You are on page 1of 64

Ilmu Forensik dan Medikolegal RS Bhayangkara Semarang Desember 2013

Kelompok 2 (Untar-UII)
Ervin Fergian S. Grace Geo Wulan Purnama Hsu Chong Jen Lusia Christina Sentosa Maria Marcella Melly Susanti Ratih Kartika Rini Rian Damayanti Robin Perdana Saputra Shaffura Wahidin Gotama

Soal

Jenazah orok ditemukan di pinggir pantai kuta yang

kemudian dilaporkan pada posisi yang selanjutnya dibwa ke Rumah sakit untuk diotopsi dan pemeriksaan, ditemukan jenis kelamin laki-laki panjang badan 49 cm, berat badan 2550 gr, kondisi seperti pada gambar

Istilah Asing
Orok : masa neonatus umur 1-40 hari, Masa 1-1,5

tahun Otopsi :( bahasa yunani, auto : sendiri, opsis : melihat) Pemeriksaan terhadap tubuh mayat.

Analisis Masalah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kapan perkiraan waktu kematian korban ? Apa saja kemungkinan penyebab kematian korban ? Mekanisme kematian korban ? Definisi infanticide? undang-undang? kriteria ? Perkiraan usia jenazah? Apa saja tanda-tanda post mortem pada korban? Pemeriksaan yang dibutuhkan untuk membantu menentukan penyebab kematian?

9. Lahir hidup/lahir mati? 10. Pemeriksaan yang 11. 12. 13.

14. 15.
16.

dilakukan untuk identitas si bayi, orangtua? Tanda-tanda perwatan ? Adakah barang bukti lain yang ditemukan? Apakah proses kelahiran dibantu ahli medis/tidak) sudah dilakukan perwatan /belum? Teknik otopsi pada bayi? Bagaimana hubungan kasus dengan psikosis ? Tali pusat tidak ada, apa hubungannya?

Pembahasan
penyebab wajar: proses persalinan tidak wajar : tenggelam ( wajah, bibir bengkak, merah terang) lahir hidup : lengkap: pernapasan, gerakan otot,

menangis lahir mati: tidak lengkap: tidak ada pernapasan , tidak gerakan otot, tidak menangis.
Keterangan : pernapasan : dada mengembang, iga

mendatar, pemeriksaan paru berfungsi: uji apung, uji mikroskopis.

Tanda kematian : lebam mayat,kaku mayat, penurunan

suhu,pembusukan, adiposa, mumifikasi. a. Algor mortis b. livor mortis: 30 menit, 8-12, > 12, warna : merah ungu, merah bata, merah terang (tenggelam). c. Rigor mortis: faktor resiko: suhu, umur, gizi d. pembusukan : tanah 8, air 2, udara 1. e. adiposa ( proses terbentuknya jaringan lemak yang berwarna putih, berminyak, yang terjadi di tubuh post mortem) f. mumifikasi ( pengeringan tubuh akibat suhu yang tinggi dan kelembababn yang rendah)

Mind Mapping
Definisi

Hukum

Kriteria

Visum et Repertum

Infanticide

Autopsi

Pemeriksaan post mortem

Pemeriksaan thdp suspek


viable Lahir hidup/ mati

penyebab perawatan

Sasaran Pembelajaran
Infanticide Definisi Kriteria Aspek hukum Autopsi Pemeriksaan post mortem Pemeriksaan terhadap suspek Visum et repertum

Sejarah PAS
Motif PAS zaman

lampau :
Kontrol populasi Seleksi jenis kelamin Menyingkirkan anak

dengan kelainan bawaan berat

Sejarah PAS
1990 : arkeolog menemukan

Roman bathhouse di Ashkelon (pusat kehidupan Romawi). Di saluran airnya ditemukan kerangka 100 bayi. Romawi menganggap PAS sebagai metode pengaturan populasi paling efektif.

Sejarah PAS
Arab : Anak laki lebih menguntungkan dibanding perempuan karena dapat membantu bekerja. Yunani : Ayah menentukan apakah anak yang lahir diterima atau tidak. Jika tidak diterima maka akan dibuang. Motif : memiliki kelainan, jenis kelamin yang tidak diinginkan.

