Professional Documents
Culture Documents
2011
HEMATOLOGI : adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang komponen darah sel-sel darah dan kelainan-kelainan fungsional nya
DARAH
AIR CAIR ZAT TERLARUT DARAH ERITROSIT SEL LEKOSIT TROMBOSIT PROTEIN KARBOHIDRAT LIPID MINERAL VITAMIN ENZYM DLL
Untuk media transportasi Memelihara keseimbangan air Mengatur keseimbangan asam basa Mengatur suhu tubuh
( DEWASA )
HORMON ERITROPOEITIN ( CORTEKS RENALIS ) HIDUP DALAM SIRKULASI DENGAN WAKTU PARUH 120 HARI TDD : 65 % AIR DAN 33 % Hb
HEMOGLOBIN : TERDAPAT DALAN ERITROSIT FUNGSI: Mengikat O2 CO2 (Jar Paru) Sel (jar)
SINTESA HEMOGLOBIN
Hb terdiri dari :
- 4 rantai poli peptida yang masing mengandung heme - 1Mol Hb tdd 2 ps polipeptida - setiap polipeptida tdd ssn as amino - Gen globin tersusun 2 kelompok,
stadium retikulosit
- Sintesa Heme terjadi pad mitokhondria
NILAI NORMAL HEMOGLOBIN : Laki-laki dewasa 13,0 17,5 gr/dl Wanita dewasa 12,3 15,3 gr/dl Baby 15,2 23,5 gr/dl Infant 10,8 - 12,8 gr/dl Anak-anak 11,1 14,3 gr/dl
MANUAL
VISUAL
SIANMETH HEMOGLOBIN
MANUAL FOTOMETER
Pemeriksaan Laboratorium&Penunjang: - Full blood count bukti adanya anemia (Hb, PCV, Eri) & kelas anemia (MCV/ MCH/ MCHC) - Hitung retikulosit refleksi respons sum. tulang - Status besi (Besi Serum,TIBC,% saturasi transferrin, cadangan besi) - Kimia darah (bilirubin direk/total),Urine dan Tinja .
15
-Pemeriks aan radiologik (X-foto, USG, MRI) -Pemeriksaan kardiologi (EKG, Treadmill, Echokardiografi)
Penting ! :
- Buktikan adanya Anemia (Hb,PCV,Eri) - Tentukan jenis anemianya - Tentukan kausa anemianya
16
17
18
ANEMIA
PENYEBAB: 1. Blood loss ; akut, menahun
2. Nutritional :
- Def : B12, As. Folat &Zat Besi 3. Kegagalan sumsum tulang: - aplastik / hypoplastik : - Radiasi - Keganasan - Toksis
LANJUTAN 4. Hemolitik : Herediter : kelainan membran, kelainan enzim dan hemoglobinopathi Didapat : kelainan imunologik, infeksi, zat kimia dll
KLASIFIKASI ANEMIA :
1. Berdasarkan proses/mekanismenya : - Anemia krn gangguan produksi bisa pada SIH disum.tulang produksi semua sel drh terganggu (anemia/ lekopenia / trombositopenia = pansitopenia) , atau krn hambatan produksi eritropoitin dari ginjal (anemia krn gagal ginjal kronik)
21
- Anemia krn destruksi eritrosit : pada anemia hemolitik . - Anemia krn hilangnya darah : anemia pada perdarahan akut / kronik .
ii. Berdasarkan patofisiologinya :
Normoblast : bisa krn gangguan metab.DNA (pada anemia megaloblastik) atau karena sintesis Epoitin terhambat pada gagal ginjal kronik - Anemia krn gangguan sintesis Hb atau maturasi normoblast (anemia defisiensi Fe , Nutrisi, Protein) atau krn infeksi (bakteri, Virus, jamur,parasit) / radang .
