maka pemanfaatan seluruh aset milik organisasi diputuskan dalam Kongres. BAB IX PENUTUP Pasal 26 Ayat 1 Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dalam Kongres atau aturan-aturan lain yang disepakati dalam Pertemuan dan Rapat sesuai tingkatannya. Ayat 2 Anggaran dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Disahkan di Surabaya pada.................................. Sekjen Paguyuban Warga Strenkali Surabaya

......................................................................

You might also like