Infanticide
Kematian bayi yang terjadi di Indonesia bisa dimasukan

kedalam kategori Kinderdoodslag yaitu tanpa rencana atau Kindermoord yaitu dengan rencana, tergantung dari motif tersangka yang bukan lain adalah ibu kandungnya sendiri saat melakukan pembunuhan bayi. Pembunuhan bayi yang dilakukan dengan rencana dan dilakukan lebih dari 24 jam setelah bayi lahir maka disebut pembunuhan bayi biasa sedangkan pembunuhan tanpa rencana yang dilakukan kurang dari 24 jam setelah bayi lahir maka disebut dengan infantisida.

Definisi
Infanticide adalah tindakan perampasan nyawa bayi

yang berusia dibawah satu tahun. Menurut hukum di Indonesia infantisida adalah perampasan nyawa anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian karena alasan tertentu.

Kriteria
Pembunuhan yg dilakukan oleh seorang ibu terhadap anak kandungnya pada saat lahir atau tdk lama kemudian krn takut ketahuan telah melahirkan anak.

Persyaratan yg hrs dipenuhi dlm kasus pembunuhan anak : - Pelaku : ibu kandung - Korban : Anak kandung - Alasan : Takut ketahuan telah melahirkan anak -Waktu : Pada waktu melahirkan atau beberapa saat setelah melahirkan

Maksimal waktu pembunuhan + 24 jam setelah

dilahirkan. Jika ditemukan jenasah bayi dan tidak masuk dalam kriteria-kriteria diatas maka tidak bisa dimasukan kedalam kasus pembunuhan anak (infantisida) tetapi dimasukan kedalam kasus pembunuhan biasa

Hukum yang Mengatur Infanticide


Pasal 341 KUHP (pembunuhan anak)
Pasal 342 KUHP (pembunuhan anak berencana) Pasal 343 KUHP (pihak lain yg membantu) Pasal 338 KUHP (pembunuhan biasa) Pasal 340 KUHP (pembunuhan berencana)

Pasal 341 KUHP Pasal 342 KUHP Pasal 343 KUHP

Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun

Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat dilahirkan ata tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun

Bagi orang lain yang turut serta melakuka kejahatan yang diterangkan dalam pasal 342 KUHP diartikan sebagai pembunuhan atau pembunuhan berencana

Mayat bayi ditempat yg tidak semestinya


KUHP Pasal 305 : Barang siapa menempatkan anak yang umurnya belum tujuh tahun untuk ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya. KUHP Pasal 306 : Jika luka berat, diancam hukuman 7 tahun 6 bulan. Jika mengakibatkan kematian, diancam hukuman 9 tahun.

Mayat bayi ditempat yg tidak semestinya


KUHP Pasal 181 : Barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari atau menghilangkan mayat dengan maksud menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam pidana penjara 9 bulan atau denda paling banyak Rp.4500, KUHP Pasal 308 : Seorang ibu takut diketahui orang tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan diri daripadanya, ancaman hukuman sesuai 305 dan 306 dikurangi separuh.

Autopsi pada Mayat Bayi Baru Lahir


Tentukan dahulu bayi lahir hidup atau lahir mati
Memeriksa teliti kepala bayi Untuk menentukan usia dalam kandungan dilakukan

pemeriksaan pusat penulangan :


Distal femur dan proksimal tibia Tallus dan calcaneus

Pemeriksaan Terhadap Bayi


1. Viabilitas
Telah dikandung ibunya

2. Penentuan Usia Bayi


Perubahan pada kulit Perubahan pada kaput

selama paling tidak 28 minggu Tidak mempunyai cacat berat, seperti misalnya anencephali.

suksedaneum Perubahan pada tali pusat Perubahan pada sirkulasi

Viabilitas
Kriteria mampu hidup diluar kandungan : Umur kehamilan lebih dari 28 minggu. Berat bayi diatas 1000 gram. Lingkar kepala lebih dari 32 cm. Panjang kepala-tumit lebih dari 35 cm. Tidak ada kelainan bawaan yang berat.
Bila bayi tidak dapat hidup diluar kandungan, besar kemungkinan bayi akan meninggal sendiri pada saat atau beberapa saat setelah dilahirkan.

Infanticide

26

3. Lahir Hidup atau Lahir Mati LAHIR HIDUP : Ialah bila setelah bayi terpisah lengkap/sama sekali dari si ibu, menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti jantung yg aktif, pernapasan, pergerakan anggota tubuh, menangis dsb.

