Professional Documents
Culture Documents
Dapatkah anak dengan autisme dididik ? Bagaimana kalau sudah dewasa Dapatkah gangguan autisme sembuh ? Dapatkah karena alergi atau makanan yang mengandung zat adiktif ?
GANGGUAN AUTISME ?
Autisme : suatu gangguan perkembangan pervasif yang ditandai oleh adanya abnormalitas dan hendaya yang muncul sebelum usia 3 tahun dengan ciri fungsi yang abnormal dalam : Interaksi sosial Komunikasi Perilaku yang terbatas dan berulang Timbul sebelum usia 3 tahun
SEJARAH AUTISME
LEO KANNER (1943) Gangguan metabolisme bawaan BRUNO BETTELHEIM (1950) Adanya rigid mother
BERNARD RIMLAND (1964) Gangguan pada susunan saraf pusat yang merupakan faktor genetik
Angka prevalensi / terjadinya gangguan autisme DULU : 0.02 0.05% (2 5 kasus / 10.000 anak) SEKARANG : 0.15 0.20% (15 20 kasus / 10.000 anak)
Jika angka kelahiran di Indonesia 6 juta/tahun, maka jumlah penyandang autisme di Indonesia akan bertambah 0.15% = 6.900 anak/tahun Anak laki-laki 3 4 x > anak wanita
FAKTOR PENYEBAB
Faktor Genetis - Fragile x Sindrome - Phenyl ketonuria
Infeksi Virus - Congenital Rubella - Congenital Cytomegalo virus - Toxoplasma Metabolik - Abnormal synthese dari purine - Karbohydrat
FAKTOR RESIKO
Kesulitan kehamilan dan persalinan o Usia ibu > 35 tahun o Anak yang lahir belakangan mempunyai resiko tinggi o Terserang penyakit selama kehamilan o Terdapat meconium pada cairan amnion waktu melahirkan o Pendarahan antara bulan ke 4 s/d ke 8 o Rhesus incomptability antara golongan darah ibu dan anak
GAMBARAN UTAMA
Menarik tangan orang yg terdekat dan mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya
Tidak berbagi kesenangan atau menunjukkan benda yang dipegangnya kepada orang lain Tidak bermain bersama anak-anak lain dlm permainan kelompok Sulit diminta meniru atau melakukan suatu perintah
Meniru atau membeo (echolali), beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian nada maupun kata-katanya tanpa mengerti artinya
Kadang-kadang bicaranya monoton seperti robot Mimik datar
III.
Anak seperti tidak mengerti cara bermain, bermain sangat monoton, stereotypik atau cara bermainnya itu-itu saja, cara bermainnya aneh
Paling sering adalah keterpakuan pada roda atau sesuatu yang berputar
Kadang-kadang senang pada benda tertentu, mis : seutas tali, kertas, gambar, gelang karet Menggunakan tangan ke atas dan ke bawah seperti burung mengepakkan sayap (flapping), tubuh bergoyang-goyang (rocking) Sering memperhatikan jari-jarinya sendiri, kipas angin yang berputar Senang mengumpulkan benda tertentu (kotak, kaleng)
Tidak ada atau kurang rasa empati, mis : melihat anak menangis, ia tidak merasa kasihan melainkan merasa terganggu Tertawa-tawa sendiri, menangis atau marah-marah tanpa sebab Sering mengamuk / temper tantrum terutama bila tidak mendapatkan apa yang diinginkan, bisa menjadi agresif dan destruktif
TERAPI
TUJUAN Mengurangi masalah perilaku Meningkatkan kemampuan belajar terutama kemampuan bahasa Tim kerja terpadu sangat diperlukan untuk mendeteksi secara dini & memberi penanganan yang sesuai dan tepat waktu
MACAM TERAPI Terapi Medikamentosa Terapi tingkah laku Terapi okupasional Terapi wicara Edukasi khusus
Terapi Medikamentosa
Gangguan yang terjadi terletak di dalam sel otak : - Sistem limbik - Pusat emosi Diperlukan obat yang mempengaruhi kerja sel otak Sekarang - Ditemukan gangguan neurobiologis dalam otak - Pemakaian obat-obatan lebih terarah - Efek samping mungkin timbul, setiap perubahan harus dilaporkan
Terapi Perilaku
Tingkah laku anak dianalisa Program disesuaikan untuk mengidentifikasi faktor pendorong ke arah tingkah laku yang tidak sesuai Pemberian reward berdasarkan value anak, diberikan secara jelas dan konsisten
Terapi Okupasional
Diberikan untuk anak yang mengalami gangguan motorik halus