III. Berdasarkan morfologi Eritrosit : - Klasifikasi anemia dpt ditentukan dari morfologi eritrosit (Ukuran dan Warna / kepucatan), yaitu dari pengamatan dibawah Mikroskop atau dengan kalkulasi Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC) - Kriteria ukuran: Normositik, mikrositik, makrositik - Kriteria warna: Normokromik, hipokromik
24
- Menentukan ukuran eritrosit : * ukuran eri dibandingkan dg inti limfosit kecil : bila sama = normositik lbh kecil = mikrositik lbh besar = makrositik * ditentukan dgn MCV(Mean Cell Volume) MCV= PCV/Eri X 1000 (fL) (1 fL=10-12L= 1m3) Normal : dewasa= 80-100 fL Anak<1 thn = 76- 86 fL MCV normal = normositik MCV < normal=mikrositik MCV > normal=makrositik 25
26
28
29
- Warna ditentukan dari MCH (Mean Cell Hb) : MCH= Hb/Eri (pg) Normal: dewasa MCH=27-32 pg anak-2 - MCH=23-31 pg (1pg=10-12g=1g) MCH= normal normokromik MCH< normal hipokromik - MCHC(Mean Cell Hb Concentration) : MCHC=Hb/PCV (g/dL) Normal: MCHC = 32-36 g/dL
30
Klasifikasi Anemia berdasarkan morfologi: I. Anemia Hipokromik-Mikrositik II. Anemia Normokromik-Normositik III. Anemia Makrositik
31
32
- Gambaran hapusan NormokromikNormositik , perhatikan perbandingan ukuran eritrosit dengan inti limfosit kecil .
33
- Gambaran hapusan Makrositik , disini tampak oval-makrosit, ciri yang dapat dijumpai pada Anemia Megaloblastik
34
Anemia Hipokromik-Mikrositik
- Semua keadaan yg menurunkan sintesis Hb memberikan gambaran hipokromikmikrositik .
- Anemia Kurang Besi (AKB) adalah penyebab tersering dari kasus-2 anemia dan Anemia Hipokromik-Mikrositik harus diperhatikan juga kausa2 lainnya (DD) sebelum menegakkan diagnosis AKB
35
LEKOSIT Lekosit merupakan satu unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh. Dibentuk disumsum tulang dan jaringan limfe selanjutnya masuk kesirkulasi dan mulai menjalankan fungsinya
Fungsi lekosit :
Khemotaksis
Fagositosis Membunuh dan mencerna bakteri
2. Mononuklear
Limfosit Monosit
SI Unit
( sel x 109 perliter )
4,0 10,0 4,0 10,0
Traditional units
( Sel per mm3 )
4000 10 000 4000 10 000
Anak2 3 thn
Infant ( 3 9 bln ) Bayi baru lahir
4,0 11,0
4,0 15,0 10,0 20,0
4000 11 000
4000 15 000 10 000 20 000
KELAINAN LEKOSIT
2. BADAN DOHLE
3. BATANG AUER 4. HIPERSEGME NTASI
41
Sodium Citrate :
- Konsentrasi :0.109 M (3.2%), 3.8%
- Dosis : 1. LED Westergren 4 vol drh : 1 vol Sitrat 2. Faal Hemostasis - 9 vol drh : 1 vol Sitrat Heparin : - Untuk pemeriksaan OFT dan Mikrohematokrit - Dosis : 1 mg (0.1 0.2 ml larutan) atau 10-20 IU heparin / ml darah .
43
Pendekatan : - Teliti pemeriksaan yg diminta tentukan vol drh yg akan diambil dan macam sampel drh yg diperlukan . - Persiapan pasien : puasa ? Brp lama ? Obat2 yg perlu dihindari ? - Jelaskan prosedur yg akan dilakukan (terutama pd anak2), beri posisi yg paling enak utk pasien .
44
Bahan / Alat :
- Lancet steril / autoclick - Kapas alkohol 70% - Botol / tempat penampung
45
Prosedur : - Desinfeksi dgn alkohol 70% - Fiksasi - Penusukan (cepat, tepat, tegak lurus) Peringatan :
47
48
49
50
51
52
53
54
Darah Vena
Lokalisasi : - vena superficial, cukup besar, fiksasi baik (V.Mediana Cubiti ,vv.dorsum manus) Bahan & Alat : - Semperit & jarum steril (no. 18-21) - Kapas alkohol 70% - Tourniquet - Penampung : tabung/botol (plain , anticoagulated)
55
Prosedur :
- periksa form permintaan persiapan sesuai permintaan klinisi (persiapan penderita, semperit, penampung, antikoagulansia) beri label pd semua tabung2/botol2 penampung .
- Tentukan lokasi penusukan, periksa , kalau perlu lakukan pembendungan di proksimal lokasi vena (jangan terlalu lama, < 1 menit)
56
57
58
59
Desinfeksi lokasi penusukan dgn kapas alkohol 70%, sirkular, mulai dari pusat keluar (perifer) Fiksasi vena dgn ibu jari tangan kiri pada bagian distal lokasi penusukan . Penusukan : - arah jarum sejajar dgn arah vena dan sedatar mungkin (bentuk sudut < 300), lubang jarum bisa menghadap keatas/kebawah .