LAHIR MATI : Ialah keadaan bila setelah bayi terpisah lengkap/sama sekali dari si ibu tidak bernafas ataupun menunjukkan tanda2 kehidupan lain.

Lahir Mati Lahir mati adalah kematian hasil konsepsi


sebelum keluar atau dikeluarkan dari ibunya. Tanda-tanda lahir mati :
Tidak bernapas dan menangis. Tidak ada denyut jantung dan denyut tali pusat. Tidak ada gerakan otot. Maserasi : pembusukan steril di dalam

kandungan, muncul mulai 3-4 hari kematian, tampak jelas bila 8-10 hari kematian dalam rahim

Infanticide

28

Lahir Mati Maserasi :


Kulit ari terkelupas
Badan teraba licin, warna

kemerahan Tampak gelembung kulit ari berisi cairan berwarna kemerahan Badan membengkak dan sendi-sendi terlepas

Infanticide

29

Lahir Mati

Pembusukan berlanjut, mayat bayi membatu, disebut Lithopedion

Infanticide

30

Lahir Hidup
Dada telah mengembang, berbentuk seperti barel.
Sekat rongga badan turun menjadi setinggi sela iga 4

atau iga 5. Konsistensi paru seperti spons dan teraba derik udara. Permukaan paru seperti marmer. Uji apung paru positif.

Infanticide

31

Lahir Hidup
Permukaan paru seperti marmer

Infanticide

32

Gambaran Mikroskopik Paru

Sudah bernapas

Belum bernapas

Infanticide

33

Pemeriksaan Terhadap Bayi


4. Penyebab Kematian Bayi
Cara yang paling banyak

5. Tanda Perawatan
Tali pusat sudah dipotong

dipakai biasanya adalah pembekapan, pemukulan, pencekikan dan penjeratan. Cara tidak terlallu sering : menusuk, menggorok leher atau menenggelamkan bayi. Cara yang jarang : adalah membakar, meracun atau mengubur bayi hidup-hidup

atau diikat Muka/tubuh sudah dibersihkan Sisa-sisa makanan/minuman dalam lambung

Perkiraan Usia dalam Kandungan


GA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rumus 1x1 2x2 3x3 4x4 5x5 6x5 7x5 8x5 9x5 Pj.Badan 1 4 9 16 25 30 35 40 45

Rumus De Haas
Infanticide

Table Hadlocks & co


35

Cukup Bulan dalam Kandungan Rambut-rambut halus di


tubuh bayi. Tumbuhnya kuku jari tangan. Lipatan kulit telapak kaki. Tulang rawan telinga. Diameter tonjolan puting susu.

Infanticide

36

Cukup Bulan dalam Kandungan

Kuku jari tangan tumbuh melebihi ujung jari


Infanticide

Lipatan kulit telapak kaki melebih 2/3 panjang kaki


37

Perkiraan Usia diluar Kandungan Uji apung lambung-usus


Lambung= <1 jam
Usus halus= 1-2 jam Usus besar= 5-6 jam Rektum= 12 jam

Terdapat mekonium=

hingga 24 jam setelah lahir.

Infanticide

38

Tanda-tanda kehidupan 1. Pernapasan : - Paru mengembang. - Udara dlm lambung atau usus 2. Menangis 3. Pergerakan otot 4. Sirkulasi darah & denyut jantung serta perubahan Hb. 5. Isi usus 6. Keadaan tali pusat.

a. Pernapasan
Pernapasan spontan terjadi akibat rangsangan atmosfer &

adanya gangguan sirkulasi placenta perubahan penting pada paru Pernapasan dpt terjadi dlm vagina (vagitus vaginae) atau bernafas dlm uterus (vagitus uterinus). Berat jenis paru sebelum pernapasan 1,04 1,05. Karena itu tenggelam dlm air. Paru akan mengapung bila berta jenisnya kurang dari 1,00 dan hal ini dpt terjadi akibat pernafasan artificial inflation atau pembusukan. Untuk membedakannya dilakukan test hydrostatik (DOCIMASIA HYDROSTATIKA PULMONUM)

