You are on page 1of 22

APPENDISITIS AKUT

Pembimbing : Dr. M. Junias Sinaga Sp.B


Disusun oleh : Puji Berlian Renata S.Ked

ANATOMI APPENDIS

ANATOMI APPENDIS
Bentuknya seperti tabung, sempit ukuran 6-9cm, penggantung meso appendis, arteri apendixcularis cabang dari arteri mesentrica superior setinggi vertebra lumbal 1 Terletak di regio inguinal dextra Persarafan dari cabang n. vagus jalannya mengikuti arteri mesentrica superior dan arteri apendicularis Appendiks vermiformis terletak pada puncak caecum, pada pertemuan 3 tinea coli, yaitu :
Taenia libra Taenia omentalis Taenia mesocolica

Posisi appendiks
Ileocecal Antecaecal, didepan caecum Retrocaecal, intra dan retro peritoneal Anteileal Retroileal pelvical

FISIOLOGI APPENDIS
Appendis menghasilkan lendir 1-2ml per hari. Lendir itu normalnya dihancurkan kedalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. Hambatan aliran lendir di muara appendiks tampaknya berperan pada patogenesis appendiks.

DEFENISI
Appendisitis merupakan peradangan pada appendiks vermiformis. Peradangan akut appendiks merupakan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya.

ETIOLOGI APPENDIS
Fekalit Hipertrofi jaringan limfoid, diet rendah serat, dan cacing usus termasuk ascaris. Erosi mukosa appendiks

PATOFISIOLOGI APPENDIS

MANIFESTASI KLINIS
Tanda awal
Nyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikus disertai mual dan anoreksia

Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum lokal di titik Mc. Burney
Nyeri tekan Nyeri lepas Defans muskular nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kadang sudah terlihat waktu penderita berjalan sambil bungkuk dan memegang perut. Penderita tampak kesakitan. Pada inspeksi perut tidak ditemukan gambaran spesifik. Kembung sering terlihat pada penderita dengan komplikasi perforasi. Penonjolan perut kanan bawah bisa dilihat pada massa atau abses appendikuler.

Palpasi
Dengan palpasi di daerah titik Mc. Burney didapatkan tanda tanda peritonitis lokal, yaitu :
Nyeri tekan Mc. Burney Nyeri lepas Defans muscular lokal.

Auskultasi
Peristaltik usus sering normal. Peristaltik dapat hilang karena ileus paralitik pada peritonitis generalisata akibat appendisitis perforata

Colok dubur
Pemeriksaan colok dubur akan didapatkan nyeri kuadran kanan pada jam 9-12.

Psoas sign
Nyeri pada saat paha kanan pasien diekstensikan. Pasien dimiringkan kekiri. Pemeriksa meluruskan paha kanan pasien, pada saat itu ada hambatan pada pinggul/pangkal paha kanan

Test obrutator
Nyeri pada rotasi kedalam secara pasif saat paha pasien difleksikan. Pemeriksa menggerakkan tungkai bawah kelateral, pada saat itu ada tahanan pada sisi samping dari lutut(tanda bintang), menghasilkan rotasi femur kedalam

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah : akan didapatkan leukositosis pada kebanyakan kasus appendisitis akut terutama pada kasus dengan komplikasi. Creaktif protein akan meningkat. Pada appendikular infiltrat, LED akan meningkat Pemeriksaan urin : untuk melihat adanya eritrosit, leukosit dan bakteri di dalam urin

Abdominal X-Ray
Digunakan untuk melihat adanya fecalith sebagai penyebab appendisitis. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada anak anak

USG
Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dapat dilakukan pemeriksaan USG, terutama pada wanita, juga bila dicurigai adanya abses.

Barium enema
Suatu pemeriksaan x-ray dengan memasukkan barium ke colon melalui anus. Appendikogram memiliki sensitivitas dan tingkat akurasi yang tinggi sebagai metode diagnostik untuk menegakkan diagnosis appendisitis kronis. Dimana akan tampak pelebaran/penebalan dinding mukosa appendiks, disertai penyempitan lumen hingga sumbatan usus oleh fekalit.