60
61
62
63
64
65
66
Bila arah tepat, tampak darah memasuki pangkal jarum isap darah pelan2 sampai tercapai jumlah yg dikehendaki lepaskan bendungan , tekan tempat penusukan dgn kapas cabut jarum pelan2 dan angkat lengan (lebih tinggi dari dada) sambil tetap menekan luka tusukan . Lepaskan jarum dari semperit, tampung darah kedalam penampung (alirkan pelan2 melalui tepi dinding dalam tabung/botol), goyang penampung pelan2 pd yg dgn antikoagulan .
67
Penentuan Kadar Hb
Ada beberapa cara penentuan kadar Hb : 1. Metode Berat Jenis (metode Cupri-Sulfat) 2. Metode Gasometrik (O2 atau CO) 3. Metode Kimia (kadar Fe dari Hb) 4. Metode Kolorimetrik
68
Metode Kolorimetrik :
1. Direct Matching methods (Tallqvist) 2. Metode Hematin-Asam (Sahli)
3. Metode Hematin-alkali
4. Metode Oksihemoglobin 5. Metode Sianmethemoglobin
69
70
71
72
Prosedur Kerja :
- Tab.Sahli diisi dgn lar.HCl 0.1N sampai tanda 2 g% . - Darah tusuk-kulit (langsung) atau darah-EDTA dihisap kedalam pipet Sahli sampai tepat tanda 20 cmm - Bagian luar pipet Sahli dibersihkan dari sisa darah .
73
- Tiup 20 cmm darah dari pipet kedalam lar.HCl dlm tabung Sahli, hati2 sambil dibilas beberapa kali bersama lar.HCl 0.1N - Campur rata lar.darah-HCl 0.1N , dan tunggu 10 menit sampai terbentuk lengkap hematinasam . - Encerkan lar.hematin-asam dgn aquadest sampai warnanya sama dgn warna kacastandar dari kotak Sahli baca tepi meniskus larutan pd skala didinding tabung Sahli (dlm g%)
74
Perhatikan : warna kaca-standar mudah berubah (karena waktu, suhu, sinar matahari) sewaktu-waktu harus dikaliberasi (dibandingkan dengan metode-rujukan SianmetHb) ditentukan Faktor-Koreksi nya (pada kotak Sahli biasanya ditempelkan nilai Faktor-Koreksi yang berlaku saat itu)
75
76
Y=FxX
F=Y:X
4. Tiap kali mendapatkan nilai Hb dari Sahli, harus dikalikan dgn Faktor-Koreksinya (F)
77
Angka Kesalahan :
Angka kesalahan = 5 10%, karena : 1. Faktor Alat : - vol.pipet kurang tepat - warna kaca standar - kadar tepat larutan HCl 2. Faktor manusia : - pengambilan darah - penglihatan petugas - bias (intensitas warna)
78
Cara Sianmethemoglobin :
Alat : spektrofotometer Reagensia : R/ NaHCO3 1.0 g KCN 50.0 mg K3Fe(CN)6 200.0 mg Aquadest 1000.0 ml Modifikasi : tambahkan detergent (Sterox-SE, Nonidet P40, Saponic-218, Triton X-100) utk lebih melisiskan eritrosit mengurangi kekeruhan (pH 7.0-7.4) dan reaksi lbh cepat 79 (< 5 men)
Prosedur : 1. 20 l darah masukkan kedalam tabung berisi 5 ml lar.Drabkin ( dilusi 1:250 ) 2. Campur baik-2, biarkan 10 menit kuvet 3. Baca absorbans pd spektrofotometer ( = 540 nm ) dgn lar. Drabkin sbg blanko .
80
4. Masukkan kedalam kuvet lain, lar.standar HiCN yg telah diketahui kadarnya , dan baca absorbansnya pada = 540 nm . Kalkulasi : Abs sampel
Kdr Hb (g/dl) =
Abs standar
Atau dari beberapa kadar lar.Standar HiCN (Standar HiCN pd berbagai pengenceran) dpt dibuat KurvaStandar Hb
81
82
Prinsip :
darah diencerkan dgn lar.pengencer tertentu sel-2 dlm larutan dihitung dalam Kamar Hitung , dibawah mikroskop .
