You are on page 1of 39

Sistem pertahanan tubuh (imunitas)

Tim Praktikum Farmakologi dan Toksikologi

SISTEM PERTAHANAN TUBUH


adalah sistem yang berperan melindungi tubuh dari benda asing/infektor atau mengeliminasi benda asing

Trend terapi saat ini:


memodifikasi respon biologi (BMR) terapi biologi - bioterapi menggunakan PERAN sistem imun untuk mengobati berbagai penyakit terutama kanker

DIVISI FUNGSIONAL SISTEM IMUN


SISTEM IMUN ALAMI/BAWAAN

SISTEM IMUN DAPATAN


1. Bersifat spesifik

1. Perth. pertama terhadap infektor

2. Bersifat non spesifik 3. Aktivitasnya : - tidak perlu kontak terlebih dahulu - tidak berubah pada kontak kedua 4. Terdiri dari : - Sistem perthn. permukaan mencegah masuknya infektor - Sistem perthn. jaringan merusak infektor yg sdh masuk

Responya : spesifik 2. Aktivitasnya : - perlu kontak awal (memory) - berubah pada kontak ulang 3. Sel utama : Limfosit B dan T 4. Produk imun yang dihasilkan spesifik terhadap infektor penginfeksi : Sel B antibodi (imunitas humoral) Sel T Imunitas selular

COMPARISON OF ADAPTIVE AND INNATE IMMUNITY


CHARACTERISTIC

Innate
Hours Limited and fixed Days

Adaptive

Response time Specificity

Highly diverse, improves during the course of immune response Much more rapid than primary response

Response to repeat infection

Identical to primary response

COMPARISON OF ADAPTIVE AND INNATE IMMUNITY

Kekebalan adaptif mampu mengenali dan secara selektif menghilangkan mikroorganisme dan molekul asing tertentu (yaitu, antigen asing).
Tidak seperti tanggapan kekebalan bawaan, respon imun adaptif tidak sama di semua komponen imun tetapi bereaksi terhadap tantangan antigen tertentu. Imun Adaptif menunjukkan 4 karakteristik : Spesifisitas antigenik Keragaman Ingatan imunologik Pengenalan self/non self

PERTAHANAN TUBUH
Non specific defenses

Specific defenses

~ Physical barriers

Limfosit B

Limfosit T

~ ~ ~ ~ ~ ~

Phagocytes Immuno. surveillance Interferon Complement Inflammation fever

antibodi
Respon imun humoral

Respon imun selular

Sistem pertahanan permukaan


diperantarai oleh: Kulit: struktur, asesori, sekret kelenjar; mukus; cairan tubuh: air mata, asam lambung; enzim, refleks: batuk,bersin.

Sistem pertahanan jaringan


diperantarai oleh:
lisozim, komplemen, fagosit

KERJA SAMA ANTAR SISTEM


Meskipun sistem imun dibedakan atas sistem imun non-spesifik dan spesifik, namun pada kenyataanya kedua sistem tsb saling bekerja sama dalam mengeliminasi benda asing atau infektor.

makrofag (APC) menyajikan antigen ke sel T Antibodi opsonisasi aktivasi fagosit Th IFN- aktivasi Makrofag killed mo intraselular

Properties of immunity
Tanpa memperhatikan bentuknya,

ada 4 sifat : Specificity


Versatility

Memory Tolerance

PROPERTIES OF IMMUNITY

Spesifisitas
Pertahanan spesifik teraktivasi oleh antigen spesifik (imunogen) dan respon imun yang dihasilkan spesifik terhadap antigen tersebut bukan terhadap antigen lain

PROPERTIES OF IMMUNITY

Versatilitas
Ada berjuta-juta antigen di lingkungan yang dapat mengancam kesehatan; tubuh bisa mengatasi 10-100 Ag tsb. Tubuh harus mengantisipasinya.

