Professional Documents
Culture Documents
o OS mengeluh dadanya berdebar tiba-tiba dan merasa tidak nyaman satu jam SMRS. Keluhan dirasakan menetap tanpa ada perbaikan. Debarannya seperti dadanya terasa dipukulpukul . Pasien juga mengeluhkan sesak nafas dan keringat dingin. Nyeri dada yang menjalar -, mual/muntah -, diare o Awalnya pasien merasa sesak nafas, kemudian OS mengkonsumsi obat rutin (salbutamol 2 mg), selang beberapa menit setelah mengkonsumsi obat, karena merasa tidak ada perubahan, OS kembali mengkonsumsi obat yang sama, hal ini menurut keterangan OS dilakukan hingga OS meminum 5 tablet obat dalam selang waktu 2 jam
Riwayat Penyakit Sebelumnya o Hipertensi (-) o Diabetes Mellitus (-) o Asma (+) sejak kecil dan keluhan muncul 2-3x dalam sebulan Riwayat Sosial o Merokok (-)
Status Generalis Keadaan Umum Tekanan darah Nadi/RR Suhu Status Lokalis Mata Mulut Leher
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/: faring hiperemis : JVP dbn
Dada
Jantung: Bunyi jantung 1 dan 2 normal, tidak terdapat bising atau gallop], Takikardi Paru: Inspeksi : simetris saat statis maupun dinamis Palpasi : fremitus vokalis paru kanan sama dengan kiri Perkusi : suara paru kanan dan kiri sonor Auskultasi : bunyi napas vesikuler +/+, ronki -/, mengi -/ Abdomen: Supel, BU +, NT Ekstremitas: Akral teraba hangat, tidak sianotik
EKG: HR 146x/menit, irama reguler, gelombang P (-), dengan kompleks QRS yang sempit (interval QRS <120 ms). Kesan : Supraventrikular Takikardia [SVT] GDS: 128 mg/dL
Diagnosis Kerja SVT et causa efek samping SABA Rencana penatalaksanaan Terapi oksigen 2 liter/menit dengan kanula hidung Massase Karotis Digoxin 0,25 mg PO
Tinjauan Pustaka
Inhalasi SABA dengan dosis cepat, setiap 20 menit dalam satu jam
Glukokortikosteroid (0,5-1 mg/kg prednisolon dalam periode 2-4 jam) atau ekivalennya dapat diberikan pada awal serangan asma sedang atau berat
Jika respons tetap tidak baik dengan kombinasi, pasien dirawat inap dan diberikan aminofilin bolus dosis 5-6 mg/kgBB
Jika tidak responsif dengan bronkodilator dan glukokortikostiroid sistemik dapat diberikan 2 gram magnesium sulvat IV
Bronkodilator
Supraventrikular Takikardi
Definisi: Supraventrikular takikardi (SVT) adalah detak jantung yang cepat dan reguler berkisar antara 150-250 denyut per menit.SVT sering juga disebut Paroxysmal Supraventrikular Takikardi (PSVT). Paroksismal gangguan tiba-tiba dari denyut jantung yang menjadi cepat. Kelainan pada TSV mencakup komponen sistem konduksi dan terjadi di bagian atas bundel HIS. Pada kebanyakan TSV mempunyai kompleks QRS normal. Kelainan ini sering terjadi pada demam, emosi, aktivitas fisik dan gagal jantung
Electrophysiology
Reentry Otomatisasi
Identifikasi SVT
Bila kita perhatikan SVT dapat diidentifikasikan sebagai berikut : Denyut jantung yang cepat, disebut takikardi yang artinya denyut jantung melebihi > 100 denyut per menit. Pada SVT denyut jantung ini berkisar antara 150-250 denyut per menit. Denyut jantung yang reguler (dapat dilihat dari kompleks QRS yang teratur) dengan gelombang P yang superimposed dengan komplek QRS (tidak terlihat gelombang P). Komplek QRS sempit (QRS < 0,12 detik atau 3 kotak kecil)
Penatalaksanaan
Masase Karotis
Memijat ( masase ) arteri karotis dapat membantu mendiagnosis dan menghentikan serangan Masase TD naik baroreseptor mengirimkan isyarat sepanjang saraf vagus ke jantung masukan vagus mengurangi frekuensi pacuan nodus sinus, dan yang lebih penting memperlambat konduksi melalui nodus AV.
Tidur terlentang, leher ekstensi Raba arteri karotis dan lakukan tekanan halus selama 10-15 detik. Jangan menekan kedua arteri karotis secara bersamaan. Coba dulu arteri karotis yang kanan, jika gagal baru dilanjutkan ke arteri karotis yang kiri. Rekam EKG selama tindakan sehingga dapat dilihat apa yang sedang terjadi.
Emergensi
Vagal manuver Injeksi Adenosine diberikan secara bolus intravena diikuti dengan flush saline, mulai dengan dosis 50 g/kg dan dinaikkan 50 /kg setiap 1 sampai 2 menit (maksimal 250 /kg) Injeksi verapamil 2,5-5mg IV dalam 2 menit dapat diulang 5-10mg setelah 1530 menit
Digoksin oral 10-20 mikrogram/kg/hari dibagi dalam 2 dosis Propanolol oral 0,5-14 mg/kg/hari dibagi dalam 4 dosis Verapamil oral 10-20 mg/kg/hari dibagi dalam 3 dosis Amiodaron 10mg/kg/hari 1x selama seminggu, kemudian 5 mg/kg/hari.
Pembahasan kasus
Pada pasien, karena pasien memiliki riwayat akut bronkospasme pemberian adenosin dan beta bloker tidak dianjurkan Pilihan terapi pada kasus ini: verapamil, amiodaron, digoxin