Professional Documents
Culture Documents
2. Bersifat non spesifik 3. Aktivitasnya : - tidak perlu kontak terlebih dahulu - tidak berubah pada kontak kedua 4. Terdiri dari : - Sistem perthn. permukaan mencegah masuknya infektor - Sistem perthn. jaringan merusak infektor yg sdh masuk
Responya : spesifik 2. Aktivitasnya : - perlu kontak awal (memory) - berubah pada kontak ulang 3. Sel utama : Limfosit B dan T 4. Produk imun yang dihasilkan spesifik terhadap infektor penginfeksi : Sel B antibodi (imunitas humoral) Sel T Imunitas selular
Innate
Hours Limited and fixed Days
Adaptive
Highly diverse, improves during the course of immune response Much more rapid than primary response
Kekebalan adaptif mampu mengenali dan secara selektif menghilangkan mikroorganisme dan molekul asing tertentu (yaitu, antigen asing).
Tidak seperti tanggapan kekebalan bawaan, respon imun adaptif tidak sama di semua komponen imun tetapi bereaksi terhadap tantangan antigen tertentu. Imun Adaptif menunjukkan 4 karakteristik : Spesifisitas antigenik Keragaman Ingatan imunologik Pengenalan self/non self
PERTAHANAN TUBUH
Non specific defenses
Specific defenses
~ Physical barriers
Limfosit B
Limfosit T
~ ~ ~ ~ ~ ~
antibodi
Respon imun humoral
makrofag (APC) menyajikan antigen ke sel T Antibodi opsonisasi aktivasi fagosit Th IFN- aktivasi Makrofag killed mo intraselular
Properties of immunity
Tanpa memperhatikan bentuknya,
Memory Tolerance
PROPERTIES OF IMMUNITY
Spesifisitas
Pertahanan spesifik teraktivasi oleh antigen spesifik (imunogen) dan respon imun yang dihasilkan spesifik terhadap antigen tersebut bukan terhadap antigen lain
PROPERTIES OF IMMUNITY
Versatilitas
Ada berjuta-juta antigen di lingkungan yang dapat mengancam kesehatan; tubuh bisa mengatasi 10-100 Ag tsb. Tubuh harus mengantisipasinya.
Properties of immunity
Sel
Neutrofil Eosinofil
Fungsi
Fagositosis, stimulasi inflamasi Fagositosis kompleks antigen-antibodi, supresi inflamasi, terlibat dalam reaksi alergi Stimulasi dan kordinasi inflamasi dengan membebasakan histamin, heparin, leukotriena,prostaglandin
Fungsi
Fagositosis, memproses antigen, menyajikan antigen ke sel T dengan bantuan protein MHC, sekresi sitokin terutama interleukin dan interferon Menyajikan Antigen yang terikat protein MHC kelas II Menyajikan Antigen yang terikat protein MHC kelas II
Sel-sel Dendritik,
Sel Langerhans
Limfosit
Sel Natural Killer (sel NK) Sel T sitotoksik (Tc, CD8 marker)
Fungsi
Merusak membran sel yang mengandung antigen abnormal
Melisis membran sel yang mengandung antigen yang terikat protein MHC kelas I, sekresi perforin, limfotoksin dan sitokin lainnya Mensekresi sitokin yang menstimulasi imunitas humoral dan selular, mengaktivasi sel B yang tersensitisasi
Limfosit
4. Sel B
Fungsi
Berdiferensiasi menjadi sel plasma yang mensekresi antibodi imunitas yang diperantarai oleh antibodi
5. Sel T supressor Mensekresi faktor pensupresi yang (Ts, CD8 marker) menghambat respon imun 6.
Merupakan sel yang diproduksi selama sel B dan T teraktivasi, tetap berada di jaringan sampai antigen yang sama muncul lagi
Sumsum tulang
Thymus
2. Nodus limfe mengumpulkan antigen dari jaringan 3. Jaringan limfoid yang berasosiasi dengan mukosa (MALT), tonsil: palatin, lingual dan faringeal; umbai cacing, Peyer patches Mengumpulkan antigen dari permukaan epitel tubuh
Tempat limfopoiesis
SISTEM LIMFATIK
Sistem yang terdiri dari : Cairan yang bersirkulasi: Limfe Pembuluh limfatik (Blind pocket) Sel khusus : Limfosit Jaringan dan organ limfoid: thymus, limpa, nodus limfe
ANTIBODI
1. Merupakan produk sistem imun dapatan sel B
2. Dikenal dengan: Imunoglobulin (Ig) 3. Secara umum ada 5 kelas: IgM, IgG, IgD, IgA, IgE 4. Masing-masing Ig mempunyai struktur dan sifat tersendiri 5. Mempunyai berbagai peran - fungsi
PERAN-FUNGSI ANTIBODI
1. 2. 3. 4. 5. 6. Neutralisasi toksin Imobilisasi mirkoorganisme Neutralisasi aktivitas virus Aglutinasi mikroba atau antigen partikulat Berikatan dengan antigen terlarut membentuk presipitat sehingga lebih mudah difagositosis, dicerna oleh fagosit Aktivasi komplemen serum untuk memfasilitasi lisis mikroba atau fagositosisnya dan destruksi oleh fagosit atau oleh limfosit killer Cross plasenta
7.
SITOKIN
Sitokin
1. 2. 3. 4. 5. 6. Interleukin (IL) Interferon (IFN: , , ) Tumor necrosis factor (TNF: , ) Senyawa yang mengatur aktivitas fagositik Faktor-faktor penstimulasi koloni Tranforming growth factor (TGF)
NK Cells
Polimorf
Komplemen
Sitokin
Makrofag Sel T
Antibodi
sel B
Imunitas humoral
Organisme Ekstra selular S.pneumonia, C.tetani P.carinii, T. cruzi, dll
Imunitas selular
Organisme Intra selular Virus, M.leprae, L.donovani, Plasmodium sp. dll
ANTIGEN
Imunogen
Substansi yang mampu menginduksi respon imun
Antigen
senyawa yang mampu berikatan secara spesifik dengan komponen sistem imun seperti limfosit dan antibodi Ada senyawa yang mampu berikatan dengan komponen sistem imun, tetapi tidak mampu menginduksi respon imun
Hapten
Molekul kecil yang tidak mampu menginduksi respon imun dalam keadaan murni, namun bila berkonyugasi dengan protein tertentu (carrier) atau senyawa BM besar dapat menginduksi respon imun.
Immunogenisitas
kemampuan untuk menginduksi respon imun humoral maupun selular
Antigenisitas
Kemampuan untuk berikatan secara spesifik dengan produk akhir respon imun
(mis. antibodi atau reseptor pada permukaan sel sistem imun)
Some glycolipids and phosopholipids can be immunogenic for T cells and elicit a cell mediated immune response
hipersensitivitas
disebut
Pemaparan kedua kali dengan imunogen yang sama menghasilkan respon sekunder. Respon sekunder berbeda dari respon primer dalam hal : - Onsetnya lebih cepat - Responya lebih besar Respon sekunder disebut juga respon memori atau respon anamnestik tubuh sudah mengenal antigen tsb, dan diperantarai oleh sel memori