You are on page 1of 4

HSE 1.

TUJUAN

Sebagai petunjuk pelaksanaan bagi Managers, Superintendent, Supervisor dan pekerja dalam mengelola HSE secara keseluruhan. Mencegah sedini mungkin kerugian akibat kecelakaan kerja, melindungi aset dan lingkungan perusahaan maupun pelanggan.

2. RUANG LINGKUP Seluruh bisnis Nira Murni Konstruksi yang dijalankan harus mengacu terhadap prinsipprinsip Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan sebagaimana diatur dalam System Pengelolaan HSE. 3. TANGGUNG JAWAB

Direktur Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Kebijakan HSE telah effektif, sasarannya tercapai, pelaksanaannya terkontrol, mengevaluasi hasilnya dengan menugaskan General Manager untuk mengontrol divisi Manager di bawahnya. General Manager Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua Divisi Manager di bawah pengawasannya telah melakukan aktivitasnya sesuai dengan HSE prosedur, dan sasaran daripada Kebijakan serta program HSE tercapai. HSE Manager o Bertanggung jawab untuk memastikan dan memverifikasi bahwa semua persyaratan System Pengelolaan HSE dan prosedurnya di jalankan dan terpelihara o Menetapkan target sasaran mutu dan program tahunan kepada General Manager untuk perbaikan berkelanjutan o Merekam hasil pelaksanaan safety bulanan dengan statistik yang meliputi total jam kerja, kecelakaan kerja, kerusakan asset perusahaan maupun pelanggan. o Melaksanakan HSE Management review meeting setahun sekali untuk mereview hasil aktual sasaran mutu dan program tahunan. Segala temuan tindakan penyimpangan dari target sasaran mutu dan program tahunan di analisa dan di lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin Divisi Manager & Superintendent o Memastikan bahwa ia mengerti dan familiar dengan Kebijakan HSE, dan peraturan perundangan terkait lainnya, sehingga ia akan bisa menjadikan contoh terhadap pekerja di bawah divisinya. o Memberikan prioritas Keselamatan Kerja yang cukup pada masing masing divisinya o Memastikan bahwa Sub-contractor di seleksi dan bahwa mereka mengerti tentang persyaratan serta standard HSE Nira Murni Konstruksi o Memastikan bahwa setiap kasus kecelakaan kerja, atau kerusakan peralatan kerja, kejadian yang tidak di kehendaki di mana cenderung terhadap terjadinya kecelakaan kerja di laporkan dan di investigasi Supervisor o Memberikan prioritas yang cukup terhadap Keselamatan Kerja di lingkungan kerja di bawah pengawasannya. o Memastikan bahwa ia mengerti dan familiar dengan Kebijakan HSE, dan peraturan perundangan terkait lainnya, sehingga ia akan bisa menjadikan contoh terhadap pekerja di bawah pengawasannya. o Melakukan observasi HSE, inspeksi secara berkala dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengeliminir terjadinya kecelakaan kerja o Memastikan bahwa pekerja di bawah pengawasannya telah mendapatkan training yang cukup sehingga ia akan melakukan tugasnya sesuai standard prosedur. o Menjalankan pre-task briefing mengenai aspek HSE, sebelum melakukan aktivitasnya maupun pada pergantian shift. o Memastikan bahwa fasilitas dan perlengkapan tersedia dalam kondisi layak pakai Pegawai, Sub-contractor dan Suppliers o Memastikan bahwa mereka telah mengerti tentang persyaratan dan prosedur HSE Nira Murni Konstruksi yang harus mereka jalankan o Lapor secepat mungkin ke Supervisor masingmasing bilamana menemukan kondisi tidak aman o Memastikan bahwa ia telah mengerti dengan prosedur kerja dan instruksi kerja yang telah di dapatkan o Mengerti tentang prosedure Evakuasi / Emergency HSE Officer o Bersamasama Supervisor menjalankan Induksi HSE terhadap setiap karyawan baru sebelum tergabung dalam lingkup kerjanya. o Mengadakan Investigasi terhadap setiap kecelakaan kerja di lingkungan kerjanya maupun terhadap setiap temuan kejadian yang potensi menimbulkan bahaya atau kecelakaan kerja. o Merekam jam kerja pegawai di lingkungannya sehubungan dengan performa HSE dan di ajukan pelaporannya ke HSE Manager. o Memastikan bahwa pegawai dan Sub-kontractor yang terlibat dalam aktivitas Nira Murni Konstruksi telah mencukupi pengetahuannya tentang persyaratan HSE dan pengetahuan teknis lainnya sesuai job yang di tugaskan. o Mengkordinasikan HSE meeting secara periodik dan merekam hasil kesepakatan kesepakatan meeting di maksud. o Membantu HSE Manager dalam melakukan HSE Inspeksi dan menindak lanjuti setiap temuan penyimpangan. o Koordinasi dengan Supervisor dan Manager terhadap setiap masalah yang sehubungan dengan HSE.

