You are on page 1of 18

Cerebral Palsy

Oleh : Itci dwi Wijayanti, s.ked 07700237

Definisi
Cerebral palsy adalah suatu gangguan atau

kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya

Angka kejadian
Dengan meningkatnya pelayanan obstetrik dan

perinatologi dan rendahnya angka kelahiran di negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat angka kejadian cerebral palsy akan menurun. Namun di negara-negara berkembang, kemajuan teknologi kedokteran selain menurunkan angka kematian bayi risiko tinggi, juga meningkatkan jumlah anak-anak dengan gangguan perkembangan

Etiologi
Penyebab CP secara umum dapat terjadi pada

tahap
prenatal, perinatal dan post natal.

Patologi
Pada Cerebral Palsy terjadi kerusakan pada

pusat motorik dan menyebabkan terganggunya fungsi gerak yang normal. Pada kerusakan korteks serebri terjadi kontraksi otot yang terus menerus dimana disebabkan oleh karena tidak terdapatnya inhibisi langsung pada lengkung refleks. Sedangkan kerusakan pada level midbrain dan batang otak akan mengakibatkan gangguan fungsi refleks untuk mempertahankan postur

Gejala klinis
Masa neonatal dengan ciri depresi/asimetri dari

refleks primitif (refleks moro, rooting, sucking, tonic neck, palmar, stepping). Masa umur lebih dari 1 tahun dengan keterlambatan perkembangan motorik kasar seperti berguling, duduk atau jalan. Terdapat paralisis yang dapat berbentuk hemiplegia, kuadriplegia, diplegia, monoplegia dan triplegia. Kelumpuhan ini mungkin bersifat flaksid, spastik atau campuran

Gejala Klinis
Terdapat spastisitas , terdapat gerakan-gerakan

involunter seperti atetosis, khoreoatetosis, tremor dengan tonus yang dapat bersifat flaksid, rigiditas, atau campuran. Terdapat ataksia, gangguan koordinasi ini timbul karena kerusakan serebelum. Penderita biasanya memperlihatkan tonus yang menurun (hipotoni), dan menunjukkan perkembangan motorik yang terlambat. Mulai berjalan sangat lambat, dan semua pergerakan serba canggung.

Gejala Klinis
Menetapnya refleks primitif dan tidak timbulnya

refleks-refleks yang lebih tinggi (refleks landau atau parasut). Mungkin didapat juga gangguan penglihatan (misalnya: hemianopsia, strabismus, atau kelainan refraksi), gangguan bicara, gangguan sensibilitas

Cerebral palsy pada bayi


Terlambat dalam mengendalikan gerak kepala,

berguling, merih dengan satu tangan, duduk tanpa ditopang, merangkak dan berjalan. Bermasalah dalam mengisap

Cerebral Palsy pada anak


Kesulitan mengendalikan gerak otot tubuh.

Normalnya, otak memberi perintah pada tubuh untuk melakukan sesuatu. Namun karena CP dipengaruhi otak dan tergantung bagian mana dari tubuh yang dipengauhi otak, anak mungkin tidak bisa berjalan, tidak dapat biara, makan atau bermain dengan cara lazimnya dilakukan oleh anak-anak normal.

Cerebral palsy pada balita


Gangguan oral seperti menguyah dan menelan.

Kesulitan bicara.
Tidak dapat mengendalikan kandung kemih dan

buang air besar. Masalah pada pendengaran dan penglihatan. Sulit memusatkan pikiran yang bepengaruh pada belajar. Bermasalah dalam mengartikan pengideraan seperti tidak mampu mengidentifikasi benda lewat sentuhan

Gambaran Klinis
Palisis

Gerakan involunter
Atsksia Kejang Gangguan perkembangan mental Mungkin didapat juga gangguan penglihatan Problem emosional terutama pada saat remaja

klasifikasi
Cerebral palsy tingkat 1

: Kemampuan : Kemampuan : Kemampuan : Kemampuan

motorik minimal Cerebral Palsy tingkat 2 motorik yang ringan Cerebral palsy tingkat 3 motorik yang lumayan Cerebral palsy tingkat 4 motorik yang cukup

Faktor Resiko
Diabetes

Perokok
Hiperkolesterolemia hyperlipoproteinemia, Hipertensi obesitas

Penatalaksanaan
Fisioterapi mempunyai efek yang positif

Akan tetapi hendaknya dihindari pengunjungan

keklinik fisioterapi untuk seumur hidup Berikan nasihat kepada ibu atau pembantunya harus dapat melatih sendiri penderita dirumah

Penatalaksanaan
Dengan tranquiliser kegelisahan dan gangguan

psikiatrik lainnya dapat dikoreksi Obat-obatan perangsang golongan amphetamin dan dapat digunakan untuk mengelola hiperaktivitas tersebut

Prognosis
Prognosis bergantung pada banyak faktor, antara

lain : berat ringannya CP, cepatnya diberi pengobatan, gejala-gejala yang menyertai CP, sikap dan kerjasama penderita, keluarganya dan masyarakat.

You might also like