You are on page 1of 48

PENDAHULUAN

Trigger 3. Hemaptoe Manifestasi klinis penyakit paru bisa berupa batuk dengan produksi sputum, batuk darah dan nyeri dada. Mekanisme batuk yang normal dapat terganggu akibat kelemahan otot pernafasan. Hemamptoe harus dianggap serius karena dapat menyebabkan asfisksia, batuk darah umumnya disebabkan oleh kelainan paru dan merupakan gejala yang paling sering membawa penderita ke dokter.

STEP I. Clarify Unfamiliar Term


1. Hemaptoe : Batuk darah yang disebabkan oleh penyumbatan di trakea dan saluran nafas bagian bawah. 2. Asfiksia : Gangguan pertukaran ventilasi oksigen dan karbondioksida; gabungan hiperkapnia dan hipoksia atau anoksia. 3. Sputum : Bahan yang dihasilkan oleh batuk, terutama bahan mukus atau mukopurulen yang dihasilkan oleh batuk pada penyakit melalui aliran udara. 4. Manifestasi klinis : Suatu yang terlihat jelas, tanpa menggunakan alat.

STEP 2. DEFINE THE PROBLEMS


1. Anatomi paru paru , otot pernafasan dan vaskularisasinya ? 2. Kenapa terdapat penyumbatan di trakesa dan saluran nafas pada saat batuk? 3. Bagaimana perbedaan batuk normal dengan batuk yang tidak normal? 4. Apa mekanisme batuk secara normal? 5. Apa fungsi batuk? 6. Bagaimana proses terbentuknya sputum? 7. Hemaptoe itu , gejala dari penyakit apa saja? 8. Bagaimana hemaptoe dapat menyebabkan asfiksia? 9. Histologi pertahanan paru sel dust?

STEP 3. BRAINSTORM HYPOTHESIS OR EXPLANATION


1. Anatomi paru: terdiri dari 3 facies : facies costalis, facies mediastinalis, facies diaphragmatika. Paru Paru / pulmo : - Pulmo dexter Terdiri dari 3 lobus : Lobus superior Lobus medius Lobus inferior Lobus superior dan lobus medius membentuk fissura horizontal Lobus medius dan lobus inferior membentuk fissure oblique

Ciri-ciri pulmo dexter : -Bronkus di atas , arteri di tengah, vena dibawah -Ada sulcus oesofagus yang tidak dalam -Impressio cardiaca nya tidak sedalam pulmo sinister

Pulmo Sinister Terdiri dari 2 lobus : Lobus superior Lobus inferior Lobus superior dan lobus inferior membentuk Fissura oblique

Ciri-ciri pulmo sinister : -Arteri di atas, bronkus di tengah, vena di bawah -Ada sulcus arcus orta yang dalam (dengan ini cara yang paling mudah untuk melihat apakah pulmo sinister atau pulmo dexter tanpa melihat lobus) -Impressio cardiaca dalam

Otot-otot pernafasan : -Otot diafragma -M. intercostalis ext. dan int. -M. sternocostalis -M. subcostalis -M.trakhealis -M.intercostalis intima

Vascularisasi : A.V. Sphenopalatina A.V. Ethmoidale A.V. Labialis A.V. Laringeus sup dan inf A.V. Trakhealis A.V. Bronkhialis A.V. Pulmonalis A.V. Intercostalis

2 Dan 4. Mekanisme batuk : Benda asing ditangkap oleh carina dibantu M.Trakhealis kemudian epiglotis dan pitasuara menutup , tekanan paru meningkat, dan epiglottis dan pita suara terbuka , tekanan udara sangat cepat dan kemudia benda asing keluar.
Peristiwa di atas , oleh impuls aferen-nervus vagus-medulla oblongata-peristiwa otomatis oleh neuronal medulla-Refleks batuk.

3. Batuk normal : 2-3 hari = pertahanan benda asing Batuk tak normal : lebih dari 2-3 hari = Sudah termasuk patologis klinis
5. Fungsi batuk : - Mencegah kuman yang masuk -Sebagai antibodi yang otomatis terhadap kuman -Mengeluarkan dahak atau sputum -Membersihkan saluran pernafasan

6. Terbentuk sputum : Dibentuk oleh sel goblet, mengikat benda asing. Terjadinya kelebihan produksi mukur akan mengganggu kerja silia, dengan terganggunya kerja silia akan terbentuk sputum.
7. Tuberkolosis -TB -Asma -Emboli paru -Infark miokard -Pneumothorax

8. Karena hemaptoe itu batuk darah. Batuk

darah akan menyebabkan gangguan oksigenasi atau akan mengalami kekurangan oksigen.

