Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Jenis kelamin Agama Suku Pendidikan terakhir Status perkawinan Alamat Pekerjaan
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Nyeri pada lutut kanan 2 hari SMRS. Nyeri ulu hati.
KELUHAN TAMBAHAN
1 tahun SMRS nyeri mula dirasakan tetapi hilang setelah minum ponstan sehingga pasien tidak berubat
Dirasakan terutama malam hari. Kaku. Kesukaran berjalan. Bunyi gemertak saat berjalan. Lutut kanan bengkak. Nyeri ulu hati.
Di poliklinik RSUD KOJA Nyeri yang semakin hebat tidak hilang dengan ponstan. Keluhan sama seperti 2 hari SMRS
Anamnesis sistem.
Tidak terdapat kelainan (rujuk makalah). Selain adanya bengkak dan kaku pada sendi.
PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan Tinggi Badan Berat Badan BMI
Mata
:dbn Leher :dbn Jantung :dbn Abdomen :dbn (rujuk m/s 8,9,10,11 di makalah) Ekstremitas :dbn kecuali pada regio lutut. (dijelaskan di SL regio genu dx)
: tampak adanya deformitas (genu varum), tampak pembengkakan pada genu, warna kulit sama dengan sekitar, tidak ada jejas atau luka. Feel : pada perabaan lebih hangat daripada kulit sekitar, pada pengukuran paha kanan lebih besar dari paha kiri ( kanan 38 cm, kiri 36 cm), nyeri tekan (+), krepitasi (+). Move : terdapat keterbatasan gerak pada gerak aktif dan pasif karena nyeri
Pemeriksaan laboratorium
HEMATOLOGI Hb Leukosit Hematokrit Trombosit Hasil 13,4 5,600 40 176,000 Nilai normal 13-15 g/dL 5000-10.000 /uL 40-48 % 150.000-400.000 /uL
Basofil
Eosinofil Batang
0
1 3
0-1
1-3 2-6
Segmen
Limfosit Monosit
55
35 4
50-70
20-40 2-8
FUNGSI HATI
SGOT SGPT FUNGSI GINJAL Ureum
Hasil
11 12 Hasil 26
Nilai normal
< 12U/l < 12U/l Nilai normal 20-40 mg/dl
Kreatinin
0,8
0,5-1,5 mg/dl
Deskripsi : Ny W, usia 56 tahun, foto diambil pada tanggal 23 Maret 2012. Foto : foto genu PA.
terdapat osteofit pada hujung sisi medial genu, tidak terdapat tanda trauma (fraktur).
Kesan : osteoartritis genu dextra. (grade III- kriteria Kellgren dan Lawrence)
beberapa daerah sklerotik, kemungkinan deformasi pada hujung tulang. Grade IV - beberapa osteofit besar, penyempitan ruang sendi yang parah. Ditandai dengan sklerosis dan kelainan bentuk dari hujung tulang.
RESUME
Pasien perempuan berusia 56 tahun, datang ke poliklinik nyeri RSUD
Koja jam 10.00 tanggal 21 maret 2012 dengan keluhan utama nyeri regio genu dextra sejak 2 hari yang lalu. Nyeri hilang timbul,hebat terutama pada malam hari, terasa kaku selama pagi hari dan selama beberapa menit sewaktu bangun dari kerusi setelah duduk beberapa lama. Pasien mengalami kesukaran berjalan lebih dari 15 menit, dan nyeri dirasakan bertambah hebat apabila pasien jongkok dan menaiki tangga. Nyeri berkurang setelah istirehat dan duduk tetapi kaku jika duduk pada satu posisi dalam masa yang lama, kaku bertambah hebat terutama pada musim hujan atau pada masa suhu sekeliling dingin. Pasien juga mengeluh kadang adanya bunyi gemertak pada saat pasien, merasakan lutut kanannya sedikit membengkak dari biasa dan nyeri pada ulu hati. Pada pemeriksaan fisik genu dextra, didapatkan adanya deformitas (genu varum) dan pembengkakan. Pada perabaan lebih hangat daripada kulit sekitar, pengukuran paha kanan lebih besar dari paha kiri ( kanan 38 cm, kiri 36 cm), nyeri tekan, dan krepitasi. Terdapat keterbatasan gerak pada gerak aktif dan pasif karena nyeri. Pada pemeriksaan penunjang radiologi didapatkan gambaran osteoartritis genu dextra.