Penilaian terhadap percobaan apung paru 1. Bila percobaan apung positif : sudah pernah bernafas. 2. Bila percobaan apung negatif : - Belum pernah bernafas - Pernafasan lemah & udara diresorbsikembali. - Atelectase - Pneumonia

b. Menangis Bernafas dapat terjadi tanpa menangis, tetapi menangis tdk dpt terjadi tanpa bernafas. Suara tangis yg terdengar belum berarti bayi tsb lahir hidup krn tangisan dpt terjadi dlm uterus atau dlm vagina. Yang merangsang bayi menangis dlm uterus adalah : - Masuknya udara dlm uterus. - Kadar oksigen dlm drh menurun & atau kadar CO2 dlm darah meningkat.

c. Pergerakan Otot Keadaan ini harus disaksikan oleh saksi mata,


karena post mortem tidak dapat dibuktikan. Kaku jenasah dapat terjadi pada bayi yang lahir hidup kemudian mati maupun yang lahir mati.

d. Peredaran Darah, denyut jantung dan perubahan pd Hemoglobin

Meliputi bukti fungsional & bukti anatomic : Bukti fungsional : denyut tali pusat & detak jantung (harus ada saksi mata). Bukti anatomis : Perubahan2 pada Hb, dlm duktus arteriosus. Pd foramen ovale & dlm duktus venous (cab. Vena umbilicalis & langsung masuk vena cava inferior) Bila ada yg menyaksikan denyut tali pusat/detak jantung bukti suatu kelahiran hidup. Foramen ovale tertutup bila telah terjadi pernafasan & sirkulasi ( 1 hr sampai beberapa minggu)

Ductus arterious perlahan-lahan menjadi jaringan ikat (paling cepat dlm 24 jam). Ductus venosus menutup dlm 2 3 hr sampai beberapa minggu. Perubahan pada Hb (Barcrofft) : -Waktu lahir : Hb 20 %, 80 % Foetal Hb, Erythrocyt 6,2 juta. - Hari ke 8 : Hb 18 %, foetal Hb menurun, Erytrocyt 5,4 juta. - Bulan ke 3 : foetal Hb 7 8 % - Bulan ke 6 : foetal Hb habis. Foetal Hb & adult Hb berbeda dlm hal : - Selubility - Bentuk - Sifat isoelektrik - Spectrogram - Inti sel darah merah hilang setelah 24 jam

e. Isi Usus dan Lambung


Bila dalam lambung bayi ditemukan benda asing yg hanya dapat masuk akibat reflek menelan bukti kehidupan (lahir hidup) Cara pemeriksaan : - Oesophagus diikat, dikeluarkan bersama lambung yg diikat pada jejunum pertama, kemudian dimasukkan ke dalam air. - Makin jauh udara masuk ke dalam usus, makin kuat dugaan adanya pernafasan - 24-48 jam post mortem meconeum sudah keluar seluruhnya dari usus besar.

f. Keadaan tali pusat Yang harus diperhatikan pada tali pusat adalah : Ada / tidak adanya denyut tali pusat setelah kelahiran. Pengeringan tali pusat, letak & sifat ikatan, bagaimana tali pusat itu diputus (secara tajam atau tumpul )

18 24 jam post natal : pengeringan tali pusat di daerah melekatnya tali pusat pada dinding abdomen. 30-36 jam post natal : kemerahan melingkari pusat 5 8 hari post natal : tali pusat terlepas. 10 12 hari post natal : penyembuhan tempat bekas melekatnya tali pusat pada dinding abdomen.

g. Keadaan Kulit Tidak satupun keadaan kulit yg dpt membuktikan adanya kehidupan setelah bayi lahir. Tanda yg dpt memastikan bahwa bayi tsb tidak lahir hidup : maceration. Terjadi bila bayi sudah mati in utero beberapa hari (810 hr). Harus dibedakan dgn proses pembusukan pd maceration tdk terbentuk gas krn terjadi secara steril. Bila bayi yg mengalami macerasi dibiarkan dlm udara terbuka akan mengalami proses pembusukan biasa. Bayi yg mati waktu dilahirkan belum sempat kemasukan bakteri dlm paru atau GI tractnya, shg proses pembusukan terjadi lambat, seringkali terjadi mummifikasi.

Pemeriksaan Terhadap Wanita Tersangka


Adanya bekas kehamilan
Adanya bekas tanda persalinan Adanya hubungan genetik antara korban dan

tersangka

Unsur Waktu
Pada saat atau beberapa

saat setelah melahirkan :


Ujung potongan tali

pusat. Lemak bayi. Pakaian bayi. Susu dalam lambung.