Properties of immunity

Memory Sistem imunitas punya kemampuan mengingat thd Ag yg pernah terpapar


Menghasilkan pertahanan yang lebih cepat, lebih kuat dan lebih lama thd Ag yang sama yang muncul kembali

Properties of immunity Toleransi


Sistem imun tidak berespon thd semua Ag. Semua sel dan jaringan di dalam tubuh kita mempunyai Ag yang secara normal tidak menginduksi respon imun. Pada kondisi ini sistem imun disebut toleran thd Ag tersebut. Toleransi dapat berkembang selama waktu tertentu dalam respon terhadap pemaparan kronis suatu Ag di lingkungan

KOMPONEN DASAR SISTEM IMUN


1. 2. 3. 4. 5. SEL ORGAN LIMFOID JARINGAN LIMFOID PRODUK SISTEM IMUN HORMON SISTEM IMUN

SEL YANG BERPERAN DALAM SISTEM IMUN

Sel
Neutrofil Eosinofil

Fungsi
Fagositosis, stimulasi inflamasi Fagositosis kompleks antigen-antibodi, supresi inflamasi, terlibat dalam reaksi alergi Stimulasi dan kordinasi inflamasi dengan membebasakan histamin, heparin, leukotriena,prostaglandin

Mastosit dan basofil

sel yang berperan dalam sistem imun


Sel penyaji antigen (APC) Makrofag
(bebas atau terfiksasi, sel Kupffer, mikroglia, sel debu, mesangeal)

Fungsi
Fagositosis, memproses antigen, menyajikan antigen ke sel T dengan bantuan protein MHC, sekresi sitokin terutama interleukin dan interferon Menyajikan Antigen yang terikat protein MHC kelas II Menyajikan Antigen yang terikat protein MHC kelas II

Sel-sel Dendritik,

Sel Langerhans

Sel yang berperan dalam sistem imun

Limfosit
Sel Natural Killer (sel NK) Sel T sitotoksik (Tc, CD8 marker)

Fungsi
Merusak membran sel yang mengandung antigen abnormal

Melisis membran sel yang mengandung antigen yang terikat protein MHC kelas I, sekresi perforin, limfotoksin dan sitokin lainnya Mensekresi sitokin yang menstimulasi imunitas humoral dan selular, mengaktivasi sel B yang tersensitisasi

Sel T helper (Th, CD4 marker)

sel yang berperan dalam sistem imun

Limfosit
4. Sel B

Fungsi
Berdiferensiasi menjadi sel plasma yang mensekresi antibodi imunitas yang diperantarai oleh antibodi

5. Sel T supressor Mensekresi faktor pensupresi yang (Ts, CD8 marker) menghambat respon imun 6.

Sel memory (Tc, Th, sel B)

Merupakan sel yang diproduksi selama sel B dan T teraktivasi, tetap berada di jaringan sampai antigen yang sama muncul lagi

ORGAN DAN JARINGAN LIMFOID


Sel yang terlibat dalam sistem imun terorganisasi dalam jaringan dan organ agar fungsinya lebih efektif struktur ini disebut sistem limfoid

ORGAN DAN JARINGAN LIMFOID


Organ limfoid primer atau sentral Jaringan/organ limfoid periferal
1. Limpa mengumpulkan antigen dari darah

Sumsum tulang

Thymus

2. Nodus limfe mengumpulkan antigen dari jaringan 3. Jaringan limfoid yang berasosiasi dengan mukosa (MALT), tonsil: palatin, lingual dan faringeal; umbai cacing, Peyer patches Mengumpulkan antigen dari permukaan epitel tubuh

Tempat limfopoiesis

SISTEM LIMFATIK
Sistem yang terdiri dari : Cairan yang bersirkulasi: Limfe Pembuluh limfatik (Blind pocket) Sel khusus : Limfosit Jaringan dan organ limfoid: thymus, limpa, nodus limfe

FUNGSI SISTEM LIMFATIK


1. Imunitas limfosit
2. Memproduksi, memelihara dan distribusi limfosit 3. Mengembalikan cairan dan solut dari jaringan kembali ke darah memelihara komunikasi yang kontinu antar darah dengan jaringan 4. Mendistribusi hormon, nutrient, dan produk buangan dari jaringan ke sirkulasi

