You are on page 1of 46

TERMODINAMIKA MATERIAL

AYU CITRANINGTYAS (1006704524 ) DEWI LESTARI NATALIA (1006704530)

S1 Paralel Departemen Teknik Metalurgi & Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Depok, 2011

Termodinamika Material

bentuk Hukum empirik (HukumTermodinamika) dimana material menerima energi panas ataupun energi dalam bentuk yang lain

Besaran dan Satuan


BESARAN??

SATUAN??

Sesuatu yang dapat diukur dinyatakan dengan angka (kuantitatif)

Ukuran dari suatu besaran

7 Besaran Pokok dalam Besaran SI


NO
1 2 3 4 5

Besaran Pokok
Panjang Massa Waktu Arus Listrik Suhu

Satuan
Meter Kilogram Sekon Ampere Kelvin

Singkatan
m kg s A K

Dimensi
L M T I

6
7

Intensitas Cahaya
Jumlah Zat

Candela
Mole

cd
mol

j
N

Besaran Pokok tak Berdimensi


NO 1 2 Besaran Pokok Sudut Datar Sudut Ruang Satuan Radian Steradian Singkatan rad sr Dimensi -

Awalan Satuan SI

Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok.

Ada dua macam dimensi yaitu :

- Dimensi Primer - Dimensi Sekunder

Dimensi Primer yaitu :


M : untuk satuaan massa. L : untuk satuan panjang. T : untuk satuan waktu.

dimensi dari semua besaran yang dinyatakan dalam massa, panjang dan waktu. contoh : - Dimensi gaya : M L T-2 - Dimensi percepatan : L T-2

Dimensi Sekunder yaitu:

Besaran Turunan dan Dimensi


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 Besaran Pokok Luas Volume Massa Jenis Kecepatan Percepatan Gaya Usaha dan Energi Impuls dan Momentum Rumus panjang x lebar panjang x lebar x tinggi massa volume perpindahan waktu kecepatan waktu massa x percepatan gaya x perpindahan gaya x waktu Dimensi [L]2 [L]3 [m] [L]-3 [L] [T]-1 [L] [T]-2 [M] [L] [T]-2 [M] [L]2 [T]2

[M] [L] [T]-1

Angka Penting
Apa itu angka penting?

Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA PENTING, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir ( Angka taksiran).

Menghitung Angka Penting


1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 123,456 (6 angka penting) 2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 100,234 (6 angka 3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 12300, (5 angka penting)

penting)

Menghitung Angka Penting


5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh: 123000 (3 angka penting)

4. Angka nol yang terletak di

belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 123,040 (6 angka penting)

6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak penting. Contoh: 0,000123 (3 angka penting)

Pada operasi penjumlahan dan pengurangan hasil pengukuran dengan angka penting, sama dengan pengukuran dengan nilai desimal yang paling sedikit jumlahnya. Contoh: 5.3 + 0.234 + 1.23= 6.764=

6.7

desimal paling sedikit

Pada operasi perkalian dan pembagian hasil pengukuran dengan angka penting, hasilnya sama dengan pengukuran angka penting yang paling sedikit jumlahnya.

Contoh: 8.234 x 0.20 x 2.1400

= 3.524152 =

3.5

2 angka penting

2 angka penting

Untuk angka lebih dari sama dengan 5 dibulatkan ke atas, sedangkan untuk angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah.

Konversi Perhitungan

Konversi penting untuk dilakukan dalam setiap perhitungan pada termodinamika. Berikut ini adalah cara melakukan konversi perhitungan satuan:
satuan awal satuan yg diinginkan satuan yg diinginkan satuan awal

satuan awal

satuan penghubung satuan yg diinginkan x satuan yg diinginkan satuan awal satuan penghubung

Konsep Dasar Termodinamika


Termodinamika merupakan ilmu mengenai energi yang

membahas secara spesifik tentang hubungan antara energi panas dan kerja.
Dalam termodinamika terdapat istilah sistem dan lingkungan,

dimana akan dipelajari pula mengenai keadaan keseimbangan yang terjadi terhadap sistem dan akibat dari pengaruh luar pada sistem keseimbangan.
Termodinamika material berperan sebagai hukum empiris

dimana material menerima energi panas maupun energi dalam bentuk lain.

Sistem, Lingkungan, dan Dinding Pembatas


Seluruh benda di alam semesta yang menjadi perhatian dan sumber pembelajaran. Di luar sistem/ selain sistem.

Sistem
Lingkungan

Dinding Pembatas

Yang membatasi sistem dengan lingkungannya

Sistem, Lingkungan, dan Dinding Pembatas

Sistem

Dinding Pembatas

Lingkungan

Dimana pasti Lingkungan >>> sistem

Sistem dan Siklus TERMODINAMIKA


Sistem Termodinamika
Sebuah sistem yang dapat berinteraksi

(pertukaran energi) dengan lingkungan sekitarnya.

Interaksi Sistem dan Lingkungan


Berdasarkan interaksi sistem dan lingkungan, sistem

dibedakan menjadi 3, yaitu:


Sistem Terbuka

Sistem Tertutup

Sistem Terisolasi

Sistem Terbuka

energi dan masa dapat kelua r sistem atau masuk kedalam sistem melewati batas sistem.

Sistem Tertutup

Hanya terjadi pertukaran energi antara sistem dan lingkungan

Sistem Terisolasi

Tidak terjadi pertukaran energi maupun massa antara sistem dan lingkungan.

Siklus Termodinamika
Suatu sistem disebut menjalani suatu siklus,

apabila sistem tersebut menjalani rangkaian beberapa proses, dengan keadaan akhir sistem kembali ke keadaan awalnya.