83
84
Tiap Area-Penghitung mempunyai : - 1 kotak besar (3x3 mm2), terbagi atas 9 kotak (@ 1x1 mm2), dan 4 dari 9 kotak ini , yg terletak disudut kiri & kanan atas , serta sudut kiri & kanan bawah merupakan kotakpenghitungan untuk Lekosit (Kotak-W)
85
- kemudian 1 dari 9 kotak, yg terletak ditengah, dibagi lagi atas 25 kotak-kecil @ 0.2x0.2 mm2 ; dari 25 kotak-kecil ini, 5 kotak diantaranya , yaitu yg terletak 2 kotak disudut kiri-kanan atas, 2 kotak disudut kiri-kanan bawah dan 1 kotak dibagian tengah merupakan kotakpenghitungan untuk Eritrosit (Kotak-E)
86
87
88
Bila diatas kamar-penghitung ditutup dengan gelas penutup jarak antara gelas-penutup dengan dasar kotak-penghitung = 0.1 mm
Dengan demikian, volume kotak-kotak penghitung diatas adalah : Vol.Kotak Lekosit (W) = 1x1x0.1 = 0.1 mm3 Vol.Kotak Eritrosit (E) = 0.2x0.2x0.1 = 0.004 mm3
89
90
Prinsip Kerja :
Darah tusuk-kulit/darah EDTA diencerkan dalam lar.pengencer tertentu (1:20 utk lekosit dgn Pipet Thoma utk lekosit ; 1:200 utk eritrosit dgn pipet Thoma utk eritrosit) campur baik-2 Masukkan lar.darah kedalam Kamar-Penghitung melalui tepi gelas-penutup sampai tepat mengisi Daerah-Penghitung amati dibawah mikroskop (Obj.10x utk lekosit ; 45x untuk eritrosit dan trombosit)
91
92
93
Prosedur Kerja :
Hisap darah tusuk-kulit / EDTA dgn pipet Thoma untuk Lekosit atau Eritrosit , sampai tanda 0.5
Lanjutkan dgn menghisap lar.pengencer kedalam pipet Thoma (utk Lekosit atau Eritrosit) diatas , sampai tanda 11 utk lekosit (pengenceran 20x ?) dan sampai tanda 101 utk eritrosit (pengenceran 200x ?)
94
95
96
97
98
Setelah itu , campur baik-2 darah dan lar.pengencer yg berada dalam bag.perut pipet Thoma (perhatikan cara mengocok pipet tsb)
Setelah tercampur baik , buang 4-5 tetes larutan yg ada dalam batang pipet Thoma (bagian ini tidak mengandung darah , jadi harus dibuang) Selanjutnya masukkan lar.darah dlm pipet Thoma kedalam kamar-hitung , sampai mengisi dgn tepat seluruh area-penghitungan .
99
100
101
102
103
104
105
Untuk memudahkan penghitungan sel , biarkan kamar-hitung beberapa saat agar sel-2 darah mengendap pada dasar area-penghitungan , dengan meletakkannya pada petri-dish yg berisi kertas tissue basah / lembab (menjaga agar lar.darah pada kamar-hitung tidak kering) Lihat kamar-hitung dibawah mikroskop dan perhatikan distribusi sel2 dalam kotak2penghitungan harus merata .
106
107
108
109
110
111
Kalkulasi :
Prinsip pada Hitung Sel Darah dgn Kamar-Hitung :
1. Volume lar.darah dalam Kotak-Penghitungan harus diketahui . 2. Besarnya pengenceran 3. Jumlah sel yang terhitung dalam Kotak Penghitungan yang ditentukan .
112
1. Volume lar.darah pada Kotak-Penghitungan : Vol. 4 kotak-W = 4x0.1 = 0.4 mm3 Vol. 5 kotak-E = 5x0.004 = 0.02 mm3
2. Besarnya Pengenceran : (pengenceran dgn Pipet Thoma) Pengenceran lekosit = 20x Pengenceran eritrosit & Trombosit = 200x
113
3. Jumlah sel darah yg terhitung dlm KotakPenghitungan : Juml.Leko dlm 4 kotak-W mis = P/0.4 mm3 Juml.Eri dlm 5 kotak-E mis = Q/0.02 mm3 Juml.Trombo dlm 4 kotak-W mis = R/0.4 mm3
116
2. Cara Sitometri-Arus (Flow Cytometry) : Prinsip : - sel dalam larutan darah dialirkan melalui flow-cell yg diberi sinar sinar tsb akan dipendarkan oleh sel dan pendaran sinar ditangkap oleh reflektor2 tertentu yg akan membaca ukuran sel, kepadatan sel (inti maupun granula2 didalamnya)
117
118
Ada beberapa macam mikroskop dgn FN tertentu ; makin besar FN, makin luas lapanganpandangnya .