PRODUK SISTEM IMUN

ANTIBODI SITOKIN MEDIATOR INFLAMATORI

ANTIBODI
1. Merupakan produk sistem imun dapatan sel B

2. Dikenal dengan: Imunoglobulin (Ig) 3. Secara umum ada 5 kelas: IgM, IgG, IgD, IgA, IgE 4. Masing-masing Ig mempunyai struktur dan sifat tersendiri 5. Mempunyai berbagai peran - fungsi

PERAN-FUNGSI ANTIBODI
1. 2. 3. 4. 5. 6. Neutralisasi toksin Imobilisasi mirkoorganisme Neutralisasi aktivitas virus Aglutinasi mikroba atau antigen partikulat Berikatan dengan antigen terlarut membentuk presipitat sehingga lebih mudah difagositosis, dicerna oleh fagosit Aktivasi komplemen serum untuk memfasilitasi lisis mikroba atau fagositosisnya dan destruksi oleh fagosit atau oleh limfosit killer Cross plasenta

7.

HORMON SISTEM IMUN


Pertahanan spesifik dan non-spesifik dikoordinasi oleh: Interaksi fisikal penyajian antigen oleh makrofag (APC) ke sel T Messenger kimia dibebaskan oleh berbagai sel yang terlibat dalam sistem imun

SITOKIN

Sitokin
1. 2. 3. 4. 5. 6. Interleukin (IL) Interferon (IFN: , , ) Tumor necrosis factor (TNF: , ) Senyawa yang mengatur aktivitas fagositik Faktor-faktor penstimulasi koloni Tranforming growth factor (TGF)

NK Cells

Polimorf

Komplemen

Sitokin

Makrofag Sel T

Antibodi

sel B

Imunitas humoral
Organisme Ekstra selular S.pneumonia, C.tetani P.carinii, T. cruzi, dll

Imunitas selular
Organisme Intra selular Virus, M.leprae, L.donovani, Plasmodium sp. dll

Gambar : Hubungan antar komponen sistem imun alami dan dapatan

ANTIGEN
Imunogen
Substansi yang mampu menginduksi respon imun

Antigen
senyawa yang mampu berikatan secara spesifik dengan komponen sistem imun seperti limfosit dan antibodi Ada senyawa yang mampu berikatan dengan komponen sistem imun, tetapi tidak mampu menginduksi respon imun

Hapten
Molekul kecil yang tidak mampu menginduksi respon imun dalam keadaan murni, namun bila berkonyugasi dengan protein tertentu (carrier) atau senyawa BM besar dapat menginduksi respon imun.

Immunogenisitas
kemampuan untuk menginduksi respon imun humoral maupun selular

Antigenisitas
Kemampuan untuk berikatan secara spesifik dengan produk akhir respon imun
(mis. antibodi atau reseptor pada permukaan sel sistem imun)

Chemical Nature of Immunogens


Proteins Polysaccharides Nucleic Acids Lipids

Some glycolipids and phosopholipids can be immunogenic for T cells and elicit a cell mediated immune response

hipersensitivitas

Hipersensitivitas atau alergi


adalah reaksi imun yang patologik, tjd akibat respon imun yang berlebihan shg menimbulkan kerusakan jaringan tubuh.
Antigen yang dapat mengakibatkan hipersensitivitas disebut dengan Alergen.

RESPON PRIMER DAN RESPON SEKUNDER


Pemaparan pertama kali imunogen terhadap individu disebut imunisasi awal. Proses yang terjadi selama imunisasi primer ini adalah : Sel memproses antigen Trigger limfosit yang spesifik terhadap antigen untuk berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi subset sel T, terjadi interaksi sel T dan sel B, sel B terinduksi untuk mensintesis dan mensekresi antibodi
Respon imun yang diperoleh pada tahap ini

disebut

Respon imun primer

Pemaparan kedua kali dengan imunogen yang sama menghasilkan respon sekunder. Respon sekunder berbeda dari respon primer dalam hal : - Onsetnya lebih cepat - Responya lebih besar Respon sekunder disebut juga respon memori atau respon anamnestik tubuh sudah mengenal antigen tsb, dan diperantarai oleh sel memori

You might also like