4. PROSEDUR

Kepemimpinan dan Tanggung Jawab

o o o o

Direktur, bersama sama dengan Manager menetapkan Kebijakan HSE, dan secara berkala harus di review. Kebijakan yang di buat harus mengarah ke sasaran HSE Agar tercapai sasaran qualitas HSE, lini Manager harus merencanakan, mengatur, memotivasi, mengawasi dan menindak lanjuti setiap penyimpangan General Manager berpartisipasi dalam mengevaluasi Kebijakan HSE setiap satu tahun, dan bersama HSE Manager menetapkan Program Tahunan HSE. (F.HSE-10-L1.1) HSE Program. Lini Tanggung Jawab HSE terhadap Nira Murni Konstruksi adalah semua pegawai yang terlibat dalam bisnis perusahaan sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Inspeksi dan Audit o Semua Manager (Site Manager / Superintendent) di setiap unit kerja harus melakukan inspeksi dan observasi pada area kerja masing-masing, dan di dokumentasikan. (F. PP HSE 10 - L2.1) HSE Inspeksion Check List o Inspeksi dan observasi meliputi fasilitas, peralatan, materials dan pegawai yang terlibat dalam bisnis Nira Murni Konstruksi. HSE Manager memprakarsai pelaksanaannya. o Petugas yang melakukan inspeksi di lakukan oleh orang yang kompeten dan di tetapkan oleh Manager yang bersangkutan. o Hasil dari temuan audit harus segera di tindak lanjuti, ditentukan siapa yang bertanggung jawab dan batas akhir penyelesaiannya. Training dan Kompetensi o Training management diperlukan untuk meningkatkan kemampuan yang di perlukan untuk mengelola system HSE sesuai dengan tingkatan kepemimpinan. o Training pegawai harus merefleksikan kebutuhan pada masing-masing pegawai, diajukan oleh masing - masing manager, dan dievaluasi. o Semua pegawai harus familiar dengan peraturan kerja di lapangan dan HSE system Nira Murni Konstruksi. o Personal Co. yang mana berfungsi sebagai Personnel AdministrasiNira Murni Konstruksi akan menerbitkan, merekam dan meng-up date file daripada semua training pegawai. (F.PP APC 02 L12 - 1) o Semua training dan kompetensi dari Sub-kontraktor di semua tingkatan akan di evaluasi sebelum penandatanganan kontrak,di monitor selama kontrak berlangsung, di evaluasi pada akhir kontrak, dan di file sebagai referensi untuk kontrak berikutnya. Logistik Co. bertanggung jawab pada proses tersebut. Penempatan dan Pengerahan Tenaga o Semua pegawai baru sebelum ditugaskan pada job masing masing terlebih dulu harus di-familiarisasi / induksi program (F.PP HSE-10-L3.0) induction program o Kecakapan calon pegawai di validasi dan di rekam o HSE Manager memberikan petunjuk secara spesifik persyaratan dan standard HSE Nira Murni Konstruksi o Pastikan pegawai telah lolos uji kesehatan agar tidak menjadikan problem di kemudian hari o Kompetensi pegawai sub-kontraktor akan di review oleh Manager yang bersangkutan. Komunikasi o HSE Meeting di lakukan pada semua lokasi di manapun Nira Murni Konstruksi melakukan pengerahan pegawai baru. Hal ini di lakukan bukan hanya untuk melewati proses orientasi program, tetapi lebih di maksudkan partisipasi dari peserta sehingga memberikan kontribusi positiv. o Nira Murni Konstruksi menyediakan peralatan OHP; contoh kasus;dsb yang akan di pakai untuk meningkatkan kewaspadaan HSE personal. o HSE notice boards di pasang pada setiap lokasi kerja di mana perlu mendapat perhatian khusus. Pergantian Ketatalaksanaan / Management of Change o Pergantian terhadap prosedur, pergantian chief, peralatan, personnel dan lainya akan beresiko bilamana tidak di kelola dan di komunikasikan dengan baik. o Staff dan pegawai bersangkutan harus mendapatkan briefing yang memadai sebelum memasuki transisi. o Konsekwensi yang signifikan terhadap pergantian tersebut harus di identifikasi sesuai prosedure analisa resiko. Identifikasi Bahaya dan Analisa Resiko o Analisa Resiko harus di lakukan bilamana identifikasi bahaya telah di indikasikan oleh penanggung jawab proyek. o Analisa Resiko minimum harus mengikuti langkah-langkah berikut: Identifikasi dan analisa tugas Identifikasi bahaya Menetapkan langkah-langkah antisipasi Melakukan pengawasan Memverifikasi dan umpan balik pengalaman Analisa terhadap resiko / JSA harus tercatat ,di dokumentasikan, dan di gunakan reference tinjauan investigasi bilamana terjadi accident / incident. (F.PP- HSE-10-L4.0) JSA Form.

