You are on page 1of 18

SKILLAB

OLEH: Dafista Diyantika NIM 092011101009 Pembimbing: Dr. Arief Suseno, Sp. PD

Definisi
Hematemesis
Muntah darah berwarna hitam ter yang berasal dari saluran cerna baian atas

Melena

Buang air besar darah berwarna hitam ter yang berasal dari saluran cerna bagian atas (proksimal dari lig. treitz, mulai yeyunum proksimal, duodenum, gaster, dan esofagus)

80% Perdarahan berasal dari esofagus, gaster dan duodenum

Etiologi
Kelainan Varises Pecahnya varises esofagus (76.9%) Pecahnya varises kardia Pecahnya varises fundus Kelainan Nonvarises Gastropati HT Portal Gastritis erosif (19.2%) Tukak Peptik/stress (1.0%) Robekan Mallory Weiss Keganasan SCBA (0.6%) Penyakit Sistemik

Kriteria Diagnostik
Muntah / BAB warna hitam

seperti petis Sindrom dispepsia(riwayat konsumsi NSAID(+)/alkohol ulkus peptik Kesadaran ringan-berat (CM-Apatis) Dapat terjadi syok hipovolemik Takikardia Perabaan dingin Kulit pucat

Perbedaan Perdarahan dari Saluran Cerna Bagian Atas dan Bawah


Perdarahan SCBA Perdarahan SCBB Manifestasi Klinik Hematemesis dan atau Melena Berdarah Hematokezia

Aspirasi NGT

Jernih

Rasio BUN/Kreatinin Auskultasi Usus

>35
Hiperaktif

Normal
-

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi I, hal 292

PRINSIP TERAPI
Atasi Perdarahan

Stabilkan Pasien

Mencari Penyebab

Pendekatan Diagnostik
Anamnesis
Pem. Fisik Pem. Penunjang

Anamnesis

RPS KU Identitas

RPD RPK

RPO

RPS
Onset
Volume darah Frekwensi

RPD
Rriwayat

RPO
Riwayat

Intensitas
Sifat Serangan Faktor yang

mempengaruhi

Perdarahan Riwayat Penyakit Ginjal Riwayat Penyakit Paru Riwayat Penyakit Hati Kronis Riwayat Transfusi

mengkonsum si NSAID Obat rematik Alkohol Jamujamuan, Obat untuk penyakit jantung, Obat untuk stroke

Pemeriksaan Fisik
Penilaian ABC pasien dengan hematemesis yang

masif dapat mengalami aspirasi atau sumbatan jalan nafas (sering pada pasien usia tua atau yang mengalami kesadaran) Evaluasi jumlah perdarahan untuk penilaian hemodinamik Perdarahan < 8% hemodinamik stabil Perdarahan 8%-15% hipotensi ortostatik Perdarahan 15-25% renjatan (shock) Perdarahan 25%-40% renjatan + kesadaran Perdarahan >40% moribund

Mencari stigmata penyakit hati kronis( ikterus, spider nevi, asites, splenomegali, eritema palmaris, edema tungkai),
Masa abdomen Nyeri abdomen Rangsangan peritoneum

Penyakit paru, penyakit jantung, penyakit rematik dll.

Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit) Faal Hemostasis (BT, CT, PPT, APTT) Faal Hati (albumin/globulin, SGOT/SGPT) Faal Ginjal (BUN, Kreatinin) Gula darah Elektrolit (Na, K, Cl) Golongan darah TF (aspirasi darah di saluran napas) USG (HT portal, sirosis hepatis, hepatoma) ECG tu px usia > 40 th Endoskopi (gold standart)
Pedoman Diagnostik dan Terapi UI, hal 21

Penatalaksanaan
Stabilisasi hemodinamik
Transfusi apabila hematokrit < 25% Pemberian vitamin K

Obat penekan sintesa asam lambung (PPI)

Omeprazol bolus 80 mg/iv per infus 8 mg/kgBB/jam selama 72 jam Terapi lainnya sesuai dengan komorbid Suspek ruptura varises gastroesofageal : diberikan oktreotid bolus 50 mg dilanjutkan dengan drip 50 mg tiap 4 jam.

Terapi Khusus varises gastroesofageal Terapi medikamentosa dengan obat vasoaktif. Dapat aliran darah splanknik o Octreotid menghentikan perdarahan o Somatostatin Dosis Somatostatin:

- Diawali dengan bolus 250 mcg/iv - Dilanjutkan per infus 250 mcg/jam selama 12-24 jam atau sampai perdarahan berhenti Terapi mekanik dengan balon Sengstaken Blackmore atau Minesota Terapi endoskopi o Skleroterapi o Ligasi

Terapi secara radiologik dengan pemasangan TIPS( Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunting) dan Perkutaneus obliterasi spleno porta. Terapi pembedahan o Shunting o Transeksi esofagus + devaskularisasi + splenektomi o Devaskularisasi + splenektomi

-Tukak PeptikTerapi medikamentosa o PPI o Obat vasoaktif ? Terapi endoskopi o Injeksi (adrenalin-saline, sklerosan,glue,etanol) o Termal (koagulasi, heatprobe,laser o Mekanik (hemoklip,stapler) Terapi bedah

Kesimpulan
Pengelolaan pada penderita hematemesis melena : 1. Evaluasi status hemodinamik 2. Stabilisasi hemodinamik 3. Pemeriksaan Fisik 4. Pemeriksaan Penunjang

Kenapa diperiksa BUN/Kreatinin?


Kenapa tdk diberi As.Traneksamat? Kenapa omeprazol diberikan dlm 72 jam?

You might also like