DIAGNOSIS KERJA
Osteoartritis genu dextra.
Dasar: 1. Umur 56 tahun 2. Jenis kelamin perempuan. 3. Genetik faktor ( mutasi gen prokolagen II)- ibu pasien. 4. Kegemukan- BMI 28.3 5. Nyeri sendi, hambatan gerak sendi, kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi, perubahan gaya berjalan. 6. Ro- osteoartritis grade III.
DIAGNOSIS BANDING
RHEUMATOID ARTRITIS
BURSITIS
PENATALAKSANAAN
NON MEDIKAMENTOSA Istirehat yang teratur untuk mengurangi beban pada sendi. Mengurangi berat badan dengan diet. Fisioterapi untuk mengurangi rasa nyeri, menguatkan otot, dan menambah luas gerakan sendi. MEDIKAMENTOSA Meloxicam 1x 7.5mg Sulfasalazine 2x500mg Omeprazole 1x20mg TERAPI BEDAH hemiartroplasty
Ad vitam: ad bonam
Ad sanasionam: ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
OSTEOARTRITIS
Osteoarthritis ????
Osteo bone / tulang Arth joint / sendi -itis inflammation
osteoarthrosis
OA ??
Terjadi sebagai hasil kombinasi antara degradasi rawan sendi, remodelling tulang, dan inflamasi cairan sendi
Jejas mekanis dan kimiawi pada sinovia sendi yang terjadi multifaktorial, antara lain karena faktor umur, stress mekanis atau penggunaan sendi yang berlebihan, defek anatomis, obesitas, genetik, humoral, dan faktor kebudayaan
Moskowitz, 1990
Epidemiologi
Penyakit sendi paling banyak dijumpai Terjadi pada orang dari segala etnis, lebih sering
mengenai wanita, dan merupakan penyebab tersering disabilitas jangka panjang pada pasien dengan usia lebih dari 65 tahun. > 1/3 orang dgn usia > 45 tahun mengeluhkan gejala persendian yang bervariasi mulai dari sensasi kekakuan sendi tertentu dan rasa nyeri intermiten yang berhubungan dengan aktivitas, sampai kelumpuhan anggota gerak dan nyeri hebat yang menetap, biasanya dirasakan akibat deformitas dan ketidakstabilan sendi.
Predileksi OA
Sendi synovial
Permukaan sendi
Diliputi oleh tulang rawan/fibrosa Memperoleh nutrisi dari cairan
synovial
Rongga sendi
Berisi cairan synovial : warna jernih,
beban benturan yang terjadi selama gerakan sendi normal, melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin,
Matriks ekstraselular
Sel
Proteoglikan
Serabut kolagen
Air
Kondrosit
Kolagen :
meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan sebagai kerangka bagi rawan sendi yang akan membatasi pengembangan berlebihan agregat proteoglikan.
air
Faktor resiko
Umur Jenis kelamin Ras Faktor genetik Faktor obesitas, metabolik/endokrin Faktor mekanik serta kelainan geometri Trauma dan faktor okupasi
etiopatogenesis
sampai saat ini belum dapat dijelaskan melalui satu teori yang pasti.
Telah diketahui bahwa tidak ada satupun pemeriksaan tunggal yang dapat menjelaskan proses kerusakan rawan sendi pada OA. Etiopatogenesis OA diduga merupakan interaksi antara faktor intrinsik dan ekstrinsik dan OA merupakan keseimbangan di antara faktor etiologik dan proses jaringan. (Isbagio, 2000)
Patogenesis OA
Klasifikasi patogenesis
- OA idiopatik - Tidak diketahui penyebabnya - Umumnya terjadi karena proses penuaan(proses degenerasi) - lebih sering pada ) - Dapat mengenai satu atau beberapa sendi
1. Congenital abnormalities of joint 2. Infection of joints : septic (pyogenic) arthritis, TB 3. Nonspesific inflammatory disorders of joint : RA 4. Metabolic arthritis : gout 5. Repeated hemeartrosis : hemophilia 6. Injury : intra-articular fractures occupational stresses 7. Acquired incongruity of joint surfaces : avascular necrosis 8. Extra-articular deformities with malalignment of joint : genu valgum, genu varus 9. Joint instability : subluksasi 10. Iatrogenic damage to cartilage : pembebanan berlebihan pada waktu operasi.
patofisiologi
Nodus Heberden dan Bouchard Tulang rawan sendi Tulang
hasil kombinasi antara degradasi rawan sendi, remodelling tulang, dan inflamasi cairan sendi.