CT-scan
Dapat menunjukkan tanda tanda dari appendisitis. Seperti bila terjadi abses.

Laparaskopi
Suatu tindakan dengan menggunakan kamera fiberoptik yang dimasukan dalam abdomen, appendiks dapat divisualisasikan secara langsung.

Histopatologi
Pemeriksaan histopatologi adalah gold standard untuk diagnosis appendisitis akut.

DIAGNOSIS
Sistem skor Alvarado
Sistem skor yang didasarkan pada tiga gejala, tiga tanda dan dua temuan laboratorium. Klasifikasi ini berdasarkan pada temuan pra operasi dan untuk melihat derajat keparahan appendiks

Skor alvarado untuk diagnosis appendisitis akut


Gejala dan Tanda Nyeri berpindah Anoreksia Mual Muntah Nyeri fossa iliaka kanan Nyeri lepas Peningkatan suhu 37,3 Jumlah leukosit 10x10.000/L Skor 1 1 1 2 1 1 2

Jumlah neutrofil 75% Total skor

1 10

Keterangan alvarado skor: Dinyatakan appendisitis akut bila >7 Modified alvarado tanpa observasi of Hematogram
1-4 dipertimbangkan appendisitis akut 5-6 possible appendisitis tidak perlu operasi 7-9 appendisitis akut perlu pembedahan

Penanganan berdasarkan alvarado skor :


1-4 5-6 7-10 : observasi : antibiotic : operasi dini

Diagnosa Banding
Gastroenteritis
Pada gastroenteritis, mual muntah dan diare mendahului rasa sakit. Sakit perut lebih ringan dan tidak berbatas tegas. Hiperperistaltik sering ditemukan. Panas dan leukositosis kurang menonjol dibandingkan dengan appendisitis.

Limfadenitis mesentrika
Biasanya didahului oleh enteritis atau gastroenteritis. Ditandai dengan nyeri perut yang samar samar terutama disebelah kanan, dan disertai dengan perasaan mual-muntah

Ileitis akut
Berkaitan dengan diare dan sering kali riwayat kronis, tetapi jarang anorexia, mual, muntah. Jika ditemukan pada laparatomi, appendektomi insidental diindikasi untuk menghilangkan gejala

DHF
Pada penyakit ini pemeriksaan darah terdapat trombositopeni, leukopeni, rumple leed (+), hematokrit meningkat

Peradangan pelvis
Tuba fallopi kanan dan ovarium terletak dekat appendiks. Radang kedua organ ini sering bersamaan sehingga disebut salpingooofaringitis. Untuk menegakkan diagnosis ini penyakit ini didapatkan riwayat kontak seksual. Suhu biasanya lebih tinggi.

Kehamilan ektopik
Ada riwayat terhambat menstruasi dengan keluhan tidak menentu. Pada pemeriksaan colok vagina didapatkan nyeri dan penonjolan di kavum Douglas

Divertikulitis
Meskipun diverkulitis biasanya terletak di perut bagian kiri, tetapi kadang kadang dapat juga terjadi di sebelah kanan.

Batu ureter atau batu ginjal


Ada riwayat kolik dari pinggang ke perut menjalar ke inguinal kanan merupakan gambaran yang khas

Penatalaksanaan
Appendektomi
Lapisan kulit yang dibuka pada appendektomi : 1. Cutis 2. Subcutis 3. Fascia scarfa 4. Fascia camfer 5. Aponeurosis MOE 6. MOI 7. M. Transversus 8. Fascia transversalis 9. Pre Peritoneum 10. Peritoneum

Komplikasi
Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah perforasi. Perforasi dapat menimbulkan timbulnya abses lokal ataupun suatu peritonitis generalisata. Tanda tanda terjadinya suatu perforasi adalah : nyeri lokal pada fossa iliaka kanan berganti menjadi nyeri abdomen menyeluruh Suhu tubuh tinggi sekali Nadi semakin cepat Defans muskular yang menyeluruh Bising usus berkurang Perut distensi

Terima Kasih

You might also like