Professional Documents
Culture Documents
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL FKIK UIN Syarif Hidayatullah/RSUP Fatmawati
Definisi
Kegagalan sistem pernapasan dalam memenuhi kebutuhan metabolik tubuh akibat sumbatan saluran napas bagian atas Sering menyebabkan gagal napas
Trauma
Kelainan Neurogenik
Neoplasma
Infeksi
Etiologi
Hidung
Faring
Laring
Sikap tercekik, tidak dapat berbicara, rasa tersumbat, batukbatuk, sesak napas, stridor
Faktor Predisposisi : Faktor personal Kegagalan mekanisme proteksi yang normal (keadaan tidur, kesadaran menurun dan epilepsi) Fakor fisik Proses menelan yang belum sempurna Faktor kejiwaan (emosi, psikis) Eksraksi gigi Belum tumbuhnya gigi molar pada anak <4 th
Gejala
Pada umumnya ada 3 stadium :
Stadium 1 Batuk batuk hebat secara tiba-tiba Chocking Rasa tersumbat di tenggorokan (gagging) Bicara gagap (sputtering) Obstruksi jalan napas yg terjadi dengan segera Stadium 2 Interval asimtomatik Refleks-refleks melemah, gejala rangsang akut hilang BAHAYA Keterlambatan diagnosis, mengabaikan aspirasi Stadium 3 Komplikasi obstruksi (erosi, infeksi) Batuk-batuk, hemoptisis, pneumonia, abses paru
Gejala
Sumbatan parsial suara parau, disfonia, afonia, batuk yang disertai sesak, odinofagia, mengi, sianosis Sumbatan total spasme laring, asfiksia, kematian mendadak
Tatalaksana
Sumbatan Parsial
Tidak melakukan heimlich manuever Laringoskopi / bronkoskopi Jika tidak bisa Laringoskopi / bronkoskopi trakeostomi sambil merujuk
Sumbatan Laring
Adalah keadaan tersumbatnya laring oleh berbagai macam sebab seperti peradangan, tumor, trauma, dan benda asing yang menyumbat laring.
Prinsip tatalaksana menghilangkan sumbatan dan membuat jalan napas baru yang menjamin ventilasi
Stadium 1
Suprasternal
Inspirasi
Tenang
O2 intermiten
Stadium 2
Suprasternal + Epigastrium
Suprasternal + Epigastrium +intraclavikula +interkostal
++++++++++++++++++
Inspirasi
Gelisah
Stadium 3
Inspirasi + Ekspirasi
Sangat Gelisah
Stadium 4
Inspirasi + Ekspirasi
krikoroitomi
Intubasi Endotrakea
1. 2. 3. 4. Indikasi: Untuk mengatasi sumbatan saluran nafas bagian atas Membantu ventilasi Memudahkan mengisap sekret dari traktus trakeo-bronkial Mencegah aspirasi sekret yang ada di rongga mulut atau yang berasal dari lambung
Trakeostomi
Indikasi: 1. Mengatasi obstruksi laring 2. Mengurangi spasi ruangan disaluran nafas atas seperti daerah rongga mulut, sekitar lidah dan faring 3. Mempermudah pengisapan sekret dari bronkus 4. Untuk memasang respirator 5. Untuk mengambil benda asing dari subglotik
Teknik
Pasien tidur terlentang
Buat stoma dengan gunting tajam
Krikotirotomi
Membelah membran krikotiroid untuk menyelamatkan pasien dalam keadaan gawat darurat . Prosedurnya : Pasien tidur terlentang, kepala ekstensi Cari daerah antara puncak tulang rawan tiroid dengan kartilago krikoid desinfeksi anestetikum buat sayatan horizontal tepi kartilago terlihat tusukkan pisau dengan arah kebawah
1. Drake AF, Ferguson MO. Controversies in Upper Airway Obstruction. Dalam: Bailey BJ. Head & neck surgery otolaryngology, edisi ke-3. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins; 2001. h. 691-9. 2. Gerber ME, Dunham ME, Holinger LD. Stridor aspiration and cough. Dalam: Byron JB, penyunting. Head and neck surgery otolaryngology, edisi ke-3. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2001. h. 895-916. 3. Postma GN, Amin MR, Kofman JA. Laryngitis. Dalam: Byron JB, penyunting. Head and neck surgery otolaryngology, edisi ke3. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2001. h. 509-605. 4. Peak W, Eiji Y. The larynx. Dalam: Lee KJ, penyunting. Essential otolaryngology, head & neck surgery, edisi ke-8. Mc Graw Hill; 2003. h. 724-39.
Kontraindikasi dilakukannya trakeostomi dan krikotirotomi? Sebagai dokter umum, tindakan apa yang dapat dilakukan sebelum merujuk?