Tali pusat dipotong tidak rata, tidak diikat, dan tidak diperban Infanticide 51

Unsur Ibu
Harus dibuktikan bahwa perempuan tersangka

merupakan ibu yang melahirkan bayi tersebut. Pemeriksaan :


Tanda-tanda hamil/melahirkan : perdarahan dari vagina

(lokia), striae gravidarum, areola mammae berwarna hitam gelap. Pemeriksaan penunjang : tes beta-hCG positif, golongan darah identik dengan bayi, tes DNA, golongan darah ibu sama dengan golongan darah dari ari-ari.

Infanticide

52

Fenotype Golongan Darah


Golongan Darah A B AB O Genotype I Genotype II IAIA IBIB IAIB I0I0 IAI0 IBI0

* Fenotype golongan darah diturunkan menurut hukum Mendel. Golongan Darah IB IA IA IAIB (AB) IAIB (AB) I0 IAI0 (A) IAI0 (A)

Infanticide

53

Unsur Ibu Pada ari-ari yang terpisah


dari ibu :
Golongan darah

tersangka ibu sama dengan golongan darah dari ari-ari.

Pada ari-ari yang melekat

pada ibu :
Golongan darah tali

pusat sama dengan golongan darah bayi.


Infanticide 54

Unsur Psikis
Motif yang mendasari :
Fatal maltreatment (chronic abuse or neglect with

inflicted but unintended death) 5% Altruistic murder (believing its in the childs best interest) 54% Unwanted child 2% Revenge (against partner or spouse or perpetrator) 6% Acute psychotic murder 33%
J Am Acad Psychiatry Law 40:32632, 2012

Infanticide

55

Unsur Psikis
Postpartum Depression (PPD) occur in 10-20%

mothers. Out of 40% have thoughts of infanticidal. 26% thoughts infanticidal during colic episodes. Risk Factors :
Family history of depression, stressful life events, poor

emotional support, sleep deprivation, and certain personality traits.

J Am Acad Psychiatry Law 40:32632, 2012

Infanticide

56

Penyebab Kematian
Sebagian besar kekerasan tumpul daerah kepala dan

leher :
Pembekapan. Pencekikan. Penjeratan.

Menggunakan alat seadanya yang ditemukan di TKP. Dapat pula ditemukan kekerasan tajam di daerah

leher.

Infanticide

57

Kekerasan Tumpul pada PAS

Pencekikan
Infanticide

Penjeratan
58

Kekerasan Tumpul pada PAS


Mekanisme kematian : Hambatan jalan napas bagian atas :
Gangguan masuknya

oksigen. Gangguan aliran darah ke otak.

Cara kematian : selalu mati

Pencekikan dan pembekapan


Infanticide

tidak wajar (pembunuhan)

59

Pembuatan Visum
1. Pemeriksaan Luar a. Bayi cukup bulan, prematur atau nonviable b. Kulit sudah dibersihkan atau belum, keadaan verniks

kaseosa, warna, keriput atau tidak c. Mulut, apakah tersumbat benda asing d. Tali pusat, sudah terputus atau masih melekat pada plasenta. Bila terputus apakah ujungnya rata, apakah sudah terikat dan diberi antiseptik, adakah tanda-tanda kekerasan pada tali pusat, hematom atau Whartons Jelly berpindah tempat, apakah putusnya dekat ari-ari atau pusat bayi.

d. Kepala, apakah terdapat caput succidaneum,

moulage e. Tanda kekerasan berupa pembekapan di sekitar mulut dan hidung, memar pada mukosa bibir dan pipi, tanda pencekikan dan jerat, memar atau lecet pada tengkuk,

2. Pembedahan Mayat a. Leher : adakah tanda penekanan, resapan darah pada kulit sebelah dalam b. Mulut : apakah terdapat benda asing, robekan palatum mole c. Rongga dada: pemeriksaan makroskopik paru, pemeriksaan histopatologik paru dan tes apung paru. d. Tanda asfiksia, Tardieus spots pada permukaan paru, jantung, timus dan epiglotis.

e. Tulang belakang, apakah terdapat kelainan

kongenital atau tanda kekerasan. f. Pusat penulangan pada distal femur, proximal tibia, kalkaneus, talus dan kuboid. g. Kepala, kulit kepala disayat dan dilepaskan seperti pada orang dewasa.

You might also like