You are on page 1of 22

HEMOPOIESIS

dr. Rini Riyanti, Sp.PK

= Pembentukan sel darah Bermula dari satu sel yang masih primitif yaitu Sel Induk Hemopoisis (SIH) atau Hematopoietic stem cell berakhir pada pembentukan sel darah yang sudah matang Berlangsung seumur hidup

Normal : seimbang antara jumlah yang mati dan yang keluar dari tubuh. Dapat meningkat/ dipacu atau menurun (krn terhambat/tertekan, kerusakan ) SIH

Berproliferasi
Pelipat-gandaan

jumlah sel dari 1 SIH dihasilkan sejumlah sel darah Self renewal capacity SIH mempunyai kemampuan mempertahankan jumlah populasinya

Berdifferensiasi

Tahap-tahap Hemopoisis
S.I.H proliferasi Anak-Sel diferensiasi Sel Prekursor-prekursor maturasi Eritrosit - Lekosit - Trombosit

HEMOPOISIS
SIH
CFU-GEMM BFU-E
PRONORMO
NORMOBLAST RETIKULOSIT ERITROSIT NETRO EOS BASO MONO TROMBO LIM-B LIM-T

CFU-LIM CFU-MEG LIM-B LIM-T

CFU-GM

Sifat SIH : 1. Totipoten merupakan cikal bakal sel darah merah (SIH) 2. Multipoten (CFU-GEMM, CFU-LIM) 3. Unipoten (BFU-E,CFU-G, CFU-M,CFU-MEG,
LIM-B,LIM-T)

Hemopoisis pada manusia terdiri atas 3 periode :


1.

Periode mesoblastik

Hemopoisis di dalam yok sac Terjadi saat embrio berumur 2 minggu Berlangsung 10 minggu Sifatnya:

Sel darah yang terbentuk tu eritrosit primitif (makrosit dan berinti) Hb : Hb G1 (Z22), Hb G1 (22) dan Hb Portland (Z22)

2. Periode Hepatik

Menjelang berakhirnya hemopoisis di yolk sac (usia 6 minggu) Terjadi karena migrasi SIH ke hati Sifatnya ;

Eritrosit tidak berinti, makrosit Hb F (2 2) merupakan Hb janin/ fetus Terbentuk granulosit dengan inti besar, kromatin halus Megakariosit kecil (mikro megakariosit)

Hemopoisis di hati berlangsung terus sampai menjelang saat kelahiran

Karena umur eritrosit 4 bulan (120 hari), maka ketika bayi lahir sapai berumur beberapa bulan masih terdapat eritrosit yang mengandung Hb F Hemopoisis di Limpa

Terjadi pada usia 12 minggu Dibuat eritrosit dengan Hb F Lebih sedikit dibanding hati

3. Periode Mieloid

Hemopoisis terjadi di sumsum tulang, kelenjar limfe, timus Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu, karena migrasi SIH dari hati

Hemopoisis di sutul

Berlangsung seumur hiup Sifat hemopoisis seperti pada orang dewasa Eritropoisis, granulopoisis, trombopoisis Eritrosit normositer Mengandung Hb A (22) sebagian besar Pusat hemopoisis yang permanen. Selalu terjadi migrasi SIH ke timus dan kel Limfe lainnya

Kel. Limfe membentuk sel limfosit Timus Porsi-nya kecil, tetapi sangat penting untuk perkembangan sistim imun selanjutnya

Gangguan Hemopoisis
Gangguan pada SIH Gangguan pada organ tempat hemopoisis Gangguan pada bahan yang diperlukan untuk hemopoisis

Faktor-faktor yan berpengaruh pada hemopoisis


1.

2.
3. 4.

5.

6.

7.

Asam amino : bahan dasar protein dan polipeptida Vitamin : tu Vit B12 dan asam folat (sintesa DNA) Mineral : tu Fe (sintesa Hb) Hipoksia jaringan : merangsang pembentukan eritropoitin oleh ginjal untuk merangsang eritropoisis Hormon : androgen, tiroid, kortikosteroid, GH, merangsang eritropoisis. Estrogen menghambat eritropoisis Tranfusi : jumlah >>> menekan eritropoisis, sebaliknya kehilangan darah merangsang eritropoisis sampai jumlah darah kembali semula Faktor-faktor perangsang hematopoitik

Faktor
M-CSF
GM-CSF

Merangsang
Monosit
Granulosit, Megakariosit, eritrosit, SIH

Sumber
Endotel,monosit, Fibroblas Endotel, Limfosit T, Fibroblas Endotel, plsenta, monosit Limfosit T Limfosit T Limfosit T Fibroblas, lekosit, sel epitel Lekosit Lekosit Limfosit Makrofag Ginjal

G-CSF
IL-3 IL-4 IL-5 IL-6 IL-7 IL-8 IL-9 IL-11 Eritropoitin

Granulosit, makrofag, endotel, fibroblas Granulosit, eritrosit, SIH Limfosit T, B Limfosit B, CFU-eo Limfosit T, B, CFU-GEMM, BFU-E, Makrofag,sel neural, hepatosit Limfosit B Limfosit T, netrofl BFU-E, CFU-GEMM Limfosit T, B, CFU-GEMM, Makrofag CFU-E, BFU-E

SUMSUM TULANG

Pada masa kanak-kanak seluruh sutul terisi penuh jaringan hemopoisis. Jika sel hemopoisis perlu ditambah mis. untuk kompensasi perdarahan atau hemolisis, maka rongga sutul perlu diluaskan melalui penipisan dinding tulangnya. Perlu waktu lama Reaksi kompensasi pada anak lama sehingga mudah timbul anemia.

Pada orang dewasa jaringan hemopoisis di bagian ujung tulang panjang dan pada tulang pipih. Jika kebutuhan meningkat, perluasan ke bagian tengah tulang panjang. Kompensasi lebih cepat.

- Rumus :

MCV = PCV / Juml.Eri (juta/cmm) x 10 (fl) Nilai normal : * Dewasa : 76-96 fl * Neonatus : 120 fl * Bayi, 3 bln- 1 thn : 95 fl * Anak, 3->6 thn : 76-92 fl Normositik = MCV normal Mikrositik = MCV < normal Makrositik = MCV > normal

Indeks Sel Darah Merah

Indeks SDM digunakan untuk menentukan ukuran , kandungan dan kadar Hb dlm eritrosit . Termasuk Indeks Sel Darah Merah : 1. MCV (Mean Cell Volume) 2. MCH (Mean Cell Hb) 3. MCHC (Mean Cell Hb Concentration)

- MCH : MCH menunjukkan kandungan Hb rata-2 dalam 1 eritrosit . MCH = Hb(g/dl) / Juml.Eri (juta/cmm) x 10 ( dalam satuan pg)

* Nilai normal : Dewasa : 27 32 pg Anak,3 bln-2 thn :24 30 pg

- MCHC MCHC menunjukkan kadar Hb rata-2 dlm 1 eritrosit . MCHC = Hb (g/dl) / PCV(%) x 100% (satuan dalam % atau g/dl) Nilai normal : Dewasa & anak = 30-35 g/dl Bayi = 27.3-32.7 g/dl Hipokrom = MCHC < normal Normokrom = MCHC normal

- Catatan :

Ada hubungan yg baik antara Kadar Hb , Jumlah Eritrosit , dan PCV . Bila Hb/Juml.Eri/PCV < normal dapat dikatakan adanya gejala Anemia .

Bila Indeks Eritrosit dapat dihitung dapat ditentukan jenis anemia nya .

You might also like