Meeting HSE o HSE Management Review Meeting di adakan sekali dalam setahun, di pimpin Direktur dan di ikuti oleh manager dan staffnya. Tujuannya adalah untuk mereview Kebijakan HSE, meninjau pelaksanaan program program yang telah di canangkan, dan mensosialisasikan program tahun berikutnya. o General HSE Meeting di adakan setiap akan di mulainya job baru, dengan mengikut sertakan semua personnel yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Materi yang di bahas minimal meliputi kesiapan personnil, kesiapan peralatan kerja, dan identifikasi bahaya / JSA. o Monthly HSE Meeting di adakan setiap bulan, dengan materi bahasan tentang hasil Inspeksi, observasi, dan finding record dari weekly meeting dan recomendasinya. o Weekly HSE Meeting di adakan seminggu sekali, membahas rangkuman hasil daily pre-task meeting sehubungan safety concern, dan merencanakan tindakan perbaikan dari penyimpangan prosedure o Daily Pre-task HSE Briefing di adakan setiap hari sebelum memulai aktivitas kerja untuk memastikan persyaratan HSE terpenuhi, di pimpin oleh Supervisor. o Semua rekaman Meeting HSE harus di dokumentasikan. (F.PP-HSE-10-L5.1) Evaluasi Program HSE o Semua program HSE harus di evaluasi setiap tahun dengan menggunakan fasilitas HSE Management Review Meeting.

Evaluasi harus memenuhi standards minimum: Management memenuhi dengan persyaratan rencana / program, sesuai dengan prosedure HSE Management System. Mencakup kondisi physik secara umum

Mencakup pencegahan dan pengawasan terhadap bahaya kebakaran Mencakup penilaian kriteria terhadap Sub-contraktor

Deskripsi Job o Uraian tugas / Job Description terhadap semua Divisi Manager, Superintendent, Supervisor dan pegawai harus mendefinisikan tanggung jawabnya terhadap HSE. o Jika bekerja pada fasilitas pelanggan atau pada fasilitas Nira Murni Konstruksi yang mana perlu mendapat perhatian khusus, Supervisor atau Safety Officer wajib menggunakan Work Permit System. (F.PP-HSE-10-L6.0) Work Permit Form. o Semua pegawai baru atau re- kontrak harus di familiarisasi / menjalani Induction Program. Kesehatan Lingkungan o Pemeliharaan prosedure lingkungan di dokumentasikan dan di kembangkan yang mana mencakup masalah, Kesehatan Penyeleksian kesehatan di rencanakan dan di laksanakan

