Professional Documents
Culture Documents
Ardaris Alhudri
Definisi
Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas (PSCA) merupakan salah satu keadaan darurat medis yang memerlukan diagnosis dan penanganan segera.
Sumber PSCA berlokasi di proksimal ligamentum Treitz, yakni ligamentum yang menghubungkan pars tertum duodenum ke diafragma dekat dengan flexura lienalis colon.
HEMATEMESIS
PSMBA
Epidemiologi
Insidensi perdarahan akut SCBA mencapai 100 per 100.000/tahun laki-laki lebih 2 x wanita. meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. negera barat tukak peptik Indonesia -varises gastroesofagia (50-60%) - gastritis erosiva hemoragika (25-30%) - tukak peptik sekitar 10-15% -sebab lainnya < 5%. -Kecenderungan saat ini jamu rematik menempati urutan terbanyak sebagai penyebab PSCA.
Etiologi PSCA secara umum dibagi dua yaitu : PSCA karena ruptur varises PSCA bukan karna varises Penyebab PSCA : 1. Ulkus Peptik : 35-50% Ulkus duodeni 25% Ulkus lambung 20% 2. Erosi gastroduodenal 8-15 % 3. Esofagitis 5-15% 4. Varises esophagus 5-10% 5. Mallory-Weiss 15% 6. Keganasan 1% 7. Malformasi vascular 5%
Kasus-kasus jarang ( <5% ) Dieulafoy lesion (malformasi vaskular daerah lambung proksimal) Angiodisplasia Haemobilia Pseudokista pankreas Fistula aortoenterik
TUMORS
MANIFESTASI: Hematemesis : Muntah darah berwarna hitam seperti bubuk kopi (4050%)
Melena (terry stool): 50 cc Buang air besar berwarna hitam seperti ter atau aspal (70-80%)
Hematoskezia : Buang air besar berwarna merah marun, biasanya dijumpai pada pasien dengan perdarahan masif dimana transit time dalam usus yang pendek (15-20%)
Syncope (14%) Presyncope (43%) Dispepsia (18%) Nyeri epigastrium (41%) Nyeri abdomen difus (10%) BB menurun (12%) Ikterus (5%)
Penampilan klinis lainnya yang dapat terjadi adalah gambaran klinis dari komorbid seperti penyakit hati kronis, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit ginjal dsb.
Klinis Hematemesis Melena Hematoschizia Blood streak stool Darah samar feses Aspirasi nasogastrik Rasio BUN:creatinin Peristaltik
Kemungkinan PSCA Hampir pasti Sangat Mungkin Mungkin Jarang Mungkin Berdarah >35 Meningkat
Kemungkinan PSCB Jarang Mungkin Sangat mungkin Hampir pasti Mungkin Normal <35 Normal
DIAGNOSIS ANAMNESIS: riwayat penyakit hati kronis, dispepsia, konsumsi NSAID, obat rematik, alkohol, jamu jamuan, obat untuk penyakit jantung, obat stroke. riwayat penyakit ginjal, riwayat penyakit paru dan adanya perdarahan ditempat lainnya. Riwayat muntah-muntah sebelum terjadinya hematemesis sangat mendukung kemungkinan adanya sindroma Mallory Weiss. PEMERIKSAAN FISIK Penilaian ABC Khusus untuk penilaian hemodinamik(keadaan sirkulasi) perlu dilakukan evaluasi jumlah perdarahan. Perdarahan < 8% hemodinamik stabil Perdarahan 8%-15% hipotensi ortostatik Perdarahan 15-25% renjatan (shock) Perdarahan 25%-40% renjatan + penurunan kesadaran Perdarahan >40% moribund
Mencari stigmata penyakit hati kronis ( ikterus, spider nevi, asites, splenomegali, eritema palmaris, edema tungkai), masa abdomen, nyeri abdomen, rangsangan peritoneum, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit rematik dll. Pemeriksaan yang tidak boleh dilupakan adalah colok dubur. Warna feses ini mempunyai nilai prognostik. Aspirat dari Naso Gastric Tube (NGT). Aspirat berwarna putih keruh menandakan perdarahan tidak aktif, aspirat berwarna merah marun menandakan perdarahan masif sangat mungkin perdarahan arteri.
PEMERIKSAAN PENUNJANG : Laboratorium darah lengkap R dada untuk menyingkirkan pneumoni, emfisema subkutis akibat perforasi esofagus (Boerhaave syndrom) USG dan CT scan mungkin untuk mendeteksi penyakit hati kronis, kholestitis, pankreatitis dan fistula aortoenterik. Endoskopi merupakan gold standard lebih dari 95% pasien-pasien dengan hemetemesis, melena atau hematemesismelena dapat ditentukan lokasi perdarahan dan penyebab perdarahannya.
RIWAYAT
BAB BERDARAH & KONSTIPASI & ABDOMINAL PAIN DIVERTIKULITIS BAB BERDARAH & MENETES NETES / MENGALIR HAEMMOROID
KRONIK MALIGNANCY
BAB BERDARAH (+) & POST RADIASI KOLITIS RADIASI
2. PEMERIKSAAN FISIK :
Sigmoidoskopi
Kolonoskopi Push Enteroskopi
PATOFISIOLOGI
VARISES ESOFAGUS DAN HIPERTENSI PORTAL
GASTROPATI
PSCA KARENA VARISES TERJADI 25-30% PASIEN SIROSIS HATI. VARISES ESOFAGUS DAN GASTER DISEBABKAN KARENA HIPERTENSI PORTAL PENINGKATAN ALIRAN DARAH DALAM VENA-VENA
KOLATERAL DAN ALIRAN DARAH PORTA MELALUI VENA GASTRICA CORONARIA.