Untuk memperkirakan jumlah sel : - Trombosit (dgn obyektif 100x, miny.imersi) * utk FN-18 : trombo dlm 18 lp x 1000 = trombo/mm3 * utk FN-22 : trombo dlm 11 lp x 1000 = trombo/mm3
120
Untuk Lekosit (dgn obyektif 10x) : - Utk FN-18 * bila didapatkan lekosit/lp antara 1535 normal * atau : jumlah lekosit dlm darah = rata2 juml lekosit/lp x 300 . - Utk FN-22 * bila didapatkan lekosit/lp antara 22 50 normal . * atau : jumlah lekosit dlm darah = rata2 juml lekosit/lp x 200
121
Praktikum Hema-2
122
Hitung Eritrosit dan Trombosit menggunakan Kamar-Hitung Improved Neubauer sudah dijelaskan dalam penerangan Praktika Hema-1
123
- Retikulosit :
Retikulosit = Eritrosit muda, tak berinti, mengandung sisa ribosom & RNA yang bereaksi dgn cat Brilliant Cresyl Blue (BCB) atau New Methylene Blue (NMB) membentuk presipitat granul / filamen berwarna hijau-biru . Reaksi terjadi pada eritrosit hidup (belum difiksasi = supravital) Karena lebih muda ukuran > eritrosit
124
Hitung Retikulosit :
Prinsip : - darah dgn pengecatan supravital hitung banyaknya retikulosit dibandingkan terhadap 1000 eritrosit dinyatakan dlm persen (%) atau permil () Reagensia : - Lar. Brilliant Cresyl Blue (BCB) 1% - Lar. New Methylene Blue (NMB) 1%
125
Prosedur :
- darah tusuk-kulit / EDTA dicampur sama banyak dgn cat supravital (BCB 1%) utk darah yg anemis, jumlah cat dikurangi (2 darah : 1 BCB) , campur baik-baik 15 menit .
126
- buat hapusan darah dari darah-BCB - setelah kering bisa langsung diamati dibawah mikroskop atau cat ulang dgn cat Wright (obyektif 100x, minyak imersi)
127
2. Sediaan basah : - teteskan 1 tetes darah-BCB diatas gelas obyek dan tutup dgn gelaspenutup . - bila perlu tutup tepi gelas-penutup dengan vaselin . - periksa dibawah mikroskop (obyektif 100x, minyak imersi)
128
Kalkulasi :
- hitung 1000 eritrosit dan catat berapa retikulosit yg dijumpai diantaranya (dalam % atau ) - hati2 : - bedakan dgn benda-inklusi HbH - granula trombosit dan lekosit tercat juga sering dikelirukan dgn retikulosit . - angka kesalahan (CV) = >25%
129
130
131
132
Pada Anemia didapat bias dlm penghitungan retikulosit krn jumlah eritrosit relatif rendah sehingga jumlah retikulosit yg terhitung relatif tinggi perlu koreksi : PCV penderita Corrected Retic =% Retik x --------------------PCV normal
134
Pada kondisi tertentu Corrected Retic msh blm menggambarkan eritropoisis krn pengaruh Shift Retic (retik yg berada di darah tepi lebih lama sebelum menjadi eritrosit matur) Besarnya shift sebanding dgn rangsangan eritropoitin .
Koreksi : Corrected Reticulocyte Indeks Prod.Retik = --------------------------------(IPR) Maturation Time (didarah tepi)
135
- Pemeriksaan Retikulosit :
1. Cara manual : - Pengecatan dgn Brilliant Cresyl Blue (BCB) atau New Methylene Blue (NMB) 2. Cara Otomatik : - Dengan alat hitung sel darah elektronik (otomatik)
136
CV Manual Reticulocyte 1%
Reticulocyte 9%
CV Automatic 6.4%
5.8%
47.3%
27.2%
137
Praktikum Hema-3
138
Cara membuat hapusan darah : 1. Alat : - Gelas obyek - Gelas penggesek (tepi rata, bersih)
2. Teknik : - 1 tetes darah tusuk-kulit/darah-EDTA pada salah satu ujung gelas-obyek . - tempatkan tepi gelas penggesek dgn sudut 300 didepan tetesan darah
139
- geser gelas-penggesek hingga tepinya menyentuh tetesan darah biarkan darah menyebar rata disepanjang tepi gelaspenggesek .
- gesek dgn cepat gelas-penggesek kedepan sehingga seluruh darah pada tepinya tergesek merata pada gelas-obyek .