Rekaman medis individu di tetapkan Cuti karena sakit di daftar / di rekam Rehabilitasi terhadap personnel yang mengambil cuti jangka panjang karena kesehatan. Lokalisasi tempat kerja Inspeksi Monitor terhadap tempat-tempat terbuka

Lingkungan

Pengawasan terhadap bahaya kesehatan yang mencakup, Kebisingan Kimia Sumber radioaktif Bahan yang mudah terbakar / meledak Pelaksanaan monitoring dan dokumentasi di lakukan oleh Personnil Co. bersama-sama Safety Officer.

Pengawasan Pembelian o System pengawasan pembelian harus di tetapkan secara terbuka, meliputi minimum, Pembelian material Seleksi dan pengawasan terhadap Sub-Contractors Lembar Data Keselamatan Material / MSDS untuk semua material yang di anggap berbahaya. Bilamana di minta, HSE Divisi wajib mendampingi Logistik Co. untuk memberikan advis sehubungan prosedure tersebut.

Pengawasan terhadap Sub-Kontraktor o Sub-Kontraktor yang bekerja atas nama Nira Murni Konstruksiharus di pastikan bahwa mereka memenuhi persyaratanpersyaratan HSE yang dimiliki oleh Nira Murni Konstruksi. o Commercial Manager melalui Logistik Co. memastikan bahwa Sub-kontraktor yang di undang untuk melaksanakan pekerjaan Nira Murni Konstruksi telah masuk dalam List of Recommendation vendor and Sub Contractor o Kriteria evaluasi terhadap Sub-Kontraktor minimum mencakup, Laporan kecelakaan kerja dan tindak lanjutnya Laporan Inspeksi HSE Rencana/ Program HSE dan tindak lanjutnya Pengawasan terhadap Lingkungan dan pencegahan terhadap polusi System Pengelolalan HSE dan tanggung jawabnya. Alat Pelindung Badan / PPE o Enginering, Administrative, HSE dan Superintendent terkait wajib memastikan dan mengevaluasi bahwa pegawai yang di tunjuk untuk melakukan tugasnya telah melengkapi PPE-nya sesuai dengan persyaratan. o Evaluasi di maksud meliputi , Apakah PPE yang di pakai sesuai dengan kondisi lingkungan kerja Apakah PPE khusus di perlukan Perlu tidaknya pemakai di training terlebih dulu Teknik Penilaian Resiko / JSA o Minimum PPE yang di pakai di lokasi kerja ( Workshop / Proyek ) Perlindungan Kepala / Helmet Perlindungan Mata / Kaca Mata Perlindungan pendengaran / Earplug Hand Glove Safety Shoes Baju kerja o System pembagian PPE bagi Staff dan Pegawai tetap Safety Shoes 1 (satu) pasang dalam 1(satu) tahun untuk pegawai dan 2 (dua) tahun untuk staff Coverall 2 (dua) pasang dalam 1 (satu) tahun untuk pegawai dan 2 (dua) tahun untuk staff

Safety Helmet 1 (unit) dalam 3 tahun untuk pegawai dan staff Safety Glass 1 (satu) unit setiap enam bulan untuk pegawai dan 1 (satu) unit dalam setahun untuk staff. Earplug 1 (satu) pasang setiap enam bulan untuk pegawai dan 1 (satu) pasang dalam setahun untuk staff.

