Professional Documents
Culture Documents
Trigger 3. Hemaptoe Manifestasi klinis penyakit paru bisa berupa batuk dengan produksi sputum, batuk darah dan nyeri dada. Mekanisme batuk yang normal dapat terganggu akibat kelemahan otot pernafasan. Hemamptoe harus dianggap serius karena dapat menyebabkan asfisksia, batuk darah umumnya disebabkan oleh kelainan paru dan merupakan gejala yang paling sering membawa penderita ke dokter.
Ciri-ciri pulmo dexter : -Bronkus di atas , arteri di tengah, vena dibawah -Ada sulcus oesofagus yang tidak dalam -Impressio cardiaca nya tidak sedalam pulmo sinister
Pulmo Sinister Terdiri dari 2 lobus : Lobus superior Lobus inferior Lobus superior dan lobus inferior membentuk Fissura oblique
Ciri-ciri pulmo sinister : -Arteri di atas, bronkus di tengah, vena di bawah -Ada sulcus arcus orta yang dalam (dengan ini cara yang paling mudah untuk melihat apakah pulmo sinister atau pulmo dexter tanpa melihat lobus) -Impressio cardiaca dalam
Otot-otot pernafasan : -Otot diafragma -M. intercostalis ext. dan int. -M. sternocostalis -M. subcostalis -M.trakhealis -M.intercostalis intima
Vascularisasi : A.V. Sphenopalatina A.V. Ethmoidale A.V. Labialis A.V. Laringeus sup dan inf A.V. Trakhealis A.V. Bronkhialis A.V. Pulmonalis A.V. Intercostalis
2 Dan 4. Mekanisme batuk : Benda asing ditangkap oleh carina dibantu M.Trakhealis kemudian epiglotis dan pitasuara menutup , tekanan paru meningkat, dan epiglottis dan pita suara terbuka , tekanan udara sangat cepat dan kemudia benda asing keluar.
Peristiwa di atas , oleh impuls aferen-nervus vagus-medulla oblongata-peristiwa otomatis oleh neuronal medulla-Refleks batuk.
3. Batuk normal : 2-3 hari = pertahanan benda asing Batuk tak normal : lebih dari 2-3 hari = Sudah termasuk patologis klinis
5. Fungsi batuk : - Mencegah kuman yang masuk -Sebagai antibodi yang otomatis terhadap kuman -Mengeluarkan dahak atau sputum -Membersihkan saluran pernafasan
6. Terbentuk sputum : Dibentuk oleh sel goblet, mengikat benda asing. Terjadinya kelebihan produksi mukur akan mengganggu kerja silia, dengan terganggunya kerja silia akan terbentuk sputum.
7. Tuberkolosis -TB -Asma -Emboli paru -Infark miokard -Pneumothorax
darah akan menyebabkan gangguan oksigenasi atau akan mengalami kekurangan oksigen.
9. Sel makrofag= mensterilkan paru Sel clara Sel plasma = Menghasilkan antibodi Sel alveolar type 1 dan type 2 =
Epiglotis dan pita suara menutup erat kontraksi otot-otot ekspirasi paru meningkat tekanan
suara terbuka
Refleks batuk
udara keluar
Paru-paru terdiri dari 2 bagian : PULMO SINISTER Ada : Lobus superior dan Lobus inferior Kedua lobus ini membentuk Fissura Obliqua
Terdapat lingula Incissura cardiaca Mempunyai : -Impressio cardiaca -Sulcus A.carotis communis sinistra -Sulcus Arcus aorta dan aorta ascendens -Sulcus oesophagus
PULMO DEXTER Ada : Lobus superior, Lobus medius, Lobus inferior Lobus superior dan lobus medius membentuk Fissura Horizontal Lobus medius dan lobus inferior membentuk Fissura Obliqua Mempunyai : -Impressio Cardiaca -Sulcus V. Azygos -Sulcus V. Cava Superior -Sulcus Oesophagus -Lig. Pulmonale Paru-paru kanan dan kiri terdapat HILUS PULMONALIS
4. V. Pulmonalis
Vascularisasi Pulmo Fungsional : - Vasa Pulmonalis : Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida. -Vasa Publica A.Pulmonalis membawa darah kotor (CO2) V.Pulmonalis membawa darah bersih(O2)
Nutrisionil : - Vasa Bronchialis= Vasa Privata A.Bronchialis memberikan nutrisi kepada Paru atau Pulmo
Innervasi Plexura Pulmonalis -> N.X dan Traktr Sympaticus Paru-paru memiliki pembungkus, pembungkus Paruparu ini adalah pleura Pleura terbagi menjadi 2 : - Pleura Parietalis - Pleura Visceralis
Diaphragma
Diaphragma
