Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
LULU ATUZZAHROH MUHAMMAD PRIESTIAN HABIB RINDANG IMEGA N.P KELAS B 13040112130085 13040112130095 13040112130120
ILMU PERPUSTAKAAN
FIB , UNDIP
IDENTIFIKASI
BENTUK DESA & SISTEM KEMASYARAKATAN MATA PENCAHARIAN AGAMA / KEPERCAYAAN TRADISI & SENI PERMASALAHAN, PEMBANGUNAN, DAN MODERNISASI DI AMBON
1. IDENTIFIKASI
Terletak di kepulauan Maluku (Maluku utara & selatan) Penduduk asli & pendatang (orang bugis,makasar, buton & jawa) Gejala Isolasi antar pulau menyebabkan perbedaan-perbedaan diantara berbagai bagian dari kepulauan Maluku
Sistem kekerabatan orang ambon berdasarkan hubungan patrilineal, yang diiringi dengan pola menetap patrilokal.
Perkawinan menurut adat 1. Kawin Lari
Menghindari kekecewaan jika ditolak oleh keluarga wanita & karena takut keluarga wanita menunggu sampai mereka dapat memenuhi segala persyaratan adat.
2. Kawin Minta
Terjadi bila seorang pemuda telah menemukan seorang gadis yang akan dijadikan istri, kemudian memberitahu kepada orangtuanya.
3. Kawin Masuk (Manua)
3. Mata Pencaharian
Bertani Kacang2an, ubi2an, tebu, singkong, jagung, kacang dan buah2an Berburu Rusa, babi hutan dan burung kasuari Menangkap Ikan (penduduk pantai) menggunakan kait dan jaring
Alat Musik
1. Tifa 2. Korno adalah alat musik yang dibuat dari
siput yang dinamakan Fuk-fuk. Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup.
-Tifa mirip seperti gendang. -Terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. -Dibuat dengan ukiran. tiap suku di maluku dan papuamemiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing. -Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional. Ini biasanya digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun acara-acara penting lainnya.
Tarian Tradisional
1. Tarian Katreji
Tari Katreji adalah tarian asal Portugis dipakai untuk acara ramah tamah. Tarian Katreji merupakan salah satu tarian khas dari daerah ambon
2. Tari Cakalele
-pakaian perang oleh warna merah dan kuning tua. Di kedua tangan penari menggenggam senjata pedang (parang) di sisi kanan dan tameng (salawaku) di sisi kiri, mengenakan topi terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sementara, penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya. Para penari Cakalele yang berpasangan ini, menari dengan diiringi musik beduk (tifa), suling, dan kerang besar (bia) yang ditiup.
. (1) Pakaian berwarna merah : rasa heroisme terhadap bumi Maluku, serta keberanian dan patriotisme orang Maluku ketika menghadapi perang. (2) Pedang pada tangan kanan :harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. (3) Tameng (salawaku) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian :gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak kepada masyarakat. Tarian yang menyimbolkan kekuatan kaum pria Maluku. Parang di tangan kanan penari melambangkan keberanian sementara salawaku di tangan kiri melambangkan perjuangan untuk
TARI ORLAPEI
-Menggambarkan suasana hati yang gembira dari seluruh masyarakat terhadap kedatangan tamu kehormatan di Negeri/Desa-nya, dan menjadi ungkapan Selamat Datang.
-Kombinasi pola lantai dan gerak serta rithem musik lebih memperkuat ungkapan betapa seluruh masyarakat Negeri/Desa setempat merasa sangat senang dengan hadirnya tamu kehormatan di Negeri/Desa mereka.Tarian ini menggunakan properti gaba-gaba (bagian tangkai dari pohon sagu/rumbia sebagai makanan khas rakyat Maluku, dan dalam dialek Maluku disebut jaga sagu) Diiringi alat musik tradisional rakyat Maluku, yaitu : Tifa, Suling Bambu, Ukulele, dan Gitar.
Senjata tradisional
PARANG SALAWAKU
-Terdiri dari Parang (pisau panjang) dan Salawaku (perisai) ->berperang. -Simbol kemerdekan rakyat.
-Aksesoris untuk menari Cakalele. -Dibuat dari besi yang ditempa dengan ukuran bervariasi, biasanya antara 90100 cm. Pegangan parang terbuat dari kayu besi atau kayu gapusa. Sementara itu, salawaku dibuat dari kayu keras yang dihiasi kulit kerang laut.
Tempat pertemuan warga (balai bersama), selain sebagai tempat pertemuan / kegiatan Baileo juga berfungsi untuk menyimpan benda-benda suci, senjata atau pusaka peninggalan dari nenek moyang warga kampung tersebut. Dibuat tanpa dinding, hal ini bermakna agar roh nenek moyang dapat dengan leluasa untuk keluar masuk kedalam rumah adat tersebut. Bagian depan atau pintu masuk rumah adat Baileo terdapat Batu Pamali batu besar yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan sesaji