o o o

System pembagian PPE bagi pegawai kontrak sama halnya dengan pegawai tetap. Namun bilamana masa kontrak lebih pendek dari masa umur masing-masing PPE pegawai wajib mengembalikan peralatan yang di pakai ke perusahaan. Penerimaan kembali PPE hanya dapat di lakukan dengan mengembalikan PPE lama, atau dengan Berita Acara Kehilangan yang bisa di pertanggung jawabkan alasannya. Site Manager / Spt. Atau Project Coordinator mengajukan permintaan PPE ke HSE Divisi dengan menggunakan PPE Request Form (F-PP-HSE-10-L7.1) Setiap pengeluaran PPE harus di sertai dengan PPE Received Form (F-PP-HSE-10-L8.0)

Kondisi Darurat / Emergency Preparedness o Dalam keadaan darurat Nira Murni Konstruksi akan mengambil langkah langkah sebagai berikut :

Menghubungi Famili Memulihkan kondisi Detail pelaksanaan Kondisi darurat di atur tersendiri dalam prosedure terpisah (Doc. No. PP-HSE-11)

Pemberitahuan kepada semua personnil Mempersempit tingkat bahaya yang akan timbul Pertolongan Evakuasi

Pelaporan Accident / Incident dan Investigasi o Persyaratan pelaporan Accident / Incident dan Investigasi di atur tersendiri dalam Prosedure Pelaporan Accident / Incident dan Investigasi. (Doc. No. PP-HSE-12) o Jika di perlukan, management on/offshore dan supervisi ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Investigasi o Laporan accident / incident harus segera di buat setelah di lakukan investigasi, dengan menggunakan format pelaporan accident / incident ( F-PP-HSE-10-L9.2) o HSE Manager bersama-sama Manager Divisi terkait mengevaluasi dan mengambil langkah-langkah terhadap hasil investigasi untuk mencegah terulangnya kembalii kejadian yang sama. o Hasil dari investigasi di rekomendasi agar tidak terulangnya kembali kejadian tersebut, dan komunikasikan pada General HSE Meeting. Analisa terhadap Accident / Incident o Lini management melakukan analisa untuk setiap accident / incident dan di teruskan pelaporannya ke HSE Manager. o HSE Manager menyusun setiap pelaporan, menganalisa gap, menyimpulkan, dan mengambil tindakan pencegahan. Setiap accident / incident akan di kategorikan ke dalam " Lost Potential Matrix ". o Untuk membantu agar semua pegawai selalu memperhatikan tingkat prestasi / performance HSE, masing-masing unit kerja harus mengisi format "Monthly Safety Record" (F-PP-HSE-10-L10.2) o HSE statistics harus di tetapkan oleh HSE Manager secara periodic setiap bulan, dan di perlihatkan dalam HSE Notice Board di setiap area kerja. Kampanye Peningkatan HSE o Setiap aktivitas Nira Murni Konstruksi yang erat hubungannya dengan HSE harus di publikasikan baik melalui poster, surat edaran atau Notice Board o Nota Peringatan di terbitkan oleh HSE Manager, di ketahui oleh General Manager, Divisi Manager, Personnil Co. dan di sampaikan kepada Supervisor untuk di teruskan kepada personal bersangkutan. o Penghargaan dan Tindakan Indisipliner o Agar prosedur yang telah di tetapkan bisa berjalan sesuai dengan rencana, sasaran tercapai, maka penghargaan terhadap prestasi dan tindakan indisipliner harus di tetapkan. o Metode untuk penilaian meliputi keterlibatan pegawai dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja, rangkuman dari laporan accident / incident, audit dan tindak lanjutnya, pelaksanaan peraturan-peraturan HSE di lapangan, dan tercapainya terhadap sasaran mutu. o Tindakan indisipliner di mulai dari Surat Peringatan, tindakan skores, sampai dengan pemutusan hubungan kerja. Perlindungan terhadap Lingkungan o Pengawasan dan perlindungan lingkungan di lakukan untuk mencegah polusi dengan mengambil langkah-langkah yang meliputi: Mengurangi penggunaan zat kimia yang berdampak terhadap lingkungan Mengadakan evaluasi ulang terhadap rencana kerja yang berdampak terhadap lingkungan. Perencanaan terhadap system kerja

Pengawasan terhadap zat kima Effisiensi terhadap material yang terbuang

You might also like