- keringkan hapusan diudara/ditiup-tiup
140
141
142
143
Bagaimana bila tetesan darah terlalu banyak / tebal ? Utk menghindari hapusan yg terlalu tebal , setelah tepi gelas-penggesek menyentuh tetesan darah dan darah telah merata ditepinya , kita angkat dan pindahkan posisi tepi gelaspenggesek lebih kedepan dan baru kemudian kita gesekkan kedepan .
144
145
146
Teknik Pengecatan :
Hapusan darah kering difiksasi dgn meneteskan cat Wright menutupi rata hapusan darah selama 2 menit . Lanjutkan dgn meneteskan larutan buffer sama atau 1.5 kalinya diatas cat Wright . Campurkan cat dan buffer dgn meniup-niup diatasnya sampai timbul warna metalik (metallic sheen) tunggu 20 menit
148
149
150
151
152
Cuci hapusan dgn air / aquadest diatas hapusan pd posisi hapusan mendatar sampai seluruh lapisan cat hanyut tercuci . Keringkan hapusan darah dgn memiringkannya pada satu sisi diatas kertas penghisap ( tissue paper)
153
154
Eritrosit akan tampak berwarna merah-jingga ; bila tampak lebih biru , bisa disebabkan karena pH buffer terlalu alkalis atau pencucian kurang bersih . Inti lekosit tampak berwarna ungu ; bila tampak lebih biru , ini disebabkan karena waktu pengecatan yg terlalu singkat .
Waktu fiksasi dan pengecatan harus ditetapkan setiap menggunakan bahan cat baru utk mendapatkan hasil pengecatan yg ideal .
155
Dari hapusan darah yg sudah tercat , dapat dilakukan pemeriksaan : 1. Hitung Jenis Lekosit (Differential Counting) 2. Evaluasi Hapusan Darah Tepi
156
157
158
159
160
161
162
163
164
Eosinofil Mielositik
165
Basofil
166
167
168
169
Prosedur Teknis :
Penghitungan dilakukan pada counting area , dimulai dari 1 tepi dan bergerak ketepi lain, kemudian pindah sejauh 2-3 lap.pandang kekiri atau kekanan dan menuju ketepi semula dan selanjutnya menyisir seluruh lap.pandang secara merata . Hit.Jenis dapat dilakukan dgn alat diff-counter atau secara manual dari tabel seperti :
170
3 / / /
5 /
9 /
10 /
% 4 1
5 59 27 4
//// //// //// //// //// //// //// /// / /// / // /// /// // /// // /// / / /
10 10 10 10 10 10 10 100
171
Praktikum Hema-4
173
1.2. Penaksiran jumlah lekosit, kesan hitung-jenis lekosit, dan ada/tidak sel-2 abnormal .
- penaksiran lekosit dilakukan pada counting area, tergantung dari jenis mikroskop yg dipakai (ukuran FN = Field Number nya)
175
- Utk FN-18 : bila jumlah lekosit per lap.pandang sekitar 15-35 juml.lekosit normal . Utk FN-22 : bila jumlah lekosit per lap.pandang sekitar 22-50 juml.lekosit normal
- Kesan hitung-jenis lekosit dpt dilakukan dgn mengamati beberapa lap.pandang hapusan .
176
177
178
179
- Gambaran hapusan NormokromikNormositik , perhatikan perbandingan ukuran eritrosit dengan inti limfosit kecil .
180
181
- Gambaran hapusan Makrositik , disini tampak oval-makrosit, ciri yang dapat dijumpai pada Anemia Megaloblastik
182
183
Bentuk :
perhatikan bentuk2 eritrosit seperti :
- Ovalosit - Sferosit - Schistosit (Fragmentosit) - Stomatosit - Sel Target - Tear Drop Cell - Sel Helmet (Bite cell) - Echinosit (Krenasi) - Akantosit
184
185
186
187
188
189
- Sferosit = eritrosit yang bundar, tercat lebih gelap dan ukurannya lebih kecil .Seringkali herediter .
190
- Leptosit = Planocyte ; eritrosit dgn CP yang luas (hampir sama dgn eritrosit)
191
192
- Stomatosit = eritrosit dgn CP berbentuk celah karena bentuk eritrosit yg seperti mangkuk .