Ulkus Peptikum
Ulkus Peptikum Ulkus ini dikatakan berkaitan dengan pemakain NSAID dan infeksi H.Pylori.
Tipe Forrest 1a Tipe Perdarahan Aktif Gambaran Endoskopi Perdarahan memancar
Forrest 1b
Forrest 2a Forrest 2b Forrest 2c Forrest 3
Aktif
Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif Tidak aktif
Perdarahan merembes
Pembulyh darah terlihat pada dasar ulkus Tukak ditutupi bekuan darah Tukak tertutup bekuan merah/biru tua Tukak dengan dasar bersih
Tipe 1a, 1b, 2a, 2b, perlu terapi dengan endoskopi; risiko perdarahan ulang 43-55% Tipe 2c, 3 tidak perlu terapi endoskopi; risiko perdarahan ulang 5-10%
Stress Gastritis Stress gastritis/ulcera ini terjadi pada cedera kepala yang menyebabkan tekanan intrakranial meningkat (ulkus cushing) dan luka bakar (ulkus curling) dan pasien dengan ventilator.
Faktor
predisposisi yang bisa mengganggu keseimbangan antara barrier mukosa protektif lokal ( mukus, bikarbonat, prostaglandin ) dengan faktor agresif ( asam lambung, pepsin ) akan menyebabkan erosi mukosa yang difus. Keadaan ini dapat terjadi pada : renjatan, trauma multipel, ARDS, sepsis.
Adalah suatu peradangan esofagus dan lambung disebabkan biasanya oleh asam lambung / refluxate lain misal pada GERD atau obat-obatan tertentu seperti NSAID/OAINs.
PENANGANAN
RESUSITASI (UMUM) VASCULAR ACCESS INTRAVENOUS FLUIDS BLOOD TESTS TYPING & CROSS MATCHING CORRECT COAGULOPATHY BLOOD TRANSFUSION
Bila memungkinkan upaya diagnostik secara endoskopik untuk mengetahui dan menghentikan sumber perdarahan perlu segera dilakukan. Perlu dipersiapkan agar pasien dapat ditransfer kepusat rujukan dengan aman
Obat Vasoaktif Dopamin,Dobutamin, hanya diberikan pada pasien dengan Syok hemoragik bila sudah diberikan penggantian cairan yang cukup
Perdarahan stop
Perdarahan stop
Gastroskopi Dengan varises - Skleroterapi darurat - Slang S-B - Pitressin IV 20 U + 200 ml Dextrose 5% diberikan 20 menit - Terapi konservatif diteruskan (antasid, penghambat H2, hemostatik, laktulose, neomisin) Tanpa varises
+ Gastritis erosif Ulkus Peptikum Mallory Weiss Tumor Konservatif (antasid, penghambat H2,PPI hemostatik)
Perdarahan terus
Perdarahan stop
Operasi
Konservatif
ULKUS BLEEDING
1. MEDIKAMEN : ARH2, PPI, Antasida 2. ENDOSCOPIC Therapy : laser elektrokoagulasi heater probe topical sprays injection therapy (adrenalin 1:10.000, alkohol & polidokanol ) 3. RADIOLOGIC Therapy : embolisasi
4. Prophylactic therapy : * eradikasi HP pd TD & TL * empiric therapy jika HP tdk dieradikasi. * Analog PG (misoprostol)utk NSAID + TL * Surgery utk recurent bleeding
Peptic ulcer
Low risk of rebleeding Active bleeding or high risk of rebleeding (shock, visible vessel) Endoscopic therapy Rebleed Unable to control bleeding
> 60 thn
< 60 thn
Embolisasion therapy
Rebleed
Surgery
TERAPEUTIK : SOMATOSTATIN
SB TUBE
SKLEROTERAPI
ENDOSKOPIERADIKASI
BINDING LIGASI
TIPSS
Figure 3. Management of non bleeding varices Varices present but not bleeding
Band ligation
Rebleeding Repeat band ligation (or sclerotherapy)
Further bleeding No further bleeding Repeat within 1 week
No further bleeding
KESIMPULAN :
Penyebab utama perdarahan disebabkan acid related disease (erosiva, TD/TL, NSAID, gastropati pd usia lanjut serta varises esofagal ) Di Indonesia varises bleeding mortalitas & insidensinya tinggi . Terapi intervensi gastrointestinal endoskopi semakin luas digunakan ( ligasi, sklerotarapi, clips, heater probe, laser dll )
Algoritme penatalaksanaan Perdarahan Saluran Cerna bagian Atas menurut Konsensus Nasional PGI-PEGI-PPHI Initial assessment History & physical exam Vital sign NGT LAB
RESUSCITATION
Definitive Tx
Urgent Surgery
History & physical exam Vital sign NGT LAB Empirical tx Cristaloid Colloid Blood Transfusion Vasoactive Drug Elective Endoscopy Bleeding stop
Definitive Tx
Sclerotx/ligas i
Intervention al Dx X radiology
Surgery