9. Sel makrofag= mensterilkan paru Sel clara Sel plasma = Menghasilkan antibodi Sel alveolar type 1 dan type 2 =

STEP 4. ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION


Benda asing masuk Carina

Epiglotis dan pita suara menutup erat kontraksi otot-otot ekspirasi paru meningkat tekanan

epiglottis dan pita

suara terbuka
Refleks batuk

udara keluar

STEP 5. DEFINE LEARNING OBJECTIVE


1. Anatomi Pulmo dan Organ Ascessoris Vaskularisasi dan innervasi tractus respiratory 2. Histologi : Pertahanan saluran nafas. 3. Mekanisme refleks batuk. 4. Perbedaan batuk normal dan tidak normal ( batuk fisiologi dan patafisiologi) 5. Proses terbentuknya sputum. 6. Patofisiologi ; -Hemaptoe yang akan menyebabkan asfiksia -Hemaptoe 7. Patofisiologi nyeri dada

STEP 6. GATHERING INFORMATION AND PRIVATE STUDY

STEP 7. SHARE THE RESULT OF INFORMATION GATHERING AND PRIVATE STUDY


1. ANATOMI PULMO Didalam cavum thoracis dikanan dan kiri jantung Dikelilingi oleh cavum pleura Mempunyai : Apex Facies costalis Facies diaphragmatica/ basis Facies mediastinalis

Paru-paru terdiri dari 2 bagian : PULMO SINISTER Ada : Lobus superior dan Lobus inferior Kedua lobus ini membentuk Fissura Obliqua
Terdapat lingula Incissura cardiaca Mempunyai : -Impressio cardiaca -Sulcus A.carotis communis sinistra -Sulcus Arcus aorta dan aorta ascendens -Sulcus oesophagus

PULMO DEXTER Ada : Lobus superior, Lobus medius, Lobus inferior Lobus superior dan lobus medius membentuk Fissura Horizontal Lobus medius dan lobus inferior membentuk Fissura Obliqua Mempunyai : -Impressio Cardiaca -Sulcus V. Azygos -Sulcus V. Cava Superior -Sulcus Oesophagus -Lig. Pulmonale Paru-paru kanan dan kiri terdapat HILUS PULMONALIS

Susunan struktur pada Hilus :


Dextra Sinistra

1. Bronkus Lobaris Superior 1. A. Pulmonalis (eprarteria) 2. A. Pulmonalis 2. Bronkus Lobaris Superior

3. Bronkus Lobaris Media

3. Bronkus Lobaris Inferior


(hyparterial)

4. Bronkus Lobaris Inferior


(Hyparterial) 5. V. Pulmonalis

4. V. Pulmonalis

Vascularisasi Pulmo Fungsional : - Vasa Pulmonalis : Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida. -Vasa Publica A.Pulmonalis membawa darah kotor (CO2) V.Pulmonalis membawa darah bersih(O2)
Nutrisionil : - Vasa Bronchialis= Vasa Privata A.Bronchialis memberikan nutrisi kepada Paru atau Pulmo

Innervasi Plexura Pulmonalis -> N.X dan Traktr Sympaticus Paru-paru memiliki pembungkus, pembungkus Paruparu ini adalah pleura Pleura terbagi menjadi 2 : - Pleura Parietalis - Pleura Visceralis

Diaphragma

Diaphragma
Membatasi cavum thorax dengan cavum abdomen Terdiri dari otot dan tendon (musculofibrosa) Origo di : Pars Sternalis Permukaan Posterior Proc. Xiphoideus Pars Vertebralis Di Vertebrae Lumbal 3-2-1 Pars Costalis Permukaan dalam Cartilago Costae 6 terbawah Insersi di : Centrum tendineum

Pars Vertebralis : Crus dexter dan Crus sinister -Ke atas menyilang ke kiri -Mengelilingi oesophagus Hiatus Oesophagus
Di atas aorta crus dexter dan crus sinister dihubungkan oleh lig. Arcuatum mediana Hiatus Aorticus Penebalan fascia di atas m.psoas major Lig. Arcuatum Medialis Penebalan fascia di atas m. quadratum lumborum Lig. Arcuatum Lateralis

Struktur yang menembus diaphragma:


1. Hiatus Aorticus : setinggi thoracal XII -Aorta -V.Azygos -Ductus thoracicus 2. Hiatus oesophagus , setinggi thoracal X -N.Vagus, Oesophagus -Ramus Oesophagus A. Gastrica Sinistra 3. Hiatus V.cava inferior , terletak di centrum tendineum setinggi thoracal VIII -N.phrenicus dextra -V. cava inferior

Aorta dan V.cava inferior dilindungi dari kontraksi otot ----- Tendon lig. Arcuatum mediana dan apo. Centrum tendineum

Vascularisasi : -A.Phrenica sup dan inf -A.Musculophrenica, cabang dari A.thoracica interna mengikuti jalan arcus costarium, kemudian memberikan cabang ke m.intercostalis anterior. -A.Pericardiacophrenica
Innervasi : N. Phrenicus (C3,C4,C5)

Otot otot respirasi


1. Otot- otot inspirasi utama M. intercostalis eksterna Diaphragma 2. Otot otot ekspirasi utama M. Intercostalis Interna Otot- otot anterolateral abdomen

Otot- otot dinding thorax


1. Otot yang menghubungkan extr. Sup M. Pectoralis Major & Minor M. Subclavius M. Serratus Anterior M. Latissimus Dorsi Otot otot anterolat. Abdomen Sebagian otot- otot leher - M. Sternomastoid - MM. Scaleni Thorax

