Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi yang arsitektur hepar yang pembentukan nodulus degeneratif Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang ditandai dengan proses peradangan, nekrosis sel hati, usaha regenerasi dan penambahan jaringan ikat difus, dengan terbentuknya nodul yang mengganggu susunan lobulus hati
Klasifikasi
Sirosis hepatis secara klinis dibagi menjadi: 1. Sirosis hepatis kompensata: belum ada gejala klinis yang nyata 2. Sirosis hepatis dekompensata:ditandai dengan gejala dan tanda klinis yang jelas
Secara konvensional diklasifikasikan : 1. Makronodular (besar nodul lebih dari 3mm) 2. Mikronodular (besar nodul kurang dari 3mm) 3. Campuran makro n mikro Klasifikasi berdasarkan etiologi: 1. Alkoholik 2. Kriptogenik dan post hepatik(pasca nekrosis) 3. Biliaris 4. Kardiak 5. metabolik,keturunan, obat
Gambaran laboratorium
Peningkatan SGOT dan SGPT, SGOT lebih meningkat dari SGPT tetapi bila normaltidak mengenyampingkan adanya sirosis Peningkatan alkali fosfatase Peningkatan Gamma-glutamil transpeptidase Peningkatan bilirubin Peningkatan globulin Pemanjangan waktu PT Penurunan albumin Anemia Pemeriksaan barium meal dapat melihat varises Pemeriksaan Imaging seperti CT scan dan MRI utuk melihat perubahan morfologi hati
Ensefalopati hepatik Laktulosa membantu pasien untuk mengeluarkan ammonia. Peritonitis bakerial spontan Diberikan antibiotik seperti sefotaksim intravena, amoksisilin, atau aminoglikosida. Sindrom hepaorenal Mengatasi perubahan sirkulasi darah di hati, mengatur keseimbangan garam dan air.
komplikasi
Edema dan asites Perdarahan gastrointestinal akibat hipertensi portal sehingga timbul varises esophagusyang gampang pecah. Ensefalopati hepatik Sindroma hepatorenal Karsinoma hepatoseluler
Laporan kasus
Seorang pasien laki-laki dengan umur 64 tahun mulai dirawat tanggal 28 Mei 2011 di RS. SITI RAHMAHPadang, dengan keluhan perutnya 3 bulan yang lalu sebelum masuk RS, awalnya os merasa perutnya kembung, makin lama Perut os dirasakansemakin membuncit. Mata kuning sejak 3bulan sebelum masuk rumah sakit, BAK seperti teh pekat sejak 3 bulan sebelum masuk RS, BAB seperti dempul sejak 3 bulan sebelum masuk RS,letih lesu sejak 2 bulan sebelum masuk RS, nafsu makan menurun sejak 2 bulan sebelum masuk RS, berat badan os dirasakan menurun sejak 2 bulan sebelum masuk RS, Os mengelukan perutnya terasa menyesak ke atas
anamnesis
Identitas pasien: Nama : Tn. dedi Umur : 64 tahun Jenis kelamin : laki-laki No. RM : 74 13 60 Tanggal masuk: 23 desember 2011
KU
RPS
: perut semakin membuncit sejak 3 minggu sebelum masuk RS : Mata kuning sejak 3 bulan sebelum masuk RS BAK seperti teh pekat sejak 3 bulan sebelum masuk RS BAB seperti dempul sejak 3 bulan sebelum masuk RS Letih lesu sejak 2 bulan sebelum masuk RS Nafsu makan menurun sejak 2 bulan sebelum masuk RS Berat badan os dirasakan menurun sejak 2 bulan sebelum masuk RS Os mengelukan perutnya tersa menyesak ke atas Riwayat sakit kuning disangkal. Riwayat transfusi ,disangkal
RPD : tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya RPK :Tidak ada kleuarga yang menderita penyakit seperti ini
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: CMC Tekanan darah: 120/80 Nadi: 86x/menit Suhu: 36,8 derajat celcius Pernapasan: 20x/menit Keadaan umum: sedang Keadaan gizi: sedang Edema: Anemis: Ikterus: -
Kulit :tidak ada kelainanKelenjar getah bening :KGB tidak membesar Kepala :normocephal Rambut : hitam dan tidak mudah dicabut Mata : Konjunctiva tidak anemis Sclera ikterik Telinga : tidak ada kelainan Hidung : tidak ada kelainan Tenggorokan : tidak ada kelainan Gigi dan mulut: tidak ada kelainan Leher : JVP 5 2 cmH
Dada 1. Paru Inspeksi : simetris kiri dan kanan Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru Auskultasi: vesikuler (N), RI (-), wheezing (-)
: iktus terlihat : iktus teraba 1 jari LMCS RIC V : batas jantung kiri: 1 jari medial LMCS RIC V batas jantung kanan: LSD batas atas: RIC II Auskultasi : irama murni, teratur bising (-) M1>M2 P2<A2
3. Perut Inspeksi : perut tampak membuncit, vena kolateral. Palpasi : hepar dan lien tidak teraba Perkusi : shifting dullness (+) Auskultasi: BU (+) normal Bruit (-)
4. Punggung CVA, nyeri tekan (-) dan nyeri ketok (-) 5. Alat kelamin : tidak diperiksa 6. Anggota gerak: RF +/+ RP -/ Edema -/ Palmar eritema +
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan darah: Hb: 8,7 gram/dL Leukosit: 8700/mm Trombosit: 96.000/mm Diff count : 0/0/0/60/37/3 MCV/MCH/MCHC: 103/37/36 Ht: 25%
Retikulosit: 6% GDR: 151 gr/dl Na/K/Cl : 129/2,5/98 Albumin: 1,6 gr/dl SGOT/SGPT: 69 uI/50 uI Alkali phospatase / Gamma GT: 273 uI / 13 uI
Hasil USG
USG : hati tidak membesar, permukaan tidak rata, parenkim kasar dan heterogen, pinggir tumpul, vena tidak melebar, duktus biliaris tidak melebar, SOL (-), vena porta melebar, kandung empedu dinding tebal, batu (-), pankreas normal, lien membesar, ginjal dalam batasnormal.
Terapi
Istirahat IVFD aminofusin hepar : triofusin = 1 : 2, 1 kolf untuk 8 jam Curcuma 3x1 NTR: 3x1 Lactulac sryp 3x1