Professional Documents
Culture Documents
Kehamilan ektopik adalah kehamilan abnormal yang terjadi di luar rongga rahim, janin tidak dapat bertahan hidup dan sering tidak berkembang sama sekali. Kehamilan ektopikdisebut juga ectopic pregnancy, ectopic gestation, eccecyesis. Kehamilan ektopik merupakan penyebabkematian ibu pada umur kehamilan trimester pertama. Frekuensi kejadian kehamilan ektopik berkisar 1: 14,6 % dari seluruh kehamilan.
Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba. Tempat implantasi yang paling sering adalah ampula, kemudian isthmus, fimbriae, kornu, serta uterus intersisialis. Sedangkan kehamilan ektopik non-tuba sangat jarang terjadi, tetapi dapat terjadi pada abdomen, ovarium, atau servik. Beberapa klasifikasi kehamilan ektopik adalah: 1. Kehamilan interstisial (kornual) 2. Kehamilan ovarium 3. Kehamilan servik 4. kehamilan abdominal
Kehamilan ovarium
Kehamilan di ovarium lebih sering dikaitkan dengan perdarahan dalam jumlah banyak dan pasien sering mengalami ruptur kista korpus luteum secara klinis, pecahnya kehamilan ovarium, torsi,endometriosis.
Kehamilan servik
Kehamilan servik merupakan kehamilan dengan nidasi di kanalis servikalis, dinding servikmenjadi tipis dan membesar. Kehamilan di servikalis ini jarang dijumpai. Tanda dari kehamilanini adalah: kehamilan terganggu, perdarahan, tanpa nyeri, abortus spontan. Terapinya adalah histerektomi.
Kehamilan abdomen
Kehamilan abdominal terbagi menjadi: primer (implantasi sesudah dibuahi, langsung pada peritonium/ kavum abdominal) dan sekunder (embrio masih hidup dari tempat primer). Kehamilandapat aterm dan anak hidup, namun didapatkan cacat. Fetus mati, degenerasi dan maserasi, infiltrasi lemak jadi lithopedion/ fetus papyraceus. Terapi kehamilan abdominal adalah: laparotomi, plasenta dibiarkan (teresorbsi).
denyut nadimeningkat, ibu hamil mengalami pingsan dan terkadang disertai nyeri bahu akibat iritasidiafragma dari hemoperitoneum.
Terapi medikamentosa
Terapi medikamentosa dapat dilakukan dengan pemberian Metotreksat (MTX), injeksi intramuskular 50 mg/m2 merupakan pengobatan yang efektif untuk pasien-pasien yang memenuhi kriteria. Dosis diberikan pada hari ke 1, tetapi kadar beta-HCG akan mengalami peningkatan selama beberpa hari. Kriteria untuk mendapatkan metotreksat adalah: stabil secara hemodinamik tanpa perdarahan aktif, pasien ingin mempertahankan kesuburannya, tidak ditemukan gerakanjanin dan kadar beta-HCG tidak lebih 6000 mIU/ml. Adapun kontraindikasinya adalah: imunodefisiensi, ibu menyusui, alkoholisme, leukopenia,penyakit paru aktif, disfungsi hati, disfungsi ginjal, gerakan jantung embrio dan kantungkehamilan lebih dari 3,5 cm.
Terapi pembedahan
Terapi pembedahan definitif berupa salpingektomi merupakan terapi pilihan untuk wanita yang secara hemodinamik tidak stabil. Adapun terapi pembedahan konservatif yang sepenuhnya sesuai untuk pasien dengan hmodinamik stabil adalah:
Salpingostomi linear laparoskopik adalah prosedur yang paling sering digunakan. Salpingektomi parsial meripakan pengangkatan bagian tuba falopi yang rusak dan diindikasikan ketika terdapat kerusakan yang luas atau perdarahan lanjutan setelah salpingostomi.
Referensi
Errol, Norwitz. 2008. At aGlance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlanga. Hlm: 16-17 Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Hlm. 43-47. Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 226-237. Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Hlm116123. Linda J. Vorvick, MD. Ectopic Pregnancy. nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000895.htm Diunduh 3 April 2012 pukul 01:40 WIB. Josie, tenor. 2000. Ectopic Pregnancy. aafp.org/afp/2000/0215/p1080.html Diunduh 3 April 2012 pukul 02:10 WIB. Anggasuryadi. 2010. Kehamilan Ektopik. anggasuryadi.wordpress.com/2010/01/23/kehamilanektopik/ Diunduh 3 April 2012 pukul 03:42 WIB. Image, umm.edu