Thorax

2. Otot

otot dinding thorax sejati M. Intercostalis Ext M. Intercostalis Int M. Transversus Thoracis
M. Sternocostalis M. Intercostalis Intima M. Subcostalis

Vaskularisasi Tractus Respiratory


1. Nares Septum nasi A. Sphenopalatina: beranastomose A. Maxillaris B. A. ethmoidalis ant & post : beranastomose A. Ophthalmicus C. A. Labialis Sup : beranastomose A. Facialis D. A. Palatina Major

2. Dinding Lateral

o Cab. A. Ophthalmica o Cab. A. Facialis & Cab. A. Maxillaris o Cab. A. Infraorbitalis

2. Larynx A. Laringea Superior & N. Laringea Internus menembus membrana Thyroideus A. Laringea Inferior & N. Reccurent
3. Pulmo Pleura : A. V Intercostalis A. V Musculophrenica A. V Thoracica Interna

cont
Fungsional : - Vasa Pulmonalis : Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida. -Vasa Publica A.Pulmonalis membawa darah kotor (CO2) V.Pulmonalis membawa darah bersih(O2) Nutrisionil : - Vasa Bronchialis= Vasa Privata A.Bronchialis memberikan nutrisi kepada Paru atau Pulmo

2. Histologi : Pertahanan paru


I. Pertahanan non spesifik a. Pembersihan Batuk Eskalator mukosilia b. Sekresi Trakeobronkus (mucus) Alveolus(surfaktan) Komponen sel (lisozim,komplemen,protein surfaktan,defensin)

3.Pertahanan selular a. Nonfagositik Epitel saluran napas penghubung Epitel respiratorik akhir b.Fagositik Fagosit darah (monosit) Fagosit jaringan (makrofag alveolus) 4.Pertahanan biokimiawi a.Inhibitor proteinase (inhibitor 1-protease, inhibitor leukoprotease sekretorik) b.Antioksidan (mis., transferin,laktoferin,glutation,albumin

II. Pertahanan imunologik spesifik 1. Diperantarai oleh antibody (respons imunologis yang dependen limfosit B) Imunoglobulin sekretorik (IgA) Imunoglobulin serum 2.Penyajian antigen kepada limfosit a. Makrofag dan monosit b. Sel dendritik c. Sel epitel

3. Respons imunologis yang diperantai oleh sel


(dependen-limfosit T)

a. Diperantai oleh sitokin


b. Sitotoksisitas selular langsung 4. Respons imun selular non-limfosit a. Dependen sel mast b. Dependen eosinofil

3. Refleks batuk
Impuls aferen dari saluran nafas. N. Vagus ke medula oblongata. Udara dihirup 2,5liter, epiglotis menutup & pita suara menutup erat, otot perut berkontraksi dg kuat, tekanan di dalam paru meningkat setinggi 100mmHg/lebih, pita suara dan epiglotis terbuka secara tiba-tiba shg udara dalam paru meletus dg kecepatan 75-100 mile/jam.

4. Perbedaan Batuk Normal dan tidak normal


Batuk normal Disebabkan pengaruh debu atau tersedak makanan. Tidak berlangsung lama. Batuk tidak normal Disebabkan karena mikroorganisme dan alergi.frekuensi batuk berlanjut. Dibedakan atas: - Batuk berdahak - Batuk kering

5. Proses terbentuknya sputum


Orang dewasa normal bisa memproduksi mucus sejumlah 100ml dalam saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring ke faring dengan mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Keadaan abnormal produksi mucus yang berlebihan menyebabkan proses pembersihan tidak berjalan secara normal, sehingga mucus ini banyak tertimbun.

cont
Bila hal ini terjadi, membrane mukosa akan terangsang, dan mucus akan dikeluarkan dengan tekanan interthorakal dan intraabdominal yang tinggi. Dibatukkan, udara keluar dengan akselerasi yang cepat beserta membawa secret mucus yang tertimbun tadi. Mukus tersebut akan keluar sebagai sputum.

6. Patofisiologi Hemaptoe Setiap proses yg terjadi pada paru akan mengakibatkan hipervaskularisasi dari cabang- cabang arteri bronkialis yang berperan untuk memberikan nutrisi pada jaringan paru bila terjadi gangguan arteri pulmonalis dalam melaksanakan fungsinya untuk pertukaran gas.

Hemaptoe menyebabkan asfiksia

Kehilangan darah

Sehingga terjadi syok

7. Nyeri dada
Ada 2 macam jenis Nyeri dada pleuritik Disebabkan oleh difusi pleura akibat infeksi paru, emboli paru, keganasan/radang suddiafragmatik;pneumotoraks & pneumomediastinum. Nyeri dada non pleuritik Disebabkan oleh kelainan diluar paru.

KESIMPULAN
Hemaptoe adalah batuk yang disertai pengeluaran darah dari paru/ saluran pernafasan atau sputum yang berdarah. Hemaptoe juga dapat menyebabkan asfiksia.

DAFTAR PUSTAKA
Reinhard, Putz.2007. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Jakarta: EGC Guyton and hall.2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC Leeson,C. Roland. Buku Ajar Histologi. Jakarta : EGC

You might also like