Membatasi cavum thorax dengan cavum abdomen Terdiri dari otot dan tendon (musculofibrosa) Origo di : Pars Sternalis Permukaan Posterior Proc. Xiphoideus Pars Vertebralis Di Vertebrae Lumbal 3-2-1 Pars Costalis Permukaan dalam Cartilago Costae 6 terbawah Insersi di : Centrum tendineum
Pars Vertebralis : Crus dexter dan Crus sinister -Ke atas menyilang ke kiri -Mengelilingi oesophagus Hiatus Oesophagus
Di atas aorta crus dexter dan crus sinister dihubungkan oleh lig. Arcuatum mediana Hiatus Aorticus Penebalan fascia di atas m.psoas major Lig. Arcuatum Medialis Penebalan fascia di atas m. quadratum lumborum Lig. Arcuatum Lateralis
Aorta dan V.cava inferior dilindungi dari kontraksi otot ----- Tendon lig. Arcuatum mediana dan apo. Centrum tendineum
Vascularisasi : -A.Phrenica sup dan inf -A.Musculophrenica, cabang dari A.thoracica interna mengikuti jalan arcus costarium, kemudian memberikan cabang ke m.intercostalis anterior. -A.Pericardiacophrenica
Innervasi : N. Phrenicus (C3,C4,C5)
Thorax
2. Otot
otot dinding thorax sejati M. Intercostalis Ext M. Intercostalis Int M. Transversus Thoracis
M. Sternocostalis M. Intercostalis Intima M. Subcostalis
2. Dinding Lateral
2. Larynx A. Laringea Superior & N. Laringea Internus menembus membrana Thyroideus A. Laringea Inferior & N. Reccurent
3. Pulmo Pleura : A. V Intercostalis A. V Musculophrenica A. V Thoracica Interna
cont
Fungsional : - Vasa Pulmonalis : Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida. -Vasa Publica A.Pulmonalis membawa darah kotor (CO2) V.Pulmonalis membawa darah bersih(O2) Nutrisionil : - Vasa Bronchialis= Vasa Privata A.Bronchialis memberikan nutrisi kepada Paru atau Pulmo
3.Pertahanan selular a. Nonfagositik Epitel saluran napas penghubung Epitel respiratorik akhir b.Fagositik Fagosit darah (monosit) Fagosit jaringan (makrofag alveolus) 4.Pertahanan biokimiawi a.Inhibitor proteinase (inhibitor 1-protease, inhibitor leukoprotease sekretorik) b.Antioksidan (mis., transferin,laktoferin,glutation,albumin
II. Pertahanan imunologik spesifik 1. Diperantarai oleh antibody (respons imunologis yang dependen limfosit B) Imunoglobulin sekretorik (IgA) Imunoglobulin serum 2.Penyajian antigen kepada limfosit a. Makrofag dan monosit b. Sel dendritik c. Sel epitel
3. Refleks batuk
Impuls aferen dari saluran nafas. N. Vagus ke medula oblongata. Udara dihirup 2,5liter, epiglotis menutup & pita suara menutup erat, otot perut berkontraksi dg kuat, tekanan di dalam paru meningkat setinggi 100mmHg/lebih, pita suara dan epiglotis terbuka secara tiba-tiba shg udara dalam paru meletus dg kecepatan 75-100 mile/jam.
cont
Bila hal ini terjadi, membrane mukosa akan terangsang, dan mucus akan dikeluarkan dengan tekanan interthorakal dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan akselerasi yang cepat beserta membawa secret mucus yang tertimbun tadi. Mukus tersebut akan keluar sebagai sputum.
6. Patofisiologi Hemaptoe Setiap proses yg terjadi pada paru akan mengakibatkan hipervaskularisasi dari cabang- cabang arteri bronkialis yang berperan untuk memberikan nutrisi pada jaringan paru bila terjadi gangguan arteri pulmonalis dalam melaksanakan fungsinya untuk pertukaran gas.
Kehilangan darah
7. Nyeri dada
Ada 2 macam jenis Nyeri dada pleuritik Disebabkan oleh difusi pleura akibat infeksi paru, emboli paru, keganasan/radang suddiafragmatik;pneumotoraks & pneumomediastinum. Nyeri dada non pleuritik Disebabkan oleh kelainan diluar paru.
KESIMPULAN
Hemaptoe adalah batuk yang disertai pengeluaran darah dari paru/ saluran pernafasan atau sputum yang berdarah. Hemaptoe juga dapat menyebabkan asfiksia.
DAFTAR PUSTAKA
Reinhard, Putz.2007. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Jakarta: EGC Guyton and hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC Leeson,C. Roland. Buku Ajar Histologi. Jakarta : EGC