193
194
195
196
197
- Acanthocyte = eritrosit dgn taju-taju yang runcing dan tidak beraturan panjangnya
198
199
- Formasi Rouleaux = tumpukan eritrosit seperti tumpukan uang logam (stalk of coins)
200
201
202
203
204
Bila dijumpai normoblast dalam jumlah cukup banyak ( 10 dlm 100 lekosit), perlu dilakukan koreksi terhadap hasil hitung lekosit , karena inti normoblast akan ikut terhitung sebagai lekosit :
2.2
Lekosit :
- dapat dilakukan Hitung Jenis Lekosit . - perhatikan adanya lekosit imatur (mieloblas smp metamielosit , limfoblas, monoblas) , adanya shift to the left , reaksi lekemoid . - perhatikan segmen netrofil , laporkan bila dijumpai hipersegmentasi (shift to the right) atau hiposegmentasi (pada anomaly Pelger-Het)
206
207
208
209
210
- Perhatikan benda-inklusi / bentukan dalam lekosit : Granula toksik granula kasar, gelap, sering dijumpai pada infeksi bakteri
Vakuola sering dijumpai pada infeksi bakteri ; bersama granula toksik menunjukkan tanda-2 degenerasi netrofil
211
Auer-Rod : - benda inklusi patologik, batang, merah, agregat dari lisosom, tunggal/multipel pd sitoplasma sel mieloblas atau monoblas
Dhle Bodies : - inklusi oval, kebiruan, tunggal atau banyak, berasal dari RNA, sering pd infeksi berat, khemoterapi atau adanya perubahan2 toksik, dan kelainan lekosit kongenital (May-Hegglin , Chediak-Higashi)
212
- Granula Toksik & Vakuola dalam sitoplasma netrofil , biasanya dijumpai pada infeksi bakterial berat / septikemia .
213
214
215
216
217
2.3 Trombosit :
- memperkirakan jumlah trombosit : Utk mikroskop dgn FN-18 : juml.trombo/mm3 = juml.trombo dlm 18 lp x 1000 / mm3 Normal : rata2 trombo 8-25 / lp atau trombosit tampak menggerombol . Utk mikroskop dgn FN-22 : juml trombo/mm3 = juml trombo dlm 11 lp x 1000 / mm3 Normal : rata2 trombo 13-40 / lp atau trombosit tampak menggerombol
218
Memperhatikan morfologi trombosit : - adanya mega / giant thrombocyte menunjukkan turn-over trombosit yg meningkat misalnya pada perdarahan
219
Pemeriksaan LED, PCV, Rumpel-Leede test, Bleeding Time, Clotting Time, & Retraksi Bekuan
Praktikum Hema-5
220
221
222
Westergren
(Metode rujukan)
Wintrobe
Normal
300 x 2.5 mm 120 x 2.5 mm 0 200 mm 0 10 cm 2 ml 1 ml Darah diencerkan : Drh-EDTA tanpa diencerkan 4 drh-EDTA:1 NaCl 4 drh : 1 sitrat 3.2 / 3.8% : 0 15 mm/jam : 0 10 mm/jam : 0 20 mm/jam : 0 20 mm/jam
223
Westergren
(metode rujukan)
Wintrobe Masukkan drh hati2 kedalam tabung sampai batas atas, letakkan tegak lurus pd rak (suhu kamar) Baca hasil tepat setelah 1 jam
Teknik
Isi pipet dgn lar.darah smp tanda 0, letakkan tegak lurus pd rak (suhu kamar) Baca hasil tepat setelah 1 jam
224
225
226
227
228
229
230
231
233
Pemeriksaan Hematokrit
(Packed Cell Volume = PCV) Penentuan proporsi packed red cells terhadap volume darah total setelah pemusingan Metode Pemeriksaan : 1. Metode Makro (WINTROBE) 2. Metode Mikro (MicroHematocrit) Satuan : % atau l/l
234
MICRO HEMATOCRIT Kapiler 75 x 1 mm Drh-EDTA plain Drh langsung heparinized 10.000-15.000 g/3-5 menit : 40 54% : 37 47%
Sentrifus
Normal
: 40 - 54% : 37 47%
235
236
237
238
239
Faktor kesalahan :
Ekses antikoagulan eri mengkerut PCV Sampel darah kurang homogen (pengocokan kurang) Kecepatan & lama pemusingan tdk tepat Trapped plasma (1-3%) pd sferositosis , anemia makrositik , talasemia , anemia hipokromik .
