Professional Documents
Culture Documents
m. Denny 1010211145
Glumerulonefritis
Gambaran klinik akibat perubahan-perubahan struktur dan fisiologi dari peradangan glomerulus. Merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir.
Klasifikasi glomerulonefritis
Berdasarkan terminologi morfologi dan etiologi Glomerulonefritis kongenital atau herediter
Sindrom alport adalah suatu penyakitherediter yang ditandai oleh adanya glomerulopati progresif familial yang sering disertai tuli syaraf dan kelainan mata
Sindrom neferotik kongenital adalah sindrom nefrotik yang telah terlihat sejak atau bahkan sebelum lahir, dengan gejala seperti proteinuria masif, sembab dan hipoalbunemia
Klasifikasi sindrom nefrotik konenital
Idiopatik : sindrom nefrotik kongenital tipe finlandia, sklerosis mesangal difus, jenis lain sekunder : sifilis kongenital, infeksi perinatal, intoksikasi merkuri sindrom : sindrom drash dan sindrom malformasi lain
Glomeronefritis primer
Glomerulonefritis membranoproliferatif /mesangio kapiler: merupakan suatu glomerulonefritis kronis yang tidak diketahui etiologinya, glomerulonefritis ini memiliki ciri adanya proliferasi sel mesangium, penebalan dinding kapiler glomerulus yang difus, serta penurunan kadar 1A-globulin (C3c) serum
Glomeronefritis primer
Glomerulopati membranosa : keadaan tersebut menyatakan gambarab histopatologis glomerulus pasien sindrom nefrotik yang parah, ditandai dengan penebalan membran basal glomerulus dan kurangnya keradangan glomerulus
Glomeronefritis primer
Nefropati IgA (penyakit berger) : penyakit ini ditandai dengan kenaikan kadar IgA serum dan terdapat kompleks imun yang mengandung circulating IgA
Glomerulonefritis sekunder
Glomerulonefritis pascastreptokok / glomerulonefritis akut : merupakan kejadian pascainfeksi dengan etiologi streptokokus hemolitikus grup A yang nefritogenik.
Glomerulonefritis sekunder
Glomerulonefritis pada hepatitis Glomerulonefritis pada endokarditis Nefritis pirau (shunt) Purpura Henoch-Schnlein Nefritis lupus
Klasifikasi Glomerulonefritis
Berdasarkan gejala klinis : Proteinuria tersendiri (isolated proteniuria)
Proteinuria ringan Proteinuria ortostatik