Efusi
Membran synovial
Loose bodies
Kapsul sendi
Perubahan degenerasi
dimulai dengan matriks kehilangan proteoglikan melunaknya (softening) tulang rawan sendi (kondromalasia) + berkurangnya daya lenting elastis (elastic resilience)
serat-serat kolagen dari tulang rawan akan menjadi lebih peka terhadap gesekangesekan yang terjadi
Walaupun demikian kadar proteoglikan tetap berkurang karena dirusak oleh enzim lisosom Pada permukaan sendi dimana gesekan terbanyak terjadi, tulang rawan yang sudah lemah dan teririsiris akn semakin terkikis dan tulang subkondral yang menjadi permukaan sendi akan tampak licin seperti gading (eburnasi). Pada tepi dari sendi, tulang rawan sendi bereaksi dengan mengalami hipertrofi dan hiperplasi sedemikian rupa tepi sendi dikelilingi tulang rawan yang menebal. Kondrosit mengalami osifikasi endokondral terjadilah tanduk-tanduk atau perkapuran = osteoarthritic Lipping atau bony spurr
degradasi kolagen
mengubah keseimbangan metabolisme rawan sendi. Kelebihan produk hasil degradasi matriks rawan sendi berakumulasi di sendi dan menghambat fungsi rawan sendi serta mengawali suatu respons imun
Gejala OA
- nyeri sendi yang khas yaitu nyeri yang bertambah berat pada waktu menopang berat badan atau waktu aktivitas (melakukan gerakan), dan membaik bila diistirahatkan - gerakan sendi menjadi terhambat karena nyeri - pada beberapa penderita, nyeri sendi atau kaku sendi dapat timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau mobil (perjalanan jauh), atau setelah bangun tidur di pagi hari - kadang disertai suara gemeretak/kemretek pada sendi yang sakit - penderita mungkin menunjukkan salah satu sendinya (sering lutut atau tangan) secara perlahan membesar
Stage III : Penurunan respon kondrosit. Kegagalan respon kondrosit untuk menggantikan atau mempertahankan jaringan mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendidisertai dan diperparah oleh penurunan respon kondrosit. Penyebab penurunan respon ini belum diketahui, namun diperkirakan akibat kerusakan mekanis pada jaringan, dengan kerusakan kondrosit dan downregulasi respon kondrosit terhadap sitokin anabolik.
Kriteri Diagnosis
Nyeri sendi Merpakan keluhan utama yang sering kali membawa pasien ke dokter. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Nyeri pada OA juga dapat berupa penjalaran atau akibat radikulopati, misalnya pada OA servikal dan lumbal. OA lumbal yang menimbulkan stenosis spinal mungkin menimbulkan keluhan nyeri di betis, yang biasa disebut dengan claudicatio intermitten. Hambatan gerakan sendi Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri. Kaku pagi Pada beberapa pasien, nyeri atau kaku sendi dapat timbul setelah imobilitas, seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup lama atau bahkan setelah bangun tidur. Krepitasi Rasa gemeretak (kadang-kadang bisa terdengar) pada sendi yang sakit. Pembesaran sendi (deformitas) Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (seringkali terlihat di lutut atau tangan) secara perlahan-lahan membesar. Perubahan gaya berjalan Merupakan gejala yang menyusahkan pasien. Hampir semua pasien OA pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul berkembang menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien OA yang umumya tua. (Soeroso, Isbagio, Kalim, Broto, Pramudiyo, 2007).
Non Medikamentosa
Edukasi Terapi fisik dan rehabilitasi agar pasien dapat
melatih pasien untuk melindungi persendian yang sakit. Penurunan berat badan
MEDIKAMENTOSA
Analgesik non opiat Analgesik topikal OAINS harus diberikan dengan sangat berhatihati mengingat pasien yang kebanyakan telah berusia lanjut. Chondroprotective agent yaitu obat-obatan
yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan tulang rawan sendi pada pasien OA. Sampai saat ini yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat, glikosaminoglikan, vitamin C, superoxide desmutase dan sebagainya.
BEDAH
PENYUCIAN ARTROSCOPIK
ARTRODESIS
PATELEKTOMI
ARTROPLASTY PENGGANTIAN