Trapped plasma tdk perlu dikoreksi kecuali bila PCV diperlukan utk menghitung Blood Volume
240
241
Lokasi
Normal
1-3 menit
1-7 menit
242
Teknik Duke :
Disinfeksi cuping telinga dgn alkohol 70% (bebaskan cuping dari perhiasan, rambut) Tegangkan cuping, tusuk dgn lancet steril tegak lurus pd tepi bawah cuping . Bila drh mulai tampak, jalankan stopwatch atau catat waktunya
243
Tiap 30 detik selanjutnya, hisap tetesan darah dgn kertas saring (jangan menyentuh kulit) sampai tak ada lagi bercak darah pd kertas saring . Catat waktu berhentinya perdarahan sbg Masa Perdarahan (atau lbh praktis dgn menghitung jumlah bercak darah pd kertas saring dan mengalikannya dgn 30 detik)
244
245
Catatan : hati-2 pd trombositopenia dibawah 50 x 109/L , perdarahan pd Bleeding Time sukar berhenti . Pada BT yg lanjutkan dgn pemeriksaan Agregasi Trombosit .
246
Pada trombositopenia tes ini sering positif , dan tes ini bisa positif walaupun BT-nya normal
247
Alat : Tensimeter Teknik : - pasang tensimeter dgn tekanan diantara Sistolik dan Diastolik, maksimum 100 mmHg . Pertahankan 5 menit . - setelah 5 menit, lepaskan bendungan dan hitung jumlah petekhiae yg terbentuk :
248
III. Setelah bendungan dilepaskan, tunggu 15 menit dan periksa lengan bawah :
- bila ada 5 petekhiae = negatif - ada > 5 petekhiae dibag.volar = positif-1 - banyak petekhiae dibag.volar = positif-2 - banyak petekhiae dibag.volar & dorsal = positif-3 . - bila petekhiae bergabung (conflueren) = positif-4
250
Catatan : pemeriksaan Rumpel-Leede punya banyak modifikasi dalam cara menginterpretasi hasil pemeriksaannya .
251
252
Teknik (Modifikasi-I) :
3 ml darah vena (pasang stopwatch saat darah tampak masuk ke pangkal jarum) bagi dlm 3 tabung @ 1 ml .
Inkubasi 3 tabung pd 370C (waterbath atau digenggam) selama 4 menit , kemudian setiap 30 dtk setelahnya miringkan ke-3 tabung dan perhatikan tabung mana yg sudah tampak membeku catat waktunya ( I )
254
Setiap 30 detik berikutnya miringkan 2 tabung sisanya dan perhatikan tabung mana yg sudah tampak membeku catat waktunya ( II ) Setiap 30 detik selanjutnya mirngkan dan perhatikan tabung ke-3 , bila sdh tampak membeku catat waktunya ( III )
256
Teknik (Modifikasi-II) :
Ambil 3 ml darah vena (pasang stopwatch saat darah tampak memasuki pangkal jarum) bagi dlm 3 tabung @ 1 ml , beri tanda Tabung-I, II, dan III . Simpan ke-3 tabung pd 370C (waterbath atau digenggam), biarkan 4 menit kemudian setiap 30 detik periksa Tabung-I (Tabung-II dan III biarkan) dan catat bila tabung-I tampak membeku .
257
Selanjutnya tiap 30 detik berikutnya periksa Tabung-II (Tabung-III biarkan) dan catat waktunya bila Tabung-II sudah tampak membeku .
Setiap 30 detik selanjutnya, periksa Tabung-III dan catat waktunya bila Tabung-III sudah tampak membeku . Waktu Pembekuan = waktu pembekuan dari Tabung III
258
Catatan : Pemeriksaan Clotting Time punya banyak modifikasi cara / prosedur pelaksanaannya .
259
Prosedur :
Hasil Clotting Time setelah membeku, biarkan dlm waterbath 370C dan diamati 2 jam setelah membeku : - bila retraksi sebagian laporkan . - bila belum ada retraksi , teruskan sampai 24 jam laporkan sudah/belum terjadi retraksi lengkap .
261
Modifikasi McFarlane :
Ambil 5 ml drh vena (catat waktu saat darah tampak pd pangkal jarum), masukkan dlm tabung-sentrifus berskala dan tempatkan kawatberkait didalamnya Inkubasikan tabung-darah tsb dlm waterbath 370C sampai membeku sempurna dan biarkan 1 jam dan tarik kawat dari tabung hingga sekuruh bekuan terangkat keluar .
262
Biarkan beberapa saat sampai tdk ada lagi serum menetes dari bekuan . Baca pd skala tabung berapa vol.serum yg tersisa dan hitung berapa % vol.serum tsb dibandingkan thdp vol.darah semula (5 ml)
263
264