Gambar siklus termodinamika

Variabel Termodinamika Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut property dari sistem, seperti

Selain itu ada juga property

tekanan P, temperatur T, volume V, masa m, viskositas, konduksi panas, dan lain-lain.

yang disefinisikan dari property yang lainnya seperti,


berat jenis, volume spesifik, panas jenis, dan lain-lain.

Besaran Termodinamika
Ada 2 besaran dalam termodinamika
Variabel intensif :

variabel termodinamika yg tidak tergantung pada jumlah materi.

Contoh: Temperatur, tekanan, massa jenis, titik didih, pH, Tegangan muka, Indeks bias, kekentalan, panas spesifik

Variabel ekstensif :

variabel termodinamika yg tergantung pada jumlah materi.

Contoh: massa, Volume, Energi Dalam, Entalpi, entropi

Proses Termodinamika
Proses Termodinamika Proses-proses yg saling berinteraksi dan berubah dalam keadaan sistem termodinamika atau perubahan sistem thermodinamika dari keadaan seimbang satu menjadi keadaan seimbang lain disebut proses thermodinamika.

rangkaian keadaan diantara

keadaan awal dan akhir disebut lintasan proses seperti terlihat pada Gambar

Tergantung dari jenis

prosesnya, maka keadaan 2 dapat dicapai dari keadaan 1 melalui berbagai lintasan yang berbeda.

Proses Irreversible

* Seluruh proses yg terjadi di alam irreversible * Sistem berada dlm kesetimbangan hanya pd saat tahap awal dan akhir proses saja

ekspansi irreversible Pex < P Gas kompresi irreversible Pex > P Gas

Proses Reversible (Quasi-statis)

merupakan proses yang terjadi sangat lambat, keadaan setiap prosesnya dapat dianggap sebagai keadaan setimbang.

Ekspansi/kompresi reversible Pex = P Gas

Proses thermodinamika biasanya digambarkan

dalam sistem koordinat 2 dua property, yaitu


P-V diagram, P-v diagram, atau T-S diagram.

Proses yang berjalan pada satu jenis property tetap,

disebut proses iso - diikuti nama property nya, misalnya proses isobaris (tekanan konstan), proses isochoris (volume konstan), proses isothermis (temperatur konstan) dan lain-lain.

Fungsi Keadaan dan Fungsi Proses


Fungsi Keadaan (State Function)
hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir saja, tidak tergantung pada jalannya proses. Contoh :
entalpi (H), energi dalam (U)

Fungsi Proses (Path Function)


Nilai besaran yang tergantung dari proses,walaupun keadaan awal dan akhirnya sama Contoh : kerja (w) dan Kalor (q)

Energi Dalam
Energi Dalam (U):
* Energi total yg dimiliki sistem * U dapat berubah oleh suatu proses termodinamika

f U PV 2
f = derajat kebebasan

Energi dalam dapat bertanda negatif (-) dan

positif (+) yang dipengaruhi oleh


adanya

aliran kalor antara sistem dan lingkungan, kerja yang dilakukan atau diterima sistem, dan aliran materi yang keluar atau masuk ke dalam sistem.

Gas Ideal
Dalam termodinamika, gas yang dipergunakan

sebagai benda kerja umumnya semuanya dianggap bersifat sebagai gas ideal
Gas ideal (sempurna) adalah gas dimana tenaga

ikat molekul-molekulnya dapat diabaikan.

Persamaan hubungan antar variabel P, V, dan T gas

ideal, atau sering disebut persamaan keadaan gas ideal atau persamaan Boyle Gay Lussac, sebagai berikut:

Panas (q) dan Kerja (W)


Istilah kalor (q) didefinisikan sebagai pertukaran energi yang

disebabkan adanya perbedaan suhu.

Sedangkan usaha (W) merupakan pertukaran energi antara

sistem dan lingkungan dalam bentuk selain panas.

Kalor dan usaha juga dapat bertanda negatif dan positif.


Kalor dan usaha yang diberikan/dilakukan ke sistem maka

akan bertanda positif.

Sebaliknya kalor dan usaha yang diberikan/dilakukan oleh

sistem maka akan bertanda negatif.

Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan

perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut.
Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume

berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya. W = V= (V2 V1)

Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai

integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

Tekanan dan volume dapat

diplot dalam grafik V. jika perubahan tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik V, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik V.
Hal ini sesuai dengan operasi

Gambar . Grafik p V

integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.

Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas

bertambah besar (atau mengembang) dan V2 > V1.


Sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau

usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.

Kalor, usaha, dan energi dalam saling berkaitan erat dalam proses termodinamika. Berikut proses termodinamika tersebut
Proses isotermik: proses pada suhu T konstan.

Proses isokhorik (isometris): proses pada volume spesifik

konstan.

Proses isobarik: proses pada tekanan P konstan. Proses adiabatik: proses di mana tidak terjadi pertukaran

kalor dengan lingkungan. Proses isentropik: proses pada entropi S konstan.

Proses Isotermik Proses ini berlangsung dengan suhu konstan, sehingga tidak terjadi perubahan energi dalam, dan dapat dinyatakan bahwa kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem.

Gambar . Grafik p V isotermik

Proses Isokhorik Pada proses ini gas melakukan termodinamika dengan volume konstan, sehingga gas pun tidak melakukan usaha, dan perubahan energi dalamnya sama dengan kalor yang diberikan.

Gambar . Grafik p V isokhorik

Proses Isobarik Pada proses ini gas menjaga agar tekanan tetap konstan, sehingga gas pun melakukan usaha.

Gambar . Grafik p V isobarik

Proses adiabatik Pada proses ini tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem. Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya.

Gambar . Grafik p V adiabatik

You might also like